33 research outputs found

    Media Pop Up Book Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Di Sekolah Dasar

    Get PDF
    Guru berperan sebagai kreator dalam proses belajar mengajar, yakni berperan sebagai orang yang mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang baik, menarik, dan berdaya guna. Dalam proses belajar mengajar, media pembelajaran mempunyai peranan yang penting dalam suatu proses pembelajaran sehingga penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA menggunakan media pop up book. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK ini dilakukan melalui empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Lawela dengan subyek sebanyak 18 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi guru untuk mengamati keterlaksanaan proses pembelajaran menggunakan media Pop Up Book dan lembar observasi siswa untuk mengamati aktivitas belajar siswa, serta tes essay yang digunakan untuk melihat hasil belajar yang diperoleh siswa, setelah pelaksanaan pembelajaran telah dilakukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran dengan menggunakan media pop up book berhasil mencapai kriteria ketuntasan. Analisis data menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dari rata-rata 68,3 pada siklus I meningkat menjadi 86,1 pada siklus II. Peningkatan juga terjadi pada tingkat ketuntasan siswa dimana pada siklus I sebanyak 50% menjadi sebanyak 88,9% pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa penerapan pembelajaran dengan menggunakan media pop up book dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA, khususnya pada Tema 1 Organ Gerak Hewan dan Manusia, sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan media Pop Up Book tepat digunakan pada mata pelajaran IPA khususnya materi organ gerak hewan dan manusia karena dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa hingga berdampak pada hasil belajarny

    PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI I TOPA KOTA BAUBAU

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan pelaksanaan pembelajaran terbalik (Reciprocal Teaching) terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri I Topa Kota Baubau. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus, masing-masing sikluas 3 kali pertemuan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas V SD Negeri I Topa Kota Baubau tahun ajaran 2018/2019 sebanyak 20 siswa. Instrumen yang digunakan terdiri dari lembar observasi guru dan siswa serta tes berupa essay untuk melihat hasil belajar IPA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (i) Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran terbalik (Reciprocal Teaching) mengalami peningkatan di setiap pertemuan baik dari segi keterlaksanaan pembelajaran maupun aktivitas belajar siswa. (ii) Terdapat peningkatan hasil belajar IPA siswa dari siklus I ke siklus II dengan menggunakan model pembelajaran terbalik (Reciprocal Teaching) pada siswa Kelas V SD Negeri I Topa Kota Baubau

    ANALISIS GERAKAN LITERASI POJOK BACA KELAS TERHADAP EKSISTENSI DAYABACA ANAK DI SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Program Gerakan Literasi Sekolah Kemendikbud mengartikan kemampuan berliterasi sebagai kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai kegiatan, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan atau berbicara. Salah satu akses literasi ini adalah pojok baca kelas sebagai perpustakaan mini yang dihadirkan dalam kelas sehingga lebih mendekatkan dan mengakrabkan lagi siswa dengan bahan bacaannya. Penelitian ini dilakukan di 3 kecamatan Kota Baubau yang terdiri dari 16 Sekolah Dasar, Penelitian ini menggunakanpendekatan kualitatif deskriptif dan dengan teknik pengumpulandata yaitu observasi, wawancara dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gerakan literasi pojok baca kelas belum terlaksana secara menyeluruh karena hanya ada 3 sekolah yang memiliki pojok baca kelas masing-masing  1 sampai 2 kelas saja pojok bacanya. Padahal seruan ini sudah dicanangkan oleh pemerintah sejak tahun 2015 untuk mengembalikan budaya baca anak, alasan yang mendasar oleh sekolah adalah keterbatasan dana dan minimnya pengalaman dalam mendesain pojok baca kelas. Dilihat dari eksistensi daya baca anak memberikan gambaran bahwa siswa sangat menyambut baik kehadiran pojok baca di kelasnya ditandai dengan aktivitas dan antusias siswa dalam membaca buku bacaan sebelum pelajaran dimulai dan pada saat jam istrahat

