211 research outputs found
ANALISIS PENALARAN MORAL SISWA SMP MENGENAI ISU-ISU SAINS MENGGUNAKAN TES DILEMA MORAL DAN MORAL JUDGEMENT TEST (MJT)
Permendikbud No. 104 Tahun 2014 tentang penilaian hasil belajar, mengatur bahwa lingkup penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakup kompetensi sikap sosial yang meliputi sikap menerima, menghargai, menanggapi, menghayati, mengamalkan nilai spiritual dan nilai sosial yang dilaksanakan dengan menggunakan instrumen penilaian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penalaran moral siswa SMP di kota Bandung dan sekitarnya jika diukur menggunakan tes dilema moral dan Moral Judgement Test (MJT). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey cross sectional. Subjek penelitian ini adalah 131 orang siswa dari empat SMP yang tersebar di kota Bandung dan sekitarnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tes dilema moral dan Moral Judgement Test (MJT) dapat digunakan sebagai instrumen untuk menilai moral siswa SMP. Hasil dari tes dilema moral didapatkan bahwa aspek tindakan moral adalah aspek yang paling banyak dimiliki oleh siswa SMP di Bandung dan sekitarnya, kemudian diikuti oleh perasaan moral dan pengetahuan moral. Aspek pengetahuan moral yang paling rendah adalah pengambilan perspektif dan pengetahuan diri. Sedangkan, aspek yang paling tinggi adalah kesadaran moral dan mengetahui nilai-nilai moral. Aspek perasaan moral yang paling tinggi adalah mencintai kebaikan dan empati adalah aspek yang paling rendah. Hasil dari Moral Judgement Test (MJT) adalah tidak ada siswa yang masuk ke dalam kategori kompetensi pertimbangan moral sangat tinggi. Siswa yang masuk ke dalam kategori kompetensi pertimbangan moral sedang memiliki aspek pengetahuan moral, perasaan moral, dan tindakan moral yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang masuk ke dalam kategori kompetensi pertimbangan moral sangat rendah.----------Regulation of education and culture minister No. 104 Year 2014 about assessment of learning outcomes, stipulate that the outcomes by the teachers is including the social attitudes competencies, which include recieving, appreciating, responding to, practicing the spiritual values and social values using the instruments of attitudes assessment. The purpose of this research is for analyzing the moral reasoning of middle school students in Bandung and its surrounding using the moral dilemma test and moral judgement test (MJT). The method of this research is survey cross sectional. The sample of this research is 131 students of four middle school in Bandung and it’s surrounding. The result of this research is that dilemma moral test and moral judgement test can be used as the instrument of the middle school student’s moral assessment. The result of the dilemma moral test is that the aspects of moral action is the aspect is mostly owned by the middle school student, followed by the moral feeling and moral knowing. The lowest aspects of moral knowing are perspectif taking and self knowing. While, the highest aspects of moral knowing are moral awareness and knowing moral values. The highest aspect of moral feeling is loving the good and the lowest aspect is empathy. While, the result of the moral judgement test is There are no students who categorize as tha person who has very high moral judgement competence. Students who fit in the middle category of moral judgement competence have moral knowing, moral feeling, and moral action higher than the students who fit in the very low category of moral judgement competence
Strategies for Strengthening Character Education Through the Integration of Islamic Values: The Role of Teachers as Role Models in the Context of Contextual Learning
This research focuses on the integration of character values in the Islamic Religious Education curriculum and the role of teachers as exemplary models in shaping students' character. The purpose of this study is to explore how contextual teaching approaches and consistency of teacher behavior can affect the internalization of character values by students at Nurul Jadid Junior High School. This study uses a qualitative approach with a case study method, where data is collected through in-depth interviews, participatory observations, and document analysis. The collected data was analyzed using an interactive model from Miles and Huberman, which included the stages of data reduction, data presentation, and conclusion drawn/verification. The results of the study show that the integration of character values such as honesty, responsibility, tolerance, and cooperation in the curriculum, as well as the role of teachers as role models, is very effective in shaping students' character. The implications of this study confirm the importance of developing contextual teaching methods and consistency of teacher behavior to support more effective character education. This research makes a significant contribution to the literature on character education, especially in the context of Islamic Religious Education
The Role of Chatbots in Supporting Distance Learning
