50 research outputs found
Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce pada Simbol Semangka- Palestina
Artikel ini bertujuan mengetahui simbolisasi semangka dalam merepresentasikan Palestina. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknis analisis semiotika teori Charles Sanders Peirce yaitu sign, objek, dan interpretant dengan langkah-langkah dalam menemukan makna simbol semangka dengan tiga tahapan analisis yaitu penerapan Representamen (R), penunjukan representamen pada objek (O), dan interpretant (I). Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa representamen dalam simbol tersebut adalah semangka, objek yaitu warna hijau, merah, putih, dan hitam dan tulisan serta interpretant yaitu Warna merah, hitam, putih, hijau diinterpretasikan sebagai bendera Palestina, Gambar manusia diinterpretasikan sebagai protes dan dukungan kepada Palestina, Burung di atas semangka diinterpretasikan sebagai serangan Isreal, dan Tulisan “Slice of Resistance” yang dimaknai sebagai ‘sepotong berlawanan’ yang merepresentasikan emosional perlawanan, harapan, dukungan, protes, bangga, dan cinta tanah air Palestina. Dengan demikian, semangka bukan hanya simbol belaka, namun bermakna luas dan merepresentasikan perjuangan dan harapan Palestina. Melalui simbol semangka kita dapat berkomunikasi, menyampaikan gagasan, dan memberikan dukungan kepada Palestina agar terbebas dari jeratan siksaan Israel. 
Analisis Wacana Kritis Fairclough terhadap Putusan MK: Kelayakan Capres-Cawapres di Bawah Usia 40
Analisis wacana kritis Fairclough terhadap keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai kelayakan calon presiden dan wakil presiden di bawah usia 40 tahun telah mengungkapkan kompleksitas politik, sosial, dan ideologis yang melingkupi keputusan tersebut. Melalui pendekatan analisis wacana kritis, penelitian ini memperlihatkan bagaimana bahasa digunakan untuk mereproduksi kekuasaan, membangun legitimasi, dan memengaruhi persepsi masyarakat terhadap keputusan hukum. Analisis juga menyoroti hubungan erat antara kekuasaan politik dan proses peradilan, serta pengaruh konteks sosial-budaya dalam penafsiran terhadap keputusan MK. Selain itu, temuan menunjukkan bahwa ideologi memainkan peran penting dalam pembentukan keputusan MK, memengaruhi keadilan dan kesetaraan dalam sistem hukum. Implikasi dari keputusan MK juga meluas ke dalam dinamika politik dan sosial, memicu perubahan dalam lanskap politik dan memengaruhi legitimasi lembaga peradilan. Rekomendasi untuk memperhatikan aspek bahasa dalam pembuatan keputusan hukum, melakukan penelitian lebih lanjut dengan perspektif analisis hukum konstitusi dan pendekatan sosiologis, serta memastikan transparansi dan inklusivitas dalam proses pembuatan keputusan hukum, diharapkan dapat memperkuat integritas dan keadilan dalam sistem hukum Indonesia. Dengan demikian, analisis wacana kritis Fairclough memberikan pemahaman yang mendalam tentang kompleksitas keputusan hukum dalam konteks sosial, politik, dan ideologis, serta memberikan kontribusi yang bermakna dalam memperbaiki sistem hukum dan meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia
MENGAITKAN PEMBELAJARAN SASTRA DAN BAHASA MELALUI PENDEKATAN LINGUISTIK FUNGSIONAL SISTEMIK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat keterkaitan Bahasa dan pembelajaran sastra melalui pendekatan linguistic fungsional sistemik. Bahasa yang digunakan dalam karya sastra yang dianalisis dan dipelajari tersebut apakah dapat dikaji dengan baik melalui pendekatan LFS. Selain itu, melalui penelitian ini pula penulis ingin mengungkap contoh-contoh karya sastra yang telah berhasil dikaji melalui pendekatan LFS. Untuk mengungkap hal tersebut, penulis menggunakan kajian Pustaka. Sumber data dari artikel ini berasal dari penelitian-penelitian sebelumnya. Sumber data dari penelitian yang relevan sebelumnya diolah, dianalisis dan diambil kesimpulannya. Hasilnya menunjukkan bahwa pendekatan LFS ini sesuai sebab menggunakan teks, baik lisan ataupun tulisan, sebagai sumber makna. Hal ini karena pendekataan LFS berupaya mengintegrasikan satuan teks atau bahasa, fungsi bahasa, dan konteks yang terdapat dalam teks sastra tersebut. Selain itu, ternyata kajian teks sastra dengan mengamplikasikan pendekatan LFS telah banyak dilaksanakan. Hal ini memperkuat terdapatnya kedekatan antara ilmu bahasa dan karya sastra melalaui pengkajian dengan pendekatan LFS ini.
