35 research outputs found

    Analisis Pengaruh Ukuran Serat Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Papan Komposit Berbahan Serat Batang Pisang Kepok

    Get PDF
    Pada penelitian ini, telah dibuat papan komposit dengan filler serat batang pisang dan matriks berupa urea formaldehida. Untuk melihat pengaruh ukuran serat batang pisang kepok pada sifat fisis dan mekanis papan komposit yang dipabrikasi, dilakukan lima variasi ukuran serat pada komposisi papan komposit, yaitu serat yang lolos ayakan mesh 6, mesh 7, mesh 8, mesh 10, dan mesh 12. Papan ini berdimensi (30 × 30 × 1) cm dengan target kerapatan 0,7 g/cm3. Suhu yang digunakan saat proses pengempaan adalah 150  selama 10 menit dengan tekanan 25 Pa. Berdasarkan hasil analisis pengaruh ukuran serat terhadap sifat fisis dan mekanis papan komposit berbahan serat batang pisang kepok, ditemukan bahwa semakin besar ukuran mesh pada ayakan serat batang pisang kepok yang semakin menurun kualitas papan komposit yang dihasilkan. Secara umum, ukuran serat yang paling baik untuk dijadikan bahan baku pembuatan papan komposit serat adalah ukuran serat kasar/panjang. Pada penelitian ini, sampel dengan ukuran serat lolos mesh 7 merupakan sampel yang paling baik. Nilai pengujian sifat fisis dan mekanis untuk papan komposit serat lolos mesh 7 adalah kerapatan dengan nilai 0,72 g/cm3, kadar air 11,11%, pengembangan tebal 35,83%, modulus of elasticity (MOE) 574,81 N/mm2, modulus of rupture (MOR) 4,55 N/mm2, keteguhan rekat 0,04 N/mm2, dan kuat pegang sekrup 129,605 N. Nilai hasil pengujian yang sudah memenuhi Japanese Industrial Standard (JIS) A 5908 tahun 2003 adalah nilai kerapatan dan nilai kadar ai

    Pabrikasi dan Uji Kinerja Bulir Polipropilena Berfotokatalis Semikonduktor TiO2 pada Fotodegradasi Air Gambut

    Get PDF
    Pada penelitian ini telah dilakukan pabrikasi fotokatalis semikonduktor TiO2 dengan material penyangga bulir polipropilena (PP) untuk fotodegradasi senyawa organik pada air gambut. Metode yang digunakan untuk melapisi permukaan butiran polipropilena dengan partikel TiO2 adalah thermal milling. Proses fotokatalisis berlangsung selama 40 jam dengan cahaya matahari sebagai sumber foton. Fotokatalis semikonduktor TiO2 yang dilapiskan di permukaan butiran PP mampu mereduksi kandungan senyawa organik pada air gambut. Hal ini terlihat dari hasil pengujian menggunakan analisis spektrofotometri UV-Vis bahwa terjadi penurunan nilai absorbansi pada air gambut setelah fotokatalisis. Nilai absorbansi awal air gambut adalah 2,89 a.u dan nilai absorbansi rata-rata sampel air gambut setelah fotokatalisis adalah 1,54 a.u. Hasil penelitian menunjukkan penurunan puncak nilai absorbansi terjadi secara optimal setelah 16 jam penyinaran di bawah sinar matahari. Kinerja rata-rata material fotokatalis ini mampu mereduksi kandungan asam humat pada sampel air gambut hingga 47%

    Studi Pengaruh Penyinaran Lampu Ultraviolet pada Kinerja Fotodegradasi Metilen Biru Berfotokatalis TiO2

