30 research outputs found
Hubungan antara pernikahan usia muda dengan kejadian kanker serviks literatur review
Latar belakang: Kanker serviks menempati urutan kedua kanker terbanyak pada
perempuan setelah kanker payudara, baik di dunia maupun Indonesia. Kanker serviks
disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) yang biasa ditularkan melalui
hubungan seksual. Saat ini kanker leher rahim masih merupakan masalah kesehatan
perempuan yang perlu diperhatikan secara serius sehubungan dengan tingginya
prevalensi kanker rahim di Indonesia. Pernikahan dini merupakan salah satu faktor
yang diduga menjadi penyebab tingginya prevalensi terjadinya kanker serviks di
Indonesia.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara pernikahan usia muda dengan kejadian
kanker serviks secara Literature review.
Metode: Penelitian ini menggunakan literature review dengan menggunakan
databased google scholar dan meggunakan uji kelayakan JBI Critical Appraisal Tools
Study Cross Sectional. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah wanita menikah di
usia muda.
Hasil: Dari 4 jurnal dalam penelitian ini mengatakan bahwa risiko kanker serviks
meningkat seiring dengan mudanya usia melakukan hubungan seksual pertama kali.
Hubungan seksual pada usia muda akan meningkatkan risiko untuk terkena kanker
serviks, selain karena masih berkembangnya sel-sel serviks kemudian dipacu
rangsangan dari sel mani yang berasal dari hubungan seksual
Kesimpulan: Aktivitas seksual dini dan paritas yang tinggi dapat meningkatkan risiko
seorang perempun terkena kanker serviks, semakin dini perempuan melakukan
hubungan seksual untuk yang pertama kalinya, maka semakin tinggi risiko terkena
kanker servik
FAKTOR RISIKO PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI ORAL TERHADAP KEJADIAN KANKER SERVIKS : LITERATURE REVIEW
Latar belakang: Kanker serviks merupakan penyebab utama kematian pada wanita di
dunia. Kanker serviks disebabkan oleh virus yang disebut Human Papilloma Virus
(HPV). Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kanker serviks, salah
satunya adalah lama penggunaan dari alat kontrasepsi oral.
Tujuan: Untuk menganalisis faktor risiko dari penggunaan alat kontrasepsi oral
terhadap kejadian kanker serviks secara literature review.
Metode: penelitian ini menggunakan database Google Scholar dan PubMed (2016-
2020). Desain penelitian menggunakan case control study.
Hasil : Empat jurnal menjelaskan bahwa penggunaan alat kontrasepsi oral dalam jangka
waktu yang panjang yaitu ≥ 4 tahun dapat berisiko terjadinya kanker serviks dan satu
jurnal menyatakan tidak terdapat hubungan antara penggunaan alat kontrasepsi oral
jangka panjang ≥ 5 tahun dengan kanker serviks.
Simpulan dan saran: Penggunaan alat kontrasepsi oral dalam jangka panjang ≥ 4 tahun
dapat berisiko terjadinya kanker serviks. Kepada ibu yang menggunakan alat
kontrasepsi oral untuk lebih memperhatikan efek samping dan selalu mengontrol
penggunaan alat kontrasepsi tersebut
PENGARUH PELAKSANAAN SENDAWA TERHADAP FREKUENSI REGURGITASI PADA BAYI 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEJAWARAN BANJARNEGARA
Latar Belakang: Regurgitasi (gumoh) yaitu mengalirnya isi lambung (ASI) ke kerongkongan tanpa adanya usaha yang kuat seperti muntah. Regurgitasi terjadi ≥4x dalam sehari maka bayi akan mengalami resiko kekurangan berat badan karena nutrisi yang seharusnya diserap oleh tubuh sudah keluar lagi. Regurgitasi bisa dicegah dengan melakukan pelaksanaan sendawa yang bertujuan untuk mengeluarkan udara dari lambung ke mulut bayi yang merupakan dari penyebab terjadinyaregurgitasi. Tujuan:Mengetahui pengaruh pelaksanaan sendawa terhadap frekuensi regurgitasi pada bayi usia 0-6 bulan di wilayah kerja puskesmas Pejawaran Banjarnegara. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian (pra eksperimental) dengan pendekatan One-Grup Pretest-Postest. Sampel yang diambil menggunakan teknik purposive samplingsebanyak 20 Responden. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan leaflet yang telah dilakukan uji validitas menggunakan expert judgment dengan hasil perhitungan I-CVI 1. Hasil penelitian dianalisis dengan uji WilcoxonMatchedPairsTest. Hasil: Frekuensi regurgitasi sebelum dilakukan pelaksanaan sendawa pada bayi usia 0-6 bulan yaitu normal (0-3x sehari) tidak ada (0%) dan tidak normal (≥4x sehari) sebanyak 20 responden (100%).Sedangkan frekuensi regurgitasi sebelum dilakukan pelaksanaan sendawa pada bayi usia 0-6 bulan yaitu normal (0-3x sehari) sebanyak 13 responden(65%) dan tidak normal (≥4x sehari) sebanyak 7 responden (35%). Hasil uji Wilcoxon Match Pairs Test diperoleh nilai signifikansi p=0,000 (p<0,05). Simpulan dan saran: Ada pengaruh pelaksanaan sendawa terhadap frekuensi regurgitasi pada bayi usia 0-6 bulan di wilayah kerja puskesmas Pejawaran Banjarnegara.Seluruh ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan sebaiknya melakukan pelaksanaan sendawa setiap setelah menyusui untuk mencegah terjadinya regurgitasi
PENGARUH MASSAGE ENDORPHINE TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENOREA PADA SISWI KELAS VIII DI SMP PGRI KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA
Latar belakang: Dismenorea adalah nyeri menstruasi yang disebabkan oleh kejang
otot uterus yang memiliki dampak cukup besar bagi remaja putri yang dapat
menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari. Massage endorrphine mempunyai
efek merangsang tubuh ntuk melepaskan senyawa endorphine yang merupakan pereda
rasa sakit dan dapat menciptakan perasaan nyaman.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh massage endorphine
terhadap penurunan nyeri dismenorea pada siswi kelas VIII di SMP PGRI Kasihan
Bantul Yogyakarta.
Metode: Design penelitian ini menggunakan Pre Experimental Design yaitu One
Group Pretest Posttest. Responden penelitian ini terdiri dari 15 siswi diambil dengan
teknik Purposive Sampling. Pengumpulan data diperoleh dari lembar skala nyeri
Numerical Rating Scale (NRS).
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh massage endorphine. Hasil
uji Wilcoxon Matched Pairs Test menunjukkan bahwa taraf signifikan p<0,005
diperoleh p=0,000 sehingga p<0,005.
Simpulan dan Saran: Terdapat pengaruh massage endorphine terhadap penurunan
nyeri dismenorea pada siswi kelas VIII di SMP PGRI Kasihan Bantul Yogyakarta.
Saran bagi siswi yang mengalami dismenorea di SMP PGRI Kasihan dapat
menggunakan terapi non farmakologis yaitu massage endorphine karena massage
endorphine efektif dalam menurunkan nyeri dismenorea
HUBUNGAN DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU VULVA HYGIENE REMAJA PUTRI DI PANTI ASUHAN ALMADINAH AMBON
Latar belakang: Usia remaja merupakan usia dimana organ reproduksinya rentan terhadap infeksi
saluran reproduksi. Pentingnya memelihara dan menjaga kebersihan organ genitalia dilakukan untuk
menghindari munculnya gangguan kesehatan pada organ reproduksi, seperti keputihan, infeksi alat
reproduksi, serta pruritus vulvae. Apabila vagina sebagai organ reproduksi terluar terinfeksi bakteri atau
mikroorganisme patogen lainnya, seiring berjalannya waktu akan membahayakan organ genitalia
internal lainnya seperti uterus, serviks, dan lain sebagainya. Salah satu faktor yang mempengaruhi
perilaku vulva hygiene remaja putri di panti asuhan adalah dukungan teman sebaya.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan dukungan teman sebaya dengan perilaku vulva hygiene remaja
putri di Panti Asuhan Al-Madinah Ambon.
Metode penelitian: Desain penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan waktu cross sectional,
subjek penelitian adalah remaja putri yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yaitu 40
responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Variabel bebas dalam penelitian
ini yaitu dukungan teman sebaya dan variabel terikat yaitu perilaku vulva hygiene. Analisis data dengan
menggunakan uji Kendall’s Tau.
