12 research outputs found
Modul pengembangan keprofesian berkelanjutan guru matematika smp terintegrasi penguatan pendidikan karakter: d kelompok kompetensi
Program pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru merupakan tindak lanjut dari hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) 2015 dan bertujuan meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya.
Sebagai salah satu upaya untuk mendukung keberhasilan suatu program diklat, Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar pada tahun 2017 melaksanakan riview, revisi, dan mengembangkan modul paska UKG 2015 yang telah terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan Penilaian Berbasis Kelas, serta berisi materi pedagogik dan profesi yang akan dipelajari oleh peserta selama mengikuti program pengembangan keprofesian berkelanjutan.
Modul pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru jenjang sekolah menengah pertama ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan wajib bagi para peserta diklat untuk dapat meningkatkan pemahaman tentang kompetensi pedagogik dan profesi terkait dengan tugas pokok dan fungsinya
Modul pengembangan keprofesian berkelanjutan guru matematika smp terintegrasi penguatan pendidikan karakter: d kelompok kompetensi
Program pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru merupakan tindak lanjut dari hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) 2015 dan bertujuan meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya.
Sebagai salah satu upaya untuk mendukung keberhasilan suatu program diklat, Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar pada tahun 2017 melaksanakan riview, revisi, dan mengembangkan modul paska UKG 2015 yang telah terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan Penilaian Berbasis Kelas, serta berisi materi pedagogik dan profesi yang akan dipelajari oleh peserta selama mengikuti program pengembangan keprofesian berkelanjutan.
Modul pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru jenjang sekolah menengah pertama ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan wajib bagi para peserta diklat untuk dapat meningkatkan pemahaman tentang kompetensi pedagogik dan profesi terkait dengan tugas pokok dan fungsinya
Guru pembelajar modul matematika SMP: kelompok kompetensi C pedagogik model pembelajaran matematika
Peningkatan kualitas pendidikan saat ini menjadi prioritas, baik oleh pemerintah pusat maupun daerah. Salah satu komponen yang menjadi fokus perhatian adalah peningkatan kompetensi guru. Peran guru dalam pembelajaran di kelas merupakan kunci keberhasilan untuk mendukung keberhasilan belajar siswa. Guru yang profesional dituntut mampumembangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan output dan outcome pendidikan yang berkualitas
IMPLEMENTASI KURIKULUM MATEMATIKA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Penelitian ini bertujuan mengkaji implementasi kurikulum Matematika dalam meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada sekolah menengah pertama. Keterampilan berpikir tingkat tinggi salah satu kompetensi penting di abad ke-21. Keterampilan berpikir tingkat tinggi didefinisikan sebagai keterampilan menganalis, mengevaluasi, mengkreasi, menalar, berpikir kritis, dan memecahkan masalah. Hasil studi menunjukkan bahwa keterampilan berpikir tingkat tinggi Matematika siswa sekolah menengah pertama masih rendah. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengapa keterampilan berpikir tingkat tinggi masih belum optimal. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan metode deskriptif evaluatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) perumusan tujuan kurikulum Matematika sudah sesuai dengan hasil analisis kebutuhan kurikulum Matematika dalam meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi; 2) faktor pendukung untuk mencapai tujuan kurikulum Matematika yang ditetapkan mencakup kualifikasi dan kompetensi guru Matematika, kompetensi pengembang kurikulum, ruang lingkup, alokasi waktu, dan strategi implementasi dinilai sudah memadai; 3) implementasi (penyusunan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran) yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dinilai sulit untuk dilaksanakan; dan 4) tingkat penguasaan keterampilan berpikir tingkat tinggi Matematika pada siswa sekolah menengah pertama masih rendah. Secara umum hasil penelitian menujukkan bahwa implementasi kurikulum Matematika dalam meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa sekolah menengah pertama dinilai masih sulit dilaksanakan
This study aims to examine the implementation of Mathematics curriculum in increasing the higher order thinking skills in Junior High Schools. Higher order thinking skill is one of the important competencies in the 21st century. Higher order thinking skill refers to the skills in analyzing, evaluating, creating, reasoning, critical thinking, and problem solving. From the results of the study, it is found that higher order thinking skills in Mathematics in Junior High Schools are still low. Therefore, it is necessary to conduct a study on why higher order thinking skills have not been well developed optimally. This research was conducted using quantitative and qualitative approaches with descriptive evaluative methods. The data collection techniques were taken through questionnaires, interviews, tests, and documentations. The findings of the study reveal that: 1) The formulation of objectives of the Mathematics curriculum has matched to the mathematical curriculum result of need assessment to increase the higher order thinking skills; 2) Supporting factors to achieve the stated objectives of the Mathematics curriculum, which include the Mathematics teacher’s qualifications and competencies, curriculum developers competencies, scope, time allocation, and stategies implementation are considered to be adequate; 3) The implementation (creating lesson plans, implementation of learning process, and assessment of learning outcomes) which can increase the higher order thingking skills are considered to be difficult to implement; and 4) The mastery level of high order thinking skills in Mathematics among junior high school students are still at the low level. In general, the result of the study shows that the implementation of Mathematics curriculum in increasing the higher order thinking skils in junior high school is still considered to be difficult to implement
Guru pembelajar modul matematika SMP: kelompok kompetensi D kurikulum matematika 1, sejarah filsafat dan aljabar 1
Modul ini hanya terdiri dari beberapa kegiatan pembelajaran mengenai Pengembangan kurikulum, yaitu mengenai pengembangan kurikulum, SKL, KI, KD, dan indikator, karakteristik dan tujuan mata pelajaran, serta desain pembelajaran saintifik.
