212 research outputs found
PENGARUH GENDER TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untukmengetahuipengaruh gender terhadapkeaktifanbelajarsiswa di kelas XII IPS SMA 1 Sungai Raya. Metodepenelitianyaitu deskriftif kuantitatif.Alatpengumpul data berupakuisioner30 soal, mencakupaktivitas visual, oral, mendengarkan, gerak, danmenulis.Sampeldalampenelitianini siswa kelas XII IPS terdiri dari 94 siswa laki-laki dan 84 siswa perempuan.Ujitabulasisilang di dapat rata-rata probabilitas signifikansi(0,394) lebihbesardari rata-rata nilai α (0,05), maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara gender dankeaktifanbelajar siswa. Berdasarkananalisisdeskriftifkuantitatifaktivitasbelajar siswalaki-laki rata-rata didapat 10,21% berkategorisangataktif, 42,55% berkategoriaktif, 40,64% berkategorikurangaktif, dan 6,6% dengankategoritidakaktif. Analisisdeskriftifkuantitatif aktivitasbelajar siswaperempuan rata-rata didapat 15,95% berkategorisangataktif, 33,81% berkategoriaktif, 42,62% berkategorikurangaktif, dan 7,62% berkategoritidakaktif.Diharapkan kedepannya hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan guru dalam proses belajar-mengajar. Kata Kunci: Gender, KeaktifanBelajar, Sosiologi. Abstract:This research aims to influence the effect of gender on the activity of student learning in class XII IPS 1 Sungai Raya. This is descriptive quantitative research methods. Data collecting tool in the form questionnaire 30 question, covering visual activity oral, listening, movement and listening. The sampel in this research consisted of students of class XII IPS of 94 male and 84 female students.The cross tabulation test can average probability of significance (0,394) is greater than the average value of a (0,05) than there is a significant difference between gender and activity of student learning . base on the quantitative descriptive analysis of student learning activities men gained average of 10,2% categorized as very active, active category 42,55 %, 40,64% less active category, and 6,6%with in the inactive category.Analysis of quantitative descriptive student in learning activity women gained and average of 15,95% categorized as very active, active category 33,81%, 42,64% less category, and 7,62% inactive category. Expected future result of this research can considered teacher in the teaching learning process Keywords: Gender, Activity of Student Learning, Sociology
TANGGUNG JAWAB BUMN/BUMD ATAS KERUGIAN PERUSAHAAN (PERSPEKTIF TINDAK PIDANA KORUPSI)
BUMN (Badan Usaha Milik Negara) maupun BUMD merupakan kepanjangan tangan pemerintah dalam bidang kegiatan perekonomian nasional yang berasaskan demokrasi ekonomi, demikian amanat Pasal 33 UUD 1945, pemerintah memiliki peran sentral dalam mewujudkan kesejahteraan umum/ hajat hidup orang banyak dan daya saing global (PDB). Permasalahan yang melanda BUMN/BUMD adalah kerap ditemukannya tindak pidana korupsi. Pemberantasan korupsi merupakan topik yang sangat menarik dibidang hukum dan pemerintahan, sedangkan asumsi penulis adalah korupsi merupakan salah satu sumber penyebab kemiskinan rakyat dan penghambat pembangunan, disisi lain acapkali juga pihak swasta atau yang berunsur swasta yang seolah menjadi tujuan penegakan hukum represif, sedangkan pejabat seringkali hanya yang muncul di media televisi atau media online. Dalam pelaksanaannya, BUMN sebagai salah satu subjek korporasi memiliki pertanggungjawaban atas Tindak Pidana Korupsi yang terjadi. Berbagai pendapat tentang pengertian keuangan negara, kerugian keuangan negara atau perekonomian negara, disparitas putusan peradilan, ketidaktepatan konsep denda, sifat pidana formal maupun material dan label tindak pidana korupsi adalah “extra ordinary crime” dan sebagainya. Sehingga dibutuhkan konsep yang berkepastian untuk menentukan posisi hukum keuangan dalam BUMN, dalam hal ini disistematikakan dengan BUMD dalam perspektif sumber dana dari pemerintah, apakah dipisahkan ataukah tercampur (menjadi unsur didalamnya), disisi lain pengisian pejabat BUMN/BUMD erat hubungannya dengan proses politik sehinga otomatis rentan bergesernya penegakan hukum dengan pengaruh politik. Terkait dengan modal yang disertakan oleh pemerintah kepada BUMN/BUMD maka perlu dipahami adanya keuangan negara yang dipisahkan, artinya uang negara tersebut berubah