27 research outputs found
PENGARUH HARGA INPUT PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH IRIGASI DI KECAMATAN BONE-BONE KABUPATEN LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan usahatani dan mengetahui pengaruh harga faktor-faktor produksi terhadap pendapatan usahatani sawah irigasi. Berlokasi di Kelurahan Bone-Bone, Kecamatan Bone-Bone, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Data yang digunakan merupakan data primer, berupa data kuantitatif. Teknik pengumpulan data yakni menggunakan kuesioner yang sampelnya ditentukan dengan teknik acak sederhana (Simple Random Sampling). Analisis data yang digunakan yakni analisis regresi berganda yang bertujuan mengetahui pengaruh faktor-faktor produksi terhadap pendapatan dan untuk mengetahui hubungan antar variabel dependent dan independent maka dilakukan Uji-F dan Uji-T. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,9083 hal ini berarti bahwa sebesar 91% variabel X yang dianalisis mampu menjelaskan variasi variabel Y sedangkan 9% dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam analisis. Kemudian dalam uji F ditemukan bahwa seluruh variabel dependen (X1,X2,X3,X4,X5) secara simultan memiliki pengaruh terhadap variabel independen yaitu pendapatan (Y) dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 yang jauh dari taraf yang digunakan dalam penelitian yakni 0,05. Sedangkan hasil uji T ditemukan secara parsial maka hasil menunjukkan hasil yang bervariasi dimana variabel luas berpengaruh dan variabel upah tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap pendapatan usahatani padi sawah irigasi di Kelurahan Bone-Bone, Kecamatan Bone-Bone, Kabupaten Luu Utara
Pemanfaatan Lahan Pekarangan Rumah dengan Menanam Sayur Mayur untuk Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Desa Kelenna Bontongape Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar
Persoalan pemanfaatan lahan menjadi problem utama masyarakat desa Kalenna Bontomangape. Luas lahan pertanian berbanding terbalik dengan produktivitas warga dalam hal permanfaatan lahan, hal ini diakibatkan kurangnya pengetahuan dan informasi terhadap cara mengelola dan memanfaatkan lahan tak terpakai, yaitu lahan pekarangan rumah dapat dijadikan sebagai tempat dalam menanam sayuran seperti lobak dan tanaman lainnya. Kegiatan ini menjadi sumber pemenuhan kebutuhan rumah tangga serta sebagai pendapatan sampingan masyarakat. Dalam pelaksanaan menggunakan empat metode yaitu edukasi, pelatihan, pengelolaan, dan pendampingan. Kegiatan ini selama 60 hari. Dimulai dengan memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya mengelola dan memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk ditanami sayuran melalui proses sosialisasi yang melibatkan masyarakat. Kemudian masyarakat diajarkan cara pengolahan lahan agar dapat digunakan untuk menanam sayuran serta memperkenalkan jenis-jenis sayuran yang mudah ditanam dan memiliki nilai ekonomis, serta memiliki jangka waktu panen yang relatif singkat. Mendampingi masyarakat dalam hal pengelolaan dan perawatan sayuran yang ditanam di pekarangan rumah, serta pendampingan dalam mengelola hasil panen hingga pada tahap memasarkan produk hasil panen lobak
EKSISTENSI MUSLIM TIONGHOA DALAM GERAKAN PENDIDIKAN ISLAM DI MAKASSAR
