18 research outputs found

    Peran Kontribusi Industri Baja Hulu Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Baja Nasional (Sebuah Pendekatan Metodologi Sistem Dinamik)

    Get PDF
    Industri baja merupakan suatu sistem industri yang terdiri dari industri baja hulu dan industri baja hilir. Dari permasalahan industri baja nasional, Industri Baja Hulu Nasional belum berhasil dalam menyelesaiakan permasalahan kebutuhan baja di industri hilir yang dampaknya adalah pada kebergantungan terhadap produk baja import. Tetapi adanya besi spons import yang masuk pasaran Indonesia, membuat Industri Baja Hulu Nasional harus bersaing dengan besi spons import yang harganya jauh lebih murah. Dampak dari permasalahan ini adalah penumpukan stock di Industri Baja Hulu karena kalah saing dengan besi spons import yang harganya jauh lebih murah. Penumpukan stock ini membuat Industri Baja Hulu harus mengurangi produksinya yang menyebabkan harga produksi semakin mahal. Hal lain yang dialami Industri Baja Hulu adalah harga besi spons nasional ditentukan oleh harga global akibat dari persaingan pasar global yang ada di Indonesia. Dampaknya, Indonesia terus mengalami kerugian akibat biaya produksi yang lebih mahal dari harga jualnya. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan alternatiF yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan di Industri Baja Hulu yang ada selama ini. Beberapa skenario dirancang dari pembentukan model sistem dinamik yang telah dibuat. Mulai dari memaksimalkan produksi dari kapasitas terpasang untuk produksi besi spons. Menaikkan pajak masuk indsutri baja dasar serta mengganti tekhnologi Direct Reduction Iron ke Blash Furnace. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skenario yang telah dirancang dari pembentukan Direct Reduction Iron tidak memberikan efek yang nyata untuk menangani permasalahan di Industri Baja Hulu. Pada alternatif pergantian tekhnologi dengan Blash Furnace didapatkan hasil bahwa penggunaan bahan baku utama dengan komposisi pellet besi 50%, pasir besi 45% dan bijih besi 5% merupakan alternatif terbaik untuk mendapatakan biaya produksi yang lebih murah serta keuntungan yang maksimal ==========================================================================================The Steel Industry is an Industrial system that consists of a Steel Industry upstream and downstream Steel Industries. Of the problems of the National Steel Industry, Steel Industry National Hulu has not succeeded in resolving the problems in the downstream steel demand with the effect of the dependence on imported steel products. But their sponge iron imports that enter the Indonesian market, making the National Steel Industry Upstream must compete with imported sponge iron which is much cheaper price. The impact of this problem is the accumulation of stock in the Steel Hulu Industry because of less competitive with imported sponge iron which is much cheaper price. This makes the stock buildup upstream steel industry must reduce its production which causes the price of the more expensive production. Another thing that happened Upstream Steel Industry is a national sponge iron prices are determined by global prices as a result of global market competition in Indonesia. Impact, Indonesia continues to experience losses due to production costs more expensive than the selling price. This study aims to find the right solution to solve the problems in the Steel Industry Hulu over the years. Several scenarios are designed on the establishment of dynamic system models that have been made. Starting from maximizing production of installed capacity for the production of sponge iron. Raising taxes in indsutri steel base and replace technology to Blash Direct Reduction Iron Furnace. The results explain that the scenario has been designed from the formation of Direct Reduction Iron does not give real effect to address the problems in the Steel Industry Hulu. At the turn of the alternative technology with Blash Furnace showed that the use of the main raw material with a composition of 50% iron pellets, iron sand iron ore 45% and 5% is the best alternative for mendapatakan cheaper production costs and maximum benefi

    Analisis Pelayanan Jasa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) XYZ dengan Metode Service Quality (Servqual)

