26 research outputs found
THE CORRELATION BETWEEN STUDENTS’ SELF CONFIDENCE AND THEIR SPEAKING SKILL AT THE TWELFTH GRADE OF SMA N 2 BUKITTINGGI
The design of this research was correlational research. This research aimed to find out the correlation between students’ self-confidence and speaking skills at the twelfth grade of SMA N 2 Bukittinggi. The background of this research was there were several problems related to students’ self-confidence, and those problems were contrary to the theory. The population of this research was all of the twelfth-grade students of SMA N 2 Bukittinggi in the academic years of 2020/2021, which consists of 8 classes. The sample was 28 students taken by simple random sampling technique. The research results showed that there is a correlation between students’ self-confidence and their speaking skill. The researcher found that the coefficient of correlation between students’ self-confidence and their speaking skill was 0,286. There was a positive correlation and significance. It means that Ho is accepted. Thus, there is a positive correlation between students’ self-confidence and speaking skills at the twelfth grade of SMA N 2 Bukittinggi
The Correlation Between Students’ Metacognitive Awareness and Reading Comprehension
Abstrak Penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi hubungan antara kesadaran metakognitif dan pemahaman membaca siswa kelas II SMK Negeri 2 Bukittinggi (SMK Negeri 2 Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia). Desain penelitian ini adalah penelitian korelasional. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SMK Negeri 2 Bukittinggi yang berjumlah 544 siswa dan sampel penelitian ini adalah 109 siswa yang dipilih secara acak dari 20% populasi. Hasil penelitian menemukan bahwa ada hubungan antara kesadaran metakognitif dan pemahaman membaca siswa kelas II SMK Negeri 2 Bukittinggi. Koefisien korelasi (rxy) sebesar 0,285 yang berarti korelasi rendah. Jika dibandingkan antara rxy dan rtabel didapatkan bahwa 0,285 > 0,05 yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Disimpulkan bahwa kesadaran metakognitif memiliki korelasi positif terhadap pemahaman membaca siswa. Dengan demikian, jika siswa memiliki kesadaran metakognitif, pemahaman membaca mereka akan meningkat.Kata Kunci: Korelasi, Kesadaran Metakognitif, Pemahaman Membaca.AbstractThis research is aimed to identify correlation between students’ metacognitive awareness and reading comprehension of the second grade of SMK Negeri 2 Bukittinggi (State Vocational School 2 of Bukittinggi, West Sumatera, Indonesia). The design of this research was correlational research. The research population was all students at the second grade of SMK Negeri 2 Bukittinggi encompassing 544 students and the samples were 109 students who were selected randomly from 20% of the population. The research found that there was a correlation between students’ metacognitive awareness and reading comprehension at the second grade of SMK Negeri 2 Bukittinggi. The correlation coefficient (rxy) is 0,285 which means as low correlation. If it is compared between rxy and rtable, it was found that 0,285 > 0,05 which meant that Ha was accepted and Ho was rejected. It was concluded that metacognitive awareness had a positive correlation to students’ reading comprehension. Thus, if the students have metacognitive awareness, their reading comprehension will increase.Keywords: Correlation, Metacognitve Awareness, Reading Comprehensio
EFEK PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA NILAI PERUSAHAAN
The research is aimed to obtain empirical evidence whether profitability, leverage, and firm size have an effect on firm value. Non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the 2017-2019 period are used as the population. Purposive sampling was used as a sampling technique. The sample obtained is as many as 85 companies. The data is processed using EVIEWS. This research finds that profitability has no negative effect on firm value, leverage has a positive effect on firm value, and firm size has a negative effect on firm value.
