71 research outputs found
TANGGUNG JAWAB GURU PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA DALAM MENJALANKAN TUGAS PROFESINYA (Studi Kualitatif pada Sekolah di Kabupaten Karawang)
Penelitian ini merupakan studi kualitatif yang memotret tanggung jawab guru pendidikan jasmani dalam menjalankan tugasnya. Tempat dan lokasi penelitian dilaksanakan disekolah kabupaten karawang. Jumlah partisipan sebanyak 14 orang dengan metode pengambilan sampling menggunakan teknik snowball sampling. Hal ini dilakukan untuk memudahkan menganalisis hasil penelitan yang penulis lakukan. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara. Pengolahan data hasil penelitian dilakkan dengan credibility melalui triangulasi data yang dibantu dengang menggunakan software N-vivo12, transferability, defendability, konfirbility. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini terdapat beragam kesimpulan yaitu bagaimana tanggungjawab guru pendidikan jasmani dalam merencanakan menjalankan tugasnya. Salah satu tanggung jawab guru pendidikan jasmani yakni menjalankan peran sebagai guru professional pendidikan jasmani dengan melaksanakan tugas sebagai pendidik, menjadi seorang pengajar bagaimanapun situasi dan kondisi. Pada kesimpulanya tanggung jawab guru pendidikan jasmani dalam menjalankan tugasnya sangat beragam dalam hal perencanaan, proses pembelajaran dan dalam hal mengevaluasi pembelajaran siswa. Namun ada sebuah penekanan pada temuan penelitian ini lebih konsen pada proses proses pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan(PJOK), pada proses tersebut guru pendidikan jasmani ditemukan pembelajaran PJOK lebih menekankan pada pembelajaran motoric skill atau physical skill, hal ini bukan satu-satunya tujuan yang ingin dicapai dalam pengajaran tersebut. Telaah dalam kajian teori, temuan dan diskusi pada penelitian ini guru PJOK dalam rangka mencapai tujuan pengajaran tersebut direkomendasikan untuk mengajarkan pembelajaran yang mengarah pada tujuan pendidikan secara menyeluruh yaitu pada keterampilan kecakapan hidup (lifeskill) yakni dengan menggunaka cara pembelajran melalui pembelajaran kecakapan hidup yang sengaja diajarkan secara terstruktur (intentionally structuring). Itulah esensi dari tanggung jawab dari guru PJOK yang sebetulnya selain mampu mengajarkan keterampilan fisik mampu juga menerapkan keterampilan kecakapan hidup (lifeskill) yang dibutuhkan untuk membekali para peserta didik menghadapi kehidupan dimasa mendatang. Pada intinya dari semua hasil penelitian yang terekam dalam wawancara secara langsung dan melalui google form menunjukan semua guru pendidikan jasmani sudah melakukan tanggung jawabnya sesuai dengan tugas pokok sebagai seorang guru. Tanggung jawab dalam kondisi dan situasi apapun serta tanggung jawab bukan hanya akan dipertanggungjawab saat kita masih berkerja namun pada hakikatnya semua pekerjaan dan profesi kita akan diminta pertanggungjawaban kelak dihari akhir.
Kata kunci : Tanggungjawab, Guru Professional, Pendidikan Jasmani
Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Motivasi Siswa dalam Belajar Senam Kebugaran Jasmani
Abstrak Peneiltian ini merupakan penelitian experiment yang meneliti tentang penggunaan media pembelajaran menggunakan Media Audio Visual yang digunakan sebagai alat bantu pembelajaran semam kebugaran jasmani. Identifikasi penelitian ini terdiri dari pelaksanaan kegiatan senam, dukungan Kepala Sekolah, Motivasi Siswa, Sarana dan prasarana, Dukungan Wali Murid. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Senam Kesegaran Jasmani di Sekolah Dasar Negeri 2 Sukaharja Telukjambe Timur dilihat dari sudut motivasi siswa dan kesediaan sarana dan prasarana. sampel adalah kelas IV dan V yang berjumlah 40 orang, dengan alasan lebih efektif. Teknik pengambilan sampel adalah secara Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor tes awal dari instrument penggunaan media audio visual terhadap motivasi siswa dalam belajar senam kebugaran jasmani pada kelompok eksperimen sebesar = 15,53 dengan simpangan baku = 1,505. Tes akhir menunjukan bahwa rata-rata skor tes awal motivasi siswa dari pembelajaran menggunakan media audio Visual pada kelompok eksperimen sebesar = 22,33 dengan simpangan baku = 3,18. Hasil Pengujian Normalitas Lilliefors diketahui bahwa Nilai L dari daftar = 0.220. Sedangkan nilai Lo kelompok perlakuan dengan menggunakan audio visual tes awal = 0.1128 dan tes akhir = 0.1287. Penghitungan dan uji signifikansi peningkatan hasil belajar kelompok eksperiment dilakukan dengan menggunakan uji signifikansi kesamaan dua rata-rata tes awal dan tes akhir uji satu pihak yaitu uji t. Dari hasil pengujian tersebut diperoleh bahwa t hitung kelompok eksperimen = 9.933 yang lebih besar dari t-tabel pada tingkat kepercayaan atau taraf signifikansi a= 0,05 dengan dk (n1 – 1) = 2, harga t (0,975) dari daftar distribusi t diperoleh. Kriteria pengujian adalah, terima Ho jika t < t1-a. Kesimpulannya adalah belajar dengan menggunakan media audio visual memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajaran SenamKebugaran Jasmani. Abstract: This research is