15 research outputs found
Kesesuaian Pola Mengajar Guru SMK di DIY dengan Tuntutan Pembelajaran dalam Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Penelitian ini bertujuan untuk mendapat gambaran (1) pemahaman guru tentang KTSP, (2) upaya inovasi pembelajaran oleh guru dalam menerapkan KTSP, (3) hambatan guru dalam menerapkan pembelajaran sesuai tuntutan penerapan KTSP dan upaya mengatasinya. Penelitian ini termasuk penelitian survey yang dilakukan terhadap guru-guru SMK Negeri di Daerah Istimewa Yogyakarta . Populasi penelitian ini adalah guru produktif SMK Negeri Kelompok Teknologi Industri di DIY. Sampel diambil dengan teknik proporsional random sampling dengan mempertimbangkan jenis SMK. Metode pengumpulan data dengan menggunakan angket. Data dianalisis dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) sebanyak 8,33% responden berada pada kategori sangat baik dalam penerapan KTSP; 41,67% responden berada pada kategori baik; 47,22% responden berada pada kategori sedang dan sisanya sebesar 2,78% berada pada kategori rendah, (2) Upaya inovasi pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan KTSP guru-guru SMK telah menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran konstruktivisme, pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning), pembelajaran berbantuan media dan holistic assessment walaupun belum secara menyeluruh dan lengkap dan (3) Hambatan utama yang dirasakan guru dalam implementasi KTSP adalah fasilitas yang terbatas dan sosialisasi KTSP kepada guru yang belum optimal serta sumber informasi KTSP yang masih kurang
STUDENT WELDING SKILL COMPETITION DEVELOPMENT MODEL WITH KKNI AND COMPETENCY CERTIFICATION APPROACH IN VOCATIONAL SCHOOL
This study aims to (1) obtain a model of the organization of the Student Welding Skill Competition, (2)
determine the organization of the Student Welding Skill Competition model implementation, (3) determine
the management of the Student Welding Skill Competition, and (4) determine the results of the Student
Welding Skill Competition which can accommodate the interests of learning welding practices while
meeting the competence aspects in the form of competition .
This study is a survey to describe a systematic, factual , and accurate information on the facts , properties ,
and relationships in Student Welding Skill Competition phenomena. The steps are: (1) establish guidelines,
modules, technical instructions and SOPs ; (2) set a piece of observation, (3) collect data, (4) analyzing the
data, (5) discussion of the results of data analysis, and (6) concluded that the results analysis in the form of
data description and recommendation. Quantitative data analysis techniques, to calculate the frequency,
average, and percentage. In addition another trend seen from the median, mode and standard deviation that
occurs, then concluded qualitatively.
Conclusion : (1) the implementation model of Student Welding Skill Competition learning module contains
teaching materials, SOP, evaluation procedures, training and competency testing, (2) the implementation of
the model shows that there is an increased learning outcomes with a significant difference between before
and after the learning activities, (3) management aspects of Student Welding Skill Competition is good
towards very good, but there are findings : inadequate rewards for participants and teachers, lack of
coordination among the stakeholders, the place of training in school workshops with inadequate facilities,
(4) Student Welding Skill Competition results are : weaknesses in the knowledge and understanding of the
participants to determine the requirements of welding, the error in the set up SMAW machine, set the
welding current, the awareness of the importance of occupational health and safety equipment, as well as