    Get PDF
    Sudah menjadi hal yang umum jika air adalah unsur terpenting dalam kehidupan. PDAM XYZ adalah perusahaan air yang telah beroperasi melayani masyarakat sejak 1913. Dalam perjalanan pemenuhan air dan suplay nya PDAM mengalami kendala-kendala di factor kualitas pelayanan. Pada penelitian ini terdapat 12 faktor/atribut yang menjadi fokus utama untuk diteliti. Sopan santun dan keramahan petugas, selalu menjaga kerapian dan penampilan, kebersihan loket, ketepatan waktu pengerjaan, kecepatan petugas dalam merespon permintaan konsumen, kemampuan petugas dalam menyelesaikan permasalahan, menjamin harga sesuai dengan pelayanan yang dihasilkan, hasil perhitungan harga pada meteran air yang akurat, kualitas air, petugas memiliki keahlian dan keterampilan dalam melaksanakan tugasnya, kemampuan petugas dalam berkomunikasi, dan perhatian petugas dalam menjaga hubungan baik dengan konsumen adalah seluruh atribut pada penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode Service Quality (Servqual) dengan melakukan penyebaran angket pada setiap konsumen yang datang langsung di kantor PDAM XYZ dengan kurun waktu periode 1-30 September 2022 pukul 07.30-15.30 WIB. Servqual secara mendasar dipergunakan selaku sarana diagnosa maupun teknik ketika mendapatkan kelemahan maupun kekuatan perusahaan serta melakukan evaluasi kinerja melalui atribut layanan. Penelitian ini memiliki tujuan mengeksplorasi apa saja yang diinginkan konsumen dalam layanan PDAM XYZ serta meningkatkan kinerja dan kualitas layanan di PDAM XYZ. Dari hasil pengolahan mengenai kesenjangan kualitas pelayanan, terlihat bahwa kondisi PDAM XYZ belum sesuai harapan konsumen. Dimana masih terlihat nilai negatif dari atribut layanan. Sedangkan dimensi kualitas pelayanan yang palinglah memberikan pengaruh pada kepuasan konsumen ialah dimensi Jaminan (Assurance)tingkat kesenjangan -0.32941 dengan atribut “Hasil perhitungan harga yang akurat”

    Pemodelan Jumlah Penderita Hipertensi di Propinsi Jawa Timur dengan Mixed Geographically Weighted Poisson Regression

    Get PDF
    Hipertensi berperan besar dalam perkembangan penyakit jantung yang merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia. Hipertensi telah membunuh 9,4 juta warga dunia setiap tahunnya. Penelitian tentang pemodelan jumlah penderita hipertensi di Propinsi Jawa Timur akan dianalisis menggunakan Geographically Weighted Poisson Regression dengan hasil yaitu faktor-faktor yang berpengaruh di setiap kabupaten/kota di Propinsi Jawa Timur. Model GWPR selanjutnya akan dilanjutkan ke model Mixed Geographically Weighted Poisson Regression yang digunakan untuk mengatasi pengaruh global yang ada di GWPR. Dari análisis dengan GWPR didapatkan hasil bahwa dengan menggunakan regresi poisson seluruh variabel yang digunakan masuk ke dalam model. Dengan menggunakan GWPR maupun MGWPR didapatkan hasil bahwa fungsi kernel yang digunakan adalah Fixed Gaussian dengan nilai bandwidth optimum sebesar 0,633. Pada GWPR variabel kelompok yang terbentuk ada 6 kelompok yaitu variabel persentase penduduk tidak tamat SD, rasio penduduk tidak tamat SMA, persentase penduduk yang mengobati penyakit sendiri, persentase penduduk yang berolah raga, persentase penduduk yang merokok , persentase penduduk yang berumur ≥ 65 tahun, persentase penduduk yang terkena diabetes, rasio sarana kesehatan, rasio tenaga kerja kesehatan, persentase penduduk miskin, sedangkan dari hasil MGWPR didapatkan hasil bahwa varibel kelompok yang terbentuk ada 4 dengan variabel globalnya adalah rasio penduduk tidak tamat SMA, persentase penduduk yang mengobati penyakit sendiri, persentase penduduk yang merokok, persentase penduduk yang berumur ≥ 65 tahun, persentase penduduk yang terkena diabetes, rasio sarana kesehatan, untuk variabel lokalnya yang terbentuk adalah variabel persentase penduduk tidak tamat SD, persentase penduduk yang berolah raga, persentase penduduk miskin

