10 research outputs found
Pola Aliran Batang Anai di Provinsisumatera Barat
Ketersediaan data debit (aliran sungai) yang panjang dan lengkap sangat mendukung dalam program perencanaan dan pengelolaan sumberdaya air di suatu wilayah atau Daerah Aliran Sungai. Batang Anai terletak di Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini mencoba menganalisis dan membahas kondisi debit di Batang Anai. Analisis debit menggunakan pendekatan kurva durasi aliran untuk debit harian rata-rata, setengah bulanan, dan satu bulanan. Selanjutnya, kondisi debit digambarkan melalui pola tahunan. Hasil analisis kurva durasi aliran untuk estimasi debit andalan (probabilitas 80%) . Hasil analisa kurva durasi aliran untuk estimasi debit andalan (probabilitas 80%) adalah 5.36 m3/s.
Kata kunci : Debit Harian, Debit Andalan, Kurva Durasi Alira
Perencanaan Struktur Bangunan Atasjembatan Rangka Baja A-60 M di Kabupaten Supiori Provinsi Papua
Isolasi yang disebabkan oleh kekurangan sarana transportasi adalah kendala utama pembangunan sosial ekonomi di sebagian besar daerah. Beberapa daerah luas dan berpenduduk tidak terjangkau oleh jalan dan hasil bumi biasanya diangkut dengan tenaga manusia. Kekurangan sarana komunikasi menjadi penghalang penyebaran gagasan dan teknologi baru, membatasi akses ke pasar dan sektor pelayanan umum, menghambat produksi serta meningkatkan kesulitan memperoleh masukan untuk produksi dan kebutuhan sehari-hari dengan harga wajar. Disisi lain tingkat kebutuhan akan jembatan dengan struktur terbuat dari baja telah sejak jaman dahulu digunakan sebagai bangunan infrastruktur bahkan dalam dekade akhir masih digunakan. Sehingga penilaian kapasitas jembatan dalam menerima beban lalu lintas modern menjadi sangat penting. Dalam perencanaan jembatan tahapan yang dimulai dari penentuan beban yang bekerja, standar desain utama yang akan digunakan dan struktur rangka/gelagar yang akan digunakan berikut perkerasan pada lantai jembatan adalah untuk mencapai desain jembatan yang efisien sesuai dengan Peruntukannya. Metode perencanaan menggunakan Program SAP 2000 V.11. Jembatan dirancang untuk umur rencana 50 tahun dengan kemampuan menahan beban gandar sebesar 225 kN, mampu menahan beban mati sebesar 1562,58 kN dan mampu menahan beban hidup sebesar 811,89 kN. Sistem jembatan dibuat knock down dan terbuat dari rangka baja solusi jitu mengingat keterbatasan sumber daya alam yang ada dan jembatan rangka baja ini mudah dalam perawatannya.
Key words : Perencanaan, Rangka Baja, Struktur, Jembatan, Program
Perbandingan Estimasi Anggaran Biaya antara Bow, Sni dan Metode Perhitungan Kontraktor pada Proyek Rumah Susun (Rusun) Pulogebang Jakarta Timur
Dalam sebuah proyek konstruksi, perkiraan biaya memegang peranan penting dalam penyelenggaraan proyek. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan pembangunan gedung dan bangunan di bidang konstruksi, diperlukan suatu sarana dasar perhitungan harga satuan yaitu Analisa Biaya Konstruksi. Kontraktor umumnya membuat harga penawaran berdasarkan analisa yang tidak seluruhnya berpedoman pada analisa BOW (Burgelijke Openbare Werken) maupun analisa SNI (Standarisasi Nasional Indonesia). Para kontraktor lebih cenderung menghitung harga satuan pekerjaan berdasarkan dengan analisa mereka sendiri yang didasarkan atas pengalaman terdahulu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan konstruksi, walaupun tidak terlepas dari analisa BOW dan SNI. Metode penelitian dalam melakukan analisa Rencana Anggaran Biaya (RAB) yaitu dengan BOW, SNI dan Metode Perhitungan Kontraktor. Dari perhitungan masing-masing analisa rencana anggaran biaya yang ada, didapat perbandingan rencana anggaran biaya antara metode BOW, SNI dan Metode Perhitungan Kontraktor. Rencana anggaran biaya yang ekonomis dengan menggunakan Metode Perhitungan Kontraktor yaitu sebesar Rp 9.846.278.000,- sementara hasil analisa rencana anggaran biaya BOW yaitu sebesar Rp 13.591.871.000,- sedangkan analisa rencana anggaran biaya SNI yaitu sebesar Rp 12.836.347.000,-
Kata kunci: RAB, BOW, SNI, Metode Perhitungan Kontraktor dan Harga Satuan Pekerjaa
Kinerja Simpang Bersinyal pada Jalan Cut Meutia - Jalan Siliwangi β Jalan R. A. Kartini Kota Bekasi