the presence of welding defects in welds. It is not able to accommodate the interests of welding practices
while meeting the learning aspect of competence in the form of competition / certification
RELEVANSI KOMPETENSI CALON GURU KEJURUAN DENGAN KOMPETENSI AKTUAL GURU SMK
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran relevansi kompetensi
calon guru kejuruan dengan kompetensi aktual guru SMK. Secara rinci target
penelitian ini adalah: (1) mengetahui profil kompetensi calon guru kejuruan, (2)
mengetahui profil kompetensi aktual guru SMK, dan (3) mengetahui relevansi
kompetensi calon guru kejuruan dengan kompetensi aktual guru SMK.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif model survey ex-post facto
dengan analisis utama berupa analisis deskriptif dan analisis relevansi. Penelitian
dilakukan terhadap mahasiswa calon guru kejuruan, kepala sekolah, koordinator
KKN-PPL, dan guru SMK di DIY. Teknik pengumpulan data utama berupa
angket/kuesioner. Wawancara terbatas dan pengamatan digunakan sebagai teknik
pengumpul data tambahan. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Profil kompetensi calon guru kejuruan
yang dihasilkan oleh Fakultas Teknik UNY masuk dalam kategori baik. Kompetensi
pedagogik memiliki skor 3,09, kompetensi kepribadian memiliki skor 3,46, skor
kompetensi sosial memiliki skor 3,61 dan kompetensi profesional memiliki skor 3,29
dari skor maksimum 4; (2). Profil kompetensi aktual yang diharapkan oleh Sekolah
Menengah Kejuruan dapat dilihat bahwa kompetensi pedagogik memiliki skor 3,22,
kompetensi kepribadian memiliki skor 3,50, skor kompetensi sosial memiliki skor
3,75 dan kompetensi profesional memiliki skor 3,42 dari skor maksimum 4; (3).
Tingkat relevansi calon guru dengan kompetensi aktual untuk kompetensi pedagogik
adalah 78,43%, kompetensi kepribadian adalah 91,58%, kompetensi sosial adalah
95,76% dan kompetensi profesional adalah 84,36%
Analisis Kesalahan Esensial Hasil Pengelasan Peserta Lomba Kompetensi Siswa SMK Tingkat Daerah Istimewa YOGYAKARTA
The purpose of this study is to examine various defects in the welding joint works from the participants of Vocational High School students' skills competition in Yogyakarta area for welding field. This study can be categorized as a qualitative descriptive study. The data collection method was using documentation. The data was analyzed using descriptive qualitative technique. The results showed that in the preparation, the students were lack of understanding and knowledge in determining the welding requirements, the welding current, the type of electrodes SMAW. In the welding process, some participants did not fulfil the welding procedure during the welding process such as mistakes in setting up the SMAW machine, setting the welding current properly, selecting an electrode based on the type and thickness of the workpiece, and mistakes in the process of fit up. In the post-welding process, there were a few mistakes such as the grinding process to clean weld spatter that damaged the ridge
PENGEMBANGAN MODEL INTEGRASI CHARACTER VALUE DALAM UPAYA MENYIAPKAN CALON GURU KEJURUAN YANG BERKARAKTER
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan rumusan model integrasi character values
dalam upaya menyiapkan guru kejuruan profesional berkarakter yang teruji secara teoritik
Penelitian dilakukan dengan dengan tahap-tahap: (1) identifikasi character values dalam
upaya menyiapkan guru kejuruan profesional berkarakter melalui literature review, dan survey
di lapangan; (2) perencanaan model integrasi; (3) Focused Group Discussion untuk menentukan
bentuk dan model integrasi character values; (4) validasi; dan (5) penyempurnaan model
teoritis. Sumber data dalam penelitian ini meliputi kalangan stakeholders, perumus kebijakan,
kepala sekolah, guru, siswa, dan ahli pendidikan.
