4 research outputs found

    Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Pengeluaran Pemerintah terhadap Kemiskinan di Kalimantan Barat Tahun 2009-2013

    Get PDF
    ABSTRACK Relationships economic growth of government expenditure indicates that both government expenditure and development expenditure routine expenditure, which is in need by developing an appropriate area and the potential that exists in the region so as to reduce the number of poor people. The need for analysis of the development of economic growth and government spending in the province of West Kalimantan so that we can determine the extent of economic growth and government spending to reduce poverty in the region. The relationship of economic growth and government spending, a positive and significant impact on poverty in West Kalimantan. The influence of economic growth on poverty is positive and significant, while public spending is also positive and significant

    Pengaruh Tingkat Pengangguran terhadap Kemiskinan di Kabupaten Bengkayang

    Full text link
    Masalah ini termasuk pertumbuhan ekonomi yang relatif rendah, tingkat pengangguran yang relatif tinggi dan kemiskinan yang relatif tinggi. Indikator keberhasilan pembangunan meliputi adalah mengurangi pengangguran dan kemiskinan, yang berarti bahwa pembangunan yang terjadi dapat menyerap tenaga kerja sehingga dapat mengurangi jumlah orang miskin. Hasil data statistik yang menunjukkan jumlah pengangguran pada tahun 2010 sebesar 3,21 sedangkan angka kemiskinan tahun 2010 sebesar 7,82 dengan data grafik yang menunjukkan bahwa dengan jumlah pengangguran meningkat, jumlah kemiskinan juga meningkat. Secara umum, Kabupaten Bengkayang dengan tingkat pengangguran yang tinggi memiliki kecenderungan dengan tingkat kemiskinan yang relatif tinggi, dan sebaliknya. Baru pada 2013 dengan tingkat kemiskinan tinggi dengan tingkat pengangguran yang relatif rendah

    Kesejahteraan Rumah Tangga Perempuan Pendulang Emas

    Full text link
    Peran perempuan ibu rumah tangga pendulang emas untuk keluarga saat ini benar-benar kontroversial dan dapat diperdebatkan yang menarik banyak perhatian terutama terkait dengan isu gender. Dengan demikian, peraturan peluncuran pemerintah RI No 23 tahun 2004 tentang keputusan untuk meninggalkan kekerasan dalam keluarga yang terkait dengan peraturan no 3 huruf b tentang kesetaraan jender. Kesetaraan perempuan mengusulkan perempuan dan laki-laki memiliki status dan kondisi yang sama untuk mendapatkan hak asasi manusia sepenuhnya, potensi dan kehidupan keluarga secara proporsional. Maka banyak perempuan bekerja sebagai pendulang emas untuk membantu suami mereka dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Selain itu, kebutuhan dan tuntutan hidup tumbuh tinggi yang mendorong wanita untuk bekerja di luar rumah mereka. Hal ini didukung oleh kondisi ekonomi global terutama kebutuhan pokok keluarga yang hari demi hari harganya semakin tinggi. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif fenomenalogi dimana melihat kegiatan bekerja perempuan pendulang emas dalam bekerja sebagai pendulang emas. Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa Dari hasil penelitian dan analisis data mengenai kesejahteraan rumah tangga perempuan pendulang emas, maka dapat disimpulkan bahwa, (1). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagaian besar perempuan sekaligus ibu rumah tangga bekerja sebagai pendulang emas untuk meningkatkan kesejahteraan rumah tangga mereka. (2). Perempuan ibu rumah tangga yang bekerja sebagai pendulang emas disebabkan latar belakang dari ekonomi rendah, maka para responden termotivasi bekerja untuk membantu mengatasi persoalan ekonomi keluarga sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga. (3) dari hasil kegiatan mendulang responden dapat memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari, saving, membeli kendaraan motor, untuk kesehatan dan pendidika
    corecore