12 research outputs found
Skrining antibakteri kombinasi ekstrak etanol jambu biji, kunyit, meniran dan majaan terhadap staphylococcus aureus, salmonella typhii dan escherichia coli
Telah dilakukan skrining aktivitas antibakteri dari kombinasi ekstrak etanol
daun jambu biji, rimpang kunyit, herba meniran dan daun majaan terhadap
Staphylococcus aureus, Salmonella typhii dan Escherichia coli
menggunakan metode difusi padat dan dilusi cair. Kombinasi dari beberapa
tanaman diharapkan dapat memberikan keuntungan pada penggunaan obat
tradisional yakni pada pemilihan dosis yang minimal dari masing-masing
tanaman setelah dikombinasi yang mampu memberikan potensi farmakologi
yang maksimal dengan melihat efek sinergismenya. Ekstrak tanaman
diperoleh dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Filtrat
yang diperoleh diuapkan sampai diperoleh ekstrak kental. Ekstrak kental
kemudian dikombinasi dan dibuat larutan uji dengan konsentrasi 1 gram /
10 mL (1:1:1:1). Hasil menunjukan pada konsentrasi 10.000 ppm dapat
memberikan Daerah Hambat Pertumbuhan (DHP) terhadap Staphylococcus
aureus (7,50 mm), Salmonella typhii (7,00 mm) dan Escherichia coli (7,00
mm), Kadar Hambat Minimum KHM pada konsentrasi 10.000 ppm dan
Kadar Bunuh Minimum (KBM) diatas 10.000 ppm
Skrining antibakteri kombinasi ekstrak etanol jambu biji, kunyit, meniran dan majaan terhadap staphylococcus aureus, salmonella typhii dan escherichia coli
Telah dilakukan skrining aktivitas antibakteri dari kombinasi ekstrak etanol
daun jambu biji, rimpang kunyit, herba meniran dan daun majaan terhadap
Staphylococcus aureus, Salmonella typhii dan Escherichia coli
menggunakan metode difusi padat dan dilusi cair. Kombinasi dari beberapa
tanaman diharapkan dapat memberikan keuntungan pada penggunaan obat
tradisional yakni pada pemilihan dosis yang minimal dari masing-masing
tanaman setelah dikombinasi yang mampu memberikan potensi farmakologi
yang maksimal dengan melihat efek sinergismenya. Ekstrak tanaman
diperoleh dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Filtrat
yang diperoleh diuapkan sampai diperoleh ekstrak kental. Ekstrak kental
kemudian dikombinasi dan dibuat larutan uji dengan konsentrasi 1 gram /
10 mL (1:1:1:1). Hasil menunjukan pada konsentrasi 10.000 ppm dapat
memberikan Daerah Hambat Pertumbuhan (DHP) terhadap Staphylococcus
aureus (7,50 mm), Salmonella typhii (7,00 mm) dan Escherichia coli (7,00
mm), Kadar Hambat Minimum KHM pada konsentrasi 10.000 ppm dan
Kadar Bunuh Minimum (KBM) diatas 10.000 ppm