71 research outputs found

    Productivity Analysis Of Coffee Production Process With Objective Matrix (Omax) Method (The Case Study at PT. Perkebunan Kandangan, Pulosari Panggungsari, Madiun)

    Get PDF
    Production activities each company are expecting the creation of productivity. This research was aims to determine levels of total and partial productivity by using Objective Matrix and propose improvements. The study was conducted at Perkebunan Kandangan Pulosari Panggungsari plantations began from January to April 2015. The data gathered consist of secondary data and primary data. Elements analyzed the productivity of human, machine, wood fuel and diesel fuel. The results showed that the value of productivity was experiencing fluctuating, the value of total productivity in the processing of coffee by 6.660. Partial productivity value on the human element of 1.635, 1.463 for labor, fuelwood amounted to 1,162, working hours standing to 0.894 generator engines and diesel fuel of 1.49. Proposed improvements that can be done by optimizing the number and performance of every element of productivity

    Pengaruh Marketing Mix (7p) dan Perilaku Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Produk Healthy Food Bar di Malang

    Full text link
    Peningkatan aktivitas dan pendapatan penduduk, mendorong diperlukannya makanan yang praktis, mudah, cepat cara penyajiannya serta bergizi. Healthy Food Bar (HFB) merupakan produk yang mempertimbangkan nilai gizi yang tinggi dan praktis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh secara simultan dan parsial variabel dalam marketing mix (atribut produk, harga, saluran distribusi, promosi, orang, proses, lingkungan fisik) serta dalam perilaku konsumen (faktor lingkungan, individu, psikologis) terhadap keputusan pembelian HFB. Hasil penelitian dari 100 responden menunjukan variabel marketing mix (produk, harga, saluran distribusi, promosi, orang, proses, lingkungan fisik) dan perilaku konsumen (faktor lingkungan, individu, psikologis) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk HFB. Secara parsial variabel marketing mix (produk, harga, saluran distribusi, promosi, orang, proses) dan variabel perilaku konsumen (faktor lingkungan, individu, psikologis) berpengaruh signifikan sedangkan variabel lingkungn fisik berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan pembelian produk HFB

    Perencanaan Strategi Pemasaran Keripik Kentang dengan Metode ANP dan TOPSIS di Agronas Gizi Food, Kota Batu

    Get PDF
    AbstrakAgronas Gizi Food merupakan industri keripik kentang yang memasarkan produknya di Kota Batu, Malang, Bandung, Magelang, Surabaya dan Sidoarjo serta membuka gerai di dekat tempat produksi. Agronas Gizi Food belum menetapkan strategi pemasaran untuk mengembangkan usahanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sub kriteria yang menjadi prioritas untuk digunakan sebagai acuan merumuskan alternatif strategi pemasaran serta untuk menentukan prioritas strategi pemasaran di Agronas Gizi Food. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah ANP dan TOPSIS. ANP digunakan untuk mengidentifikasi prioritas sub kriteria. TOPSIS digunakan untuk menentukan prioritas strategi pemasaran. Variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu 5 kriteria dan 15 sub kriteria sumber daya pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan sub kriteria yang memiliki bobot tertinggi untuk merumuskan alternatif strategi pemasaran di Agronas Gizi Food adalah membangun hubungan dengan konsumen dengan bobot kepentingan 0,296. Prioritas strategi pemasaran di Agronas Gizi Food adalah meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan dengan skor sebesar 0,97.Kata kunci: ANP, keripik kentang, strategi pemasaran, TOPSIS AbstractAgronas Gizi Food is the potato chips industry, It markets the products in Batu, Malang, Bandung, Magelang, Surabaya and Sidoarjo and its store is near the production place. Agronas Gizi Food has not set the marketing strategy to develop their business. The objective of this research is to identify priorities of the sub-criteria to be used as a reference to formulate the alternative marketing strategies as well as to determine the priority of marketing strategy in Agronas Gizi Food. The method used in this research is ANP and TOPSIS. ANP is used to identify the priority of sub-criteria. TOPSIS is used to determine the priority of the marketing strategy. The variables in this research are five criteria and 15 sub-criteria of marketing resources. The result shows that the sub-criteria that has the highest weight to formulate the alternative of marketing strategies in AgronasGizi Food is building the relationship with consumers, the importance weight is 0.296. The priority of marketing strategy in AgronasGizi Food is improving the quality service to the customers with scores is 0.97.Keywords: ANP, marketing strategy, potato chips, TOPSIS