Selain itu penyusunan modul ini dimaksudkan untuk memberikan bantuan bagi para guru matematika SMP/MTs dalam menguasai materi bentuk aljabar, faktorisasi bentuk
aljabar, persamaan garis lurus, perbandingan dan penerapannya dalam pembelajaran Matematika
Modul pengembangan keprofesian berkelanjutan guru matematika smp terintegrasi penguatan pendidikan karakter: c kelompok kompetensi
Program pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru merupakan tindak lanjut dari hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) 2015 dan bertujuan meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya.
Sebagai salah satu upaya untuk mendukung keberhasilan suatu program diklat, Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar pada tahun 2017 melaksanakan riview, revisi, dan mengembangkan modul paska UKG 2015 yang telah terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan Penilaian Berbasis Kelas, serta berisi materi pedagogik dan profesi yang akan dipelajari oleh peserta selama mengikuti program pengembangan keprofesian berkelanjutan.
Modul pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru jenjang sekolah menengah pertama ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan wajib bagi para peserta diklat untuk dapat meningkatkan pemahaman tentang kompetensi pedagogik dan profesi terkait dengan tugas pokok dan fungsinya
PENGEMBANGAN KURIKULUM MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PENALARAN DAN PEMECAHAN MASALAH
The Trending topic in International Mathematics and Science Study (TIMSS) and the Program for International Student Assessment (PISA) have become a new standard for mathematics learning. One of the objectives of the study from TIMSS and PISA is to know the students' abilities in reasoning, identifying, and understanding, and using the basic mathematics needed in daily life. Or in other words, students must have mathematical literacy. The concept of mathematical literacy is intended the ability of individuals to formulate, use, and interpret mathematics in various contexts. This includes mathematical reasoning and using mathematical concepts, procedures, facts, and equipment to describe, explain, and predict phenomena or events (OECD, 2013). Indonesia has participated in TIMSS and PISA studies several times, from the TIMSS and PISA study results, it shows that students have not been able to develop optimally about their thinking abilities in mathematics schools and are still low in ability (1) to understand complex information, (2) theory , analysis and problem solving, (3) using tools, procedures and problem solving and (4) conducting investigations. In 2014, the National Council of Teachers of Mathematics (NCTM) stated that learning mathematics today is still too formal, lacks connection with the meaning, understanding, and application of mathematical concepts, and fails to give sufficient attention to the ability of reasoning and solving problem. These results indicate that there needs to be a change in curriculum orientation, which is not to burden students with content but prioritize the aspects of essential abilities needed by all citizens to participate in developing their country in the 21st century. Therefore it is necessary to develop a mathematics curriculum that enhances students' abilities in reasoning and problem solving in order to improve the quality of mathematics for students knowledge and skill in this global era
Guru pembelajar modul matematika SMP: kelompok kompetensi D pedagogik kurikulum matematika SMP I
Peningkatan kualitas pendidikan saat ini menjadi prioritas, baik oleh pemerintah pusat maupun daerah. Salah satu komponen yang menjadi fokus perhatian adalah peningkatan kompetensi guru. Peran guru dalam pembelajaran di kelas merupakan kunci keberhasilan untuk mendukung keberhasilan belajar siswa. Guru yang profesional dituntut mampu membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan output dan outcome pendidikan yang berkualitas
Guru pembelajar modul matematika SMP: kelompok kompetensi C model pembelajaran matematika, statistika dan peluang
Ruang lingkup materi dalam modul ini meliputi:pengertian pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik, dan model
pembelajaran; prinsip pembelajaran; model pembelajaran berbasis Discovery Learning; model pembelajaran berbasis Problem Based Learning; model pembelajaran berbasis Project Based Learning; pendekatan Open-Ended; pendekatan Cooperative learning; dan pendekatan Differentiated Instruction
Modul pengembangan keprofesian berkelanjutan mata pelajaran matematika SMP terintegrasi penguatan pendidikan karakter dan pengembangan soal: kelompok kompetensi C
Dalam proses pembelajaran agar siswa memahami setiap penjelasan yang diberikan maka seorang guru harus dapat menentukan strategi dan model pembelajaran yang akan digunakan. Strategi pembelajaran dan model berhubungan dengan cara–cara yang dipilih guru untuk menyampaikan materi yang akan membantu siswa dalam menerima materi pembelajaran.
Setiap proses pembelajaran melibatkan mata pelajaran atau tema yang sedang dilaksanakan, metode pembelajaran yang digunakan oleh guru, serta pengelolaan kelas. Dalam rangkaian penyelenggaraan proses belajar mengajar di kelas guru memiliki kesempatan leluasa untuk mengembangkan karakter siswa. Guru dapat memilih bagian dari mata pelajarannya atau tema pelajaran untuk diintegrasikan dengan pengembangan karakter siswa. Metode belajar yang dipilihpun dapat menjadi media pengembangan karakter.
Ruang lingkup materi matematika salah satunya adalah statistika dan peluang yang meliputi menentukan ukuran pemusatan yang tepat untuk suatu kelompok, memilih representasi yang tepat dalam penyajian data, menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan konsep statistika serta memahami konsep-konsep dasar peluang sehingga mampu menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan peluang.
Penguasaan Guru akan materi statistika dan peluang ini sangat penting karena akan meningkatkan profesionalisme Guru dalam membelajarkan mata pelajaran matematika di SMP/MTs