    ANALISIS KENDALA GURU SEKOLAH DASAR DI KOTA BAUBAU DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

    Get PDF
    The 2013 curriculum is basically a simplification and thematic-integrative effort prepared to produce a generation that is ready to face the future. The 2013 curriculum has a very big goal towards improving education standards in Indonesia, where the 2013 curriculum prepares the community especially students to be noble individuals and to be productive, innovative and creative people who can contribute to the progress of the State. This study uses a qualitative-descriptive analysis method of analysis with induction logic, which is research aimed at describing data that has been collected in the form of data, pictures of events, thoughts of individuals, or groups. This study aims to describe a situation, describe and describe the analysis of the constraints of the State Primary School 2 Katobengke Teachers in Baubau City in the implementation of the 2013 curriculum. in the distribution of time and material taught at the time of learning, the constraints experienced by teachers in fulfilling educational facilities and infrastructure, quality and professionalism constraints of teachers and constraints in the use of instructional media. Kurikulum 2013 pada dasarnya merupakan upaya penyederhanaan dan tematik-integratif yang disiapkan untuk mencetak generasi yang siap didalam menghadapi masa depan.  Kurikulum 2013 mempunyai tujuan yang sangat besar terhadap peningkatan standar pendidikan di Indonesia, dimana kurikulum 2013 mempersiapkan masyaratkat khususnya peserta didik menjadi pribadi yang berahlak mulia serta menjadi manusia yang produktif, inovatif dan kreatif yang dapat berkontribusi terhadap kemajuan Negara. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif-deskriptif analisis dengan logika induksi, yaitu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan berupa data-data, gambar peristiwa, pemikiran orang secara individual, maupun kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan suatu keadaan, melukiskan dan menggambarkan Analisis kendala Guru Sekolah Dasar Negeri 2 Katobengke Kota Baubau dalam implementasi kurikulum 2013. Adapun beberapa kendala yang dapat ditemukan adalah masalah penilaian dalam pembelajaran kurikulum 2013, kendala yang dialami guru dalam penyusunan adaministasi pembelajaran, kendala dalam pembagian waktu dan materi yang diajarkan pada saat pembelejaran, kendala yang dialami guru dalam pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan, kendala kualitas dan profesionalisme guru serta Kendala dalam penggunaan media pembelajaran

    Implikasi Distance Learning di Masa Pandemi COVID 19 terhadap Kecerdasan Emosional Anak di Sekolah Dasar

    Get PDF
    Dunia Pendidikan dihadapkan dengan situasi belajar yang tak biasa, sehingga guru diwajibkan untuk mengelola pembelajaran yang efektif ditengah pandemi Covid-19. Namun situasi saat ini tentu berpengaruh terhadap psikologi siswa dimana Distance Learning menuntut siswa belajar secara mandiri, dan secara sosial membatasi siswa untuk belajar melalui lingkungan sosial. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana implikasi Distance Learning terhadap perkembnagan kecerdasan emosional anak di Sekolah Dasar. Sample penelitian ini merupakan siswa di Sekolah Dasar di Kota Baubau yang tersebar di 3 Kecamatan yakni kecamatan betoambari, murhum, dan wangkanapi yang diambil secara acak dari populasi yang ada. Metode penelitian yang digunakan ialah metode deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat melalui analisis secara langsung terhadap fenomena yang terjadi di lapangan yang diselidiki berdasarkan fakta, sifat-sifat dan gambaran permasalahan. Instrument penelitian yang digunakan ialah melalui observasi, wawancara dan angket yang diisi oleh siswa guna melihat respon siswa terhadap kecerdasan emosionalnya. Temuan atau inovasi yang ditargetkan dalam penelitian ini sebagai bahan acuan dalam melaksanakan pembelajaran ditengah pandemi, dengan tetap memenuhi kebutuhan siswa terkait perkembangan emosional anak. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hambatan perkembangan kecerdasan emosional anak selama pembelajaran jarak jauh dari beberapa aspek perkembangan. Dampak distance learning mengakibatkan kurangnya aktivitas sosial, kejenuhan belajar, tekanan orang tua dalam mendampingi anaknya, proses belajar yang Panjang, penumpukan tugas, dan suasana belajar yang monoton mnjadi salah satu faktor penghambat kecerdasan emosional anak. Secara garis besar perubahan ini terjadi akibat tidak siapnya antara siswa, guru, dan orang tua menghadapi stuasi belajar yang berbeda. Selain itu fokus pencapaian hasil belajar hanya pada ranah kognitif, sehingga penanaman karakter dan kecerdasan emosional hanya didapatkan dari rumah saja tanpa adanya sosialisasi dan dukungan media inovatif penanaman karakter emosional pada siswa

    Integrasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) ERA 4.0 Pada Pembelajaran Berbasis Tematik Integratif Di Sekolah Dasar