 
CITRA TELKOMSEL DENGAN SIMBOL DAERAH 3T SEBAGAI REPRESENTASI POSITIONING DALAM IKLAN TVC TELKOMSEL- RUMAH INDONESIA
Studi ini bertujuan untuk mendeskripsikan narasi dalam Iklan Tvc Telkomsel- Rumah Indonesia karya Giri Prasetyo. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif untuk melihat penggambaran citra Telkomsel dengan adanya penekanan perbedaan antar wilayah Indonesia dengan menggunakan Belu sebagai simbol daerah 3T. Citra Telkomsel digambarkan sebagai pihak yang bertanggung jawab dan berjasa atas terhubungnya komunikasi di seluruh pelosok negeri. Hal ini terlihat dari beberapa kalimat narasi dalam Iklan TVC Telkomsel- Rumah Indonesia. Selain itu, dalam narasi juga menggambarkan mengenai Ideologi persatuan dan kesatuan Indonesia sebagai pemicu persepsi masyarakat untuk berpikir mengenai keberadaan kondisi 3T yang nyata di Indonesia
Konstruksi Kosubordinasi dalam Bahasa Indonesia (Persfektif Linguistik Fungsional)
This paper attempts to present an explanation of the cosubordination construction of Indonesian language in the van Valine’s functionalism perspective. van Valine divides the clause relationship into three types: coordination, subordination, and cosubordination. Cosubordination is a series of sequential activities of a construction carried out by participants. This relationship resembles coordination, but cannot stand alone as a free clause because one clause is bound to another. This relationship produces semantic relations. The research method used in this study is descriptive qualitative method based on data resources from Kompas on January and March, 2018. Based on data searching, found several meaningful relations found in the cosubordinated construction of Indonesian language, namely the meaning of the purposive, phase, indirect discourse, jussive (command expression, request, or demand), propositional attitude, cognition, and indirect perception. ABSTRAKTulisan ini akan menyajikan sebuah paparan tentang konstruksi kosubordinasi bahasa Indonesia dari sudut pandang fungsionalisme van Valin. van Valin membagi hubungan klausa ke dalam tiga jenis: koordinasi, subordinasi, dan kosubordinasi. Kosubordinasi merupakan rangkaian aktivitas berurutan dari suatu konstruksi yang dilakukan oleh partisipan. Hubungan ini menyerupai koordinasi, tetapi tidak dapat berdiri sendiri sebagai suatu klausa bebas karena klausa yang satu terikat pada yang lain. Hubungan ini menghasilkan relasi semantik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan data yang bersumber dari Kompas periode Januari dan Maret 2018. Berdasarkan penelusuran terhadap data, ditemukan beberapa relasi makna yang terdapat dalam konstruksi kosubordinasi bahasa Indonesia, yaitu relasi bermakna tujuan, fase, wacana tidak langsung, jussive (ekspresi perintah, permintaan, atau tuntutan), penyikapan awal, kognisi, dan persepsi tidak langsung
Pola Kalimat Opini Gubernur dalam JawaPos untuk Komunikasikan Hari Guru Nasional
Penelitian ini menyoroti peran krusial gubernur sebagai pemimpin daerah dalam menyampaikan pesan dan kebijakan kepada masyarakat, khususnya melalui opini yang dipublikasikan di media massa. Fokus pada penggunaan bahasa formal dan informal dalam komunikasi gubernur, serta analisis pola kalimat dalam opini Gubernur Jawa Timur pada Jawa Pos edisi 25 November 2023 menjadi tujuan utama penelitian ini. Metode analisis konten digunakan untuk mengevaluasi teks opini, memeriksa jenis kalimat, pola kalimat, dan penggunaan bahasa formal dan informal. Hasil penelitian menunjukkan dominasi penggunaan kalimat aktif dalam opini gubernur, menandakan kesadaran akan subjek sebagai pelaku utama dalam pesan yang disampaikan. Pola kalimat yang umum seperti KSPO dan SPK menjadi pola yang sering digunakan, namun terdapat juga variasi pola lain yang memberikan dimensi lebih luas dalam komunikasi. Terlihat juga paduan unik antara bahasa formal dan informal dalam teks gubernur, menciptakan suasana yang lebih personal dan terhubung dengan audiens secara lebih menyeluruh. Namun, penelitian ini memiliki batasan, terutama dalam representasi keseluruhan dari gaya komunikasi gubernur yang mungkin tidak mencakup semua strategi komunikasi dalam situasi yang berbeda. Kesimpulannya, penelitian ini mengungkapkan kompleksitas dan variasi dalam penggunaan bahasa serta pola kalimat dalam opini gubernur
LINGUISTICS POLITENESS MARKERS IN AUSTRALIAN EMBASSY IN INDONESIA’S SOCIAL MEDIA
ABSTRACT:
This article analyzes the types of politeness markers on the social media of Australian Embassy in Indonesia. This research used descriptive qualitative method with content analysis techniques. Data sources taken from Instagram and Facebook which retrieval during 2017. The data was selected based on educational and cultural themed. This reaserch found that there were 55 politeness markers included in 15 forms, there are semoga, kamu bisa, apakah, selamat, bentuk sapaan hormat, ayo atau yuk, bentuk sapaan akrab, sangat dianjurkan, asyik ya, tak sabar, tahukah kamu, sebaiknya, bagaimana, sukses untuk studinya, kami mendoakan yang terbaik, and kami ingin mengucapkan selamat.