Salah satu simpang bersinyal yang ada di Kota Bekasi adalah simpang Jl. Cut Meutia dengan Jl. Siliwangi β R. A Kartini. Letaknya berada dipusat Kota Bekasi, menjadikan simpang tersebut padat terutama pada jam puncak terjadi yang dapat mempengaruhi kapasitas dan tingkat pelayanan simpang. Untuk mengetahui kondisi di lapangan dan mendapatkan data yang akurat maka dilakukanlah sebuah survey. Survey yang dilakukan meliputi survey volume lalu lintas, survey geometrik simpang dan survey waktu sinyal lalu lintas. Survey dilakukan pada jam puncak pagi, siang, sore selama 3 hari data hasil survey yang didapat kemudian dianalisis dengan menggunakan piranti lunak (Software) KAJI ver 1.10x. Pada analisis kondisi operasional didapatkan hasil untuk tingkat pelayanan simpang tertinggi pada kondisi βEβ dan terendah pada kondisi βFβ (sangat buruk). Setelah mencoba beberapa alternatif perencanaan, diperoleh sebuah perencanaan yang paling memungkinkan untuk diterapkan yaitu perencanaan alternatif 1. Pada perencanaan alternatif 1 diperoleh tingkat pelayanan simpang tertinggi pada kondisi βBβ dan terendah pada kondisi βCβ, dengan demikian dapat diartikan bahwa tingkat pelayanan simpang berada pada kondisi yang optimal untuk melayani volume lalu lintas pada simpang Jalan Cut Meutia β Jalan Siliwangi β Jalan R. A Kartini.
Kata kunci : simpang bersinyal, tingkat pelayanan simpan
Mortar dan Meshing (Jejaring) Kawat sebagai External Confinement (Kekang Luar) untuk Meningkatkan Sifat Mekanik Beton
Sifat getas beton akan membuat bangunan-bangunan yang terbuat dari beton bertulang seperti gedung dan jembatan apabila diberi beban berlebih mengalami keruntuhan mendadak, untuk mengatasi masalah tersebut maka beton perlu diperkuat dengan suatu material tambahan yang dapat dipasang secara internal maupun eksternal. Penggunaan meshing kawat dan mortar beton sebagai external confinement diprediksi akan meningkatkan sifat mekanik beton, selain itu juga diharapkan mampu meningkatkan daktilitas dan kapasitas beton, namun tetap mempertahankan luasan penampang beton dan mampu menghasilkan struktur bangunan yang berumur panjang, efisien dalam penggunaan sumber daya alam dan mampu menahan berbagai beban yang bekerja padanya, termasuk beban berlebih. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen di laboratorium menggunakan bahan mortar beton dengan tebal lapisan 0,5mm dan kawat AWG diameter 0,45mm yang akan melapisi silinder beton berdimensi 150mm x 300mm yang berfungsi sebagai external confinement. Rasio volume penggunaan mortar dan kawat yang digunakan terhadap volume silinder terdiri dari empat variasi yaitu 0%, 0,1%, 0,2%, 0,3% dengan dibuat tiga benda uji pada setiap variasinya, uji yang dilakukan terhadap silinder beton adalah uji kuat tekan beton dan regangannya dimana hasil uji akan memperbandingkan keefektifan penggunaan mortar beton dan meshing kawat sebagai external confinement. Hasil uji kuat tekan menunjukan peningkatan sebesar 16,227% terhadap kuat tekan beton normal pada komposisi 0,2% meshing kawat dan peningkatan sebesar 6,967% terhadap kuat tekan beton normal pada komposisi 0,1% meshing kawat
Lendutan Pelat Lantai Gedung Rektorat Universitas Islam β45β Bekasi
Seiring dengan bertambahnya usia bangunan maka ada penurunan dari kapasitas struktur sehingga dimungkinkan lendutan dan retak pada komponen struktur bertambah besar. Begitu pula permasalahan lendutan pelat lantai yang terjadi pada gedung Rektorat Universitas Islam β45β Bekasi menyebabkan pengguna bangunan menjadi tidak nyaman. Agar besar lendutan yang terjadi tidak bertambah parah maka perlu adanya solusi perbaikan. Pemecahan permasalahan yang terjadi dilakukan melalui survei lapangan untuk mengetahui besarnya lendutan yang terjadi, melakukan analisis kekuatan pelat dalam menahan beban dengan program SAP2000 berdasarkan peraturan SNI 03-2847-2002 dan menghitung perkuatan struktur lentur yang diperlukan oleh pelat dan balok berdasarkan metode LRFD yang berpedoman pada peraturan SNI 03-1729-2002. Hasil perhitungan terdapat 5 lokasi pelat yang mengalami penurunan dengan besar masing-masing pelat yaitu 5,3 cm; 6,8 cm; 8 cm; 6,9 cm dan 10,9 cm. Kemudian besar beban maksimal yang masih dapat bekerja untuk pelat II yaitu 350 kg, untuk pelat IV yaitu 300 kg, untuk pelat V yaitu < 240 kg. Jenis dan dimensi perkuatan yang digunakan pada pelat adalah profil baja WF 125 x 60 BJ 37, sedangkan pada balok yaitu profil baja WF 150 x 150 BJ 37.