    Get PDF
    Penguatan Pendidikan karakter menjadi perhatian utama di era revolusi industry, dimana dunia anak mulai dipengaruhi oleh tekhnologi yang juga membawa dampak negatif bagi anak jika control guru dan orang tua lepas kendali. Penguatan Pendidikan karakter adalah Gerakan Pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik). Dimana penguatan Pendidikan karakter ini dilakukan secara terintegrasi kedalam semua mata pelajaran yang disajikan berdasarkan tema dengan menghadirkan nilai-nilai karakter sesuai dengan materi pelajaran yang dipelajari mulai dari kegiatan awal hingga kegiatan akhir pembelajaran. Pada tahap perencanaan dengan mengacu pada perangkat pembelajaran tertuang secara jelas nilai-nilai karakter yang termuat pada KI, KD, dan tahapan pelaksanaan kegiatan. Begitupun pada saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada setiap tahapan sudah memunculakn penguatan Pendidikan karakter, meskipun tidak memunculkannya secara keseluruhan namun sudah mewakili beberapa nilai karakter yang diharapkan. Evaluasi penguatan pendidikan karakter dilakukan dengan melihat karakter spiritual siswa dan karakter sosial siswa melalui lembar observasi saat proses pengamatan secara langsung di kelas, catatan penting lainnya, dan protofolio

    Analisis Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (TMT) di masa New Normal terhadap Hasil Belajar Matematika di Sekolah Dasar

    Get PDF
    Abstrak Pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas diseluruh satuan Pendidikan dibuka sejak juli 2021 melalui keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri agama, dan Menteri dalam negeri terkait panduan penyelenggaraan tatap muka dimasa pandemic covid-19. Dua hal yang mendasari pelaksanaan pembelajaran tatap muka ini karena seluruh tenaga kependidikan telah divaksinasi dan selama pembelajaran jarak jauh atau daring, kualitas Pendidikan mengalami penurunan dan tertinggal jauh dengan negara-negara lainnya selama masa pandemic. Sehingga penelitian ini bermaksud untuk menganalisi pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas terhadap hasil belajar matematika siswa, tujuannya untuk mengetahui seberapa efektif pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas terhadap hasil belajar matematika siswa, mengingat selama pembelajaran jarak jauh, muatan materi matematika yang paling mengalami kesulitan bagi guru dalam mengajarkannya. sehingga melalui penelitian ini, memberikan gambaran pelaksanaan tatap muka terbatas dan strategi guru dalam menuntaskan capaian tujuan pembelajaran ditengah keterbatasan waktu belajar secara tatap muka. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, subjek penelitian ini ialah siswa kelas IV SDN 71 Buton yang berjumlah 14 siswa. Instrument penelitian yang digunakan menggunakan observasi lapangan, wawancara, tes, dan catatan lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas dilaksanakan secara sistematis dan mengikuti panduan pelaksanaan PTM terbatas dimasa New Normal. Pihak sekolah telah merencanakan dan melaksanakan sesuai dengan prosedur protokol Kesehatan, namun dari segi pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas, penyampaian materi cukup dipadatkan dan hanya menyampaikan point-point pentingnya saja dan mempertegas pada penyelesaian Latihan soal, sehingga siswa dipacu oleh waktu dan memaksimalkan waktu yang tersedia sehingga harus focus dalam mengikuti pembelajaran. Guru tidak memanfaatkan model pembelajaran yang interaktif dan tidak melibatkan media pembelajaran media inovatif yang mendukung penyampaian informasi secara kongkrit kepada siswa, sehingga hal demikian berdampak pada aktivitas siswa dan juga perolehan hasil belajar matematika siswa yang berada pada kategori cukup

    Kreativitas Guru Melibatkan Ragam Model Pembelajaran dalam Kegiatan Pembelajaran Matematika terhadap Keberhasilan Belajar Siswa di Sekolah Dasar

    Get PDF
    The purpose of this study is to further examine teacher creativity in involving various learning models in mathematics learning activities and how student learning success rates are viewed from cognitive, affective, and psychomotor aspects. This research is a qualitative research involving students and teachers of class V as research subjects. The research instrument uses observation sheets of learning activities, interview guidelines, and student learning outcomes tests. Three types of activities in data analysis are data reduction, data display, and conclusions. The results showed that there are four steps or stages of teacher activities in presenting meaningful learning activities for students including, first the planning stage (developing lesson plans, matching learning models with learning objectives to be achieved, teaching aids, learning media, learning resources, and evaluation procedures). Second, the stage of preparing or completing everything that has been planned (the availability of syllabus, lesson plans, mathematics subject matter that is integrated with other subject matter that is netted in sub-themes, learning media, learning scenarios to make it easier for teachers to succeed the learning model involved, evaluation tools in the form of student worksheets). Third, the implementation stage, namely teacher creativity in carrying out learning in the classroom including variations in teaching styles, material presentation patterns, interaction patterns, strengthening student understanding, selection of learning media, selection and determination of learning models. Fourth, the evaluation stage through 3 aspects, namely the cognitive aspect by providing LKS to students as a standard for material ability and understanding, affective aspects through the observation sheet of social and spiritual attitudes that have been provided by the teacher, and psychomotor aspects are evaluated during the learning process where the teacher provides evaluation in performance both in the form of work and the ability of students to implement mathematical knowledge in everyday life. From the creativity of this teacher, it shows the success of student learning from cognitive, affective, and psychomotor aspects with an average classical completeness of ≥80%