Keywords: politeness; politeness markers; Australian Embassy in Indonesia’s Social Medi
STRUKTUR TEKS PROSEDURAL PADA MAJALAH GENIE
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan struktur teks prosedural pada majalah Genie. Struktur teks prosedural berbeda-beda sesuai dengan jenis teksnya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi. Penelitian ini berfokus struktur teks prosedural pada majalah Genie. Objek penelitian ini adalah majalah Genie edisi mingguan periode Januari-April 2017, yang dianalisis sebanyak 50 teks terpilih. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tabel kerja teks prosedur mencakup jenis teks beserta struktur teksnya. Hasil dari analisis yang telah dilakukan menunjukkan dari 50 teks prosedur yang terdapat pada majalah Genie edisi mingguan, hanya terdapat tiga jenis teks prosedural yaitu, jenis teks prosedur, jenis teks panduan, dan jenis teks resep. Struktur teks yang terdapat dalam jenis teks prosedur mengandung struktur tujuan, bahan-bahan, dan langkah-langkah. Tidak terdapat struktur pengamatan dan simpulan. Struktur teks yang terdapat dalam jenis teks panduan mengandung struktur tujuan dan langkah-langkah. Lalu struktur teks yang terdapat dalam jenis teks resep mengandung struktur tujuan, bahan-bahan, dan langkah-langkah. Hal ini menunjukkan bahwa teks prosedur berdasarkan jenis teksnya terdapat struktur langkah-langkah, alat/bahan, dan tujuan.
Kata kunci: Teks Prosedural, Struktur Teks Prosedural, Majalah Geni
Posisi Perempuan dalam Berita Kekerasan Seksual Merdeka.com: Perspektif Sara Mills
Peristiwa kekerasan seksual semakin marak terjadi di masyarakat belakangan ini khususnya pada para perempuan. Berita kekerasan seksual terhadap perempuan dipublikasikan di berbagai media online tanah air. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menggambarkan posisi perempuan di dalam teks berita online merdeka.com pada pemberitaan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan yang diambil dari dua sisi sudut pandang penulis, yaitu pelaku dan korban. Metode penelitian yang diterapkan adalah metode Analisis Wacana Kritis berdasarkan perspektif Sara Mills. Terdapat empat teks berita kekerasan seksual terhadap perempuan, yang dimuat dalam merdeka.com, dipilih sebagai sumber data primer untuk dianalis menggunakan perspektif Sara Mills. Keempat teks berita ini belum pernah dianalisis oleh para peneliti sebelumnya. Dari hasil analisis, secara keseluruhan keempat teks berita kekerasan seksual pada merdeka.com menggambarkan perempuan sebagai objek yang cenderung diberi label negatif dalam kata-kata oleh penulis. Hanya satu diantaranya yang masih memberikan peluang bagi perempuan untuk menampilkan kehadiran dirinya dalam wacana sebagai bentuk perlawanan atau gerakan feminisme meskipun penyampaiannya melalui ibu atau pihak keluarga si perempuan. Dapat disimpulkan bahwa keempat teks tersebut mengandung bias gender dalam penggambaran posisi perempuan sebagai korban kekerasan seksual
KOGNISI SOSIAL DALAM LIRIK MARS KOTA DEPOK:ANALISIS WACANA KRITIS MODEL TEUN VAN DIJK
Artikel ini bertujuan menjelaskan kognisi sosial dalam lirik mars Kota Depok yang berjudul Depok Sejahtera berisi kognisi sosial yang terkandung di dalamnya. Analisis wacana kritis adalah jenis penelitian analitik wacana yang mempelajari bagaimana cara penyalahgunaan, dominasi, dan ketidaksetaraan kekuatan sosial yang diberlakukan, direproduksi, dan ditentang oleh teks dan pembicaraan dalam konteks sosial dan politik. Analisis wacana kritis mengambil posisi secara eksplisit serta ingin memahami, mengekspos, dan juga melawan ketidaksetaraan sosial.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui analisis wacana kritis model Van Dijk. Teknik pengumpilan data melakukan observasi teks atau document research yaitu teks berupa data primer sebagai sasaran utama dalam menganalisis sedangkan data sekunder diperlukan untuk mempertajam analisis data primer sekaligus data tersebut dijadikan sebagai bahan pelengkap atau perbandingan. Metode penelitian ini adalah penelitian kulaittatif yang dilakukan secara alamiah, sehingga mendapatkan hasil yang berupa deskripsi secara alamiah. Rancangan penelitian ini adalah penelitian kualitatif dari analisis wacana kritis model Teun Van Dijk dari mars Kota Depok dengan judul Depok Sejahtera. Hasil penelitian dari analisis lirik mars Kota Depok menunjukkkan bahwa ada terdapat kognisi sosial yang disampaikan melalui lirk mars tersebut. Lirik mars Depok Sejahtera memiliki pesan yang disampaikan untuk masyarakat Kota Depok. Pesan yang disampaikan sangat menyentuh ranah kehidupan masyarakat di Kota Depok.Kata Kunci: wacana kritis, Van Dijk, kognisi sosial