63 research outputs found

    Perancangan Aplikasi Pengolahan Data Rekam Medis Berbasis Delphi 7.0 (Studi Kasus: Klinik Hadi Wijaya Kota Metro)

    Get PDF
    Pengolahan data layanan kesehatan klinik hadi wijaya masih dilakukan secara manual, danbelum selaras dengan tujuan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 46Tahun 2017. Hal ini menyebabkan kegiatan operasional pelayanan membutuhkan waktuyang lama dan apabila terjadinya suatu kesalahan dalam melakukan penginputan datapetugas akan mengalami kesulitan dalam memperbaiki data tersebut. Selain itu, prosespencarian data rekam medik pasien juga membutuhkan waktu yang lama dikarenakanproses penyimpanannya yang masih menggunakan buku besar. Penelitian ini bertujuanuntuk meningkatkan proses pengolahan data rekam medic dengan memanfaatkan teknologiinformasi. Penelitian ini menggunakan metode analisis terstruktur berorientasi aliran data.Pengembangan aplikasi ini menghasilkan aplikasi yang telah sesuai dengan kebutuhanKlinik Hadi Wijaya Kota Metro dalam proses pengolahan data rekam medik

    Entertainment Center di Purwokerto

    Get PDF
    Saatini Indonesia menjadinegaraberkembangdenganpertumbuhanekonomi yang pesat. Meningkatnya pula tingkat stress pekerja yang membukakesempatanmembuatfasilitas-fasilitashiburanuntukpendudukkota. Hiburanmerupakansuatukonseprekreasi yang berhubungandengansuatufenomenaatauaktifitas yang dapatmenarikperhatiandanmenyenangkanbagi orang yang melakukannya. Jenishiburan yang dibutuhkanpendudukkota juga beragamdarihiburankeluarga, private, grup, maupunkomunitas, denganfasilitas-fasilitasnya pun bermacam-macamsepertipusatperbelanjaan, tamanhiburan, tamanterbuka, single building entertainment. Entertainment Center merupakan solusi menjawab permasalah kebutuhan hiburan di Purwokerto yang sangat potensial untuk mengembangkan pusat-pusat hiburan, baikdalamsisikomersilyaknisebagaisalahsatubentuk entertainment untukmasyarakat modern yang berkembang di Purwokertotetapi juga sebagaiwadahkomunitasberkumpulmencarihiburan, baikkeluarga, grup, ataukomunitas-komunitaslainnya. Konsep One Stop Entertainment yang diterapkanmemudahkanmasyarakatmendapatkanbanyakhiburanhanyadalamsatutempat.Penekanandesainpada Entertainment Center iniadalaharsitektur modern, dimanafokusdalamarsitektur modern adalahbagaimanamemunculkansebuahgagasanruang, kemudianmengolahdanmengelaborasinyasedemikianrupa, hinggaakhirnyadiartikulasikandalampenyusunanelemen-elemenruangsecaranyata. Kajiandiawalidenganmempelajaripengertiandanhal-halmendasarmengenaihiburan, jenis-jenishiburan yang akanadapada Entertainment Center sepertibioskop, karaoke, game center, billiard, dan resto, sertaarsitektur modern. Setelahitudilakukanstudi banding ketempathiburan lain untukmengetahuifasilitasatausaranaprasaranalengkap Entertainment Center. Seluruhhasilkajiandituangkandalambentuk program ruangdankonsep-konsepperancangan yang diaplikasikankedalamdesain yang dipresentasikankedalambentukgambar-gambararsitektur

    MODEL OF TECHNOLOGY VALUATION SYSTEM OF PATENT-ORIENTED PROCESS (CASE STUDY ON COMPOSITION OF CAJUPUT CANDY AS THROAT RELIEF)

