12 research outputs found

    Padlet Application-Based Media on Many Facets Building Materials: : Learning Media Innovation for Elementary Schools

    Get PDF
    This research is motivated by the needs of educators at SD Negeri Kepuh Kiriman 1 where educators need distance learning media that can group learners' answers and not make educator storage memory full quickly. The purpose of this development research is to describe the development process. This study uses a type of Reseacrh and Development (R&D) research. This development research is adapted from the ADDIE development model (Analize, Design, Develop, Implementation, and Evaluation), but is limited to the development stage. Data collection methods use documentation and questionnaires. The data analysis techniques used in this study use descriptive analysis to describe quantitative processes and analysis to determine product feasibility. The results showed that the product was developed through three stages, namely the Analysis stage (it takes a virtual distance learning media without a virtual face-to-face that can provide a concrete picture for class IV learners), Design (in the form of an initial framework in which it contains the content and content of Padlet digital learning media), Development (in the form of products resulting from the development of padlet application-based learning media on many facets of building materials)

    Ability to write narrative discourse by using media pictures of students

    Get PDF
    This research aims to describe the ability to write naration discourse by using media picture in fifth grade students at SDN Dukuh Menanggal I/424 Surabaya. The research design uses a quantitative approach and the type of research is descriptive statistics. The results of the study in general showed that the ability to write naration discourse by using media picture in fifth grade students at SDN Dukuh Menanggal I/424 Surabaya, namely 14 students (50%) were very capable, 7 students (25%) were able, and 7 students (25%) quite capable. As for specifically the abilities of students in (1) detailing and sorting events chronologically, namely (a) on the indicator detailing events 15 students (54%) were able, 13 students (46%) were quite capable; (b) the indicators order events chronologically, namely 20 students (71%) are capable, 8 students (29%) are quite capable; (2) using language, namely (a) on the indicator of the use of letters only 1 student (3.5%) is capable, 1 student (3.5%) is quite capable, 26 students (93%) are not able; (b) on the word choice indicator, 16 students (57.1%) were able, 11 students (39.3%) were quite capable, 1 student (3.6%) was not able; (c) on the indicator of using sentences, 17 students (61%) were able, 10 students (36%) were quite capable, 1 student (3%) was not able. &nbsp

    PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SDN MARGOREJO I MELALUI WORKSHOP EVALUASI PEMBELAJARAN BERBASIS HOTS

    Get PDF
    Pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan kompetensi guru di SDN Margorejo 1 dalam menyusun evaluasi pembelajaran berbasis HOTS. Workshop dilaksanakan secara daring menggunakan aplikasi zoom. Metode yang digunakan ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan.  Tahapan kegiatan ini berupa eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada tahap eksplorasi guru diminta untuk mengemukakan pengetahuannya tentang evaluasi pembelajaran berbasis HOTS. Hasil eksplorasi digunakan sebagai dasar tahap elaborasi, yaitu berupa penjelasan secara teoretis dan kegiatan praktik tentang penyusunan evaluasi pembelajaran berbasis HOTS. Pada tahap konfirmasi, guru diberi kesempatan untuk menyusun evaluasi pembelajaran berbasis HOTS secara berkelompok. Hasil menunjukkan bahwa guru di SDN Margorejo 1 sudah memiliki keterampilan dalam menyusun evaluasi berbasis HOTS. Sejumlah 75% guru peserta PPM mengetahui secara komprehensif tentang level dimensi kognitif. Sejumlah 70% guru peserta PPM memahami dengan baik mengenai evaluasi berbasis HOTS; Sejumlah 60% guru peserta PPM memiliki pemahaman yang baik tentang teknik-teknik penyusunan soal HOTS; Sejumlah 50% guru peserta PPM terampil dalam merencanakan, dan menyusun soal HOTS. Respon peserta pasca workshop menunjukkan kategori baik

    Kelayakan dan Respon Hasil Pengembangan Model Anslisis Pembelajaran GCT.

