33 research outputs found

    Kompetensi Matematika Dalam Persfektif Matematika Dan Pengajarannya

    Full text link
    Puan memahami matematika sebagai ilmu dan kemampuan mengemplementasikan pendekatan-pendekatan pengajaran. Kemampuan pertama diperlukan untuk menyusun materi pembelajaran dan evaluasi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai dengan materi tersebut. Kemampuan ini mencakup pemahaman konsep, pemahamani contoh, dan pemahaan hasil. Kemampuan akan ditunjukkan oleh kesesuaian konteks yang dipilih dengan sifat-sifat alami dari materi dan rumusan kompetensi yang ingin dicapai. Kemampuan kedua diperlukan untuk mendesain pengajaran yang akan mengoptimalkan aktivitas sosial di dalam kelas untuk mengekplorasi potensi siswa secara optimal. Kemampuan ini akan ditunjukkan oleh terjadi respon positif siswa terhadap materi yang telah dirancang oleh guru, interaksi aktif antara siswa

    Argumen Matematika Studi Kasus Pada Mata Kuliah Matematatika Sekolah II

    Full text link
    Artikel ini membahas tentang dua hal, yaitu; sistem argumen dalam kajian matematika formal dan kajian kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh peserta mata kuliah matematika sekolah II tahun akademik 2009\2010. Kajian pada sistem argumen difokuskan pada penarikan kesimpulan dengan berbagai tipe pembuktian pada mateamtika formal dan contoh sederhananya pada operasi bilangan. Sedangkaan yang kedua menganalisis kesalahan yang terjadi pada mahasiswa yang mengikuti kuliah matematika sekolah II pada penarikan kesimpulan dan komputasinya

    Pembelajaran Matematika Berbasis Web

    Full text link
    Teknologi Infromasi dan Komunikasi (TIK) memberikan dampak yang besar dalam merubah cara pandang pengajaran saat ini. Ketersedian perangkat keras dan perangkat lunak serta akses internet menjadikan pengajaran merubah paradigma pengajaran konvensional yaitu dari guru menjadi sumber informasi ke guru dan siswa berbagi informasi. Perubahan paradigma ini menjadikan proses pembelajaran lebih kreatif karena sumber belajar tidak lagi dimulai dari dalam kelas tetapi dimulai dari luar kelas dan di bedah di dalam kelas secara bersama-sama. Hal ini dampak dari perkembangan internet

    The Indonesian\u27s Road Transportations as the Contexts to Support Primary School Students Learning Number Operation

    Full text link
    This paper highlights the Indonesian\u27s road transportation contexts, namely, angkot, that used in learning and teaching of addition and subtraction in first grade and second grade MIN-2 Palembang. PMRI approach that adopt from RME was used in this design research. From teaching experiment was founded that the student used many strategies when teaching and learning process conducted. In situational level they used their knowledge of experience-base activity, in referential level they use manik-manik (string of beads), and in general level they used number line to solve the problem. From the research was known that the Indonesian\u27s road transportation context helps student to understand basic concept of addition and subtraction. The suggestion to further research this context can be used in design research of multiplication

    Bahan Ajar Kalkulus 2 Menggunakan Macromedia Flash Dan Maple Di STKIP PGRI Lubuklinggau

    Full text link
    This research purposes to result calculus II instructional material using valid, practical, and has potential effect Macromedia Flash and Maple toward student's learning result. Valid can be described from the validity assessment result based on content (in accordance with calculus II subject) and construct (in accordance with media producing rule. It is practically described from the small group test result. Data collecting was carried out by document analysis and test. It was development research consist of three stages, i.e. analysis, design, and evaluation stage. The subject of the research was 28 second semester students in mathematics education program in STKIP PGRI Lubuklinggau. From the test teaching material potential effect towards the result can be gained 81.2 average welled categories. Finally it can be concluded the effective developed teaching material in mathematic learning