    Pengendalian Persediaan Bahan Baku Liquid pada UKM Vaporizme Gresik

    Get PDF
    UKM Vaporizme Gresik merupakan UKM yang bergerak dibidang penjualan retail berupa liquid, produk vape beserta pelengkapnya dan juga produksi liquid disetiap harinya. UKM ingin menentukan biaya persediaan bahan baku liquid khususnya PG (Propylene Glycol) yang menjadi optimal guna mengurangi bahan baku liquid yang mengalami kerusakan atau perubahan kimiawi sehingga tidak dapat dipergunakan serta menentukan berupa jumlah pemesenan yang paling ekonomis dengan ditentukannya kebutuhan atau penggunaan dalam suatu periode tertentu. Tujuan dari penelitian ini dengan upaya mengendalikan persediaan bahan baku liquid menggunakan metode EOQ yang dibutuhkan oleh UKM Vaporizme Gresik untuk produksi liquid kedepannya serta guna mengetahui total biaya yang dikeluarkan oleh UKM Vaporizme Gresik sekaligus menganalisis waktu pemesanan kembali (Reorder Point) biaya pemesanan dan biaya penyimpanan yang saat ini menjadi masalah di UKM Vaporizme Gresik. Dengan penggunaan metode EOQ ini, diharapkan mampu menentukan berupa jumlah yang lebih ekonomis dengan ditentukan kebutuhan penggunaan dalam suatu periode, biaya pesan dan biaya simpan juga tentunya sebagai pengendalian persediaan bahan baku liquid.  Pengumpulan data di lakukan dengan wawancara, observasi, dan studi pustaka. Wawancara ini dilakukan dengan maksud mendapatkan cara untuk menentukan nilai – nilai yang dibutuhkan dalam perhitungan. Perbandingan antara kebijakan UKM dengan menggunakan metode EOQ yaitu dengan perhitungan menggunakan kebijakan UKM diperoleh dengan hasil biaya persediaan (TC) sebesar Rp. 930.764,09 sedangkan menggunakan metode EOQ diperoleh dengan hasil biaya persediaan (TC) sebesar Rp. 643.584,23. Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh selisih sebesar Rp. 287.179,86. Sehingga dapat diambil kesimpulan dibutuhkan oleh UKM untuk persediaan bahan baku liquid lebih efektif dan efisien

    MITIGASI RISIKO RANTAI PASOKAN PEMELIHARAAN IKAN HIAS KOI MENGGUNAKAN METODE HOUSE OF RISK

    Get PDF
    Abstrak: Mitigasi Risiko Rantai Pasokan Pemeliharaan Ikan Hias Koi Menggunakan Metode House of Risk. Ketidakpastian adalah suatu kejadian dalam pengelolaan rantai pasokan suatu usaha. Usaha pemeliharaan Ikan Hias Koi juga tidak terlepas dari risiko sepanjang rantai pasokan usaha. Risiko ikan mati disebabkan oleh ketidakpastian pengiriman pakan dan keterlambatan logistik ke pelanggan memerlukan penanganan lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk  mengidentifikasi, menghitung, dan menganalisis potensi dan penyebab risiko mulai dari hulu sampai hilir rantai pasokan pemeliharaan Ikan Koi sehingga didapatkan sekenario terbaik dalam meminimalisir risiko. House of Risk merupakan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian dimulai dengan identifikasi risk event dan risk agent berbasis Supply Chain Operation Refference, selanjutnya menghitung tingkat severity dan skenario mitigasi. Hasil penelitian ini yaitu teridentifikasi 53 Kejadian risiko dan 33  penyebab risiko dengan 10 prioritas perencanaan guna meminimalisir risiko sepanjang aliran ranti pasok.   Kata Kunci : Ikan Koi, HOR, Mitigasi, Rantai Pasok, Risiko  Abstract: Risk Mitigation of Koi Ornamental Fish Maintenance Supply Chain Using House of Risk Method. Uncertainty is considerend as challenges as well as opportunities in managing bussiness supply chain. A bussiness has been mitigating a way in order to eliminate such risk through supply chain. As a medium-sized bussiness owner in aquaculture, Mr. Choiruddin have been facing a number of bussinees risks, namely uncertainty of feed delivery and delays to deliver gold fish to  customers.  This study aims to identify, estimate, and analyze the potential and causes of risk from upstream to downstream of gold  fish  supply chain in order to figure out the best scenario in minimizing the risk. House of Risk is the approach used in this study. The research began with the identification of risk events and risk agents based on Supply Chain Operation Reference, then calculated the severity level and mitigation scenarios. The results of this study able to identify 53 risk events and 33 risk causes with 10 planning priorities to minimize risk through streams of  supply chain. Key Words : Gold Fish , HOR, Risk, Mitigation, Supply Chai

