28 research outputs found
PENGETAHUAN PHBS PADA ANAK USIA SEKOLAH DI INDONESIA LITERATUR REVIEW
Banyak masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat terutama pada anak usia
sekolah tentang masalah PHBS, hal ini membuktikan bahwa masih banyak anak-
anak yang belum paham tentang pentingnya PHBS. Tujuan litertur review ini untuk
menguraikan bagaimana pengetahuan PHBS pada anak usai sekolah di Indonesia
berdasarkan penelusuran literatur. Hasil dari literatur review jurnal pengetahuan
PHBS pada anak usia sekolah masih dalam kategori rendah dibuktikan dari hasil 3
jurnal yang didapatkan yaitu dari data karakteristik responden dan pengetahuan
PHBS siswa sebagian besar masuk dalam kategori rendah. Penelitian oleh Lina
(2016) karakteristik responden berdasarkan tingkat pengetahuan tentang indikator
PHBS di sekolah, dimana pengetahuan yang paling rendah terdapat pada penggunaan
jamban bersih dan sehat, yaitu sebanyak 67,6%. Penelitian yang dilakukan
Kusumawardani dan Saputri (2020) menunjukkan hasil penelitian PHBS sebagian
besar rendah (60,5%) dengan nilai 7,78, Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
Koem, Joseph, Sondakh (2015) menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna
antara pengetahuan siswa dengan perilaku hidup bersih dan sehat
Literature Review Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Ibu Tentang Pola Asuh Sibling Rivalry
Latar Belakang :Pertengkaran atau perselisihan antar anak merupakan fenomena
yang sering terjadi dalam keluarga. Menurut Po Bronson dan Ashley Merryman pada
buku mereka yang bertajuk NurtureShock: New Thinking About Children, seperti
dikutip dari American Scientist, kakak-adik 700 persen lebih sering bertengkar
dibandingkan dengan teman sebaya mereka. Fenomena konflik antar anak ini
biasanya akibat adanya persaingan, kecemburuan, dan kemarahan antar saudara yang
dikenal dengan sibling rivalry. Besarnya angka kejadian sibling rivalry dalam situs
di internet menyebutkan: di Negara barat 82% dari beberapa keluarga, anak-anaknya
mengalami sibling rivalry.
Tujuan : Tujuan dari literature review ini adalah untuk menganalisis studi literatur
tentang pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan ibu tentang pola asuh
sibling rivalry
Metode :Penulisan ini merupakan penulisan dengan menggunakan metode studi
kepustakaan atau literature review. Proses pencarian sumber literature review
melalui google scholar dengan kata kunci yaitu : Ibu “AND” Pendidikan Kesehatan
“AND” Pengetahuan pola asuh sibling rivalry. Dari kata kunci yang sudah diketahui
maka dibuat rumus PICO. Pada rumus PICO didapatkan hasil 188 artikel yang sesuai
dengan kata kunci, kamudian dari 188 artikel tersebut dilakukan skrinning dengan
didapatkan jumlah 62 artikel. Setelah didapatkan 62 artikel belum sesuai dengan
criteria, kemudian dilakukan eksklusi dan didapatkan 27 jurnal full text. Selanjutnya
dieksklusi kembali dan didapatkan 5 jurnal yang sesuai dilakukan review.
Hasil :Berdasarkan hasil dari literature review didapatkan bahwa pemberian
pendidikan kesehatan menggunakan media dan metode role play berpengaruh dalam
meningkatkan pengetahuan ibu tentang pola asuh sibling rivalry
Simpulan dan saran:Berdasarkan hasil dari jurnal diatas ibu yang telah
mendapatkan pendidikan kesehatan dapat merubah perilaku atau gaya dalam
mengasuh anak dan dapat mengurangi terjadinya sibling rivalry. Peneliti selanjutnya
diharapkan dapat melalukan penelitian lebih lanjut menggunakan metode
pengambilan data secara langsung kepada responden
Efektifitas Pendidikan Kesehatan pada Perilaku SADARI Perempuan Usia Produktif: Literature Review
Latar Belakang: Kanker payudara dapat dideteksi dini dengan pemeriksaan
payudara sendiri pada perempuan usia produktif, salah satu cara untuk meningkatkan
kesadaran perilaku pemeriksaan payudara sendiri dengan berbagai faktor
pengetahuan, sikap, informasi dan praktik dalam melakukan deteksi dini kepada
masyarakat sehingga dapat mensosialisasikan pencegahan dan deteksi dini.
