3 research outputs found
Literature Review :Penanganan Non Farmakologi dengan Buah dan Sayur untuk Anemia pada Ibu Hamil
Anemia during pregnancy is a global public health challenge facing the world today, especially in developing countries. Anemia of pregnancy is one of the causes of maternal mortality. Anemia in pregnant women also affects the fetus which results in the birth of babies with low birth weight which can increase the percentage of morbidity/morbidity in babies. The purpose of this literature review is to determine non-pharmacological treatment with fruits and vegetables for anemia in pregnant women. The literature review was conducted by searching articles using Google Scholar with the keywords "treating anemia", "anemia in pregnancy", "complementary therapy". There are 5 articles, all articles are reviewed with respect to the title that is considered appropriate. The results of a review of 5 journal articles indicate that the handling of anemia in pregnant women is not only pharmacological but can be done non-pharmacologically, namely by giving beets, Ambon bananas, bananas, spinach juice, long beans and carrotsAbstrakAnemia selama kehamilan adalah tantangan kesehatan publik global yang dihadapi dunia saat ini, terutama di negara berkembang. Anemia kehamilan merupakan salah satu penyebab dalam kematian/mortalitas pada ibu. Anemia pada ibu hamil juga berpengaruh pada janin yang berakibat pada kelahiran bayi dengan berat lahir rendah yang dapat meningkatan persentase kesakitan/morbiditas pada bayi. Tujuan dari literature review ini untuk mengetahui penanganan non farmakologi dengan buah dan sayur untuk anemia pada ibu hamil. Literature review dilakukan dengan menelusuri artikel menggunakan Google Scholar dengan kata kunci "penanganan anemia", "anemia pada kehamilan", "terapi komplementer". Terdapat 5 artikel, keseluruhan artikel dilakukan review sehubungan dengan judul yang dianggap sesuai. Hasil penelitian dari 5 artikel jurnal menunjukkan bahwa penanganan anemia pada ibu hamil tidak hanya secara farmakologi tetapi dapat dilakukan secara non farmakologi yaitu dengan pemberian buah bit, buah pisang ambon, buah pisang mas, jus bayam, kacang panjang dan wortel
Literature Review :Penanganan Non Farmakologi dengan Buah dan Sayur untuk Anemia pada Ibu Hamil
Anemia during pregnancy is a global public health challenge facing the world today, especially in developing countries. Anemia of pregnancy is one of the causes of maternal mortality. Anemia in pregnant women also affects the fetus which results in the birth of babies with low birth weight which can increase the percentage of morbidity/morbidity in babies. The purpose of this literature review is to determine non-pharmacological treatment with fruits and vegetables for anemia in pregnant women. The literature review was conducted by searching articles using Google Scholar with the keywords "treating anemia", "anemia in pregnancy", "complementary therapy". There are 5 articles, all articles are reviewed with respect to the title that is considered appropriate. The results of a review of 5 journal articles indicate that the handling of anemia in pregnant women is not only pharmacological but can be done non-pharmacologically, namely by giving beets, Ambon bananas, bananas, spinach juice, long beans and carrotsAbstrakAnemia selama kehamilan adalah tantangan kesehatan publik global yang dihadapi dunia saat ini, terutama di negara berkembang. Anemia kehamilan merupakan salah satu penyebab dalam kematian/mortalitas pada ibu. Anemia pada ibu hamil juga berpengaruh pada janin yang berakibat pada kelahiran bayi dengan berat lahir rendah yang dapat meningkatan persentase kesakitan/morbiditas pada bayi. Tujuan dari literature review ini untuk mengetahui penanganan non farmakologi dengan buah dan sayur untuk anemia pada ibu hamil. Literature review dilakukan dengan menelusuri artikel menggunakan Google Scholar dengan kata kunci "penanganan anemia", "anemia pada kehamilan", "terapi komplementer". Terdapat 5 artikel, keseluruhan artikel dilakukan review sehubungan dengan judul yang dianggap sesuai. Hasil penelitian dari 5 artikel jurnal menunjukkan bahwa penanganan anemia pada ibu hamil tidak hanya secara farmakologi tetapi dapat dilakukan secara non farmakologi yaitu dengan pemberian buah bit, buah pisang ambon, buah pisang mas, jus bayam, kacang panjang dan wortel
PERBEDAAN SUHU TUBUH BAYI BARU LAHIR SEBELUM DILAKUKAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DAN SETELAH DILAKUKAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI PUSKESMAS TARUS
Latar Belakang: BBL yang lahir di PKM Tarus telah dilakukan IMD pada 1 jam pertama bayi lahir, akan tetapi rata-rata belum dilakukan pengukuran suhu tubuh BBL sebelum IMD, pengukuran suhu dilakukan 1 jam setelah IMD berhasil sehingga tidak ada gambaran suhu tubuh BBL sebelum dan sesudah IMD. Suhu tubuh BBL jika tidak dilakukan IMD dapat berpengaruh pada kesehatan BBL seperti kehilangan panas tubuh kemudian hipotermia, ketika BBL hipotermia akan menyebakan komplikasi yang sering terlihat yaitu hipoglikemia dan asidosis dalam tubuh BBL. Proses IMD yang dilakukan yaitu kontak kulit ibu dan bayi (scin to scin contact) sehingga secara otomatis suhu tubuh ibu dapat mentransfer ke kulit BBL secara langsung dan dapat mempertahankan suhu tubuh BBL melalui proses IMD. Tubuh ibu memiliki kemampuan untuk menyesuaikan suhunya dengan suhu yang dibutuhkan bayi (Thermoregulator Thermal Synchrony). Tujuan Penelitian: Mengetahui perbedaan suhu tubuh BBL sebelum inisiasi menyusu dini dan setelah inisiasi menyusu dini. Metode Penelitian:Metode kuantitatif jenis penelitian Quasi Experiment (Pre-Post Test Design) dengan pendekatan cross sectonal. Populasi 50 bayi, sampel yang di ambil 30 BBL dengan berat badan normal, alat ukur termometer digital, intrumen penelitian termometer digital dan lembar observasi, analisis data dengan SPSS.25. Hasil Penelitian: Hasil penelitian dari 30 sampel di dapatkan nilai mean suhu tubuh BBL sebelum di lakukan inisiasi menyusu dini (IMD) adalah 36,50C, nilai min=36,30C, nilai max= 36,90C SD=16,1209.Nilai Mean suhu tubuh BBL setelah di lakukan inisiasi menyusu dini (IMD) adalah 36,80C, nilai min=36,50C, nilai max=37,20C SD=20.8580 Kesimpulan: IMD dapat mempengaruhi suhu tubuh BBL, dengan adanya IMD maka suhu tubuh BBL dapat di pertahankan melalui kontak kulit ibu dan bayi