3 research outputs found
REPRESENTASI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DALAM SERIAL DRAMA KOREA NETFLIX THE WORLD OF THE MARRIED (ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES DALAM SERIAL DRAMA āTHE WORLD OF THE MARRIEDā KARYA JOO HYUN)
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan teori analisis semiotika. Analisis Semiotika yang digunakan yaitu model semiotika Roland Barthes yang menekankan pada pencarian tiga maknaĀ yaitu denotasi, konotasi dan mitos. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan representasi kekerasan terhadap perempuan dan hancurnya sebuah rumah tangga karena adanya perselingkuhan yang terjadi. Hasil yang diperoleh peneliti berkaitan dengan representasi kekerasan terhadap perempuan yang terjadi dalam keluarga Ji Sun-Woo tersebut, yaitu: a) Perselingkuhan dalam rumah tangga. b) Kekerasan fisik dan verbal yang dialamiĀ Ji Sun-Woo dari suaminya Lee Tae-Oh. c) Hancurnya sebuah rumah tangga karena ada orang ketiga. d) Anak sebagai Korban dalam hancurnya rumah tangga. e) Peran perempuan dalam drama yang mendapat perlakuan kekerasan dari seorang laki-laki. f) Ji Sun-Woo yang selalu menjadi buah bibir atau bahan gosip oleh para tetangga dan teman kerjanya. g) Ji Sun-Woo yang di anggap gagal menjadi seorang ibu rumah tangga yang baik karena tidak bisa menjaga keharmonisan rumah tangganya. h) Rapuhnya seorang ibu.Ā Kata Kunci: Drama Korea, kekerasan terhadap perempuan, perempuan bercerai, analisis semiotika Roland Barthes
PERMATA : PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI TANAMAN ALPUKAT DI DESA AIR GLUBI
Kegiatan dilaksanakan di Desa Air Glubi yang kondisi masyarakatnya selain sebagai nelayan, mereka juga bekerja sebagai petani. Hasil pertaniannya sebagian besar hanya dikonsumsi sendiri dan belum dijadikan sebagai salah satu peluang usaha guna meningkatkan pendapatan masyarakat. Tujuan pada kegiatan ini untuk mengedukasi masyarakat guna memanfaatkan lahan kosong yang kurang produktif untuk kegiatan pertanian agar meningkatkan perekonomian, melalui program PERMATA (Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Tanaman Alpukat). Metode yang digunakan untuk mengetahui kebutuhan masyarakat akan pelatihan serta kebenaran dari masalah yang ditemukan adalah Rapid Rural Appraisal (RRA); berupa wawancara nonformal dengan masyarakat desa secara acak baik pemuda, maupun tokoh masyarakat dan pelaku usaha pertanian. Pelaksanaan program antara lain; sosialisasi program dan seminar bisnis pertanian, persiapan tempat, alat, dan prasarana, praktik okulasi, penanaman; dan pelatihan pengelolaan pemasaran. Tingkat kepuasan peserta dalam seluruh rangkaian kegiatan ini mencapai nilai 4,53 artinya pelaksanaan telah terlaksana dengan baik dan masyarakat mampu memahami materi dan dapat langsung mempraktikannya.  
Evaluation of the blended learning implementation based on model quality and student-athlete learning motivation
Penelitian deskriptif ini bertujuan mengevaluasi penerapan blended learning berbasis schoology berdasarkan kualitas model dan motivasi belajar mahasiswa-atlet dalam kegiatan diseminasi produk penelitian dan pengembangan. Empat universitas bersedia menjadi tempat diseminasi dengan jumlah mahasiswa-atlet yang terlibat sebanyak 59 orang (39 laki-laki dan 20 perempuan). Kualitas model diukur menggunakan angket untuk mengungkap utility, feasibility, accuracy, dan propriety. Sedangkan motivasi diukur menggunakan angket untuk mengungkap motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Content validity ratio (CVR) dan persentase digunakan untuk menganalisis kualitas model. Data motivasi dianalisis menggunakan deskriptif statistik, t-test, dan One-Way Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa syarat validitas pengukuran kualitas model berdasarkan utility, feasibility, accuracy, dan propriety telah terpenuhi dengan nilai rata-rata indeks CVR sebesar 0.98 dan nilai kualitas sebesar 92% (baik sekali). Motivasi intrinsik masuk dalam kategori baik (47.3), ekstrinsik masuk dalam kategori baik (67.1), dan motivasi total masuk dalam kategori baik (114.4). Motivasi mahasiswa-atlet ditinjau dari daerah (F(3, 55)= 0.451, p= 0.718), gender (t(57)= 0.714, p= 0.478), dan jenis cabang olahraga (t(57)= 0.531, p= 0.597) dinyatakan sama. Artinya, model blended learning berbasis schoology dapat memelihara motivational climate untuk mahasiswa-atlet dalam berbagai kondisi dan jenis latar belakang.The purpose of this descriptive study was to evaluate the implementation of schoology-based blended learning model. This was carried out based on the quality of the model and student-athlete learning motivation in the dissemination of research and development products. Four universities were used as locations for dissemination with 59 student-athletes involved (39 male and 20 female). The model quality was measured using a questionnaire to reveal utility, feasibility, accuracy, and propriety. Meanwhile, motivation was measured using a questionnaire to reveal the intrinsic and extrinsic motivation. Content validity ratio (CVR) and percentage were used to analyze the model quality. The motivation data was analyzed using descriptive statistics, t-tests, and One-Way analysis of variance (ANOVA). The results of this study showed that the validity, requirements of the model quality measurements based on utility, feasibility, accuracy, and propriety were fulfilled with an average CVR index of 0.98 and a quality value of 92% (very good). Furthermore, intrinsic, extrinsic, and total motivations were included in good categories with values of 47.3, 67.1, and 114.4, respectively. In addition, student-athlete motivation by region (F (3, 55) = 0.451, p = 0.718), gender (t (57) = 0.714, p = 0.478), and type of sport (t (57) = 0.531, p = 0.597) were the same. Therefore, this implies that the schoology-based blended learning model maintained a motivational climate for student-athletes in a variety of conditions and backgrounds