Hasil penelitian: Remaja putri di Panti Asuhan Al-Madinah Ambon sebagian besar mendapatkan
dukungan dari teman sebaya berada pada kategori tinggi yaitu sebanyak 20 responden (50,0%),
sedangkan remaja putri mendapatkan dukungan dari teman sebaya memiliki perilaku vulva hygiene yang
baik yaitu sebanyak 24 responden (60,0%). Hasil uji Kendall’s Tau memperoleh nilai ρ.value yaitu 0,003
dengan koefesien korelasi sebesar 0,438 menujukkan keeratan hubungan sedang.
Simpulan: Terdapat hubugan yang signifikan antara dukungan teman sebaya dengan perilaku vulva
hygiene remaja putri di Panti Asuhan Al-madinah Ambon.
Saran: Remaja putri di Panti Asuhan Al-madinah Ambon saling mendukung untuk tetap menjaga
kebersihan organ genitalia dengan baik dan benar agar terhindar dari masalah kesehatan reproduksi yang
diakibatkan oleh tidak menjaga kebersihan organ genitalia dengan benar
Peran perawat terhadap motivasi kesembuhan pasien kanker payudara stadium lokal-lanjut: literature review
Kanker payudara adalah penyakit malignansi yang dimulai pada sel-sel payudara. Perawat kanker memiliki peran penting sebagai koordinator dalam perawatan. Pasoen akan mengalami hilangnya motivasi untuk sembuh karena tidak adanya dukungan dari lingkungan pasien. Karena dengan motivasi pasien akan memiliki keinginan untuk hidup dan keinginan untuk sembuh yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini mengetahui peran perawat terhadap motivasi kesembuhan pasien kanker payudara stadium lokal-lanjut. Jenis penelitian kuantitatif dengan metode literature review atau studi pustaka. Bahan analisa terdiri dari tiga jurnal dalam Bahasa Inggris Dan Bahasa Indonesia yang dapat diakses full-text dengan menggunakan database. Hasil penelitian menggunakan 1 jurnal internasional dam 2 jurnal nasional dan hasil penelitian ini bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku peran dan caring perawat dengan tingkat harapan sembuh pasien. Semakin perawat menunjukkan perilaku caring maka semakin besar pula nilai pada harapan sembuh pasien dan sebaliknya
HUBUNGAN DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MENARCHE PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SD NEGERI NOGOTIRTO
Latar belakang: Masa remaja ditandai dengan adanya pubertas, salah satu ciri masa
pubertas adalah mulai terjadinya menarche pada perempuan. Dukungan teman sebaya
sangat penting diberikan kepada remaja karena pada masa pubertas remaja sering
mencemaskan perubahan yang terjadi pada masa ini. Kesiapan mental sangatlah
diperlukan, karena perasaan cemas dan takut akan muncul bila kurangnya pemahaman
remaja putri tentang menarche. Untuk itu remaja putri perlu persiapan dalam
menghadapi datangnya menarche.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan dukungan teman sebaya dengan kecemasan
dalam menghadapi menarche pada anak usia sekolah di SD Negeri Nogotirto.
Metode penelitian: Desain penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross
sectional. Subjek penelitian adalah siswi kelas IV dan V yang akan mengalami
menarche dengan sampel 50 responden, dengan variabel bebas dukungan teman
sebaya dan variabel terikat kecemasan menarche. Pengambilan data menggunakan
kuesioner dukungan teman sebaya dan kuesioner kecemasan Hamilton Ranting Scale
For Anxiety (HRS-A). Data analisis dengan menggunakan uji Chi Square.
Hasil penelitian: Menunjukan bahwa yang mendapatkan dukungan teman sebaya
dengan kategori positif sebanyak 25 responden (50%) sedangkan kecemasan dengan
kategori kecemasan ringan sebanyak 14 responden (28,0%). Hasil analisis Chi Square
didapatkan nilai p.value 0,000 dengan koefisien korelasi sebesar 0,600 menunjukkan
keeratan hubungan kuat.
Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan teman sebaya dengan
kecemasan dalam menghadapi menarche pada anak usia sekolah di SD Negeri
Nogotirto.