Studi ini difokuskan pada gerakan pendidikan Muslim Tionghoa di Kota Makassar yang ditinjau dari aspek penyelenggaraan pendidikan formal dan non formala di Kota Makssar. Hasil penelitan ini menujukkan bahwa gerakan pendidikan Islam Muslim Tionghoa Makassar meliputi: 1) Pendidikan Formal, Pendidikan formal yang didirkan oleh Muslim Tionghoa yaitu SDIT Muhammad Cheng Hoo Sul-sel yang terletak di Jalan Tun Abd Razak Gowa, namun saat ini belum berjalan karena masih proses pendirian gedung dan diprediksikan akan digunakan pada tahun 2021. 2) Pendidikan non formal diantaranya. (a) Pondok Tahfidzul Qur’an Muhammad Cheng Hoo Makassar Pondok ini terletak di jalan Tanjung Bayang Kota Makassar tepat disamping Masjid Muhammad Cheng Hoo Makassar yang berdiri pada bulan Agustus 2016, Program ini merupakan program Takmir masjid Muhammad Cheng Hoo Makasaar yang banyak diminati karena dilaksanakan tanpa pungutan biaya. Program ini bertujuan menciptakan generasi muda Qur’ani yang mampu menghafal dan mengamalkan al-Qur’an yang kedepannya diharapkan mencetak generasi-generasi yang mampu mengaktualisasikan ajaran-ajaran Islam yang terkandung didalam alQur’an. (b) Pendidikan dan pembinaan Muallaf ini dilaksanakan setiap pekan pada hari Jum’at pukul 13.30, tempat pelaksanaannya bergaintian antara masjid Muhammad Cheng Hoo Makassar dan Gowa, yang bertujuan agar saudara-saudara muslim yang baru belajar dan mendalami agama Islam dengan baik dan mantap, sekaligus sebagai wadah untuk menjaling silaturrahim sesama Muallaf
Peran Direktorat Pengamanan Objek Vital Dalam Pengamanan Very Important Person (Studi Kasus Di Ditpamobvit Polda Sulawesi Selatan)
Direktorat Pengamanan Objek Vital Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Ditpamobvit Polda Sulsel) memiliki peran penting dalam pengamanan tamu Very Important person (VIP) di wilayah Sulawesi Selatan Peran tersebut yaitu melaksanakan pemeriksaan kepada pengunjung atau peserta kegiatan tamu VIP dan menjadi tim pengawal pribadi (walpri) pada tamu VIP Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Direktorat Pengamanan Objek Vital Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dalam pengamanan tamu VIP dengan adanya penelitian ini dapat mengetahui hambatan yang dihadapi oleh personil Ditpamobvit Polda Sulsel dalam melaksanakan pengamanan tamu VIP di wilayah Sulawesi Selatan. Ditpamobvit Polda Sulsel masih menemukan kendala dalam melaksanakan pengamanan tamu VIP yaitu dalam hal banyaknya lokasi pengamanan dalam waktu yang bersamaan membuat alat yang digunakan dalam pengamanan tamu VIP seperti Secdoor masih kurang, masih kurangnya personil pada Direktorat Pengamanan Objek Vital Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, perubahan jadwal kegiatan oleh tamu VIP yang secara mendadak, keinginan tamu VIP yang ingin berinteraksi lebih dekat dengan masyarakat, serta lokasi pengamanan yang terbuka
Pembentukan karakter disiplin santri melalui kegiatan kultum di TPA Nur Alamsyah At-Tarbiyah Desa Kabba Kabupaten Pangkep
INDONESIA:
Masalah kedisiplinan adalah masalah mendasar yang perlu menjadi perhatian serius dalam membentuk kepribadian seseorang. Apabila masalah kedisiplinan ini terabaikan, maka tidak heran akan menimbulkan kekacauan sosial seperti pelanggaran tata tertib atau kepribadian yang melakukan tindakan semaunya. Sikap disiplin sendiri merupakan indikator keberhasilan suatu negara dan penentu lembaga pendidikan yang berkualitas. Lembaga pendidikan formal belum bisa menjamin terbentuknya karakter disiplin yang dibuktikan dengan pendidikan agama khususnya pendidikan karakter yang jarang diterapkan di lembaga pendidikan khususnya pada sekolah umum. Oleh karena itu perlu adanya upaya serta kontribusi dari semua pihak khususnya pada kesadaran individu dan peran dari lembaga pendidikan di luar pendidikan Formal seperti Taman Pendidikan Al-Qur’an untuk membentuk karakter disiplin.
Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui bagaimana proses pembentukan karakter disiplin melalui kegatan kultum santri di TPA Nur Alamsyah AT-Tarbiyah Desa Kabba Kabupaten Pangkep dan (2) untuk mengetahui apa implikasi yang terbentuk dari proses pembentukan karakter disiplin santri melalui kegiatan kultum santri di TPA Nur Alamsyah AT-Tarbiyah Desa Kabba Kabupaten Pangkep.
Metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang mendeskripsikan kejadian atau fenomena yang ditemukan secara sistematis dan naratif yang kemudian di interpretasikan dengan fokus masalah yaitu pembentukan karakter disiplin santri melalui kegiatan kultum santri di TPA Nur Alamsyah AT-Tarbiyah Desa Kabba Kabupaten Pangkep. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan metod observasi, wawncara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif model Miles and Huberman dengan tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Proses pembentukan karakter disiplin santri melalui kegiatan kultum santri antara lain yaitu melalui pengenalan dan motivasi, Penerapan, penguatan (Phunisment) dan Pembudayaan. Adapun (2) implikasi pembentukan karakter disiplin santri melalui kegiatan kultum santri yaitu disiplin tanggungjawab, disiplin etika, disiplin waktu, disiplin belajar dan disiplin menaati aturan.
ENGLISH:
Discipline is a fundamental problem that needs to be of serious concern in shaping a person's personality. If this disciplinary problem is ignored, then it is not surprising that it will cause social chaos such as violations of orders or personality that performs the actions at will. Discipline attitude itself is an indicator of the success of a country and a determinant of quality educational institutions. Formal educational institutions have not been able to guarantee the formation of a disciplinary character as evidenced by religious education, especially character education that is rarely applied in educational institutions, especially in public schools. Therefore, there needs to be efforts and contributions from all parties, especially to the awareness of individuals and the role of educational institutions in formal education such as the Qur'anic Education Park to form the character of discipline.
The purpose of this study is (1) to find out how the process of character formation of discipline through the quantum century in TPA Nur Alamsyah AT-Tarbiyah Kabba Village pangkep regency and (2) to find out what implications are formed from the process of forming the character of century discipline through the activities of quantum century in Nur Alamsyah AT-Tarbiyah landfill kabba village Pangkep regency.
The research method applied in this study is descriptive qualitative research that describes events or phenomena found systematically and negatively, which is then interpreted with the focus of the problem, namely the formation of sanitary discipline character through quantum century activities in TPA Nur Alamsyah AT-Tarbiyah Kabba Village Pangkep Regency. Data collection techniques were used in this study using observation, interview and documentation methods. Data analysis used is the qualitative data analysis of miles and huberman model with stages of data reduction, presentation of data and withdrawal of conclusions.
The results showed that: (1) The process of character formation of a sanitary discipline through quantum centric activities, among others, namely through the introduction and motivation, Application, strengthening (Phun ‘isment) and Culture. As for (2) the implications of the formation of the character of century discipline through the activities of quantum santri, namely the discipline of responsibility, ethical discipline, time discipline, learning discipline and discipline of obeying the rules.
ARABIC:
مشكلة الانضباط هي المشكلة الأساسية يجب أن تكون مصدر قلق بالغ في تكوين شخصية الشخص. وإذا تم تجاهل هذه المشكلة التأديبية, فإنها ستسبب فوضى اجتماعية مثل انتهاكات النظام أو الإجراءات التعسفية. والانضباط هو أساس نجاح البلد ودليله على نوعية المؤسسات الجيدة. ولم تتمكن المؤسسات التعليمية الرسمية من ضمان تكوين طابع تأديبي كما يتضح من محتوى الدروس الدينية أي تعليم الشخصية الذي يندر تطبيقه, ولا سيما في المدارس العامة. لذلك، يجب أن يكون هناك جهد ومساهمة من جميع الأطراف، وخاصة في وعي الأفراد ودور المؤسسات التعليمية غير الرسمية مثل روضة التربية القرآنية لتكوين طابع الانضباط.