    Analisis Produktivitas dan Profitabilitas Produksi Sari Apel dengan Metode American Productivity Center di KSU Brosem

    Get PDF
    Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat produktivitas dan profitabilitas yang telah dicapai, melakukan evaluasi terhadap faktor-faktor penyebab rendahnya produktivitas dan profitabilitas, serta mencari solusi untuk meningkatkan produktivitas dan profitabilitas KSU Brosem. Penelitian ini menggunakan metode American Productivity Center (APC) untuk melihat hubungan antara tingkat produktivitas dan profitabilitas. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan dari April 2014 hingga Desember 2015 menunjukkan bahwa nilai ratarata produktivitas input total KSU Brosem sebesar 2,237 dan indeks produktivitasnya sebesar 100,190, sehingga dikatakan baik. Nilai indeks produktivitas terendah terdapat pada bulan Desember 2015 yaitu sebesar 84,101. Rendahnya produktivitas disebabkan pemborosan pemakaian input perusahaan. Nilai rata-rata tingkat profitabilitas input total KSU Brosem sebesar 1,999 dan indeks profitabilitasnya sebesar 89,524, sehingga dikatakan rugi. Rendahnya profitabilitas disebabkan harga bahan baku naik, jam lembur, dan Tarif Dasar Listrik (TDL) meningkat. Peningkatan produktivitas KSU Brosem dilakukan dengan cara inspeksi yang ketat dan meningkatkan kontrol terhadap bahan baku yang dikirim supplier, memberi peringatan dengan pemotongan gaji, meningkatkan kesadaran tenaga kerja untuk menghemat energi, dan investasi penggantian mesin. Peningkatan profitabilitas KSU Brosem dapat dilakukan dengan cara menjalin kerjasama yang baik dengan supplier, meningkatkan kecepatan operasi untuk mengurangi upah lembur, dan meningkatkan kesadaran tenaga kerja untuk hemat energi. Kata kunci: sari apel, pemasaran, strategi, SWOT, QSPM Abstract The aim of this study is to find out, do evaluating of the causing low and find the solutions to increase both productivity and profitability KSU Brosem. This study uses American Productivity Center to see the correlation between the level of productivity and profitability. The result of data analysis from April 2014 to December 2015 showed that the productivity’s average of total input was 2.237 and index score was 100.190. The lowest productivity index found in December 2015 which amounted to 84.101. The low of productivity is caused by the waste of input. The profitability’s average of total input was 1.999 and index score was 89.524 which was considered as loss condition. The low of profitability is caused by the increase of raw materials cost, overtime hours, and electricity cost. The improvement on productivity is done by doing tight inspection and increasing the control toward raw materials, giving warnings and salary reduction, increasing the awareness in saving the energy, and the investment on new machine. The improvement on profitability is done by establishing good cooperation with the supplier, increasing the operation speed, and increasing the awareness to save the energy. Keywords: apple beverage, marketing, strategy, SWOT, QSP

    Evaluasi Pelaksanaan Program Usaha Sektor Informal di Propinsi Jawa Timur

    Get PDF
    Tidak ada abstrak sesuai dengan laporan penelitiannya

    STUDI PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PASTA MANGGA PODANG (Mangifera indica L.) DENGAN METODE CONJOINT (STUDI KASUS PADA HOTEL-HOTEL DI KOTA BATU)