    Scale-Up Marketing and Export of MSME Products Based on Digital Business at MEK-PDM Gresik

    Get PDF
    The low quality of Human Resources which ultimately leads to the ineffectiveness of management, organization and technology has made the development of MSMEs in Indonesia unable to touch rapidly. Plus the large transaction costs from the impact of an unfavorable business climate are also a problem for the case of MSMEs fostered by MEK-PDM Gresik, making it difficult to compete in the international market. In fact, the products produced by MSMEs are no less competitive with those produced by foreign products. In fact, to be able to penetrate the global market, MSMEs must at least be able to adapt to the concept of global marketing which is not yet owned by MSME stakeholders. Therefore, in this service, MSME actors will be taught how to market their products globally. Fronted by Dr. Indro Kirono as a performer who previously had a long history in the export world, the service event went more than imagined. Many MSME products were independently assisted by the presenters to be introduced a little in the global market. Gresik UMKM products will also be assisted by the introduction of Gresik Muhammadiyah University. So that Muhammadiyah University of Gresik can become a place for Gresik SMEs to be fostered

    Pendekatan Lean Six Sigma Sebagai Upaya Meminimalkan Waste Dan Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada Produksi Leaf Spring Type MSM 2230 (Studi Kasus PT. Indospring Tbk)

    Get PDF
    PT. Indospring Tbk merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang industri komponen otomotif yang memproduksi spring kendaraan, baik jenis coil spring maupun leaf spring. Pada proses produksinya masih sering ditemukanya suatu pemborosan (waste). Penelitian ini menggunakan pendekatan dengan konsep Lean Six Sigma melalui upaya peningkatan terus-menerus untuk mengidentifikasi dan meminimalisir waste. Tahapan penelitian ini berdasarkan siklus define, measure, analyze, dan improve (DMAI). Kemudian tools Failure Mode and Effect Analyze (FMEA) digunakan untuk rekomendasi usulan perbaikan. Hasil penelitian menunjukkan teridentifikasi 9 jenis waste yang terjadi pada proses produksi yaitu waste defect, waiting, inventory, overproduction, transportasi, environmental, health and safety,not utilizing employees knowledge, skills and ability, motion dan excess processing. Dan yang memiliki peringkat tertinggi urutan ranking 1 sampai 3 yaitu waste defect (nilai rata-rata 4.4), waste overproduction (nilai rata-rata 3.2), dan waste waiting (nilai rata-rata 3). Rekomendasi usulan perbaikan yang diberikan berdasarkan nilai RPN tertinggi untuk masing-masing waste, untuk waste defect eye forming sesak dari potensi penyebab proses penekukan kurang baik dan material bergeser, dengan usulan perbaikanya yaitu perlu dilakukan memperbaiki SOP dan mengganti komponen baut pengunci stoper pada mesin eye forming. Untuk waste defect produk crack dari potensi penyebab pada kadar air dalam oli tinggi, dan usulan perbaikanya yaitu melakukan penjadwalan perbaikan untuk alvalafal dengan pengawasan kadar air dalam oli oleh foreman dengan bantuan pihak laboratorium untuk mengontrol proses quenching. Untuk waste defect produk cacat koba dari potensi penyebab material menabrak stoper dies, dan usulan perbaikanya yaitu diusulkan mengganti komponen gripper pada proses quenching. Untuk waste overproduction dari potensi penyebab karena sistem produksi yang mengejar target yang tinggi, dan usulan perbaikanya yaitu sebaiknya produksi dilakukan dengan mengacu pada target. Dan untuk waste waiting dari potensi penyebab mesin yang sudah tua dan perawatan pada mesin tidak teratur, dan usulan perbaikanya yaitu diusulkan hendaknya pihak perusahaan melakukan verifikasi dan kalibrasi pada mesin dan melakukan evaluasi jadwal pengecekan dan penggantian komponen dari mesin. Dengan perbaikan ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan eliminasi terjadinya defect, overproduction dan waitin

