5 research outputs found
Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Lagu dan Media Audio Visual
Pembelajaran Bahasa Inggris berbasis lagu dan media audio-visual sangat cocok diimplementasikan bagi siswa khususnya di tingkat dasar. Lagu menjadi sumber belajar yang baik untuk pembelajaran bahasa Inggris dengan didukung media audio-visual karena sangat mendukung proses belajar siswa dalam meningkatkan kemampuannya dalam melafalkan, menghafalkan kosakata dan ungkapan bahasa Inggris yang sederhana. Penerapan lagu dan media audio-visual sesuai dengan kebutuhan anak dalam proses belajar. Selama kegiatan pembelajaran bahasa Inggris berlangsung, siswa diberi stimulasi dengan memperdengarkan lagu yang dapat dilihat dan didengar langsung dan sesuai dengan target yang ingin dicapai dari pengajaran ini yaitu siswa partisipasi aktif mampu melafalkan, menghafalkan kosa kata dan ungkapan bahasa Inggris yang sederhana. IbM pengabdian yang dilakukan benar-benar merupakan kegiatan yang bersinergi secara positif dengan masyarakat khususnya siswa TPA Jannatul Firdaus. Hasil kegiatan pengabdian selama 3 (tiga) bulan menunjukkan kemampuan siswa yang mengalami peningkatan yang cukup baik dalam memahami bahasa Inggris. Hal ini dapat dilihat melalui partisipasi siswa sejak awal hingga akhir kegiatan. Para siswa lebih bersemangat dan percaya diri dalam mengucapkan kata-kata sederhana dalam Bahasa Inggris
Investigating EFL Students’ Perception of English Vocabulary Acquisition Through Online Gaming
This study focuses on university students’ opinion about secondary vocabulary acquisition through an online game. This study employs a descriptive quantitative method using questionnaire to gather the data. The whole population in this study was the fourth semester students of Akadami Bahasa Asing UMI. The samples were students who frequently play online game specifically Player Unknown’s Battleground (pubg), from class C1 until C4. The sample was taken by using purposive sampling technique. This research was conducted by distributing questionnaires to students who were respondents, after which they were input and analyzed through the SPSS program. The findings revealed that based on the 12 items that were given, the most chosen by students was item 2 and 8, students who understood the meaning of new vocabularies when playing games and students who made a new vocabulary list and wrote the translation in Indonesian were the opinions most chosen by students with an occasional scale of 60%
Enhancing English Learning in an Islamic University Context: Identifying and Addressing Key Challenges
This study explores the factors contributing to students' difficulties in achieving effective English learning at the Muslim University of Indonesia (UMI) and identifies strategies to overcome these challenges. Utilizing a qualitative descriptive research design, data were collected through observations, interviews, and documentation with five fifth-semester students from the English Department. The findings reveal six critical barriers: lack of practice, vocabulary deficiency, environmental factors, lack of interest, low self-confidence, and pronunciation challenges. These factors significantly hinder students' English language proficiency, which is essential for their academic and professional success. The study suggests targeted interventions, including increasing practice opportunities, enhancing vocabulary instruction, creating supportive learning environments, tailoring materials to students' interests, building confidence, and improving pronunciation practice. The implications of these findings highlight the need for comprehensive and context-specific strategies in English as a Foreign Language (EFL) education. Future research should further investigate these areas, considering alternative interpretations and the long-term impact of these factors on language proficiency. By addressing these challenges, educators and policymakers can enhance English language education and support students in achieving their full potential
PELATIHAN BAHASA INGGRIS BAGI SUPIR PARIWISATA DI KOTA MAKASSAR
Kurangnya kemampuan berbahasa Inggris Supir Pariwisata di kota Makassar menjadi sebuah momentum fundamental Tim Pengabdian Masyarakat Unismuh Makassar dan UMI Makassar untuk mengadakan short course pembelajaran speaking English and practice untuk terkhusus supir pariwisata di Kota Makassar mengingat Kota Makassar adalah destinasi terkenal dibagian tengah Indonesia dan ramai di datangi wisatawan mancanegara. Nilai pendapatan supir parwisata kota Makassar akan sangat dipengaruhi oleh ketidakmampuan mereka berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Pengemudi pariwisata harus dapat berkomunikasi dalam bahasa Inggris untuk membantu pengunjung asing yang berbicara bahasa Inggris sebagai bahasa utama mereka. Oleh sebab itu supir pariwisata kota Makassar seharusnya memiliki kemampuan berkomunikasi baik dalam bahasa Inggris sehingga dapat membantu mereka dalam melaksanakan aktifitasnya aktif berkomunikasi dan bercakap dengan wisatawan mancanegara yang akan berkunjung ke kota Makassar pasca pandemic nanti apabila pemerintah telah membuka penerbangan luar negeri. Kegiatan pelatihan ini tiada lain di laksanakan untuk membantu supir pariwisata kota makassar dapat berbahasa Inggirs yang nantinya kan meningkatkan income mereka dan tamu mancanegara nantinya tidak mengalami miss communication dalam bercakap dengan supir pariwisata di kota Makassar untuk mengunjungi daerah wisata dan lokasi tujuanya. Metode yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan pelatihan bahasa Inggris ini antara lain ceramah, tanya jawab, diskusi, simulasi, dan bercakap berpasangan atau kelompok karena kegiatannya berbentuk pelatihan. Maka Program pelatihan bahasa Inggris ini dilakasanakan selama empat minggu. Kegiatan ini terkhusus untuk pengemudi pariwisata kota Makassar dan memiliki jadwal pertemuan dua kali seminggu yang masing-masing berlangsung selama 60 menit di setiap sekali pertemuan. Adapun jumlah peserta yang ikut berpartisipasi yaitu para supir pariwisata kota Makassar sebanyak 12 orang. Materi yang di berikan dirangkum menjadi sebuah buku saku kemudian diberikan kepada setiap peserta meliputi salam, anka berupa (alamat, tanggal, waktu), menguasai perhitungan uang, menjelaskan objek lokal secara singkat, memberikan informasi tentang budaya dan adat istiadat lokal, mampu memberikan petunjuk, memberikan saran, mengucapkan terimakasih dan meminta maaf. Pemberian materi tersebut karena berdasarkan hasil data empiris yang digali dari hasil wawancara dari sejumlah driver yang sering mereka gunakan ketika bercakap dengan para wisman. Hasil pengabdian ini sangat membantu para supir pariwisata dan memberikan respon positif dan antusiasme dalam latihan percakapan dan interaksi menggunakan strategi bermain peran dan interaksi interpersonal dalam bercakap Bahasa Inggris
Investigating EFL Students' Perception of English Vocabulary Acquisition Through Online Gaming
This study focuses on university students' opinion about secondary vocabulary acquisition through an online game. This study employs a descriptive quantitative method using questionnaire to gather the data. The whole population in this study was the fourth semester students of Akadami Bahasa Asing UMI. The samples were students who frequently play online game specifically Player Unknown's Battleground (pubg), from class C1 until C4. The sample was taken by using purposive sampling technique. This research was conducted by distributing questionnaires to students who were respondents, after which they were input and analyzed through the SPSS program. The findings revealed that based on the 12 items that were given, the most chosen by students was item 2 and 8, students who understood the meaning of new vocabularies when playing games and students who made a new vocabulary list and wrote the translation in Indonesian were the opinions most chosen by students with an occasional scale of 60%