This research aims to explain the role of chatbots in supporting distance learning activities and their impact on the effectiveness of students' learning processes. The study employs a qualitative approach to explore how chatbot features, such as personalized responses, effective real-time feedback, and reflective interaction, influence students' learning experiences. Data was collected through in-depth interviews with teachers, educational technology experts, and students, as well as analysis of interactions with the chatbot. The findings indicate that chatbots with good personalized responses and effective real-time feedback significantly enhance student engagement and the quality of interactions in distance learning. This research contributes to the literature by providing new perspectives on the application of chatbot technology in education, as well as insights into how these features can improve student learning experiences and outcomes
PENGARUH CITRA PERUSAHAAN DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KECANTIKAN DI ONLINE MARKETPLACE
ABSTRAKOnline Marketplace menjadi pilihan konsumen paling diminati dalam melakukan belanja online, khususnya pada pembelian produk kecantikan yang terus mengalami peningkatan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh citra perusahaan dan promosi penjualan terhadap keputusan pembelian produk kecantikan di Online Marketplace. Populasi penelitian adalah konsumen yang pernah membeli make up dan skin care pada Online Marketplace di Surabaya, sampelnya berjumlah 201 responden dengan teknik snowball sampling atau meminta responden untuk merekomendasikan pada orang yang memenuhi kriteria. Teknik analisis datanya Regresi Linier berganda, dengan menggunakan program SPSS 23. Hasil penelitian ini secara parsial bahwa citra perusahaan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian dengan koefisien sebesar 0,256, dan promosi penjualan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian dengan koefisien sebesar 0,147. Sedangkan secara simultan bahwa citra perusahaan dan promosi penjualan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian dengan koefisien sebesar 0,185.Kata Kunci: Citra Perusahaan, Promosi Penjualan, Keputusan Pembelian, Online Marketplac
Hubungan Antara Tingkat Depresi Dengan Kualitas Hidup Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II Di Rumah Sakit Islam Surakarta
Data statistik organisasi WHO tahun 2011 menyebutkan Indonesia menduduki rangking ke 4 setelah Amerika Serikat, China, India. Pasien yang menderita penyakit Diabetes Mellitus yang menjalani terapi pengobatan dapat mempengaruhi kapasitas fungsional, psikologis dan kesehatan sosial serta mempengaruhi kesejahteraannya. Pasien diabetes mellitus dalam kehidupan sehari-hari dapat mengalami keterbatasan aktivitas fisik. Hal ini karena rasa sakit
yang dirasakannya. Kondisi ini dapat menjadikan rasa putus asa, kehilangan semangat dapat sehat yang akhirnya dapat menjadikan depresi. Depresi yang terjadi dapat semakin meningkat hingga pasien merasa hidupnya semakin kurang
berarti. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di rawat inap Rumah Sakit Islam Surakarta 5 orang pasien Diabetes Melitus dikatahui 3 orang sudah mengalami komplikasi diantaranya gagal ginjal, stroke, penurunan penglihatan mereka
mengatakan bosan karena penyakitnya tidak kunjung sembuh, dan merasa membebaninya. Dua orang pasien baru mengatakan baru mengetahui kalau dirinya terkena diabetes mellitus. Kondisi ini menjadikan hilangnya semangat dalam menjalani hidup. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan antara
tingkat depresi dengan kualitas hidup pada pasien Diabetes Melitus tipe II di Rumah Sakit Islam Surakarta. Jenis penelitian adalah desain survai analitik dengan pendekatan croscecitonal. Sampel penelitian adalah pasien penderita DM
tipe II yang tercatat sebagai pasien rawat inap di Rumah Sakit Islam sebanyak 87 orang dari populasi pasien DM 231 pasien. Pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Instrument penelitian menggunakan kuesioner tingkat
depresi dari The Beck Depresion Inventory dan kualitas hidup yang menggunakan Quality of Life Instrument for Indian Diabetes Patients (QOLID). Analisis data penelitian untuk mengetahui ada tidaknya hubungan hubungan antara tingkat depresi dengan kualitas hidup pada pasien Diabetes Melitus tipe II menggunakan uji Fisher exact. Hasil penelitan diketahui 51 responden (58,6 %) mengalami
depresi sedang dan 36 responden (41,4%) dengan depresi ringan. Terdapat 46 responden (52,9%) dengan kualitas hidup yang baik dan 41 responden (47,1%) dengan kualitas hidup buruk. Hasil analisis data dari uji fisher exact diperoleh pvalue = 0,001. Nilai p- value <0,05 disimpulkan terdapat hubungan antara tingkat depresi dengan kualitas hidup pada pasien Diabetes Melitus tipe II di Rumah Sakit Islam Surakarta
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK LANSIA DENGAN TEKANAN DARAH
Hipertensi terjadi pada lansia disebabkan asupan lemak, natrium yang tinggi, merokok, kurang olahraga, kualitas tidur yang rendah, dan kurang melakukan aktivitas fisik. Pencegahan yang bisa dilakukan dengan melakukan aktivitas fisik teratur, kurangi berat badan, manajemen diet, pembatasan sodium, diet kalsium serta magnesium, membaca label makanan sehat, dan kurangi stress. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Martapura 1 tahun 2020 terdapat 5.344 orang yang menderita hipertensi. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada 10 orang warga yang datang ke posyandu lansia kelurahan Kampung Jawa. Setelah dilakukan aktivitas fisik sedang (senam) terdapat 6 orang yang mengalami peningkatan tekanan darah, 2 orang yang mengalami penurunan tekanan darah, dan 2 orang lagi tidak mengalami peningkatan ataupun penurunan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik lansia dengan tekanan darah. Desain penelitian dalam penelitian ini menggunakan design penelitian deskriptif korelasional. Sampel pada penelitian ini diambil dengan metode purposive sampling sebanyak 99 responden di wilayah kerja Puskesmas Martapura 1. Variabel independen dalam penelitian ini adalah aktivitas fisik lansia, sedanngkan variable dependennya yaitu tekanan darah. Data dianalisis melalui spearman rho test. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas fisik lansia berada pada kategori sedang yaitu 67 responden (67,68%), tingkat hipertensi lansia berada pada kategori Hipertensi grade 1 yaitu 32 responden (32,32%). Hasil uji spearman rho menjelaskan bahwa p=0,511, yang artinya tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan tekanan darah pada lansia. kesimpulan: tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan tekanan darah pada lansia
STUDI AGRIBISNIS USAHA KERUPUK KULIT SAPI DI KOTA MATARAM
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis biaya dan pendapatan usaha kerupuk kulit di Kota Mataram; (2) menganalisis nilai tambah usaha kerupuk kulit di Kota Mataram; (3) mengetahui efisiensi pemasaran usaha kerupuk Kulit di Kota Mataram.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Unit analisis dalam penelitian ini adalah usaha kerupuk kulit di Kota Mataram. Pengambilan lokasi penelitian dilakukan secara purposive sampling yaitu Kecamatan Mataram dan Kecamatan Cakranegara karena sebagai sentra produksi kerupuk kulit. Kemudian dari 2 kecamatan tersebut dipilih 3 kelurahan yaitu Pagesangan Barat mewakili Kecamatan Mataram, Kelurahan Cakranegara Selatan dan Kelurahan Cakranegara Selatan Baru mewakili Kecamatan Cakranegara. Responden dalam peneitian ini adalah pengusaha kerupuk kulit. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan teknik wawancara dengan responden berpedoman daftar pertanyaan yang sudah disiapkan. Analisis data yang digunakan adalah: aliran proses; analisis biaya dan penerimaan; Metode hayami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Rata-rata pendapatan usaha kerupuk kulit di Kota Mataram sebesar Rp 1.211.055,- per proses produksi; (2) Rasio nilai tambah 55,31%; (3) Saluran pemasaran kerupuk kulit di Kota Mataram melalui 3 (tiga) saluran pemasaran, yaitu: Saluran Pemasaran-1 (Produsen → Pedagang Pengepul Kecamatan → Pedagang Pengecer → Konsumen Akhir) sebanyak 50,55% dari seluruh produknya; 25,28% melalui Saluran Pemasaran-II (Produsen → Pr → KA); dan 9,10% melalui Saluran Pemasaran-III (Produsen → KA); Saluran pemasara-III (Produsen → KA) lebih efisien dibandingkan saluran pemasaran-I (Produsen → PPK → Pr → KA) dan saluran pemasaran-II (Produsen → Pr → KA) karena tidak memiliki margin pemasaran, sementara itu margin pemasaran pada saluran pemasaran-I dan II sebesar Rp 25.000/kg; Share produsen pada saluran pemasaran-I dan saluran pemasaran-II adalah 80% > 60%, yang berarti pemasaran kerupuk kulit di Kota Mataram efisien; Distribusi keuntungan pada saluran pemasaran-I (Produsen → PPK → Pr → KA) sebesar 0,16 < 0,5 yang berarti pemasaran kerupuk kulit di Kota Mataram melalui saluran pemasaran-I dapat dikatakan tidak efisien dimana keuntungan pemasaran tidak terdistribusi secara adil diantara lembaga pemasaran yang terlibat (PPK dan Pr). Nilai ratio keuntungan dengan biaya pemasaran (∏/C) pada pedagang pengepul (PPK) adalah 19,67 lebih besar dibandingkan nilai ratio keuntungan dengan biaya pemasaran (∏/C) pada pedagang pengecer (Pr) adalah 3,24, artinya pedagang pengepul menerima keuntungan lebih besar dibandingkan pedagang pengecer dan biaya pemasaran yang dikeluarka
PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN DAN PERSEPSI KEMUDAHAAN PENGGUNA PADA MINAT PENGGUNAAN DOMPET ELEKTRONIK (OVO) DALAM TRANSAKSI KEUANGAN
ABSTRACTThe research aims to determine the effect of perceived usefulness and perceived ease of use for a intention to use OVO electronic wallet in daily financial transaction activities. The research was conducted on active students of the Accounting major, at Malang Islamic University. Data collection methods used were the distributing questionnaires both directly and online from Google from, a sample of 89 students. The sampling techniques is purposive sampling. The method used in this study is a quantitative research method using multiple linear analysis techniques. The result of this study can be seen that perceived usefulness has a positive effect on decision making for OVO intention to use, and perceived ease of use has a positive effect on decision making for OVO intention to use in financial transaction activities. This research can contribute to reference of Theory Acceptance Model.Keywords : perceived usefulness, perceived ease for use, intention to use, OV
- …