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini mendeskripsikan:1)kelayakan model  Analisis Pembelajaran “GCT” yang dikembangkan menurut validator ahli pembelajaran. 2) Respon terhadap model  Analisis Pembelajaran “GCT”. Jenis penelitian ini merupakan penelitian Pengembangan dengan menggunakan rancangan model Borg and Gall. Proses validasi kelayakan model Analisis Pembelajaran “GCT”dilakukan  oleh  2 (dua) orang validator ahli Pembelaran, Metode Pengumpulan data menggunakan angket validasi dan respon. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif dan  persentase  hasil respon kelompok uji coba. Model analisis pembelajaran GCT memiliki kelayakan langkah anakisis  perencanaan dan pengembangan perangkat pembelajaran dengan skor rerata 4,4 (kategori sangat baik). Respon guru, mahasiswa, dan dosen terhadap model analisis pembelajaran GCT dapat dinyatakan cukup baik dengan persentase 65,54 %

    Media Pembelajaran Tematik Berbasis TIK: PkM Bagi Guru SD Hang Tuah X Sedati

    Get PDF
    Sejalan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif dengan dukungan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Media pembelajaran berbasis TIK sangat relevan dengan perkembangan zaman terutama terkait Era Revolusi Industri 4.0 yang menuntut peserta didik peka terhadap keterbukaan informasi, komputerisasi, komputasi, dan automasi. Untuk itu, berpijak pada pentingnya penerapan media pembelajaran berbasis TIK, tim dosen PGSD Adi Buana Surabaya melakukan suatu kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan materi media pembelajaran tematik berbasis TIK bagi Guru SD Hang Tuah X Sedati. Metode pelaksanaan workshop adalah dengan presentasi, pemodelan dan simulasi disertai tugas. Presentasi merupakan sebuah metode penyampaian materi secara sistematis oleh pemateri tanpa menggunakan banyak media. Bahan presentasi adalah tentang penyusunan perangkat pembelajaran teematik berbasis TIK. Berakhirnya pelaksanaan program PPM Program Studi PGSD Universitas PGRI Adi Buana Surabaya bagi Guru SD Hang Tuah X Sedati ini dapat menyelesaikan permasalahan guru dalam merancang dan mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK di SD, serta mengelaborasi pembelajaran berdasarkan kurikulum merdeka belajar

    Pengembangan Kuis Interaktif Berbasis IT: PPM Bagi Guru SDN Sumur Welut III/440 Surabaya

    Get PDF
    Kuis interaktif memungkinkan siswa mengerjakan tes dengan jujur karena siswa dipaksa untuk tetap fokus dalam pengerjaan kuis tersebut. Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) ini adalah memberikan pelatihan dan workshop pengembangan kuis interaktif berbasis IT bagi guru SDN Sumur Welut III/440 Surabaya. Kegiatan ini dilaksanakan secara offline di ruang pertemuan SDN Sumur Welut III/440 Surabaya. Metode pelaksanaan workshop adalah dengan presentasi, pemodelan dan simulasi disertai tugas. Hasil kegiatan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) ini, yaitu: (1) kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini terlaksana dengan sangat baik; (2) meningkatnya kreativitas guru dalam pengembangan kuis interaktif berbasis IT menggunakan Quizziz

    INSTRUMEN LITERASI SAINS DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Literasi sains mendukung kurikulum sains yang sekarang ini berlaku dalam pembelajaran tematik, khususnya di sekolah dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) Jenis literasi sains dalam pembelajaran IPA SD; (2) Kemampuan literasi sains siswa dalam pembelajaran IPA SD; (3) Hasil pengembangan instrumen literasi sains untuk pembelajaran siswa SD. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan metode deskriptif eksplotif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas IV dan Kelas V SDN Wonokusumo yang berada di wilayah Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar wawancara semi terstruktur untuk memperoleh data penggunaan literasi sains selama pembelajaran di kelas dan memperoleh data penguasaan siswa terhadap materi. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Peneliti mendeskripsikan setiap aktivitas yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil wawancara