an experimental research that examines the use of learning media using Audio Visual Media which is used as a physical fitness learning aid. The identification of this study consisted of the implementation of gymnastics activities, the support of the Principal, Student Motivation, Facilities and infrastructure, Support of the Guardian Students. The purpose of this study was to find out how the implementation of Gymnastics for Physical Fitness in Sukaharja 2 Elementary School in East Telukjambe was seen in terms of student motivation and availability of facilities and infrastructure. the sample is class IV and V which amount to 40 people, with reasons more effective. The sampling technique is purposive sampling. The results showed that the average initial test score of the instrument using audio-visual media on student motivation in learning physical fitness exercises in the experimental group was = 15.53 with standard deviation = 1.505. The final test showed that the average initial test score of students' motivation from learning using audio visual media in the experimental group was = 22.33 with a standard deviation = 3.18. The Lilliefors Normality Test results show that the L value of list = 0.220. While the Lo value of the treatment group using the initial audio visual test = 0.1128 and the final test = 0.1287. The calculation and significance test of the increase in experimental group learning outcomes was conducted using the test of the similarity significance of the two initial test averages and the one-party final test, namely the t test. From the results of the test it was found that the experimental group t count = 9,933 which is greater than t-table at the level of confidence or significance level = 0.05 with dk (n1 - 1) = 2, price t (0,975) from the distribution list t obtained. The test criteria is, accept Ho if t <t1-. The conclusion is that learning by using audio visual media has a significant influence on improving the results of Physical Fitness Gymnastic learning. Keywords: Fitness gymnastics, learning motivation, audio visualmedi
Analisis Kebijakan Pembangunan Olahraga Jawa Barat (Penelitian Dilakukan Pada Bidang Kebudayaan Olahraga)
This research is a qualitative research that aims to find out why sports policy in West Java is able to produce various awards. Seeing the extent of the assessment of sports policy in West Java in the Field of Early Childhood Sports Culture. The author tries to focus on policies in the field of sports acculturation, more specifically sports acculturation policies in the Karawang district. The method used in this study uses a qualitative method by carrying out several approaches to the study of literature, interviews and field studies in the field under study. The purpose of this qualitative research is to know the continuation of sports development after the leadership of the Governor and the head of West Java and the district in particular, and to find out the direction of West Java sports development policies specifically in the field of sports culture in Karawang district and new policies or evaluations of the policies that have been implemented
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran contextual teaching and lerning terhadap motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kondangjaya III. Penelitian ini merupakan jenis pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen semu dengan desain nonequivalent comparison-group design. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri Kondangjaya III yang terdiri atas 4 kelas yaitu VA, VB, VC, dan VD. Teknik pengumpulan data penelitian dengan simple Random Sampling. Teknis analisis data untuk menguji hipotesis dilakukan dengan perhitungan statistik korelasi product moment. Hasil pengujian hipotesis, terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas yang belajar menggunakan model pembelajaran contextual teaching and learning dan kelas yang belajar tanpa model pembelajaran contextual teaching and learning. Hal ini diperoleh rhitung sebesar 0,696 > rtabel 0,242 dengan signifikan 0,05 dan n = 66 bahwa H0 ditolak. Artinya dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran contextual teaching and lerning terhadap motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kondangjaya III
ANALISIS KESULITAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS II DI SEKOLAH DASAR
This study aims to describe the analysis of the difficulties of beginning reading of grade II students at SDN Panyingkiran II. This research uses a qualitative approach with a case study type of research. Data was obtained from the class teacher and grade II students of SDN Panyingkiran II. The data collection techniques used in this study were observation, interviews, and documentation. The data obtained was analyzed through the stages of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that of the 4 grade II students of SDN Panyingkiran II, it was found that RP, SM, AN, and MP had problems in beginning reading. The problems experienced, namely: not yet able to recognize letters, distinguish letters, spell words, and assemble words into sentences