Kata Kunci: lendutan, beban maksimal, perkuatan struktur
Perencanaan Struktur Beton Bertulang Gedung Sekolah Smk Pembangunan Nasional Al-muhyiddin Kec. Banjarsari, Ciamis, Jawa Barat
Perencanaan struktur beton bertulang pada struktur bangunan sekolah SMK Pembangunan Nasional Al-Muhyiddin ini bertujuan dapat merencanakan: Struktur atas dan struktur bawah. Alat bantu program untuk menghitung gaya-dalam menggunakan STAAD.PRO.v8.i. Kontrol hasil perhitungan kolom menggunakan program PCA Column. Gambar bentuk 3D menggunakan program ArchiCAd. Struktur gedung beton bertulang direncanakan menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah sesuai dengan SNI 03-2847-2002. Struktur yang direncanakan adalah gedung sekolah 3 lantai dan terletak pada wilayah gempa 4. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh tulangan pelat atap tendon 8-150 tumpuan arah X, 8-250 lapangan arah X, 8-150 tumpuan arah Y, 8-300 lapangan arah Y; tulangan pelat atap 10-100 tumpuan arah X, 10-200 lapangan arah X, 10-100 tumpuan arah Y, 10-250 lapangan arah Y; tulangan pelat lantai 12-125 tumpuan arah X, 12-200 lapangan arah X, 12-90 tumpuan arah Y, 12-250 lapangan arah Y; tangga (3m x 7m) tulangan tumpuan D19-125, tulangan lapangan D19-140; Balok B1 (300x600) dengan 5D32 tulangan tarik, 3D32 pada bagian tumpuan, 3D32 tulangan tarik, 4D32 tulangan tekan pada bagian lapangan, Balok B2 (250x500) dengan 4D25 tulangan tarik, 2D25 pada bagian tumpuan, 2D12 tulangan tarik, 3D25 tulangan tekan pada bagian lapangan, Balok B2A (200x300) dengan 4D16 tulangan tarik, 2D12 pada bagian tumpuan, 2D12 tulangan tarik, 2D16 tulangan tekan pada bagian lapangan, Balok B2B (250x500) dengan 3D16 tulangan tarik, 2D12 pada bagian tumpuan, 2D12 tulangan tarik, 2D16 tulangan tekan pada bagian lapangan, kolom (500x500) dengan tulangan longitudinal12D25, tulangan transversal D10-150 sepanjang seperempat bentang dan D10-400 di setengah bentang; pondasi (1900x1900 dan tebal pons 60 cm) dengan D19-150 tulangan arah X dan Y.
Kata kunci: Program Staad.Pro.v8.i, program PCA Column, program Archi Cad, perencanaan struktur, perencanaan pondasi
(the Effect of Filler to the Quality of Aloe Powder)
Aloe vera linn is neended in industries as rwa material for cosmetics, pharmacy and beverages.The types of aloe product which are available are in the form of gel,juice and powder.Aloe powder has more advantages in many cases than the other thypes.the research was conducted to study the-effect of filler in producing aloe powder.Fillers used were arabic gum and carboxyl methyl cellulose (CMC). The concentration of arabic gum applied was 1%,2% ,3% ,4%, and 5%,while the concentration of the mixed arabic gum and CMC was 2% with the ratio of 1:1,1:2,1:3,1:4,and 1:5.The best result was found with 2% filler of mixed arabic gum and CMC with the ratio of 1:2,where pH was 5.25 and the ratio between product and the raw material was about 1:200.The viscosity of 2.50% of liqid from reconstitution of the aloe powder was 9.34 centipoise
(the Effect of Catalyst, Temperature and Process Duration on the Production of Methyl Ricinoleate From Castor Oil)
Methyl ricinoleate was produced by methanolysis process from castor oil using KOH and NaOH as catalysts. The esterification process was carried out at the temperature of 30 derajat and 70 derajat celcius for 1, 2, and 3 hrs respectively. The product was analyses using GC for the esterification process. The iod value saponification value, and acid number were also analysed. Potassium hydroxide gave higher result in comparison to sodium hydroxide as catalyst for the process duration of 3 hrs. The specific gravity of the product ranged from 0.8903 to 0.9608 and the refractive index was between 1.3810 and 1.4500