Keywords: Firm Value; Profitability; Leverage; Firm Siz
The Effect of Mnemonic Technique Toward Students’ Vocabulary Mastery at 8th Grade of MTsM Lawang Tigo Balai
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pengaruh penggunaan teknik Mnemonic terhadap penguasaan kosakata siswa kelas 8. Penelitian ini dilakukan di MTs Muhammadiyah Lawang Tigo Balai. Terdapat beberapa pemasalahan yang ditemukan oleh penulis, diantaranya pertama, siswa sulit untuk mengingat makna dari kata-kata. Kedua, siswa sulit mengeja kata dan mereka tidak tahu bagaimana pengucapannya. Ketiga, siswa hanya mengingat kata tersebut saat berada didalam kelas, tapi setelah itu kadang-kadang mereka lupa apa yang telah mereka pelajari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dalam penggunaan teknik Mnemonic terhadap penguasaan kosakata pada siswa kelas 8 MTs Muhammadiyah Lawang Tigo Balai. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan teknik Mnemonic terhadap penguasaan kosa kata siswa serta terdapat perbedaan yang signifikan dalam penguasaan kosa kata siswa antara siswa yang diajar menggunakan teknik mnemonic dan siswa yang tidak diajar menggunakan teknik mnemonic
The Effect of Task-Based Learning (TBL) Towards Students’ Speaking Skill
Ada banyak orang di dunia ini yang menggunakan bahasa Inggris dan itu menjadikan bahasa Inggris sebagai hal yang paling penting untuk dipelajari. Bahasa Inggris telah menjadi bahasa internasional. Menurut Syafitri dan Artika, bahasa Inggris merupakan bahasa pengantar internasional yang berpengaruh, empat puluh dua negara di dunia menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar resmi (Widya Syafitri, 2019). Selain itu, bahasa Inggris telah menjadi bahasa terpopuler di dunia. Artinya bahasa Inggris penting untuk dipelajari, khususnya bagi pelajar. Berbicara sebagai media komunikasi memungkinkan kita bertukar informasi, pikiran, perasaan dengan orang lain. Sebaliknya, kemampuan berbicara siswa relatif rendah. Hal ini memunculkan ide untuk melakukan pembelajaran berbicara dengan menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis tugas untuk membantu siswa meningkatkan keterampilan berbicaranya. Desain penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan desain quasi eksperimen dengan membandingkan dua kelas. Pengumpulan data dilakukan dengan pre-test dan post-test. Kelas kontrol berjumlah 31 siswa dan kelas eksperimen berjumlah 31 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penerapan pembelajaran berbasis tugas terhadap keterampilan berbicara siswa. Hal ini menunjukkan t hitung (3,852) lebih tinggi dibandingkan t tabel (2,004). Berikutnya, terdapat perbedaan yang signifikan pada keterampilan berbicara siswa yang diajar dengan pembelajaran berbasis tugas dan yang diajar tanpa pembelajaran berbasis tugas. Hal ini terbukti dengan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (2,807 > 2,004). Terakhir, keterampilan berbicara siswa yang diajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis tugas lebih baik dibandingkan siswa yang diajar tanpa menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis tugas. Hal ini terbukti dengan peningkatan nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas kontrol (9,08 > 3,72)
An Analysis of Students’ Difficulties in Writing Analytical Exposition Text in MAN 1 Pasaman Barat
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan siswa kelas II MAN 1 Pasaman Barat yang berfokus pada kelas XI IPA 1 secara tertulis. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Data diambil dari siswa kelas XI IPA 1 MAN 1 Pasaman Barat yang berjumlah 25 siswa. Pengumpulan data dilakukan melalui tes tulis dan wawancara. Dalam tes menulis, siswa diminta untuk menulis teks eksposisi analitis dengan memilih topik yang telah ditentukan oleh peneliti. Kemudian, dalam wawancara, peneliti memilih 10 siswa dan seorang guru bahasa Inggris yang akan diwawancarai dengan 10 pertanyaan untuk mengetahui penyebab kesulitan siswa dalam menulis teks eksposisi analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketepatan tata bahasa merupakan aspek yang paling banyak menyebabkan kesulitan siswa dalam menulis. Kemudian dilanjutkan dengan penataan teks, ejaan kata yang benar dan diakhiri dengan tanda baca. Temuan lainnya adalah tentang penyebab kesulitan siswa dalam menulis teks eksposisi analitis. Peneliti menemukan bahwa linguistik adalah penyebab terbesar kesulitan siswa dalam menulis eksposisi analitis. Kemudian, dilanjutkan dengan kesulitan psikologis dan kesulitan kognitif
Teacher Strategies In Teaching Writing at X Grade MAN 3 Agam Kubang Putih