Hasil penelitian menemukan bahwa (1) telah teridentifikasi 68 dimensi karakter yang
diperlukan bagi upaya mewujudkan calon guru kejuruan yang profesional berkarakter. dari
enam puluh delapan dimensi tersebut berdasarkan urgensinya menurut guru/pengelola PPL di
SMK maupun dosen dalam lingkup Fakultas Teknik, terdapat lima dimensi utama meliputi:
Sikap kompetitif dan sportif, Kemampuan mendengarkan, Sikap positif/mencintai profesi,
Berpikir sistem, dan Kesopanan.(2) Profil calon guru kejuruan yang tampak dalam diri
mahasiswa peserta PPL di SMK. Keunggulan calon guru tampak dalam berbagai aspek
diantaranya: kepercayaan diri, materi pembelajaran yang up to date, pemanfaatan IT, dan
ketrampilan mengajar. Sedangkan beberapa aspek kelemahan tampak dalam hal komunikasi
interaktif dengan siswa, kurangnya disiplin, tanggungjawab, komunikasi dan inovasi. (3)Pola
penanaman karakter dalam upaya menghasilkan calon guru kejuruan yang profesional
berkarakter dapat dilakukan paling tidak melalui enam cara yaitu: (1) kurikulum, (2)
pembelajaran, (3) iklim akademik, (4) kegiatan kemahasiswaan, (5) kepemimpinan dan
manajemen, dan (6) hubungan sinergis dengan stakeholders maupun dunia usaha/industri
Pengembangan Model Running Maintenance Pada Proses Pemesinan di Jurusan Mesin SMK Rumpun Teknologi se β DIY
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan model pembelajaran praktik
pemesinan dengan muatan running maintenance beserta pedoman pelaksanaannya di di
Jurusan Mesin SMK Rumpun Teknologi se β DIY..
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and
Development) yang dikembangkan oleh Borg & Gall (1989). Tahap pertama penelitian
melakukan riset pendahuluan guna mendapatkan model running maintenance beserta pola
pelaksanaannya.Tahap kedua melakukan penerapan model running maintenance dan panduan
pelaksanaannya di bengkel kerja praktik pemesinan. Sebagai populasi dan sampel dalam
penelitian ini adalah siswa Jurusan teknik mesin SMKN 2 Pengasih, SMKN 2 Wonosari, SMKN 2
Depok, SMKN 2 Yogyakarta, SMKN2 Sedayu, dan SMK Muhhamadiyah Prambanan. Data
tentang model running maintenance diambil dengan menggunakan metode angket, data
intensitas pendampingan dan kelayakan mesin diambil dengan observasi. Data hasil riset untuk
mendapatkan informasi pelaksanaan maintenance di SMK se DIY dilakukan dengan
menggunakan pendekatan kualitatif model Taylor - Powell (2003: 2-7) dan pendekatan
deskriptif kuantitatif..
Hasil penelitian pada tahap pertama didapatkan model rencana pelaksanaan
pembelajaran bermuatan running maintenance yang dapat digunakan pada praktik pemesinan.
Aspek running maintenance tersebut meliputi tiga kegiatan utama yaitu pemeriksaan
(Inspection), penyelarasan komponen (Alignment), dan penyetelan (Adjustment). Model ini
sifatnya model analisis artinya belum teruji di lapangan, rencana implementasinya akan
dilaksanakan pada tahap dua
PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN LOMBA KOMPETENSI SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MESIN MENUJU WORLD SKILLS COMPETITION
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) memperoleh model teoritis; (2)
memperoleh penjabaran model teoritis; dan (3) memperoleh bahan ajar dalam
penyelenggaraan LKS program keahlian teknik mesin yang dapat mengakomodasi
kepentingan pemelajaran sekaligus memenuhi aspek kompetensi dalam bentuk
kompetisi. Metode untuk melaksanakan penelitian menggunakan pendekatan
penelitian pengembangan (R&D). Luaran yang diharapkan berupa : simulasi model,
Bahan pelatihan, SOP LKS, Prosedur Evaluasi dan penentuan kelulusan sertifikasi
serta prosedur promosi jabatan. Tahapannya mulai dari analisis kebutuhan,
perencanaan, pengembangan dan evaluasi, dalam hal ini titik berat pada
pengembangan dan penggunaannya. Hasil penelitian (1) model teoritis terdiri dari 15
aspek terdiri dari: siswa, seleksi, proses pembelajaran pelatihan las, uji kompetensi,
kandidat lomba, tujuan, pendanaan, kerja sama, manajemen dan kendalai mutu,
prosedur baku, evaluasi, bahan ajar, mesin dan bahan praktik, guru/pelatih serta
kesehatan dan keselematan kerja (K3); (2) penjabaran model teoritis dalam bentuk
