2 research outputs found
PEMANFAATAN LIMBAH PERTANIAN TERHADAP PERFORMA SAPI POTONG DI SEKOLAH PETERNAKAN RAKYAT (SPR) KABUPATEN KEDIRI
Ketersediaan pakan ternak merupakan hal yang vital bagi keberlanjutan suatu usaha peternakan karena biaya pakan adalah komponen tertinggi (60−70%) dari seluruh biaya produksi ternak. Oleh karena itu ketersediaan bahan pakan secara kontinyu sangat penting dalam menentukan keberhasilan proses produksi sapi potong. Salah satu caranya melalui penggunaan limbah pertanian dan limbah industri pertanian. Penelitian ini dilaksanakan di Kawasan Pengembangan Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri selama 3 bulan dimulai pada bulan Mei sampai Juli 2019. Tujuan dari penelitian ialah mengetahui pengaruh pemanfaatan Limbah Pertanian Terhadap Performa Produksi Sapi Potong di Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) Kabupaten Kediri. Materi yang digunakan dalam penelitian ini berupa 4 jenis dengan sapi jantan berjumlah 28 ekor bobot badan awal sapi kirasan 300 - 400 kg. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah pemberian pakan berbasis bahan pakan lokal pada 28 sapi jantan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dengan 7 ulangan. Variabel yang diamati meliputi: (1) konsumsi pakan; (2) pertambahan bobot badan harian (PBBH); (3) konversi pakan dan (4). Hasil penelitian bahwa pengaruh pemanfaatan Limbah Pertanian Terhadap Performa Produksi Sapi Potong di Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) Kabupaten Kediri menunjukkan pengaruh yang nyata (P0,05) terhadap PBBH, konversi pakan dan efisiensi pakan. Konsumsi pakan tertinggi sampai yang terendah berturut – turut ialah perlakuan P3 (10,20±0,43 g/ekor/hari), P2 (9,16±0,86 g/ekor/hari), P1 (9,10±3,62 g/ekor/hari), dan P4 (8,55±3,50 g/ekor/hari). Disimpulkan bahwa perlakuan P3 terbaik untuk meningkatkan konsumsi pakan sapi potong. Namun berpengaruh tidak nyata terhadap pertambahan bobot badan harian, konversi pakan dan efisiensi pakan. Berdasarkan data di atas dapat disarankan perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang pemanfaatan limbah pertanian terhadap performa ternak lain
Pengembangan Kapasitas Agribisnis Sapi Potong melalui Bimbingan Teknis Kelembagaan dalam Upaya Inisiasi Terciptanya Sekolah Peternakan Rakyat di Kabupaten Blora
The development of beef cattle is one of the pillars of the people's economy in the Blora Regency. This activity aims to transfer knowledge and technology to develop the capacity of beef cattle farming agribusinesses to manage livestock reproduction and health, feed, breeding, fattening, management, and social, economic, and network development. This activity was carried out through observation, technical guidance (Bimtek), and mentoring. The Bimtek was divided into six themes, and the assistance was carried out for two months. Sixty breeders carried out the activity from two villages, namely Pengkolrejo Village and Palon Village. From the evaluation results, the Bimtek participants absorbed more than 50 percent of the material. It indicated that all participants experienced increased knowledge and skills of livestock management regarding partnerships and collective business, management, social, economic, and network development, animal reproduction and health, forage and concentrate feed banks, breeding and fattening techniques, and waste management.The development of beef cattle is one of the pillars of the people's economy in the Blora Regency. This activity aims to transfer knowledge and technology to develop the capacity of beef cattle farming agribusinesses to manage livestock reproduction and health, feed, breeding, fattening, management, and social, economic, and network development. This activity was carried out through observation, technical guidance (Bimtek), and mentoring. The Bimtek was divided into six themes, and the assistance was carried out for two months. Sixty breeders carried out the activity from two villages, namely Pengkolrejo Village and Palon Village. From the evaluation results, the Bimtek participants absorbed more than 50 percent of the material. It indicated that all participants experienced increased knowledge and skills of livestock management regarding partnerships and collective business, management, social, economic, and network development, animal reproduction and health, forage and concentrate feed banks, breeding and fattening techniques, and waste management