ANALISIS PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Sehat merupakan suatu kondisi yang ingin dimiliki oleh setiap individunya. Sehat tidak hanya dalamkeadaan fisik, namun juga sehat secara mental dan sehat secara sosial. Sehat pada umumnyamempengaruhi perilaku manusia, begitu pula sebaliknya, perilaku seseorang juga akan dapatmempengaruhi kesehatan orang tersebut. Perilaku merupakan hal yang lumrah di lakukan olehseseorang baik yang secara sadar mau pun secara tidak sadar. Perilaku seseorang dapat mempengaruhikeadaan kesehatan seseorang itu sendiri. Perilaku yang baik dalam menjaga kesehatan dapatmeningkatkan kualitas hidup seseorang menjadi lebih baik dan lebih sejahtera dan hal tersebut akanberdampak pada kesehatan lingkungan. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat seseorang dapat dipengaruhibeberapa faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah faktor pengetahuan. Menurut beberapapenelitian, jika pengetahuan seseorang baik, maka Perilaku Hidup Bersih dan Sehatnya juga akanmenjadi baik, dan akan berdampak baik pula untuk lingkungannya. Sehingga demikian maka bisadiketahui bagaimana perilaku masyarakat bisa mempengaruhi kesehatan lingkungannya.Kata kunci: perilaku, masyarakat, kesehatan lingkungan
Healthy is a condition that every individual wants to have.Healthy not only in a physical state, butalso mentally healthy and socially healthy.Healthy generally affects human behavior, and vice versa, aperson's behavior will also be able to affect the person's health.Behavior is common in a person whois consciously and unconsciously.A person's behavior can affect the state of one's own health. Goodbehavior in maintaining health can improve a person's quality of life to be better and more prosperousand it will have an impact on environmental health.A person's Clean and Healthy Behavior can beinfluenced by several factors.One of the factors that affects is the knowledge factor. According tosome studies, if a person's knowledge is good, then his Clean and Healthy Behavior will also be good,and will have a good impact on his environment.So it can be known how people's behavior can affecttheir environmental health.Keywords: behavior, community, environmental healt
PERANAN MASYARAKAT DALAM UPAYA PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA
Pengelolaan sampah di Indonesia menurut rasio adalah diangkut dan ditimbun di TPA sebesar 69persen, dikubur sebesar 10 persen, dikompos dan didaur ulang sebesar 7 persen, dibakar sebesar 5persen, dan sisanya tidak terkelola. Semakin hari akan semakin banyak persentasi sampah yang tidakterkelola diakibatkan oleh pola hidup yang konsumtif dan sampah tersebut akan menimbulkanberbagai macam masalah baik itu masalah lingkungan fisik, kesehatan manusia, keindahan estetika,dan masalah sosial. Untuk mengatasi volume sampah yang semakin meningkat, maka pengelolaansampah sangat dibutuhkan. Pengelolaan sampah dilakukan yaitu untuk mengurangi volume timbulansampah bahkan dapat memusnahkan sampah dari muka bumi ini dengan syarat seluruh manusia sadarakan bahayanya sampah. Dalam melakukan pengelolaan sampah tidak cukup dilakukan olehpemerintahan saja melainkan masyarakat juga harus ikut terlibat dalam mengatasi masalah sampah inikarena sampah jika dikelola oleh masyarakat akan berdampak positif bagi kehidupan mereka. Olehkarena itu, partisipasi masyarakat sangat penting bagi peningkatan kualitas manusia agar dapatmeningkatkan partisipasi secara nyata dalam berbagai aktifitas kehidupan untuk mendorongterciptanya kegiatan produktif yang bernilai tinggi. Salah satu hal yang paling sederhana denganpendekatan zero waste minimal menggunakan 3R, dengan demikian, dalam pengolahan sampahbertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengatasi lingkungannya.Kata kunci: masyarakat. Pengelolaan sampah
According to the ratio, waste management in Indonesia is transported and dumped in TPA by 69percent, buried by 10 percent, composted and recycled by 7 percent, burned by 5 percent, and the restis not managed. Increasingly, there will be more and more percentages of unmanaged waste caused byconsumptive lifestyles and this waste will cause various kinds of problems, both physicalenvironmental problems, human health, aesthetic beauty, and social problems. To cope with theincreasing volume of waste, waste management is urgently needed. Waste management is carried out,namely to reduce the volume of waste generation, it can even destroy waste from the face of the earth,provided that all humans are aware of the dangers of waste. In carrying out waste management, it isnot enough just to do it by the government but the community must also be involved in overcomingthis waste problem because if waste is managed by the community it will have a positive impact ontheir lives. Therefore, community participation is very important for improving the quality of humansin order to increase participation in real life activities to encourage the creation of productive activitiesof high value. One of the simplest things with a zero waste approach is at least using 3R, thus, inwaste processing it aims to increase the ability of the community to cope with the environment.Keywords: society, waste managemen