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi apa saja yang digunakan guru dalam mengajar menulis di kelas X MAN 3 Agam Kubang Putih. Berdasarkan observasi, peneliti menemukan bahwa guru mengajar teks recount. Pertama, guru mengajarkan pengertian teks recount. Kedua, guru mengajarkan apa itu generic structure dan apa itu tenses. Ketiga, guru menjelaskan apa itu simple present. Keempat, setelah guru menjelaskan topic tersebut, guru memberikan contoh teks recount dengan menuliskan contoh teks di papan tulis. Kelima, guru meminta siswa menuliskan pengalamannya dalam sebuah paragraph sederhana. Peneliti melihat bahwa siswa memahami apa yang sudah diajarkan oleh guru. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Sedangkan proses pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi menggunakan obersvasi ceklis dan melakukan wawancara dengan guru dan siswa kelas X Man 3 Agam Kubang Putiah. Data yang didapatkan akan di analisa menggunakan analisis data kualitatif. Peneliti menemukan bahwa terdapat tiga strategi yang digunakan oleh guru dalam mengajar menulis di kelas X MAN 3 Agam Kubang Putiah.Yaitu: Guided writing,TTW dan PLEASE strategi. Namun, selain ketiga strategi tersebut, Guided Writing hanya diterapkan pada observasi pertama sedangkan TTW diterapkan pada setiap pertemuan. Sedangkan strategi PLEASE hanya diterapkan dalam pertemuan ke empat. Selainitu, meskipun guru menerapkan ketiga strategi tersebut, langkah-langkahnya masih belum lengkap. Dengan kata lain, ada langkah-langkah yang hilang dalam pelaksanaan strategi ini
The Effect of Using Two Stay Two Stray Towards Students Reading Comprehension at Third Grade of MTs 6 Agam
Penelitian ini dilakukan di sekolah menengah pertama yang memiliki masalah dalam pembelajaran bahasa Inggris, khususnya pemahaman membaca. Ada beberapa masalah yang ditemukan di sekolah menengah pertama yang berkaitan dengan pemahaman membaca. Pertama, sulit siswa untuk mengidentifikasi teks dalam mengenali objek untuk menjawab beberapa pertanyaan teks yang membuat siswa lama untuk memahami teks, masalah lain adalah kosakata siswa sangat terbatas dan membuat pencarian kata-kata yang berbeda dalam kamus membutuhkan waktu untuk menyelesaikan tugas, nilai siswa dalam tes Bahasa Inggris masih di bawah kriteria ketuntasan minimum (KKM), yang terakhir adalah tentang teknik guru dalam mengajar membaca. Guru mencoba menerjemahkan dalam teks satu per satu pada setiap pertemuan. Oleh karena itu peneliti berasumsi untuk membuktikan apakah teknik Two stay Two stray (TSTS)mampu meningkatkan pemahaman membaca siswa. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen quasi dengan menggunakan menggunakan kelompok control pre test-post test. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas III MTs 6 Agam. Sampelnya adalah IX7 yang digunakan sebagai kelas eksperimen dan diajar dengan teknik Two stay two straydan IX6 digunakan sebagai kelas kontrol dan diajar dengan teknik konvensional. Untuk menentukan sampel, peneliti menggunakan random sampling. Instrumen penelitian berupates membaca. Data diperoleh melalui pretest dan posttest untuk kelompok eksperimen dan kontrol. Untuk menganalisis data peneliti menggunakan program SPSS 20 untuk menguji normalitas dan menguji homogenitas. Kemudian untuk menguji hipotesis peneliti menggunakan uji t (SPSS 20) diperoleh (?) = 0,05. Dari hasil tersebut bahwa Two stay two stray mampu meningkatkan pemahaman membaca siswa, dibuktikan dengan Ha di terima dan Ho di tolak yang artinya ada pengaruh yang signifikan penggunaan teknik two stay two stray terdapat pemahaman membaca pada eksperimen. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan teknik two stay two stray sebagai pemahaman membaca dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan mereka dalam pemahaman membaca
PROBLEMS FACED BY THE ENGLISH DEPARTMENT STUDENTS IN STUDYING GRAMMAR AT BUNG HATTA UNIVERSITY
This research aimed at finding out the problems faced by the English Department students of Bung Hatta University in studying grammar. Some of the problems in grammar are; the students repeated grammar subject for several times, most of the students did the remedial teaching because they did not fulfill the requirement of the score given by the university. This research is a descriptive quantitative study with the all the English department students as the population. The researcher took stratified proportional sampling in determining the sample. The students were given the questionnaire to find out what are their problems in studying grammar. And to find out more information about students problems, the researcher also did an interview with the grammar lecturer. In understanding grammar materials, students had problems in terms of copying some parts of compulsory grammar book, owning additional grammar book to support their compulsory grammar book, problem in mastering too much material, many time allocated was very limited. In relation to the problems in understanding teachers’ presentation, teacher explains the materials too fast, problem in understanding the language used by the teacher, the media used by teacher. And problem in asking questions when they do not understand teachers’ explanation. Related to the problems of reviewing grammar lesson, the students had problems in terms of reviewing lesson at home. They also had problem in applying grammar rules to communicate outside the class. And students became frustrated when they are failed in grammar subject.