dokumen panduan kegiatan : manajemen, POB, mesin dan bahan pelatihan, pelatih,
bahan ajar, pendanaan, serta kerja sama dan sponsorship; dan (3) bentuk bahan ajar
disusun dalam sebuah modul terdiri 4 bagian yang sudah layak dari aspek isi materi
maupun aspek media. Saran (1) karena kaitan antar aspek sangat kompleks
seyogyanya perlu dicermati agar aspek tidak saling tumpang tindih; (2) penyusunan
dokumen untuk penjabaran model agar lengkap, agar pengguna mudah untuk
menerapkannya; dan (3) cetakan bahan ajar agar dibuat berwarna dengan gambar
ilustrasi yang tajam sehingga lebih menarik untuk dipelajari
PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN LOMBA KOMPETENSI SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MESIN MENUJU WORLD SKILLS COMPETITION
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui implementasi penyelenggaraan
Lomba Keterampilan Siswa program keahlian teknik mesin, (2) mengetahui hasil
evaluasi program penyelenggaraan Lomba Keterampilan Siswa program keahlian
teknik mesin yang dapat mengakomodasi kepentingan pemelajaran sekaligus
memenuhi aspek kompetensi.
Hasil penelitian (1) implementasi model penyelenggaraan dapat
mengakomodasi kepentingan pemelajaran sekaligus memenuhi aspek kompetensi. Hal
ini dilakukan dalam bentuk kompetisi dan uji kompetensi; (2) segi input: proses
rekrutmen peserta agar jauh hari dan dikomunikasikan kepada sekolah agar dapat
mempersiapkan diri dengan baik, proses pelatihan yang dilakukan selama 5 hari belum
mampu secara signifikan meningkatkan kompetensi peserta, hanya mampu menambah
kemampuan penyesuaian terhadap mesin dan alat baru serta meningkatkan
kepercayaan diri peserta; (3) proses pelatihan dan uji kompetensi telah berjalan dengan
baik dan lancar. Pelatih dan asesor yang kompeten, serta didukung mesin dan alat yang
memadai sesuai standard pengujian; (4) Out put pelatihan dan uji kompetensi belum
optimal. Sebagian peserta diberi sertifikat kompetensi rutinitas pengoperasian mesin
dan peralatan las; (5) Out comes dari kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman
masyarakat terhadap pentingnya uji kompetensi untuk memasuki dunia kerja global
PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN LOMBA KOMPETENSI SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MESIN MENUJU WORLD SKILLS COMPETITION
This study aims to: (1) obtain a theoretical model; (2) obtain elaboration theoretical
models; and (3) obtaining teaching material in the implementation of the Student
Skills Competition program in mechanical engineering expertise that can
accommodate learning aspect and competition of competence. This study uses
the approach of research & development (R & D). Expected outcomes include:
simulation models, training materials, Student Skills Competition SOP, Evaluation
Procedures and determination graduation certification and promotion procedures.
The phases begin from needs analysis, planning, development and evaluation, in
this case the emphasis on the development and use. Results of the study (1) a
theoretical model consists of 15 aspects are: the student , the selection, the
learning process of training welding, competency testing, candidate competition,
objectives, funding, collaboration, management and quality control, standard
operating procedures, evaluation, teaching materials, machinery practices and
materials, teacher / coach and the health and safety of work (EHS); (2) elaboration
a theoretical model in the form of guidance documents activity: management, SOP,
machinery and training materials, trainers, teaching materials, funding, and
cooperation and sponsorship; (3) the form of teaching materials are arranged in a
module consists four sections that have been feasible of the material content and
media aspects
Tim PPM UNY Bantu Tingkatkan Produktifitas Pengrajin Tenun Lurik Kembangan di Era Pandemi Covid 19
Kegiatan yang telah dilaksanakan ini terdiri dari beberapa support beberapa peralatan produksi maupun kelengkapan showroom sesuai dengan kebutuhan mitra.Untuk peralatan produksi, dilaksanakan inovasi desain mesin kelos