17 research outputs found
Studi Perbandingan Performa Kapal Trimaran, Katamaran, dan Monohull Sebagai Kapal Penyeberangan di Kepulauan Karimunjawa
Daerah wisata yang menarik dan terkenal di Pulau jawa salah satunya adalah Kepulauan Karimunjawa. Karimunjawa adalah kepulauan di Laut Jawa yang termasuk dalam Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Fasilitas pendukung pariwisata atau alat transportasi di sekitar Kepulauan Karimunjawa dirasa kurang, padahal banyak sekali pulau-pulau yang memiliki keindahan alamnya. Hal ini menunjukkan bahwa diperlukan usaha untuk mengembangkan teknologi kapal penyebarangan ke pulau-pulau salah satunya ke karimunjawa. Tujuan utama penelitian ini adalah studi perbandingan performa kapal trimaran, katamaran dan monohull sebagai kapal penyebrangan di kepulauan karimunjawa. Metodologi yang dipergunakan dalam penelitian yaitu membandingkan stabilitas dan olah gerak dari kapal trimaran, katamaran dan monohull. Dari hasil analisa didapatkan desain kapal katamaran yang memiliki nilai hambatan paling kecil pada kecepatan 24 knot adalah Catamaran sebesar 177,8 kN dengan power 3463,6 HP dan desain catamaran yang memiliki stabilitas yang baik, dengan simulasi kriteria semuanya memenuhi standar IMO
Analisis Penjadwalan Ulang untuk Menekan Biaya Akibat Keterlambatan Proyek Pembangunan Kapal Patroli
STUDI PENERAPAN ALAT POTONG KAIN MEKANIS UNTUK KELOMPOK KERAJINAN TANGAN DARI BAHAN KAIN FLANEL KELURAHAN METESEH KECAMATAN TEMBALANG SEMARANG
Berdasarkan hasil observasi di lapangan dan diskusi dengan kelompok pengrajin flanel yang tergabung dalam UKM “Toko Ijo Asesoris” yang berlokasi di Bukit Kencana Jaya, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Semarang mengakui adanya beberapa persoalan yang dihadapi dikalangan pengrajin flanel yaitu: terjadinya ketidakakuratan dalam proses pemotongan dengan menggunakan gunting, sehingga menyebabkan banyak bahan flanel yang terpaksa harus dibuang atau dimanfaatkan untuk sesuatu menurunkan nilai produk.Upaya peningkatan produktivitas melalui pengembangan dan penerapan alat potong kain mekanik untuk bentuk pola akan menjadi fokus penelitian ini. Penerapan alat potong mekanik diharapkan dapat meningkatkan kecepatan potong dan menurunkan kesalahan akibat pemotongan secara manual dengan menggunakan gunting khusunya bagi pengrajin pemul
Investigasi Efek Performa Akibat Fins di Hub pada Open Propeller Dan Ducted Propeller
Berdasarkan kajian mengenai perspektif teknis dan tantangan kedepan terhadap teknologi efisiensi energi pada Propeller. Desain propeller B4-70 dan propeller modifikasi dibuat untuk menganalisis pengaruh PBCF terhadap efisiensi propeller. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan CFD berbasis Reynolds Averaged Navier Stokes Equation (RANSE) dan uji open water di Towing tank BRIN-LHI, Surabaya. Analisis simulasi CFD dibandingkan dengan eksperimen Wageningen pada open propeller B4-70 menunjukkan prosentase selisih rata-rata nilai KT, 10KQ, η0 kurang dari 5%, sedangkan propeller Ka4-70 dengan nozzle 19A selisih rata-rata nilai KT, 10KQ, η0 sebesar 1% sampai 3%. Studi dilanjutkan pada kegiatan eksperimen di BRIN-LHI dengan propeller B4-70 PBCF convergent menunjukkan prosentase selisih 4% pada nilai KT, 10KQ, η0 dan propeller modifikasi dengan nozzle 19A dan PBCF divergent menunjukkan selisih rata-rata nilai KT, 10KQ, η0 lebih dari 10%. Pada propeller B4-70 dengan nozzle 19A dan PBCF convergent mempunyai nilai thrust dan efisiensi terbesar namun terbatas hanya pada model propeller B4-70 dengan hasil peningkatan yang tidak terlalu signifikan yang disebabkan oleh nilai rata-rata vortisitas dikali dengan velocity pada pusat poros menjadi lebih tinggi yang mempunyai nilai sampai dengan 0,6 m2/s2, sehingga mencegah penurunan tekanan. Selanjutnya, pada propeller modifikasi dengan nozzle 19A dan PBCF divergent mempunyai nilai thrust dan efisiensi terbesar namun terbatas hanya pada model propeller modifikasi dengan hasil peningkatan signifikan yang didukung dengan nilai rata-rata vortisitas dikali dengan velocity pada pusat poros menjadi lebih tinggi yang mempunyai nilai sampai dengan 0,8 m2/s2, sehingga mencegah penurunan tekanan.