    Get PDF
    Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui atribut yang berpengaruh terhadap preferensi serta tingkat preferensi konsumen pasta mangga podang (Mangifera indica L.). Metode penelitian yang digunakan adalah metode Conjoint. Responden yang diambil hanya hotel-hotel di kota Batu dan variabel independent (bebas) yang digunakan hanya 4 variabel (aroma, rasa, kekentalan dan warna). Hasil penelitian menunjukkan bahwa preferensi konsumen terhadap level atribut (karakteristik) pasta mangga podang adalah rasa lebih kuat rasa bahan tambahan paling disukai konsumen dengan nilai kegunaan sebesar 0,054, aroma lebih kuat aroma mangga podang disukai konsumen dengan nilai kegunaan sebesar 0,034, tingkat kekentalan yang kental lebih disukai konsumen dengan nilai kegunaan sebesar 0,047, dan warna coklat muda paling disukai konsumen dengan nilai kegunaan sebesar 0,018. Urutan atribut yang mempengaruhi preferensi pasta mangga podang yaitu rasa (38,24 %), kekentalan (30,88%), aroma (22,06%) dan warna 8,82%. Tingkat preferensi konsumen terhadap pasta mangga podang yang paling disukai konsumen terdapat pada profil 9 dengan kombinasi rasa lebih kuat rasa bahan tambahan, aroma lebih kuat aroma mangga podang, kekentalan yang kental dan warna coklat muda yang mempunyai nilai kegunaan total tertinggi yaitu 0,428.Kata Kunci : Preferensi Konsumen, Pasta Mangga, Metode Conjoint, Profil, HotelAbstract The purpose of this research is to find out what attributes that influence preference and the level of customer preferences podang mango paste (Mangifera indica L.). The method used is the method of Conjoint. Respondents were drawn only for hotels in Batu city and independent variables (independent) used only 4 variables (smell, flavor, consistency and color). The results showed that the preferences of consumers towards level attributes (characteristics) podang mango paste is a more robust flavor additives most preferred by consumers with utility value of 0.054, smell more powerful smell of podang mango consumers preferred the utility value of 0.034, the viscosity of the more viscous consumers preferred the utility value of 0.047, and a light brown color most preferred by consumers with utility value of 0.018. The order of the attributes that affect the preferences podang mango paste flavor (38.24%), viscosity (30.88%), smell (22.06%) and color (8.82%). The level of consumer preference towards podang mango paste most preferred by consumers are on profile 9 with a stronger flavor combinations taste additives, stronger smell podang mango smell, consistency is thick and light brown color that has the highest total utility value of 0.428.Keywords: Consumer Preferences, Mango Paste, Conjoint Methods, Profiles, Hotels

    ANALISIS ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN PEMETAAN PERSEPSI MIE INSTAN (STUDI KASUS PADA MAHASISWA S1 UNIVERSITAS BRAWIJAYA)

    Get PDF
    Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan atribut-atribut yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli mie instan serta menentukan posisi produk yang terbentuk antara keempat produk mie instan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Faktor dan Biplot. Atribut yang digunakan yaitu tekstur, rasa, kemasan, isi, variasi rasa, merek dikenal, harga sesuai kualitas, harga terjangkau, selisih harga antar merek, kemudahan memperoleh, lokasi, ketersediaan, iklan dan promosi penjualan. Hasil dari Analisis Faktor diketahui bahwa atribut yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi mie instan adalah rasa (x2), isi (x4), variasi rasa (x5), merek dikenal (x6), harga sesuai dengan kualitas (x7), harga terjangkau (x8), selisih harga antar merek (x9), kemudahan memperoleh (x10), lokasi (x11), ketersediaan (x12), iklan (x13), dan promosi penjualan (x14). Berdasarkan hasil Analisis Biplot diketahui Mie Sedaap merupakan mie instan dengan posisi pertama, Indomie menempati posisi kedua kemudian Supermi posisi ketiga sedangkan Sarimi di posisi keempat.Kata kunci : analisis Biplot, analisis Faktor, marketing mix, positioningAbstract The objective of this research is to determine the attributes considered by consumer in purchasing instant noodle, and to determine product positioning formed among four instant noodle products. The analysis tools used in this research are Factor Analysis and Biplot Analysis. The considered attributes are texture, taste, package, content, variation of taste, popular brand, price, price adjusted to quality, affordable price, price difference among brand, easiness to obtain, location, availability, advertisement, and sale promotion. Result of Factor Analysis indicates that attributes considered by consumer in purchasing and consuming instant noodle are taste (x2), content (x4), variation of taste (x5), popular brand (x6), price adjusted to quality (x7), affordable price (x8), price difference among brand (x9), easiness to obtain (x10), location (x11), availability (x12), advertisement (x13), and sale promotion (x14). Biplot Analysis result showed that Mie Sedaap is an instant noodle product which has first position, Indomie gets second position, Supermi at third position while Sarimi remains in fourth position.Keywords: biplot analysis, factor analysis, marketing mix, positionin