    Analisis Iklim dan Budaya Sekolah di Masa New Normal terhadap Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Lokal Po-5 Sejak Dini

    Get PDF
    Karakter budaya lokal Po-5 merupakan warisan nilai budaya Kesultanan Buton yang sangat penting untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari yang sangat berkesesuaian dengan nilai-nilai Pancasila dan agama dalam membentuk karakter unggul bermartabat di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran iklim dan budaya sekolah dalam memberikan penguatan karakter berbasis budaya lokal sejak dini. Metode penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan instrument penelitian berupa lembar observasi murid dan guru, daftar ceklis atau catatan lapangan, wawancara, dan dokumentasi, yang dilaksanakan di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Kota Baubau. subjek dalam penelitian ini adalah 25 peserta didik dan 5 orang guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim sekolah dari segi desain lingkungan fisik sekolah, sarana dan prasanaran, kurikulum dan desain lingkungan pembelajaran di kelas, tidak menunjukkan terwujudnya iklim sekolah yang berkarakter budaya lokal Po-5. Dari segi budaya sekolah melalui program pengembangan diri, kegiatan kurikuler, ekstrakurikuler dan kokurikuler belum tercantum kedalam visi dan misi kurikulum sekolah sehingga kegiatan ini tidak terarah, konsisten, terstruktur, dan terencana dengan baik sehingga tidak dapat mercapai nilai-nilai karakter yang diharapkan. Temuan ini memberikan kontribusi bagi pelaksana pendidikan untuk terus berbenah dan berupaya membangkitkan karakter budaya lokal dalam membentuk iklim dan budaya sekolah yang berkarakter

    Analisis Pelaksanaan Penguatan Karakter Religius Selama Masa Distance Learning Pada Siswa Sekolah Dasar

    Get PDF
    Pendidkan karakter saat ini menjadi sorotan tajam disaat kondisi belajar yang terbatas. Saat pandemic mengharuskan pembelajaran dilaksanakan secara tatap maya, sehingga kegiatan pembelajaran di sekolah dialihkan melalui daring. Sehingga penelitian ini bermaksud untuk menganalisis bagaimana pelaksanaan penguatan karakter religious di Sekolah Dasar Kota Baubau dimasa Distance Learing. Tujuannya untuk mengetahui sejauh mana penanaman karakter religisu di Sekolah Dasar selama pembelajaran daringa. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dimana proses analisis data yang dikumpulkan lalu diproses untuk menghasilkan kesimpulan dalam pengambilan keputusan. Subjek penelitian ini merupakan siswa Sekolah Dasar di Kota Baubau dengan mengambil sampel dari 3 sekolah yang tersebar di kecamatan betoambari. Instrument penelitian yang digunakan ialah menggunakan data angket, dan wawancara tertulis yang dibagikan melalui google forms. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penguatan pendidikan karakter religius berdasarkan kategori keterlaksanaan belum terlaksana dengan baik, ditandai dengan program pengembangan diri terlaksana 64%, pengintegrasian kedalam mata pelajaran terlaksana 25%, dan pengintegrasian dalam budaya sekolah terlaksana 11%. Peran orang tua masih mendominasi dalam pengembangan diri siswa, namun dibawah kontrol guru dengan memberikan daftar ceklis kegiatan serta dokumentasi kegaiatan religius anak selama berada di rumah. Peran guru dalam mengintegrasikan karakter religius kedalam pembelajaran cukup terlaksana namun kurang memanfaatkan media pembelajaran yang kongkrit, sehingga siswa belajar melalui buku cetak dan penugasan. sedangkan peran sekolah terkait pelaksanakan kurikuler, ekstrakurikuler dan kokurikuler tidak terlaksana secara baik disebabkan oleh sarana dan prasarana pendukung kegiatan religius melalui budaya sekolah belum memadai yang mendukung kegiatan distance learnin
    corecore