    Pengembangan Soal-soal Open-ended Materi Lingkaran Untuk Meningkatkan Penalaran Matematika Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1o Palembang

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk: (1) untuk menghasilkan soal-soal open-ended yang valid dan praktis pada materi lingkaran di SMP; (2) untuk melihat efek potensial soal-soal open-ended terhadap penalaran matematika siswa pada materi lingkaran di SMP. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (development research). Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.2 SMP Negeri 10 Palembang sebanyak 35 orang. Pengumpulan data menggunakan wawancara, analisis dokumen, dan tes soal open-ended. Semua data yang dikumpulkan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil analisis data menyimpulkan bahwa (1) penelitian ini telah menghasilkan suatu produk soal open-ended materi lingkaran untuk siswa kelas VIII SMP yang valid dan praktis. Valid tergambar dari hasil penilaian validator, dimana semua validator menyatakan sudah baik berdasarkan content, konstruk, dan bahasa. Selain itu kevalidan soal open-ended ini tergambar setelah dilakukan analisis validasi butir soal pada siswa small group. Praktis tergambar dari hasil uji coba small group dimana sebagian besar siswa dapat menyelesaikan soal open-ended yang diberikan. (2) prototype soal open-ended yang dikembangkan memilki efek potensial yang positif terhadap penalaran siswa , hal ini terlihat dengan munculnya beragam solusi jawaban siswa, dan pada tes pertama siswa berkategori baik dan sangat baik berjumlah 29 siswa, sedangkan pada tes kedua siswa berkategori baik dan sangat baik berjumlah 26 siswa

    Developing the Sixth Level of PISA-Like Mathematics Problems for Secondary School Students

    Full text link
    Indonesia's involvement in the Programme for International Student Assessment (PISA) is one attempt to see how far the development of educational programs in our country compared to other countries in the world. PISA results show that Indonesia is still at the lower level. This means that the ability of Indonesian students in solving problems that require the ability to review, giving reasons and communicating effectively, and solve and interpret problems in various situations is still lacking. This may be due to government policy in the presence of the National Examination (UN) in which the spread of the UN's questions are still at the lower levels of cognitive aspects that are not in line with government regulations on curriculum which suggests that the fulfillment of cognitive aspects as one of the important aspects of education. To that end, researcher conducted a study that aims to produce valid and practical the sixth level of PISA-like mathematics problems for middle school students. This study is the development research formative evaluation type. The research subjects are ninth grade students SMP Negeri 1 Palembang. Data collection techniques used are walk through, documentation, interviews, and tests. From the analysis it can be concluded that this research has resulted a product the sixth level of PISA-like mathematics problems. At the stage of expert review, an expert and two colleagues evaluated the problems from different aspects. Trying out at one-to-one and small group wasperformed on students with different mathematical abilities. Then at the field test stage, 26 students in one class answered the questions that were developed

    Pengaruh Pendekatan Pemodelan Matematika Terhadap Kemampuan Argumentasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 15 Palembang

    Full text link
    Penelitian ini merupakan penelitian ekperimen yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran dengan pendekatan pemodelan matemtika terhadap kemampuan argumentasi siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Palembang. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII.4 dan VIII.5 yang dipih secara acak: kelas VIII.5 sebagai kelas eksperimen dengan pembelajaran pemodelan matematika, sedangkan kelas VIII.4 sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, dokumentasi, dan wawancara. Tes digunakan untuk mengetahui kemampuan argumentasi siswa setelah belajar dengan pendekatan pemodelam matematika. Setelah hasil tes dianalisis dan diolah maka dilakukan wawancara terhadap siswa yang hasil tesnya berkategori sangat baik dan sangat kurang terkait dengan jawabannya saat mengerjakan soal tes. Dari hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa kemampuan argumentasi siswa kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan pemodelan matematika berpengaruh pada kemampuan argumentasi siswa dengan rata-rata sebesar 85,6
    corecore