Implementasai Pembelajaran Perilaku Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Dalam Pendidikan Jasmani
Indonesia is a drug emergency, yes, this sentence illustrates the current condition of the Indonesian Replubic State. This is caused by rampant drug trafficking and abuse. In Indonesia, data from the National Narcotics Agency of the Republic of Indonesia shows in 2004 that 15% of Indonesia's population was involved in drug abuse (3.2 million) and in 2005 showed that 15,000 people died each year due to drugs (Jakarta Provincial Narcotics Agency, 2009) . The latest data on drug abuse in 2014 has increased by 4 million (BNN, 2015). Do not rule out the possibility of drug abuse will continue to increase in the following years as long as there is no education on the dangers of drug education at the Secondary School level Education is believed to solve the problem of the Indonesian people in order to avoid drug abuse. This belief is strengthened because education is a planned effort to influence others, whether individuals, groups, or the community, so that they do what is expected by education practitioners (Notoatmodjo, 2003: 16). In addition, in RI Law No. 20 of 2003 concerning the National Education System, article 1. Explains that: "Education is everything that is done by someone for himself or done by someone else for him, with the aim of bringing him closer to the level of perfection" From the opinion of some experts and based on the Act –Chief The National Education System can overcome drug abuse behavior. While the education chosen by researchers is Physical Education. This consideration was chosen because in the Syllabus of learning in schools in Physical Education subjects there is some material regarding drug abuse itself. In addition to previous considerations, Physical Education not only aims to encourage physical growth, but as Freeman (2007: 27-28) states that physical education uses physical activity to produce overall improvements to the physical, mental and emotional quality of students as one complete unity. Through sports physical education and health it is expected that students become "physically educated people" who not only emphasize motor skills and movement patterns but can maintain health improvement as stated by Metzler (2005: 14) a person can become "Physically educated person" must meet the following standards: (1) demonstrate motor skills and the skills and patterns of motion needed to display various physical activities, (2) demonstrate an understanding of the concepts of motion, principles, strategies and tactics as they apply in learning and performance of various physical activities, (3) participate regularly in physical activities, (4) achieve and maintain improved health and fitness levels, (5) demonstrate personal and social responsibility in the form of respect for self and others in an atmosphere of activity s physical, and (6) values physical activity for health, pleasure, challenges, self-expression, and social interaction. Therefore the author tries to examine implementing a program to prevent drug abuse behavior in physical education. So physical education, sports and health can be one way or a protector to increase knowledge of the importance of preventing drug abus
Efektivitas Strategi Direct Reading Thingking Activities terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas strategi direct reading thingking activities terhadap peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V sekolah dasar pada mata pelajaran bahasa indonesia SD Negeri Anggadita III Kecamatan Klari Karawang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri Anggadita III Kecamatan Klari Karawang yang berjumlah 46 orang siswa. Dengan mengambil sampel 2 rombel yaitu kelas VA dan VB. Kelas VA sebagai kelas eksperimen dan kelas VB sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen soal 30 butir pilihan ganda pada mata pelajaran bahasa indonesia. Teknik analisis data untuk menguji hipotesis dilakukan dengan perhitungan statistika SPSS Versi 25. Hasil dari uji validitas instrumen soal kemampuan membaca pemahaman siswa pada mata pelajaran bahasa indonesia diperoleh 20 butir instrumen yang dinyatakan valid dan 30 butir instrumen yang diujicobakan di sampel sekolah lain, yaitu di kelas VA dan VB SD Negeri Anggadita III Kecamatan Klari Karawang. Hasil dari uji Reliabitas diperoleh nilai r11 = 0,930. Hasil pengujian hipotesis, terdapat perbedaan yang signifikan antara strategi direct reading thingking activities pada mata pelajaran bahasa indonesia dengan strategi konvensional. Hal ini diperoleh rhitung 0,930 ≥ rtabel 0,361 dengan signifikans 0,05 dan n = 46 menunjukkan bahwa hipotesis diterima. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa strategi direct reading thingking activities pada mata pelajaran bahasa indonesia terhadap peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa terdapat perbedaan yang kuat
- …