100 research outputs found
Simulasi Orbit Planet dengan Metode Hermite
Telah dilakukan simulasi orbit planet yang bergerak mengelilingi matahari melalui interaksi gaya gravitasi. Simulasi ini bertujuan untuk menghitung orbit planet dengan metode integrasi Hermite. Selain itu, dalam penelitian ini dibandingkan hasil simulasi orbit planet dan galat energi metode Hermite dan Metode Runge-Kutta orde 4 lintasan orbit yang dihasilkan berbentuk ellips yang sesuai dengan solusi analitik. Kedua metode menghasilkan galat orbit yang tidak jauh berbeda akan tetapi, galat energi dari metode Hermite lebih kecil dari galat energi metode Runge-Kutta orde 4
Penentuan Energi Keadaan Dasar Osilator Kuantum Anharmonik Menggunakan Metode Random Walk
Pada penelitian ini, energi keadaan dasar osilator kuantum anharmonik diperoleh menggunakan metode random walk. Suku anharmonik yang digunakan adalah lambda(x^3) dengan memvariasikan nilai lambda. Teori gangguan digunakan untuk memverifikasi hasil metode random walk. Energi keadaan dasar osilator kuantum anharmonik yang diperoleh menggunakan metode random walk memilki sesilih maksimum sebesar 4,107x10^-3 hw atau sekitar 0,8% dibandingkan dengan teori gangguan
Identifikasi Struktur Bawah Tanah di Kelurahan Pangmilang Kecamatan Singkawang Selatan Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas dan Inversi Lavenberg - Marquardt
Telah dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi struktur bawah permukaan di Kelurahan Pangmilang, Kecamatan Singkawang Selatan. Metode yang digunakan adalah metode geolistrik resistivitas konfigurasi Schlumberger dikombinasikan dengan metode Inversi Lavenberg-Marquardt. Berdasarkan perhitungan geofisika dan analisa kondisi geologi, diperoleh kondisi struktur tak selaras. Batuan jenis kuarsa aneka bahan mendominasi daerah pengukuran. Pada titik pengukuran 60 m dan 100 m terdapat bongkahan granit porphyry dengan kandungan air sebesar ± 0,31%. Secara umum, jenis formasi granodiorit Mensibau ini terisi 0,47 % air dari total luas formasi
PENDUGAAN KETEBALAN LAPISAN GAMBUT DI SEKITAR JALAN REFORMASI KOTA PONTIANAK MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ketebalan lapisan gambut di sekitar Jalan Reformasi Kota Pontianak berdasarkan sebaran nilai tahanan jenis bawah permukaan. Pengukuran menggunakan metode geolistrik tahanan jenis dengan konfigurasi Wenner-Schlumberger. Penelitian ini mengaplikasikan empat lintasan dengan panjang masing-masing 115 m dan spasi antar elektroda sejauh 5 m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tahanan jenis yang diperoleh yaitu 0,73 – 1.218 Ωm hingga kedalaman 6 - 12,5 m. Lapisan bawah permukaan di lokasi penelitian diinterpretasi sebagai gambut, lempung, dan tanah liat berpasir. Lapisan gambut diperkirakan memiliki rentang nilai tahanan jenis sebesar 18,8 – 126 Ωm dan merupakan lapisan paling atas yang diduga mempunyai ketebalan sebesar 3 - 15 m
Kajian Numerik Orbit Foton di Sekitar Lubang Hitam Bermuatan Netral Berotasi
Telah dilakukan kajian numerik lintasan orbit foton di sekitar lubang hitam bermuatan netral berotasi. Persamaan gerak untuk orbit foton di sekitar lubang hitam bermuatan netral dan berotasi dinyatakan dengan lintasan geodesik. Persamaan gerak tersebut selanjutnya diselesaikan secara numerik menggunakan metode Runge-Kutta orde-4. Hasil simulasi menunjukkan bahwa orbit foton yang bergerak di sekitar lubang hitam bermuatan netral dan berotasi dipengaruhi oleh beberapa parameter yaitu momentum sudut, parameter dampak, dan massa lubang hitam. Semakin meningkatnya nilai parameter momentum sudut maka foton semakin mendekati lubang hitam. Kemudian, semakin besar nilai parameter dampak maka foton semakin menjauhi lubang hitam dan yang terakhir semakin besar massa lubang hitam maka orbit foton semakin menunjukkan menuju lubang hitam. Orbit foton untuk lubang hitam Kerr ekstrim memiliki orbit di luar radius horizon peristiwa
Delineasi Subcekungan Daerah Menggala dan Sekitarnya, Provinsi Lampung Berdasarkan Anomali Magnetik dan Gaya Berat
Delineasi subcekungan daerah Menggala dan sekitarnya dilakukan berdasarkan anomali magnetik dan gravitasi. Data anomali magnetik dan anomali Bouguer yang digunakan sudah melewati proses koreksi. Subcekungan daerah Menggala diasosiasikan dengan nilai anomali magnetik dan gravitasi yang rendah. Berdasarkan hasil yang diperoleh, sebanyak 9 (sembilan) subcekungan dengan isian sedimen berupa tuff, lempung, endapan rawa dan mineral diamagnetik teridentifikasi. Setiap subcekungan dibatasi oleh batuan beku dengan kedalaman berkisar 1 km dari permukaan. Subcekungan yang diidentifikasi memiliki arah timurlaut, baratlaut dan barat-baratlaut ke timurtenggara. Batuan basement (dasar) daerah Menggala diduga berupa batuan granit yang memiliki nilai densitas dan suseptibilitas masing-masing 2,643 g/cm3 dan 0,033767 SI