    Development Of Granule Form Making Fertilizers In Muhammadiyah 3 Morowudi Gresik Vocational School

    Get PDF
    Fertilizer is the most important thing in terms of caring for plant growth. This was identified because fertilizer has nutrient mineral elements which are really needed by the plants themselves. Fertilizer itself is divided into organic and inorganic fertilizers. Still related to the type of fertilizer itself, in order to get plants with good quality and cultivation, the fertilizer given must be balanced because it is in line with the contents that exist in each type of fertilizer. Inorganic fertilizer or better known as chemical fertilizer is more popular with many people because of its practicality, but it should be remembered that excessive use of chemical fertilizers also have a negative impact on soil fertility. Therefore organic fertilizer still plays a role in the field of inorganic fertilizer in order to offset the need for soil itself. Understanding the importance of a balance between organic and inorganic fertilizers, the community service conducted by providing training in making Guano fertilizer at SMK Muhammadiyah 3 Morowudi Gresik was chosen to be applied. Guano fertilizer was chosen as an alternative to the addition of a companion formula rather than inorganic fertilizer because of its content which is rich in nitrogen, phosphorus, postasium which is needed by plants. Efforts to provide training to students of SMK Muhammadiyah 3 Morowudi Gresik are also expected to be able to boost cooperation than the students themselves in developing their potential to contribute to the community and school

    Identifikasi Bahaya Aktivitas Kerja Menggunakan Kaidah Hazard Identification, Risk Assesment And Risk Control (HIRARC) Pada Unit Mobile Crane di Departemen Penyewaan Alat Berat PT XYZ

    Get PDF
    PT XYZ is a subsidiary from one of the largest fertilizer companies in Indonesia which was only formed at the end of 2022 which was previously a compartment of its parent company. PT XYZ has several departments under it starting from the maintenance department, fabrication department, engineering and business department and also the ALBER (Heavy Equipment) department. Because it is a newly established company and with the addition of several new units, an OHS policy is needed for the safety of the company's work activities. Especially for the mobile crane units. The Hazard ldentification, Risk Assessment, and Risk ControI (HIRARC) procedure was apIicated in this study to minimaIized any kind of risk. Using the Job Safety AnaIysis (JSA) method at the Hazard ldentification stage in this study. The risks to the hazards that have been identified wiII be counted based  on likeIihood and severity, which wiII determine the Ievel of risk. Based on the risk assessment, potential hazards are categorized into 4 levels, namely low risk, medium risk, high risk and extreme risk. In carrying out the mobile crane rental business process activities, 11 work activities with low and medium risk were found. What is highlighted in this business process is the process of operating a mobile crane where almost all activities carried out by operating a mobile crane have a risk with the highest severity value. Given the high risks that exist in the process of operating a mobile crane, updates and controls must be carried out frequently. Because  if you not improve tooIs and work activity the danger will be increased. It is necessary to socialize the application of K3 policies regularly and continuousIy from the beginning to the end of the business process.
    corecore