أما أهداف البحث هي (1) لمعرفة عملية تكوين طابع الانضباط لدى التلاميذ من خلال أنشطة التعلم التعلم في الروضة نور عالم شاه التربية القرآنية (2) لمعرفة الأثر الذي المشكلة من عملية تكوين طابع الانضباط لدى التلاميذ من خلال أنشطة التعلم التعلم في الروضة نور عالم شاه التربية القرآنية.
والأسلوب البحثي المطبق في هذه الدراسة هو البحث النوعي الوصفي الذي يصف الأحداث أو الظواهر التي توجد بشكل منهجي وروائي ثم تفسر مع تركيز المشكلة ، أي تكوين طابع الانضباط لدى التلاميذ من خلال أنشطة التعلم. واستخدمت تقنيات جمع البيانات في هذه الدراسة باستخدام أساليب المراقبة والمقابلة والتوثيق.
نتائج البحث تدل على عملية تكوين طابع الانضباط لدى التلاميذ من خلال أنشطة التعلم ومن بينها من خلال التعارف والتحفيز والتطبيق والتعزيز والثقافة. وأما أثر شكلة الطابع الانضباط لدى التلاميذ من خلال أنشطة التعلم وهي الانضباط من المسؤولية والانضباط الأخلاقي والانضباط الوقت والانضباط التعلم والانضباط من الانصياع للقواعد
ANALISIS RASIO AKTIVITAS DAN RASIO PROFITABILITAS DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT. MALLOMO TRANSPORINDO KABUPATEN MAROS
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan PT. Mallomo Transporindo Kabupaten Maros ditinjau dari hasil perhitungan rasio aktivitas (Total Asset Turnover, Inventory Turnover) dan rasio profitabilitas (Return on Asset, Return on Equity).Metode analisis deskriptif. Metode ini digunakan untuk menggambarkan secara sistematis, faktual, dan cermat serta berusaha memberikan informasi tentang apa saja yang ada hubungannya dengan penelitian kemudian menganalisisnya dengan menggunakan rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas.Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum rasio keuangan PT. Mallomo Transporindo Kabupaten Maros mengalami fluktuasi, namun diantaranya terdapat beberapa perusahaan yang memiliki rasio keuangan yang baik dan rasio keuangan yang buruk
Aplikasi Absensi Online Pegawai Berbasis Android di BPPMPV KPTK Gowa
Perkembangan teknologi pada era globalisasi menjadi salah satu hal yang sangat penting bagi suatu lembaga pendidikan. Salah satunya yaitu sistem yang dapat digunakan untuk mengelola informasi sumber daya manusia yang ada di dalam lembaga tersebut, guna untuk menunjang kinerja dan tujuan yang ingin dicapai. Salah satu dari sitem informasi mengenai sumber daya manusia yaitu absensi pegawai pada suatu lembaga atau organisasi. Oleh sebab itu dibutuhkan sistem absensi yang baik sehingga dengan adanya pengembangan aplikasi ini diharapkan pegawai dapat lebih efisien waktu untuk melakukan absensi serta dapat meminimalisir kesalahan-kesalahan yang mungkin akan terjadi. Penelitian ini membahas penggunaan Mac address pada Access point untuk absensi online pegawai pada BPPMPV KPTK Gowa. Adapun hasil dari penelitian ini adalah sebuah aplikasi absensi online dengan Sitem kerja dari aplikasi ini yaitu dengan cara pegawai yang berada di kantor menghubungkan Smartphone nya ke Access point yang ada dalam lokasi kantor, yang dimana semua mac address pada access point pada BPPMPV KPTK sudah terinput ke dalam database dan login menggunakan id dan password pegawai. Dari hasil pengujian fungsionalitas dan kemudahan penggunaan aplikasi dengan menggunakan black box testing dan SUS dengan 23 responden. Aplikasi absensi online dapat berjalan dengan baik dan skor SUS untuk aplikasi ini adalah 68 yang dinilai baik
Actors’ Role in Public Asset Management
Abstract
Three pillars of development 1) Government, 2)Private Sector, and 3) Society. They had the role and function in
answering public’s questions and became a motor of
development in providing solutions especially in asset
management of Limboto Lake. Lake Rescue had made either
through academic research, community empowerment, and FGD
by various agencies until the signing the MoU between local