    Get PDF
    ABSTRACT  Determining value and predicting price of a technology is difficult to be done in the process of commercialization because invention’s character in the form of technology could not be measured quantitatively (intangible). This character complicates process valuation of technology. Based on that, technology valuation system was expected to be able to assist inventor and intellectual property rights center in assessing and predicting the price of new technology. The objectives of this research were (1) to value composition of cajuput candy as throat relief  as  new technology that is potential to be commercialized; and (2) to give license price prediction for composition of cajuput candy as a throat relief product. Inventor and investor have different perception in assessing new technology. This perception identified its variables and attributes. Rank of technological valuation variables was carried out with Ordered Weighted Averaging-Operator method. Commercialization risk judgement was done with Expert Panel method. Technological license price prediction was done with Discounted Cash Flow method. Assessment and prediction of technological license price was done with system approach in decision making with program package called V-Tech v1.2.  Based on the analysis result the composition of cajuput candy as throat relief had risk factor of 0.4947 with technology class in moderate risk, stayed at growth step in technological life cycle and stayed at diffusion step in product life cycle. License profit was equal to Rp 111,701,422.00 and stayed at growth step in innovation diffusion to new consumer. Keywords: valuation system, cajuput candy, license profit, risk factor, technology life cycle, product life cycl

    Social Capital of Women Farmer Group Members in The Program of Sustainable Food Home Model

    Get PDF
    The Women Farmers Group (KWT) was established with the aim of enhancing the well-being of farming families, with a particular focus on empowering women. KWT has expanded and flourished across various regions, including the Wonosobo District area. One of the active KWTs in Wonosobo District is KWT Legowo. Currently, KWT Legowo is implementing a sustainable food housing program. The successful execution of this program necessitates the presence of social capital. This study aims to accomplish the following objectives: 1) evaluate the status of social capital (participation, reciprocity, trust, cooperation networks) within KWT Legowo and 2) analyze the relationship between social capital (participation, reciprocity, trust, cooperation networks) and the income generated by KWT Legowo members. The sample for this study comprises 32 members of KWT Legowo. The selection of the study location was purposeful, taking into account the active nature of KWT Legowo and its achievement of second place in the Adhikarya Pangan Nusantara competition at the Central Java Province level. Data analysis in this study utilizes social capital assessment and product moment analysis. The research findings indicate that KWT Legowo exhibits favorable social capital characterized by active participation, reciprocity, trust, and cooperation networks, which achieve high average scores. Furthermore, there exists a significant relationship between social capital and the income earned by KWT Legowo members. Participation, trust, and network cooperation demonstrate a weak degree of association with income, while reciprocity exhibits a moderately strong correlation with the income of KWT Legowo members

    Sistem Intelijen Peningkatan Mutu Karet di Kabupaten Cilacap

    Get PDF
    Indonesia is one of the largest rubber exportir in the world. But, the price of rubber from Indonesia is still low because the quality is not within the required standards consumers. Improving quality of rubber is expected to increase farmers' income and region. This study aims to determine the types of strategies involved in improving the quality of rubber in Cilacap regency, Central Java. Analysis using Analytical Hierarchy Process (AHP) and Fuzzy-Multi Expert-Multi Criteria Decision Making (MCDM Fuzzy-ME) obtained the results of selected strategies for improving the quality of rubber in Cilacap District is a technical improvement of rubber cultivation and processing technology improvement.Keywords: Karet, Kualitas, AHP, Fuzzy ME-MCD

    Potensi Pengembangan Padi Gogo Aromatik di Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga

    Full text link
    Padi gogo aromatik merupakan teknologi yang dapat diterapkan petani dalam menanggulangi penurunan dan produktivitas padi di Kecamatan Kutasari. Selain itu, diperlukan perencanaan dan pengendalian secara terarah dan sistematis terhadap komoditas padi gogo aromatik, dan perlunya kebijakan untuk pengembangannya di Kecamatan Kutasari. Hal ini dapat dilakukan sebagai USAha dalam mendukung Desa Mandiri Pangan yang sudah dijalankan Pemerintah Daerah Kabupaten Purbalingga lewat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) distribusi (penyebaran) padi gogo aromatik di Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga; (2) surplus produksi atau pendapatan basis komoditas padi gogo aromatik di Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga; (3) pertumbuhan basis padi gogo aromatik di Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) setiap kecamatan di Kabupaten Purbalingga memiliki potensi untuk ditanam tanaman pangan, namun kecamatan untuk komoditas basis tanaman padi gogo aromatik yang tertinggi hanya ada satu kecamatan, yaitu Kecamatan Kutasari; 2) komoditas basis tanaman padi gogo aromatik lokalisasinya cenderung menyebar pada Kecamatan Kutasari karena hanya satu kecamatan itu yang nilainya positif dan tidak satu pun kecamatan yang melakukan spesialisasi pada komoditas tanaman padi gogo aromatik di kecamatan tersebut; dan 3) hanya ada satu kecamatan yang mengalami pertumbuhan pesat dan pertumbuhan yang progresif dari sembilan kecamatan yang berpotensi untuk komoditas tanaman tanaman padi gogo, yaitu Kecamatan Kutasari

    PENDAMPINGAN PENERAPAN GOOD MANUFACTURING PRACTISE (GMP) PADA UMKM KERIPIK TEMPE 27, GENTAWANGI, JATILAWANG, BANYUMAS

    Get PDF
      ABSTRACT Tempe 27 chips are a product of partner Micro, Small and Medium Enterprises (SME)  from Gentawangi Village, RT 02 RW 06, Jatilawang sub-district, Banyumas district. The type of tempe chips produced by partner SME is sago tempe chips. The problems faced by partner SME include that the production equipment used is still simple and has not yet implemented Good Processed Food Production Methods (CPPOB) or Good Manufacturing Practices (GMP). The solutions offered to partner SME are public education and the diffusion of science and technology through training and mentoring in the application of Good Manufacturing Practice (GMP). The aim is to increase the knowledge, skills and awareness of SME to reach 100% regarding the implementation of GMP. The methods used are community education, science and technology diffusion, mediation, advocacy and participation from SME partner in community service activities. The result of the community service program related to assisting in the implementation of GMP is that there is an increase in understanding and awareness of the importance of GMP from partner SME actors. This is shown by the high motivation of partner SME and their willingness to independently improve, equip and organize tempe chip production facilities and infrastructure so that they comply with GMP principles.   Keywords: GMP, tempe chips, mentoring, SMEABSTRAK Keripik Tempe 27 adalah produk UMKM mitra yang berasal dari Desa Gentawangi RT 02 RW 06 kecamatan Jatilawang, kabupaten Banyumas. Jenis keripik tempe yang diproduksi oleh UMKM mitra adalah keripik tempe sagu. Permasalahan yang dihadapi UMKM mitra diantaranya alat produksi yang digunakan masih sederhana dan belum menerapkan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) atau Good Manufacturing Practise (GMP). Solusi yang ditawarkan untuk UMKM mitra adalah pendidikan masyarakat dan difusi ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pelatihan dan pendampingan penerapan Good Manufacturing Practise (GMP). Tujuannya adalah meningkatnya pengetahuan, keterampilan dan kesadaran UMKM  mencapai 100 % terkait penerapan GMP. Metode yang dilakukan adalah pendidikan masyarakat, difusi iptek, mediasi, advokasi dan partisipasi dari UMKM mitra pada kegiatan pengabdian masyarakat. Hasil dari program pengabdian masyarakat terkait dengan pendampingan penerapan GMP ini yaitu adanya peningkatan pemahaman dan kesadaran pentingnya GMP dari pelaku UMKM mitra. Hal ini ditunjukan oleh tingginya motivasi UMKM mitra dan kesediaan secara swadaya untuk memperbaiki, melengkapi dan menata sarana dan prasarana produksi keripik tempe agar sesuai dengan prinsip-prinsip GMP.   Kata kunci: GMP, keripik tempe, pendampingan, UMK
    corecore