Tujuan: Mengetahui efektifitas pendidikan kesehatan pada perilaku pemeriksaan
payudara sendiri perempuan usia produktif.
Metode: literature review menggunakan kata kunci edukasi kesehatan, perilaku
pemeriksaan payudara sendiri, perempuan usia produktif dan menggunakan database
yaitu Google Scholar dengan penggunaan dua bahasa dari rentang tahun 2016–2020.
Analisis data menggunakan seleksi literature (PRISMA) dengan kriteria inklusi
naskah yang dapat diakses secara full text, dalam melakukan penilaian kualitas
kelayakan menggunakan JBI Critical appraisal tools quasi eksperiment.
Hasil: Analisis didapatkan satu jurnal nasional dan dua jurnal internasional yang
menjelaskan bahwa perilaku pemeriksaan payudara sendiri didasari oleh berbagai
media dan metode, namun hasil yang didapatkan keefektivitannya adalah media video
dengan pembuktian nilai p-value 0,000 < 0,05 dan didukung oleh faktor perilaku
yang sering terjadi yaitu pengetahuan, sikap, informasi, dan keyakinan.
Simpulan dan Saran: Terdapat efektifitas pendidikan kesehatan terhadap perilaku
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada perempuan usia produktif dipengaruhi
oleh media video yang efektif untuk mengetahui perilaku deteksi dini, masih
minimnya kesadaran orang Indonesia khususnya wanita dalam deteksi dini kanker
payudara, bahkan banyak wanita masih belum mengetahui metode-metode sejak dini
untuk deteksi. Saran dari literature review ini diharapkan dari berbagai pihak baik
dari tenaga kesehatan, perempuan usia produktif dan peneliti selanjutnya agar dapat
mengetahui tingkatan metode yang efektif untuk mengetahui perubahan perilaku
dalam pemberian pendidikan kesehatan
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR LENGKAP DENGAN KELENGKAPAN PEMBERIAN IMUNISASI BAYI 0-12 BULAN DI POSYANDU TERATAI TERNATE MALUKU UTARA
Latar belakang: Imunisasi adalah salah satu strategi yang efektif dan efisien
dalam kesehatan nasional untuk mencegah enam penyakit mematikan yaitu
tuberculosis, dipteri, pertusis, tetanus, campak. Pengetahuan ibu tentang
imunisasi dasar sangat penting untuk kelengkapan imunisasi anak karena
pengetahuan mempengaruhi seseorang untuk melakukan perilaku kesehatan
terutama pada pemberian imunisasi sehingga anak yang tidak mendapatkan
imunisasi tubuh anak tidak mempunyai kekebalan yang spesifik terhadap
penyakit.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat
pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar lengkap dengan kelengkapan pemberian
imunisasi bayi 0-12 bulan di Posyandu Teratai Ternate Maluku Utara.
Metode: Jenis penelitian cross sectional dengan Populasi semua ibu yang
memiliki bayi usia 11-24 bulan sebanyak 148 orang. Sampel sebanyak 62
responden. Penentuan sampel menggunakan rumus Slovin. Teknik pengambilan
sampel adalah non random sampling dengan kuesioner yang bertujuan untuk
mendapatkan data terkait pengetahuan ibu, dan buku KMS untuk kelengkapan
imunisasi. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pengetahuan ibu yang
baik sebesar (66,1%) dan kelengkapan imunisasi dasar sebesar (66,1%%), dan
didapatkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan
kelengkapan pemberian imunisasi dasar (p = 0,015).