government and city in 2006. However, it was considered too late to follow-up. The Implementation of Regulation No. 1 of 2008 on the Limboto Lake management had not accompanied by concrete efforts, effectively and continuously by the government, society, or even private sector. The political administration aspects of Japesda Gorontalo showed that the management of Lake Rescue was not done in isolation. The public’s role was needed in ranging program planning; regulation, control, and preservation as an essential part in managing Limboto Lake. This study aimed to identify and describe the role of three actors in the management of public assets Limboto Lake. Tis study use case study approach. The research location was in Limboto Lake of
Gorontalo. The technique of collecting data was observation,
interview, and documentation. The Data analysis began with
reduction of data; presenting data and conclusion. The results showed that the sector's role in public assets management of Limboto Lake had not been based on New Public Management (NPM) which increased the social development, science, and technology. The Lack of information hindered the sector’s role and government's relationship with public and private sectors to improve the policy that public needed
Analyze The Level of Goal Shooting Ability with Hit and Push Techniques in Outdoor Hockey Athletes
This type of quantitative descriptive research is definite about the ability of goal shooting with hit and push techniques in outdoor hockey athletes in South Sulawesi, which is suspected to be largely lacking. This study aimed to determine the shooting ability level with the hit and push technique of South Sulawesi outdoor hockey athletes. They use a survey method on a population of all outdoor hockey athletes, with 12 people taken using purposive sampling. Data collection techniques using the goal shooting test include hit and push strategies. The data analysis technique used is descriptive analysis in the form of percentages. The results showed that the goal-shooting ability of South Sulawesi outdoor hockey athletes was in the "Medium" category, with the highest frequency and rate, namely the results showed that the goal shooting ability of South Sulawesi outdoor hockey athletes was in the medium class. With a score between 431.8 to 58.75 points, as many as 7 athletes (58.3%) include the ability to hit with a value of 431.07 - 485.88 in the medium category or 75% and the ability to push with a value of 506.66 - 585 .75 points in the moderate category
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI MELALUI OPTIMALISASI PENGGUNAAN LAHAN KERING DAN PEMANFAATAN WAKTU LUANG DI KECAMATAN LANDONO KABUPATEN KONAWE SELATAN
The research objective was to determine and analyze: (1) The combination of land use that can provide optimal revenue for dryland farmers, (2) The amount of free time that has not been utilized by farmers in dryland farming activities in order to improve the income and welfare of dryland farmers. Data analysis used was the analysis of linear programming (Soekartawi, 2002), and revenue analysis. Research results showed that: (1) income from corn farming in the amount of Rp 3,920,109, and income from peanut farming of Rp 5,449,271; (2) the use of land resources for corn and peanut farming was still not optimal. To achieve optimum farming, it was better to grow peanuts rather that corn, with a minimum area of 0.249 hectares; and (3) labor used by farmers for the production of corn had an average of 25.58 working days or 162.58 working days per-hectare, and for peanut farming, required 11.22 working days or 218.47 working days per-hectare. The employment rate for corn and peanut farmings was 58%. Farmers still had 42% spare time for peanut farming, and for other farm expansion. Keywords: welfare, dry land, leisure, business productive, incom