    Get PDF
    Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh penyinaran lampu ultraviolet pada kinerja fotodegradasi metilen biru menggunakan fotokatalis TiO2 yang dilapiskan pada Polipropilena (PP). Proses pabrikasi material PP/TiO2 dilakukan dengan teknik deposisi thermal milling. Temperatur kostan yang digunakan dalam proses milling adalah 175 selama 60 menit. Material PP/TiO2 digunakan sebagai material penyangga pada fotodegradasi metilen biru (MB). Proses fotokatalisis berlangsung selama 40 jam dengan sinar lampu UV sebagai suber foton dan penambahan bahan fotokatalis yang disinari UV dan tanpa disinari UV (kondisi gelap). Konsentrasi awal metilen biru yang digunakandengan perbandingan katalis PP/TiO2 sebanyak 14 g (1:1). Alat uji yang digunakan Spektrofotometer UV-Vis. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan semikonduktor TiO2 yang dilapiskan dipermukaan butiran PP berpengaruh pada laju fotodegradasi larutan pewarna MB yang terlihat dari terjadinya perubahan warna secara gradual yang menandakan terjadinya proses fotodegradasi, serta adanya penurunan puncak spektrum absorbansi MB dan dengan adanya material fotokatalis yang disinari lampu UV jauh lebih efektif dibandingkan tanpa disinari UV. Pada proses ini tidak terlihat adanya residu dan laju fotodegradasi optimal pada lama penyinaran selama 32 jam yang menghasilkan penurunan konsetrasi MB sekitar 68% dari konsentrasi awalnya.  Kata Kunci : Metilen biru, lampu Ultraviolet, thermal milling, fotokatalis, PP, TiO

    Analogi Mekanik Model Gangguan Jiwa Bipolar

    Get PDF
    Telah dilakukan studi pada model gangguan jiwa bipolar. Penelitian ini bertujuan  menginterpretasikan tentang redaman negatif dalam model gangguan jiwa bipolar berdasarkan tinjauan mekanika, serta menentukan jenis kestabilan dan keberadaan fenomena limit cycle dari model tersebut. Perubahan kondisi suasana hati yang ekstrim dari pasien gangguan jiwa bipolar dapat dimodelkan secara matematis dengan menggunakan model osilator harmonik yang teredam negatif. Terdapat dua keadaan penderita yaitu gangguan jiwa bipolar tanpa pengobatan dan dengan pengobatan. Selanjutnya, solusi persamaan gangguan jiwa bipolar yang dituliskan dalam bentuk sistem persamaan non-linear autonomus untuk mendapatkan nilai Eigen sehingga diperoleh hasil bahwa model gangguan bipolar tanpa pengobatan dan dengan pengobatan ditinjau dari sistem yang berosilasi yaitu  (dimana  dan merupakan parameter), menghasilkan nilai Eigen bagian riil positif dan menunjukkan bahwa titik tersebut merupakan titik tak stabil. Pada diagram fasa yang diselesaikan secara numerik menggunakan Ordinary Differential Equation 45 (ODE45) model gangguan jiwa bipolar dengan pengobatan memiliki sebuah limit cycle yang unik. Eksistensi limit cycle ini menyebabkan orbit pada bidang fase akan menuju ke suatu lingkaran tertentu. Limit cycle inilah diinterpretasikan sebagai keberhasilan proses pengobatan, karena keadaan emosional penderita berosilasi dalam batas yang ditentukan

    Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel Berbahan Baku Cabang Kayu Jabon Berdasarkan Ukuran Partikel

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisis dan mekanis papan partikel dari cabang kayu jabon dengan memvariasikan ukuran partikel. Selain itu digunakan Urea Formaldehide sebagai matriks, parafin untuk penghambat air serta katalis. Variasi ukuran partikel yang digunakan ada 3 jenis, yaitu partikel kasar, sedang,dan halus yang akan diuji sifat fisis dan mekanisnya dengan menggunakan standarisasi Japanese Industrial Standars (JIS) A 5908-2003. Variasi partikel kasar meliputi ukuran partikel lolos 4 mesh dan 6 mesh, partikel sedang lolos 8 dan 10 mesh serta partikel halus lolos 12 mesh.Secara umum, papan partikel berbahan baku cabang kayu jabon dengan ukuran partikel lolos 6 mesh (partikel sedang) merupakan sampel terbaik dibandingkan dengan sampel yang lain. Nilai rata-rata hasil penelitian yang di peroleh adalah kerapatan 0.69 g/cm3, kadar air 12.40%, pengembangan tebal 10.31%, MOE 126.236 kg/cm2, MOR 192.993 kg/cm2 , keteguhan rekat internal 4.75 kg/cm2 dan kuat pegang sekrup 94.15 kg