Simpulan dan Saran: Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu
dengan kelengkapan pemberian imunisasi pada bayi di Posyandu Teratai Ternate
Maluku Utara. Untuk ibu yang memiliki bayi agar membawa bayi ke posyandu
untuk mandapatkan imunisasi dasar lengkap
HUBUNGAN PERAN ORANG TUA SEBAGAI ROLE MODEL DENGAN PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) PADA ANAK PRASEKOLAH DI BA AISYIYAH KADILANGGON, WEDI, KLATEN
Latar belakang: Perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) merupakan salah satu program perilaku hidup bersih sehat (PHBS) di pemerintahan Indonesia yang akan ditanamkan sejak dini terutama anak-anak, rendahnya CTPS memungkinkan anak mengalami penyakit diare, influenza, infeksi dan ispa. Perilaku CTPS anak tidak terlepas dengan pentingnya peran orang tua sebagai role model dalam memberi contoh, arahan dan fasilitas sehingga CTPS dapat diterapkan dalam keseharian.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran orang tua sebagai role model dengan perilaku CTPS pada anak prasekolah di BA Aisyiyah Kadilanggon, Wedi, Klaten.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, desain korelasi dengan pendekatan waktu cross sectional. Teknik sampling menggunakan purposive sampling sebanyak 128 responden. Instrument menggunakan kuesioner dan checklist observasi dengan data primer. Teknik analisis menggunakan korelasi kendall’s Tau.
Hasil: Hasil penelitian ini terdapat 64 orang tua memiliki peran sebagai role model kategori baik sebanyak 43 (67,2%), cukup sebanyak 19 (29,7%) dan kurang sebanyak 2 (3,1%). Pada 64 anak yang memiliki perilaku CTPS kategori baik sebanyak 59 (92,2%), cukup sebanyak 5 (7,8%). Signifikan p-value sebesar 0,012<0,05 menunjukkan andanya hubungan yang signifikan antara peran orang tua sebagai role model dengan perilaku CTPS pada anak prasekolah di BA Aisyiyah Kadilanggon, Wedi, Klaten.
Simpulan dan Saran: Terdapat hubungan antara peran orang tua sebagai role model dengan perilaku CTPS pada anak prasekolah. Bagi orang tua diharapkan dapat meningkatkan perannya sebagai role model dalam CTPS 6 langkah sehingga anak dapat mempraktekan dengan benar dan menjadi kebiasaan
Hubungan dukungan pasangan dengan keikutsertaan tindakan PAP SMEAR pada pasangan usia subur: Literatur Review
Kematian ibu akibat kanker serviks di Indonesia masih tinggi, hal ini dipengaruhi
oleh kesadaran wanita melakukan hubungan seksual dalam melakukan deteksi dini
kanker serviks masih rendah yaitu<5%. Kurangnya kesadaran wanita usia subur
dalam ikut serta pap smear disebabkan kurangnya dukungan pasangan secara
emosional maupun instrumental dapat memberikan perkembangan perilaku
kesehatanya. Mengetahui hubungan dukungan pasangan dengan keikutsertaan
tindakan pap smear pada pasangan usia subur dan mengetahui perbedaan
berdasarkan studi literature. Literature review menggunakan database Google
Scholar dengan kata kunci pasangan usia subur, dukungan pasangan, pap smear
sedangkan penggunaan database scientdirect kata kunci Fertile Age Couple, Partner
Support, Pap Smear Participation, dengan rentang tahun 2017–2021. Analisis data
menggunakan seleksi literature (PRISMA) dengan kriteria inklusi naskah yang dapat
diakses secara full text, dalam melakukan penilaian kualitas kelayakan menggunakan
JBI Critical appraisal tools cross sectional. Analisis didapatkan 4 jurnal nasional
dan 1 jurnal internasional yang menjelaskan bahwa dukungan pasangan memberikan
kekuatan pasangan dalam menjaga kesehatan reproduksi serviks dan dukungan
pasangan berpengaruh dengan keikutsertaan pap smear adalah suatu wujud dari
peran serta masyarakat dalam upaya deteksi dini kanker servik dan Dukungan
keluarga (suami) dapat menjadi faktor penguat (reinforcing factor) seseorang
melakukan pemeriksaan pap smear. Dukungan tersebut dapat berupa yaitu
informasional, penilaian, emosional, dan instrumental tentang kanker serviks atau
pap smear dari suami. Hubungan dukungan pasangan dengan keikutsertaan tindakan
pap smear pada pasangan usia subur bahwa dukungan pasangan/suami memiliki
beberapa komponen yang saling berkaitan yaitu informasional, penilaian, emosional,
instrumental, dan memberikan kekuatan pasangan untuk melakukan hak
reproduksinya dalam menjaga kesehatan serviks. Sedangkan keikutsertaan pap smear
pada PUS di dukung suami karena suami menjadi pendorong bagi wanita untuk
pemeriksaan pap smea
Hubungan antara pernikahan usia muda dengan kejadian kanker serviks literatur review
Latar belakang: Kanker serviks menempati urutan kedua kanker terbanyak pada
perempuan setelah kanker payudara, baik di dunia maupun Indonesia. Kanker serviks
disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) yang biasa ditularkan melalui
hubungan seksual. Saat ini kanker leher rahim masih merupakan masalah kesehatan
perempuan yang perlu diperhatikan secara serius sehubungan dengan tingginya
prevalensi kanker rahim di Indonesia. Pernikahan dini merupakan salah satu faktor
yang diduga menjadi penyebab tingginya prevalensi terjadinya kanker serviks di
Indonesia.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara pernikahan usia muda dengan kejadian
kanker serviks secara Literature review.