menjadi modal berupa saham yang merupakan milik negara (penyertaan saham perseroan).BUMN (Badan Usaha Milik Negara) merupakan kepanjangan tangan pemerintah dalam bidang kegiatan perekonomian nasional yang berasaskan demokrasi ekonomi, memiliki peran sentral dalam mewujudkan kesejahteraan umum/ hajat hidup orang banyak dan daya saing global (PDB). Pemberantasan korupsi merupakan topik yang sangat menarik dibidang hukum dan pemerintahan, sedangkan asumsi penulis adalah korupsi merupakan salah satu sumber penyebab kemiskinan rakyat dan penghambat pembangunan, disisi lain acapkali juga pihak swasta atau yang berunsur swasta yang seolah menjadi tujuan penegakan hukum represif, sedangkan pejabat seringkali hanya yang muncul di media televisi atau media online. Dalam pelaksanaannya, BUMN sebagai salah satu subjek korporasi memiliki pertanggungjawaban atas Tindak Pidana Korupsi yang terjadi. Berbagai pendapat tentang pengertian keuangan negara, kerugian keuangan negara atau perekonomian negara, disparitas putusan peradilan, ketidaktepatan konsep denda, sifat pidana formal maupun material dan label tindak pidana korupsi adalah “extra ordinary crime” dan sebagainya. Sehingga dibutuhkan konsep yang berkepastian untuk menentukan posisi hukum keuangan dalam BUMN, dalam hal ini disistematikakan dengan BUMD dalam perspektif sumber dana dari pemerintah, apakah dipisahkan ataukah tercampur (menjadi unsur didalamnya), disisi lain pengisian pejabat BUMN/BUMD erat hubungannya dengan proses politik sehinga otomatis rentan bergesernya penegakan hukum dengan pengaruh politik. Terkait dengan modal yang disertakan oleh pemerintah kepada BUMN/BUMD maka perlu dipahami adanya keuangan negara yang dipisahkan, artinya uang negara tersebut berubah menjadi modal berupa saham yang merupakan milik negara (penyertaan saham perseroan)
Hubungan Media Internet, Membaca, Dan Menulis Dalam Literasi Digital Mahasiswa
Penelitian terdahulu diperoleh bahwa mahasiswa Jurusan Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial (PIIS) sebagian besar menggunakan internet dalam aktivitas komunikasi dan akademik menggunakan media internet. Penelitian ini merupakan kelanjutan untuk menjawab permasalahan hubungan antara literasi media internet, literasi membaca, dan literasi menulis sebagai kompetensi literasi digital di era Revolusi Industri 4.0 (R.I. 4.0). Pendekatan penelitian kuantitatif menggunakan instrument angket. Jumlah partisipan sebanyak 151 orang. Variable penelitian diukur dengan skala ordinal berdasarkan sikap dan pernyataan yang dijawab partisipan. Data dianalisis menggunakan statistik uji korelasi untuk menguji hipotesis yang diajukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa PIIS sangat baik (91%) menggunakan media internet mengunduh referensi untuk mendukung aktivitas belajar. Referensi diunduh dalam format pdf (77%). Selanjutnya untuk melengkapi referensi mahasiswa mengnduh artikel jurnal penelitian (50%) dan artikel dari Blog (52%). Hubungan antara variable literasi media internet, membaca, dan menulis dengan nilai koefisien sangan rendah dan tidak signifikan. Sedangkan, hubungan parsial antara literasi membaca dan menulis menujukkan nilai koefisien cukup dan signifika
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII E SMP NEGERI 1 SUNGAI RAYA
AbstractThis study aims to determine the effect of using power point media on students’ learning outcomes. The form of this research is pre-experimental design with one group pre-test-post test design. The subjects of this study were 32 students of class VIII E SMP N 1 Sungai Raya, Kubu Raya Regency. The data collection techniques used are direct communication techniques and documentary studies. The data collection tool used is in the form of multiple choice questions as tools to determine the learning outcomes of students before and after being treated and note sheets or documents. Based on the results of data analysis, the average learning outcomes of students before treatment are 61.56, while the average learning outcomes of students after being treated have increased, namely the average learning outcomes of 84,53 with the high category. With the calculation of Effect Size, the result is 1,70 with a high category, which means power point learning media has a major impact on student learning outcomes in the Social Studies subject for Class VIII E SMP Negeri 1 Sungai Raya, Kubu Raya Regency.Keywords: Power Point Learning Media, Learning Outcomes, Social Studies Subject