Identifikasi Struktur Bawah Permukaan Daerah Panas Bumi dengan Metode Magnetik di Daerah Tarutung Bagian Selatan dan Sekitarnya, Provinsi Sumatra Utara
Telah dilakukan penelitian tentang identifikasi struktur bawah permukaan daerah panas bumi melalui pemodelan 2D metode magnetik di daerah Tarutung bagian Selatan dan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur lapisan bawah permukaan pada lokasi manifestasi panas bumi di daerah penelitian. Pemodelan 2D dilakukan berdasarkan hasil anomali magnetik regional dan didukung oleh informasi geologi daerah tersebut. Penggunaan metode kontinuasi ke atas pada data anomali magnetik menghasilkan nilai anomali magnetik regional mulai dari -86,7 nT hingga 108,9 nT yang berasosiasi dengan terdapatnya sesar dan mata air panas. Daerah prospek ini didominasi oleh batuan andesit dan aglomerat berasal dari Formasi Gunung Api Toru (Tmvo) dan batuan tufa berasal dari Satuan Tufa Toba (Qvt). Lebih lanjut, pemodelan 2D pada penampang sayatan A-A’, sayatan B-B’, sayatan C-C’, dan sayatan D-D’ menguatkan hasil interpretasi sebelumnya terkait keberadaan struktur sesar. Terdapat 3 perlapisan batuan untuk setiap profil pada sayatan, yaitu andesit dan aglomerat, cap rock (tufa dan aluvium) sebagai tempat keluarnya air panas, dan zona reservoir yaitu batu pasir. Proses demagnetisasi akibat alterasi hidrotermal ditunjukkan oleh adanya bagian dari daerah penelitian yang memiliki nilai suseptibilitas kecil
Model Relativistik Struktur Bintang dengan Profil Kerapatan Kuadratik
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui profil tekanan bintang relativistik menggunakan persamaan tekanan Oppenheimer-Volkoff yang diperoleh dari penyelesaian persamaan medan gravitasi Einstein menggunakan metode analitik. Penelitian ini menjelaskan bahwa tekanan bintang dipengaruhi oleh profil kerapatan yang berkurang secara kuadratik seiring bertambahnya jarak (r) dari inti bintang. Untuk membantu perhitungan tekanan bintang dengan profil kerapatan kuadratik, maka digunakanlah metode numerik Runge-Kutta Orde 4. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tekanan maksimum terjadi di inti bintang dan semakin berkurang seiring bertambahnya jarak r dari inti bintang hingga di permukaan bintang, tekanan bernilai nol. Berdasarkan profil tekanan yang telah diperoleh, sebuah bintang relativistik harus memiliki batasan massa dan jari-jari minimum agar tetap berada dalam kesetimbangan hidrostatis. Melalui perhitungan analitik, sebuah bintang bermassa M dan berjari-jari R harus memenuhi syarat  dan  agar tetap stabil. Jika terdapat sebuah bintang yang tidak memenuhi syarat batas ini, maka gravitasi bintang tersebuh sangatlah besar dan tidak akan mampu diimbangi oleh tekanan dari energi yang dihasilkannya sehingga bintang tersebut mengalami keruntuhan gravitasi yang begitu cepat
Pemodelan 1-D Pada Data Magnetotellurik Menggunakan Metode Algoritma Genetika
Telah dilakukan pemodelan 1-D pada data magnetotellurik menggunakan metode algoritma genetika di cekungan Bintuni, Papua Barat. Metode ini menyelesaikan permasalahan inversi dengan melakukan pendekatan global. Individu yang merepresentasikan parameter model yang terdiri dari nilai resistivitas dan ketebalan lapisan akan melalui proses seleksi, kawin silang dan mutasi. Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan individu terbaik dengan model observasi sebagai konfirmasi dari keakuratan hasil dengan memperhatikan respon model terhadap data observasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa respon model yang dibangun telah mendekati data observasi dengan nilai RMSE sebesar 3,59. Kata Kunci : Pemodelan 1-D, Magnetotellurik, Algoritma Genetik
Studi Dinamika Molekuler Pada Hidrat Hidrogen Tipe C0
Telah dilakukan pemodelan hidrat hidrogen tipe C0 menggunakan metode dinamika molekuler. Hidrat hidrogen adalah substansi material berstruktur es yang kisi-kisinya ditempati oleh molekul gas hidrogen. Model air TIP4P/Ice digunakan untuk mereplika molekul air sebagai substansi berstruktur es. Molekul gas hidrogen dimodelkan sebagai sebuah partikel tunggal yang berada di pusat massanya. Perbandingan jumlah molekul gas hidrogen dan molekul air pada sistem adalah 1:2. Ukuran sistem hidrat hidrogen C0 yang digunakan adalah 27,40 Å × 45,49 Å × 26,46 Å yang terdiri dari 2.688 atom. Syarat batas periodik digunakan pada simulasi ini untuk menghindari adanya efek permukaan pada sistem. Sistem hidrat hidrogen C0 disimulasi pada keadaan suhu 210 K dan tekanan 4.934,616 atm. Simulasi dilakukan sebanyak 1,5×〖10〗^6 langkah dengan lebar setiap langkah adalah 1 fs. Sistem diamati dalam keadaan stabil selama simulasi. Koefisien difusi gas hidrogen pada hidrat hidrogen C0 pada simulasi ini adalah 5,8×〖10〗^(-7) cm^2/s. Kata Kunci : Dinamika Molekuler, Hidrat C0, Koefisien Difusi, Model air TIP4P/Ice, Molekul gas hidroge
- …