Metode: Penelitian ini menggunakan literature review dengan menggunakan
databased google scholar dan meggunakan uji kelayakan JBI Critical Appraisal Tools
Study Cross Sectional. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah wanita menikah di
usia muda.
Hasil: Dari 4 jurnal dalam penelitian ini mengatakan bahwa risiko kanker serviks
meningkat seiring dengan mudanya usia melakukan hubungan seksual pertama kali.
Hubungan seksual pada usia muda akan meningkatkan risiko untuk terkena kanker
serviks, selain karena masih berkembangnya sel-sel serviks kemudian dipacu
rangsangan dari sel mani yang berasal dari hubungan seksual
Kesimpulan: Aktivitas seksual dini dan paritas yang tinggi dapat meningkatkan risiko
seorang perempun terkena kanker serviks, semakin dini perempuan melakukan
hubungan seksual untuk yang pertama kalinya, maka semakin tinggi risiko terkena
kanker servik
MOTIVASI MENJALANI KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER SERVIKS
Latar belakang: Kanker serviks merupakan penyakit keganasan ginekologi yang
beresiko terhadap kematian. Salah satu pengobatan kanker serviks adalah kemoterapi.
Pemberian kemoterapi yang bersifat sistemik dan dalam jangka waktu lama
memerlukan motivasi. Motivasi berfungsi untuk mendorong pasien menjalankan
kemoterapi sesuai program sehingga tujuan kemoterapi dapat tercapai.
Tujuan penelitian: Tujuan penelitian mengetahui motivasi menjalani kemoterapi
pada pasien kanker serviks melalui studi literature.
Metode: Penelusuran melalui dua database Google Scholar dan Science Direct
rentang tahun 2015-2020. Seleksi literature menggunakan PRISMA dengan
dilakukan skrining inklusi dan eksklusi dan dilakukan uji kelayakan mengunakan JBI
Critical Apraisal Tools: cross sectional study dan kualitatif studi fenomenologi
dengan hasil skor kelayakan jurnal adalah 50,7% sampai dengan 90%.
Hasil: Motivasi menjalani kemoterapi pada kanker serviks disebutkan dalam 3 jurnal
yaitu dukungan keluarga, penerimaan dan harapan serta spiritual. Dua jurnal yang
lain menyebutkan bahwa kualitas hidup sebagai tujuan dilakukannya kemoterapi
sehingga menempati fungsi sebagai bagian dari komponen motivasi yaitu tujuan.
Tiga jurnal memiliki subjek pasien yang menjalani kemoterapi dan dua jurnal
merupakan penerima kemoterapi dan pengobatan yang lain. Kemoterapi dan
pengobatan lain merupakan salah satu komponen motivasi yaitu kebutuhan.