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
AbstractThe study aims to find out how the application of snowball throwing types of cooperative models to study geography with the results of the class X IPS SMA Negeri 8 Pontianak. The research method used was an quasi experiment design with a quantitative form. The sample in the study was an X IPS 3 and X IPS 4 and the data obtained was the value of students learning about lithosphere dynamics with an exogenous energy sub and its effect on life. Based on the results, the average value of the experiment class was 76.50 with the student completed KKM by 65.65% while the control class average was 69.81 with the student completed  KKM by 38.74%. Based on the results of  using independent-sample t-test gained significant value 0.013 < 0.05 therefore Ha received and Ho rejected. So it may be noted that there was a difference in application of snowball throwing types of cooperative models in geography study of the students studying at SMA Negeri 8 Pontianak. On account of the formulating of effect size, a value of 0.62 was obtained and could be argued that the influence medium of snowball throwing type of cooperative learning model was moderate. Keywords: Cooperative, Learning Result, Snowball Throwing
STUDI KOMPARASI KESIAPAN KERJA ANTARA PESERTA DIDIK KELAS XI JURUSAN AKUNTANSI DENGAN JURUSAN PEMASARAN SMKN 1 BENGKAYANG
The thesis entitled "Comparative Study of Work Readiness Between Class XI Students of the Accounting Department and the Marketing Department of SMKN 1 Bengkayang" was conducted to determine whether there were differences in work readiness between accounting majors and marketing majors. This research is a quantitative research with comparative method. The subjects of this study were 32 class XI students majoring in accounting and marketing majoring respectively. Data were obtained using indirect communication techniques, namely by questionnaire/questionnaire and documentation. The results of the descriptive analysis show that although the average work readiness score for the accounting major is 76.98 compared to the marketing department, which is 75.89, after comparative analysis with the Independent T-test, the results show that there is no significant difference between the two majors. The results of the difference test showed that the significance value obtained was 0.364. sig. value 0.364 is greater than 0.05 so that in decision making H0 is accepted which means that there is no difference in the average work readiness score of the accounting major and the marketing major. These results also show that the educational program at SMKN 1 Bengkayang is able to prepare students to be ready to enter the workforce because this work readiness does not only exist in students from accounting majors but also in marketing majors
STUDI KOMPARASI INTENSI KEWIRAUSAHAAN SISWA KETURUNAN ETNIS TIONGHOA DAN JAWA DI SMKS PANCA BHAKTI
AbstractThis study aims to determine whether or not there is a difference in entrepreneurial intentions between Chinese and Javanese ethnic students at SMK Panca Bhakti Sungai Raya. This research is a quantitative study with a comparative method. The data sources in this study were 83 students consisting of 44 Chinese ethnic students and 39 Javanese ethnic students. The data were obtained using indirect communication techniques, namely by means of a questionnaire and documentation. The results of the descriptive analysis show that the entrepreneurial intention of Chinese ethnic students is in the very high category with a percentage of 83.72% and the entrepreneurial intention of Javanese ethnic students is in the very high category with a percentage of 82.44%. Then based on data analysis using the t test Independent Test through SPSS 23, the value of tcount 0.05) is obtained, so Ho (null hypothesis) is accepted and Ha (alternative hypothesis) is rejected. Thus it can be concluded that there is no significant difference in entrepreneurial intentions between ethnic Chinese and Javanese students at SMK Panca Bhakti Sungai Raya.Keywords: Chinese Ethnic, Entrepreneurial intention, Javanese Ethni
- …