    LITERATURE REVIEW: PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DALAM KURIKULUM MERDEKA BELAJAR DI SEKOLAH DASAR

    No full text
    Pembelajaran berdiferensiasi merupakan strategi pengajaran yang berfokus pada kebutuhan belajar individu siswa. Diferensiasi mencakup pendekatan pengajaran yang responsif terhadap kebutuhan siswa dalam memahami materi pelajaran, dengan mempertimbangkan karakteristik, kemampuan, minat, gaya belajar, dan potensi akademis siswa. Tujuan utama guru dalam implementasi diferensiasi adalah memenuhi kebutuhan belajar setiap siswa, menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif, membimbing proses pembelajaran, serta melakukan penilaian berkelanjutan berdasarkan perkembangan akademis. Terdapat empat aspek diferensiasi yang dapat diatur oleh guru, yaitu isi materi, proses pembelajaran, produk akhir, dan lingkungan kelas atau iklim belajar. Guru memiliki kemampuan untuk mengkategorikan kebutuhan belajar siswa berdasarkan kesiapan belajar, minat, dan profil akademis. Dengan memberikan tugas sesuai dengan keterampilan dan pemahaman siswa, merangsang rasa ingin tahu atau minat mereka, serta memberi kesempatan untuk bekerja sesuai keinginan individu, pembelajaran diferensiasi dapat meningkatkan kualitas pembelajaran siswa.Differentiated learning is a teaching strategy that focuses on the individual learning needs of students. Differentiation includes a teaching approach that is responsive to students' needs in understanding the subject matter, taking into account their characteristics, abilities, interests, learning styles, and academic potential. The main goal of teachers in implementing differentiation is to meet the learning needs of each student, create an effective learning environment, guide the learning process, and conduct ongoing assessments based on academic development. There are four aspects of differentiation that teachers can arrange, namely content, learning process, final product, and classroom environment or learning climate. Teachers can categorize students' learning needs based on readiness to learn, interests, and academic profiles. By providing tasks that match students' skills and understanding, stimulating their curiosity or interests, and allowing them to work according to their individual preferences, differentiated learning can improve the quality of student learning

    Instrumen Literasi Sains dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar

    Full text link
    Literasi sains mendukung kurikulum sains yang sekarang ini berlaku dalam pembelajaran tematik, khususnya di sekolah dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) Jenis literasi sains dalam pembelajaran IPA SD; (2) Kemampuan literasi sains siswa dalam pembelajaran IPA SD; (3) Hasil pengembangan instrumen literasi sains untuk pembelajaran siswa SD. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan metode deskriptif eksplotif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas IV dan Kelas V SDN Wonokusumo yang berada di wilayah Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar wawancara semi terstruktur untuk memperoleh data penggunaan literasi sains selama pembelajaran di kelas dan memperoleh data penguasaan siswa terhadap materi. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Peneliti mendeskripsikan setiap aktivitas yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil wawancara

    WORKSHOP PENGEMBANGAN LITERASI SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD

    Get PDF
    Salah satu upaya peningkatan kualitas pembelajaran matematika di SD adalah mengembangkan literasi sekolah. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan workshop tentang pengembangan literasi sekolah pada pembelajaran matematika di SD. Kegiatan ini diikuti oleh guru SD se-Kecamatan Genteng Kota Surabaya, sebanyak 30 orang. Metode yang digunakan adalah: (1) pemberian pengetahuan teoritis dan praktis tentang pengembangan literasi pada pembelajaran matematika; (2) penugasan pembuatan rancangan pengembangan literasi sekolah dalam pembelajaran matematika; (3) simulasi. Hasil kegiatan ini adalah: (1) Peserta kegiatan antusias mengikuti workshop dan respon terhadap kegiatan workshop menunjukkan kategori baik; (2) Peserta dapat membuat pengembangan literasi sekolah dalam pembelajaran matematika berupa RPP; (3) Peserta dapat mensimulasikan pengembangan literasi sekolah dalam pembelajaran matematika
    corecore