Kesimpulan dan saran: Dukungan keluarga, harapan dan penerimaan serta spiritual
merupakan motivasi menjalani kemoterapi sedangkan kualitas hidup dan pengobatan
merupakan bagian dari komponen motivasi menjalani kemoterapi. Saran bagi
keluarga pasien dengan kanker serviks diharapkan dapat memberikadukungan kepada
pasien berupa pendampingan selama menjalani kemoterapi. Bagi profesi keperawatan
dapat memberikan asuhan keperawatan dengan berfokus pada keterlibatan keluarga
dan pendekatan spiritual
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEJADIAN PREMENSTRUAL SYNDROME (PMS) PADA MAHASISWI SEMESTER VI PRODI KEPERAWATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2020
Latar belakang : Premenstrual syndrome (PMS) yaitu kumpulan gejala fisik, emosional dan prilaku yang dapat berdampak pada penurunan produktivitas kerja dan perkuliahan, sukar berkonsentrasi, mudah tersinggung, bahkan dapat menyebabkan Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD). Kecemasan merupakan salah satu penyebab terjadinya PMS. Kecemasan yang dialami mahasiswi dapat disebabkan karena adanya masalah pertemanan, keluarga ataupun masalah perkuliahan.
Tujuan : Dapat diketahui hubungan tingkat kecemasan dengan kejadian premenstrual syndrome (PMS) pada mahasiswi semester VI Prodi Keperawatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang diambil menggunakan teknik purposive random sampling sebanyak 63 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dan Premenstrual Symptom Screening Tool Adolescent (PSST-A). Hasil penelitian dianalisis dengan uji Kendall tau.
Hasil: Tingkat kecemasan yang dialami mahasiswi adalah kecemasan ringan 27 responden (42,9%). Premenstrual Syndrome (PMS) yang dialami mahasiswi adalah PMS ringan 31 responden (49,2%). Hasil uji statistic Kendall tau tingkat kecemasan dengan kejadian Premenstrual Syndrome (PMS) diperoleh nilai signifikan p= 0,001 (p<0,05).
Simpulan dan Saran: Terdapat hubungan antara tingkat kecemasan dengan kejadian premenstrual syndrome (PMS) pada mahasiswi semester VI Prodi Keperawatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Remaja putrid hendaknya dapat mengontrol faktor-faktor yang dapat memperparah terjadinya gejala premenstrual syndrome (PMS)
Pengaruh edukasi CA Mammae menggunakan komik digital terhadap minat sadari pada mahasiswi fakultas sains dan teknologi di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
Latar Belakang: Ca mammae dapat dideteksi secara dini menggunakan SADARI pada
kelompok usia remaja.Minat SADARI perlu ditingkatkan agar ca mammae dapat
ditemukan pada stadium dini. Mahasiswi Fakultas Sains dan Teknologi di Universitas
‘Aisyiyah Yogyakarta belum mengetahui tentang ca mammae maka edukasi ca mammae
diperlukan agar mengetahui tentang ca mammae termasuk SADARI sehingga berminat
melakukan SADARI secara rutin.
Tujuan Penelitian: Diketahui pengaruh edukasi ca mammae menggunakan komik
digital terhadap minat SADARI pada Mahasiswi Fakultas Sains dan Teknologi di
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Metode Penelitian: Quasi eksperiment design dengannon equivalent control group.
Teknik sampel menggunakan purposive sampling. Sampel berjumlah 34 Mahasiswi
yang belum pernah mendapatkan penyuluhan kanker payudara. Instrumen penelitian
menggunakan kuesioner minat SADARI. Analisis data menggunakan Paired Sample TTest
dan
Independent
Sample
T-Test.
Hasil Penelitian: Diketahui minat SADARI pada kelompok intervensi sebelum
diberikan edukasi ca mammae menggunakan komik digital berada dalam kategori minat
sedang 12 (66.7%) dan setelah diberikan edukasi ca mammae dalam kategori minat
tinggi 9 (50%). Minat SADARI pada kelompok kontrol sebelum diberikan edukasi ca
mammae menggunakan powerpoint berada dalam kategori minat sedang 12 (66.7%) dan
setelah diberikan edukasi ca mammae dalam kategori minat tinggi 9 (50%).
Simpulan dan Saran: Tidak ada perbedaan pengaruh edukasi ca mammae antara
kelompok intervensi menggunakan komik digital dan kelompok kontrol menggunakan
powerpoint terhadap minat SADARI pada Mahasiswi Fakultas Sains dan Teknologi di
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta dengan Sig. (2-tailed) 0,538 > 0,05. Disarankan untuk
dapat mengembangkan media komik digital dan menggunakan metode edukasi yang
lebih efektif sehingga mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik