3 research outputs found
STUDI MASYARAKAT SOSIAL DALAM PERSFEKTIF KELOMPOK SOSIAL DAN STRATIFIKASI SOSIAL
Kelompok atau group adalah kumpulan dari individu yang berinteraksi satu sama lain, pada umumnya hanya untuk melakukan pekerjaan, untuk meningkatkan hubungan antar individu, atau bisa saja untuk keduanya. Sebuah kelompok suatu waktu dibedakan secara kolektif, sekumpulan orang yang memiliki kebersamaan dalam aktifitas umum namun dengan arah interaksi terkecil. Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga dapat mempengaruhi perilaku para anggotanya. Kelompok sosial merupakan hal yang sudah lazim dikenal di masyarakat baik zaman dahulu maupun sekarang. Akibatnya hal seperti ini menimbulkan konflik di masyarakat disebabkan perpedaan dalam memaknai kelompok sosial itu sendiri, padahal dalam ajaran Islam adanya perbedaan jenis kelamin, perbedaan warna kulit, ras, suku, bangsa dan adat istiadat merupakan sebuah keunikan tersendiri sehingga di mata Tuhan manusia yang mulia adalah manusia yang memiliki kepribadian takwa yang saleh dan salehah serta bermuamalah yang baik dengan sesama.Secara sosiologis pengertian kelompok sosial adalah suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai hubungan dan saling berinteraksi satu sama lain dan dapat mengakibatkan tumbuhnya perasaan bersama
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR DI ROWOSARI
Latar Belakang: Angka kehamilan dan kelahiran yang tinggi merupakan salah
satu permasalahan kependudukan di Indonesia. Penggunaan kontrasepsi
merupakan salah satu cara dalam mengatasi laju pertumbuhan penduduk yang
tinggi. Penggunaan kontrasepsi tidak hanya dipengaruhi oleh faktor sosial
ekonomi, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor tingkat pendidikan, tingkat
pengetahuan, sikap, perilaku dan dukungan suami.
Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan metode
kontrasepsi pada pasangan usia subur.
Metode: Penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Besar sampel
yang digunakan adalah 96 responden yaitu pasangan usia subur bertempat tinggal
di Kelurahan Rowosari yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data
dikumpulkan menggunakan metode wawancara dengan instrumen berupa
kuesioner yang telah diuji validitasnya.Teknik analisis yang digunakan adalah
analisis univariat dan bivariat (uji chi-square dan uji fisher).
Hasil: Penelitian ini menujukkan tingkat pendidikan (p=0,059), tingkat
pengetahuan (p=0,225) tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan
penggunaan metode kontrasepsi. Sedangkan sikap (p=0,000), perilaku (p=0,000)
dan dukungan suami (p=0,001) memiliki hubungan yang signifikan dengan
penggunaan metode kontrasepsi.
Simpulan: Sebagian besar responden menggunakan kontrasepsi. Tingkat
pendidikan dan tingkat pengetahuan tidak memiliki hubungan yang signifikan
dengan penggunaan metode kontrasepsi. Sedangkan sikap, perilaku, dan
dukungan suami memiliki hubungan yang signifikan dengan penggunaan metode
kontrasepsi pada pasangan usia subur.
Kata kunci: Kontrasepsi, pasangan usia subur