=============================================================================================================================
Based on an examination of the technical aspects and forthcoming challenges in energy efficiency technology pertaining to propellers, the design of the B4-70 propeller and its modified counterpart was formulated to scrutinize the impact of PBCF on propeller efficiency. Employing CFD based on Reynolds Averaged Navier Stokes Equation (RANSE) and open water tests conducted in the BRIN-LHI Towing tank, Surabaya, this study sought to compare CFD simulation analyses with Wageningen experiments on the open B4-70 propeller. The results demonstrated a percentage deviation in average values of KT, 10KQ, η0 below 5%. In parallel, the Ka4-70 propeller with nozzle 19A exhibited an average deviation in values of KT, 10KQ, η0 ranging from 1% to 3%. Subsequent experimental activities at BRIN-LHI featured the B4-70 PBCF convergent propeller, revealing a 4% deviation in the values of KT, 10KQ, η0. Conversely, the modified propeller with nozzle 19A and divergent PBCF exhibited an average deviation in values of KT, 10KQ, η0 surpassing 10%. Although the B4-70 propeller with nozzle 19A and convergent PBCF yielded the highest thrust and efficiency values, this enhancement was constrained to the B4-70 propeller model. The increase was relatively inconsequential, attributed to higher average vorticity multiplied by velocity at the shaft centre, reaching values of up to 0.6 m2/s2, thereby averting a decline in pressure. Meanwhile, the modified propeller with nozzle 19A and divergent PBCF, with the most substantial thrust and efficiency values, experienced an appreciable increase limited to the modified propeller model. This was corroborated by higher average vorticity multiplied by velocity at the shaft centre, reaching values of up to 0.8 m2/s2, preventing a decrease in pressure
PENGARUH VARIASI BENTUK BURITAN KAPAL TERHADAP HAMBATAN TOTAL MENGGUNAKAN METODE CFD
Penelitian ini dilakukan dengan cara menganalisa dan menghitung hambatan total kapal menggunakan model 3D pada berbagai variasi bentuk buritan menggunakan CFD (Computational Fluid Dynamic).Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan didapatkan hambatan total yang terkecil menggunakan CFD untuk berbagai variasi bentuk buritan kapal, dengan studi kasus pada type KCS (Kriso Container Ship). Hambatan total terkecil pada kondisi kecepatan fn 0.22 adalah 646.57 KN yaitu pada model 1, kemudian hambatan total terkecil pada kondisi kecepatan fn 0.26 adalah 2608.57 KN yaitu pada model original (asli), dan hambatan total terkecil pada kondisi kecepatan fn 0.30 adalah 4042.07 KN pada model 7.</p
Analysis of Effect of Bulbous Bow Shape to Ship Resistance in Catamaran Boat
Ship resistance is one of the main factors affecting the design of a ship. Catamaran boat is a ship with small wet surface area that able to reduce drag and improve ship power. Generally, a bulbous bow is implemented to reduce wave resistance because the bulbous shape is believed to attenuate the bow wave system. Additionally, the bulbous bow also tends to reduce viscous resistance. When the flow around the body is smooth, the total ship resistance can be reduced significantly if the optimum bulbous bow is obtained. In this study, the main purpose is to get the bulbous bow shape in catamaran boat which produces the smallest ship resistance by using computational fluid dynamic (CFD). Generating the variation of the bulbous bow shapes apply the one-to-one correspondence of the cross section parameter (ABT) and lateral parameter (ABL). The result of investigation shows that application of bulbous bow on catamaran boat can reduce about 11-13% of total resistance of ship
Analisa Kekuatan Struktur Trimaran Dengan Glass Bottom di Perairan Karimunjawa Menggunakan Metode Elemen Hingga
Dengan penetapan karimunjawa sebagai kawasan taman nasional pada tanggal 14 maret 2000(Kep. Menhut No.74/Kpts-II/2001), karimunjawa tumbuh menjadi tempat wisata favorit baru. Sebagai tempat wisata berbasis kelautan tentu banyak menggunaan moda transportasi laut berupa kapal sebagai alat transportasi wisatawan untuk menuju pulau tertentu maupun sebagai wahana wisata itu sendiri. Dengan beragamnya biota laut yang berada di Kariumjawa, tentu banyak wisatawan yang tertarik untuk berkunjung. Untuk menunjang daya tarik maka terdapat pilihan berupa kapal wisata glass bottom. Kapal yang diteliti merupakan kapal dengan ukuran kecil sehingga kurang adanya aturan khusus mengenai kapal tersebut yang merupakan tipe special craft yang mengatur dari segi kekuatan struktural kapal. Untuk mengetahui respon struktur digunakan pembebanan hidrostatik kapal itu sendiri pada analisa kekuatan struktur kapal. Konstruksi utama kapal menggunakan konstruksi melintang pada main hull dan demi hull. Pada bagian buritan setelah main hull menggunakan konstruksi melingkar dengan kemiringan derajat tertentu. Hasil analisa menggunakan program berbasis Metode Elemen Hingga didapatkan tegangan maksimal kapal trimaran didapat 7,31 x 105 N/m2 pada node 74711 dan deformasi sebesar 4,32 x 10-4 m pada boundary condition satu. Tegangan maksimal didapat sebesar 1,24 x 105 N/m2 terjadi pada node 80433 dan deformasi sebesar 2,14 x 10-4m pada boundary condition dua