 
An Analysis on Material Design of The Module Entitled “Bahasa Inggris Kelas 2"
The background of the research was the problems that existed of the module entitled “Bahasa Inggris Kelas 2 SDIT Syahiral 'Ilmi”. The English teacher who used the module said that the instructions in the module only use English while students are still in the second grade. Thus, the students find it difficult to understand what to do and there are a lot of subject materials in the module. The purpose of this research is mainly intended to find out whether the module is appropriate or not with the criteria of good material design suggested by Sundara Rajan. The descriptive quantitative research was used in this research. In collecting data, the researcher used rubric and documentation as the instrument. The researcher analyzed the module by taking data with the following steps: Finding out the material, after that identifying the material, classifying the material, coding the data, comparing the material in the module with the criteria of good material design suggested by Rajan, and the last giving a percentage to rate the module. The results showed that the percentage of appropriate on material design for each material in the module includes: Numbers 11-20 is 82% or good, Part of Body is 82% or good, Simple Instructions 1&2 is 91% or good , Thanks and Sorry is 82% or good, Things in The Class is 55% or deficient, Part of School is 64% or fair, Food is 82% or good, Drinks is 82% or good, Part of House is 82% or good, Things in The Diningroom is 82% or good, Things in The Kitchen is 82% or good. The final result shows that the percentage of appropriate on the material design developed in the module is 79%. It means that the module has good criteria on material design as suggested by Rajan.Latar belakang penelitian ini adalah permasalahan yang ada pada modul yang berjudul “Bahasa Inggris Kelas 2 SDIT Syahiral 'Ilmi” yaitu guru bahasa Inggris yang menggunakan modul mengatakan bahwa petunjuk dalam modul hanya menggunakan bahasa Inggris sementara siswa masih kelas dua sehingga siswa sulit memahami apa yang harus dilakukan dan terdapat banyak materi pelajaran dalam modul. Tujuan dari penelitian ini terutama untuk mengetahui apakah modul tersebut sesuai atau tidak dengan kriteria desain material yang baik yang dikemukakan oleh Sundara Rajan. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan rubrik dan dokumentasi sebagai instrumennya. Peneliti menganalisis modul dengan mengambil data dengan langkah-langkah sebagai berikut: Menemukan materi, setelah itu mengidentifikasi materi, mengklasifikasikan materi, coding data, membandingkan materi dalam modul dengan kriteria desain materi yang baik yang disarankan oleh Rajan , dan memberikan persentase untuk menilai modul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kesesuaian desain materi untuk setiap materi dalam modul meliputi: Angka 11-20 sebesar 82% atau baik, Bagian Badan sebesar 82% atau baik, Petunjuk Sederhana 1&2 sebesar 91% atau baik , Terima kasih dan Maaf adalah 82% atau baik, Hal-hal di Kelas adalah 55% atau kurang, Bagian dari Sekolah adalah 64% atau sedang, Makanan adalah 82% atau baik, Minuman adalah 82 % atau baik, Bagian Rumah 82% atau baik, Barang di Ruang Makan 82% atau baik, Barang di Dapur 82% atau baik. Hasil akhir menunjukkan bahwa persentase kesesuaian desain materi yang dikembangkan dalam modul adalah 79%. Artinya modul tersebut memiliki kriteria desain material yang baik seperti yang disarankan oleh Rajan