    Analisis Atribut yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian dan Pemetaan Persepsi Mie Instan (Studi Kasus pada Mahasiswa S1 Universitas Brawijaya)

    Get PDF
    Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan atribut-atribut yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli mie instan serta menentukan posisi produk yang terbentuk antara keempat produk mie instan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Faktor dan Biplot. Atribut yang digunakan yaitu tekstur, rasa, kemasan, isi, variasi rasa, merek dikenal, harga sesuai kualitas, harga terjangkau, selisih harga antar merek, kemudahan memperoleh, lokasi, ketersediaan, iklan dan promosi penjualan. Hasil dari Analisis Faktor diketahui bahwa atribut yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi mie instan adalah rasa (x2), isi (x4), variasi rasa (x5), merek dikenal (x6), harga sesuai dengan kualitas (x7), harga terjangkau (x8), selisih harga antar merek (x9), kemudahan memperoleh (x10), lokasi (x11), ketersediaan (x12), iklan (x13), dan promosi penjualan (x14). Berdasarkan hasil Analisis Biplot diketahui Mie Sedaap merupakan mie instan dengan posisi pertama, Indomie menempati posisi kedua kemudian Supermi posisi ketiga sedangkan Sarimi di posisi keempat. Kata kunci : analisis Biplot, analisis Faktor, marketing mix, positioning Abstract The objective of this research is to determine the attributes considered by consumer in purchasing instant noodle, and to determine product positioning formed among four instant noodle products. The analysis tools used in this research are Factor Analysis and Biplot Analysis. The considered attributes are texture, taste, package, content, variation of taste, popular brand, price, price adjusted to quality, affordable price, price difference among brand, easiness to obtain, location, availability, advertisement, and sale promotion. Result of Factor Analysis indicates that attributes considered by consumer in purchasing and consuming instant noodle are taste (x2), content (x4), variation of taste (x5), popular brand (x6), price adjusted to quality (x7), affordable price (x8), price difference among brand (x9), easiness to obtain (x10), location (x11), availability (x12), advertisement (x13), and sale promotion (x14). Biplot Analysis result showed that Mie Sedaap is an instant noodle product which has first position, Indomie gets second position, Supermi at third position while Sarimi remains in fourth position. Keywords: biplot analysis, factor analysis, marketing mix, positionin

    Peramalan Pemintaan Produk Keripik Tempe CV Aneka Rasa Dengan Metode Jaringan Syaraf Tiruan

    Get PDF
    Peramalan permintaan merupakan tingkat permintaan produk yang diharapkan akan terealisir pada masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan meramalkan permintaan CV Aneka Rasa menggunakan metode Jaringan Syaraf Tiruan. Jaringan Syaraf Tiruan (JST) merupakan metode peramalan permintaan yang sering digunakan oleh perusahaan agar permintaan konsumen dapat terpenuhi. Pengolahan data untuk metode JST dimulai dengan merancang arsitektur jaringan, penggunaan algoritma pembelajaran Backpropagation, pengujian dan pengolahan data menggunakan software. Penerapan metode JST untuk peramalan permintaan keripik tempe rasa daun jeruk dengan menggunakan algoritma Backpropagation, arsitektur Multi Layer Network menghasilkan arsitektur jaringan terbaik yaitu 2-4-1 (2 neuron input, 4 neuron hidden layer, dan 1 neuron output). Jaringan ini memiliki nilai Mean Square Error (MSE) terkecil sebesar 0,0047651 dengan koefisien korelasi 0,9572 dan gradien sebesar 0,9756 yang artinya output sama dengan target, sedangkan koefisien determinasi sebesar 92,62% artinya bahwa output sudah mampu mewakili target sebesar 92,62%. Hasil peramalan untuk bulan Januari-Desember 2012 yaitu 16.276, 16.425, 16.620, 16.696, 16.809, 16.735, 16.763, 16.855, 16.956, 17.074, 17.189 dan 17.254 kemasan.Kata Kunci: Peramalan Permintaan, Jaringan Syaraf Tiruan, Keripik Temp
    • …
    corecore