    Penentuan Panjang Kritis Serat Alam Menggunakan Metode Pull-Out Fiber Test

    Get PDF
    Penelitian mengenai papan komposit berpenguat serat alam masih banyak yang belum menunjukkan informasi tentang nilai panjang kritis serat saat proses pabrikasi. Panjang kritis serat merupakan panjang terendah serat agar dapat berikatan secara optimal dengan matriks dalam proses pembuatan papan komposit. Panjang kritis dari serat-serat tertentu diperlukan agar penguatan serat terhadap matriks pada pabrikasi papan komposit menjadi lebih efektif. Metode yang digunakan dalam menentukan nilai panjang kritis serat alam pada penelitian ini yaitu metode pull-out fiber test. Metode ini dilakukan dengan cara menanamkan serat tunggal ke dalam matriks pada kedalaman 1 mm dan 2 mm. Kemudian sampel diberi gaya tarik dengan arah berlawanan sehingga mampu mencabut serat tertanam. Besar gaya dan kedalaman yang dihasilkan dalam uji pull-out kemudian digunakan untuk mencari nilai tegangan geser antarmuka matriks-serat. Selain itu, dilakukan uji kuat tarik serat tunggal untuk mendapatkan nilai tegangan tarik serat. Pengujian dilakukan menggunakan alat Universal Testing Machine. Beberapa serat alam yang berpotensi menjadi penguat papan komposit dan belum diketahui nilai panjang kritis seratnya yaitu serat ampas tebu, serat bundung, dan serat pinang. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan nilai panjang kritis serat ampas tebu sebesar 9,82 mm, serat bundung sebesar 3,67 mm, dan serat pinang sebesar 2,49 mm

    Sintesis Fotokatalis TiO2 pada Material Penyangga

    Get PDF
    Telah dilakukan penelitian berupa modifikasi material fotokatalis berbasis titanium dioksida (TiO2) pada material penyangga polipropilena (PP). Material fotokatalis adalah jenis material yang digunakan dalam beberapa proses degradasi senyawa organik dengan bantuan aktivasi oleh foton. Modifikasi dilakukan menggunakan teknik thermal milling. Teknik ini memanfaatkan Heat Deflecting Temperature untuk menempelkan TiO2 pada permukaan PP. Temperatur yang digunakan adalah 175°C dan dilakukan selama 40 menit. Perbandingan PP dan TiO2 yang digunakan sebanyak 4:1 dengan massa masing-masing 140 g dan 35 g. Hasil penelitian ini dapat dilihat dari tiga hal yakni visual material hasil sintesis, perubahan massa, serta hasil visual proses fotodegradasi menggunakan material hasil sintesis. Visual material hasil sintesis menunjukkan permukaan yang kasap serta terjadi pertambahan massa sebesar 1,4 g  untuk tiap 47 g. Hal ini menunjukkan bahwa PP telah berlapis TiO2 sehingga dapat dikatakan PP mampu menjadi material penyangga TiO2 sebagai material fotokatalis. Untuk proses fotodegradasi, terjadi perubahan warna pada limbah artifisial. Perubahan yang terjadi adalah limbah berangsur-angsur memudar. Hal ini menunjukkan performa material hasil sintesis mampu melakukan proses fotodegradasi. Pada proses ini juga tidak ditemukan adanya residu tambahan sehingga penelitian ini menunjukkan keberhasilan PP dalam solusi untuk menciptakan metode degradasi tanpa residu tambahan

    Analisis Pengaruh Densitas Pada Kualitas Papan Komposit Berbahan Baku Limbah Kayu Jabon dan Serat Bundung (Scirpus grossus)

    Get PDF
    Pada penelitian ini, telah dibuat papan komposit berlapis dengan filler serat bundung, partikel jabon, dan matriks berupa urea formaldehida. Papan komposit yang dipabrikasi memiliki tiga variasi densitas, yaitu  g/cm3,  g/cm3 dan  g/cm3. Papan ini berdimensi (30 × 30 × 1) cm dengan suhu proses pengempaan 150  selama 10 menit dengan tekanan 30 Pa. Secara umum, variasi densitas serat bundung dan partikel jabon yang paling baik untuk dijadikan bahan baku pembuatan papan komposit adalah densitas sedang. Nilai pengujian sifat fisis dan mekanis untuk papan komposit kerapatan sedang adalah kerapatan dengan nilai 0,70 g/cm3 , kadar air 12,03%, pengembangan tebal 39,86%, MOE 14.797 N/mm2, MOR 15,90 N/mm2, keteguhan rekat 0,20 N/mm2, dan kuat pegang sekrup 171,66 N. Nilai hasil pengujian yang sudah memenuhi Japanese Industrial Standard (JIS) A 5908 tahun 2003 adalah nilai kerapatan dan nilai kadar air
    corecore