Saran: Diharapkan para siswi dapat lebih mempersiapkan diri dalam menghadapi
perubahan yang akan terjadi pada dirinya dan tidak perlu merasa cemas dalam
menghadapi menarche, dengan mencari lebih banyak informasi tentang menarche dari
berbagai media
Pemberian asi dalam penurunan tanda ikterus pada bayi baru lahir:literature review
Latar belakang: Bayi yang diberi minum ASI lebih awal dengan efektif dan pemberian kolostrum
diyakini dapat mengurangi kejadian hiperbilirubinemia fisiologis (Yuliana, 2018). Pentingnya
pemberian ASI sedini mungkin pada bayi agar mendapatkan kolostrum yang dapat mengeluarkan
mekonium dengan bilirubin tinggi. Hiperbilirubin adalah kondisi umum pada bayi baru lahir yang
mengacu pada warna kuning pada kulit dan sklera pada mata disebabkan terlalu banyaknya bilirubin
darah, dimana ikterik merupakan salah satu kegawatdaruratan yang sering terjadi pada bayi baru lahir
(Rini, 2021).
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pemberian ASI dalam penurunan tanda ikterus pada bayi baru
lahir berdasarkan studi literatur.
Metode: Penelitian ini menggunakan literatur review, Metode pencariannya PICOST dengan insklusi
diakses dari database google scholar dan pubmed, subjek ibu yang menyusui ASI, naskah fullteks,
menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, tahun terbit 2017-2022, sesuai dengan topik
penelitian yaitu pemberian ASI dalam penurunan tanda ikterus dan penyesuaian tujuan penelitian
yaitu penurunan tanda ikterus. Seleksi jurnal menggunakan PRISMA. Penelitian kualitas uji
kelayakan JBI Critical Appraisal Tools Study Cross Sectional. Strategi yang digunakan dalam
pencarian literature review menggunakan PICOST. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah
pemberian ASI dengan penurunan tanda ikterus.
Hasil: Hasil penelitian menyatakan bahwasanya adanya pengaruh pemberian ASI dalam penurunan
tanda ikterus pada bayi . Dari 10 jurnal menyatakan 5 frekuensi dengan kategori sering, 2 jurnal sering
dan 1 cukup sering
Simpulan dan Saran : Penanganan primer ikterus yang direkomendasikan salah satunya adalah Air
Susu Ibu( ASI) . Dari 10 jurnal menyatakan ikteru 6 jurnal menyatakan pemberian ASI secara
eksklusif dapat menurunkan kadar ikterus dan 5 jurnal menyatakan bahwa ASI tidak ekslusif dapat
menurunkan kadar ikterus. Frekuensi pemberian ASI dalam 10 jurnal menyusui sebanyak 8-12 x
dalam sehari
Hubungan dukungan suami dengan kualitas tidur pada ibu hamil trimester iii literature review
Latar Belakang : Kualitas tidur adalah suatu keadaan yang dijalani seseorang yang
menghasilkan kebugaran saat bangun. Banyak faktor yang menyebabkan kualitas tidur
pada ibu hamil. Perubahan fisiologis normal selama kehamilan seperti ketidaknyamanan
fisik serta peningkatan hormon progesteron berkontribusi pada kualitas tidur pada ibu
hamil trimester 3. Dukungan suami untuk meningkatkan kesiapan ibu dalam
menghadapi proses persalinan yaitu dengan memberikan perhatian dan membina
hubungan yang baik dengan ibu hamil.Tujuan : Untuk mengetahui hubungan dukungan
suami dengan kualitas tidur pada ibu hamil trimester III dan gap berdasarkan studi
Literature review. Metode : metode penelitian dengan literature review dengan berbasis
PEOS dengan menggunakan database Google Scholar dan PubMed dengan “Dukungan
Suami, Kualitas Tidur, Ibu Hamil, Trimester III” dan “Husband Support, Sleep Quality,
Pregnant Mother” dan menggunakan kriteria inklusi yang sudah ditentukan. Hasil :
Hasil penelitian menyatakan bahwa ketiga jurnal menyatakan terdapat hubungan
dukungan suami dengan kualitas tidur ibu hamil trimester III(100%). Banyak faktor
yang mempengaruhi kualitas tidur, salah satunya adalah kecemasan. Ibu hamil yang
mengalami kecemasan tetapi tidak mendapat dukungan suami sebagaimana yang
diharapkan kemungkinan akan mengalami komplikasi psikologis kehamilan.
Kesimpulan : Dukungan suami menjadi faktor penting dalam penentu kecemasan ibu
hamil diusia kehamilan trimester III, semakin tinggi dukungan dari suami yang
didapatkan oleh ibu, maka kualitas tidur ibu meningkat. Sebaliknya, jika dukungan
kurang akan dapat meningkatkan tingkat kecemasan pada ibu hamil sehinga pola dan
kualitas tidur ibu menurun