271 research outputs found

    Pengaruh Metode Demonstrasi disertai Video Animasi Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VIII SMPN 6 Kerinci

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode demonstrasi disertai video animasi terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VIII SMPN 6 Kerinci. Metode yang digunakan dlaam peneltiian ini yaitu peneltiian Quasi Eksperimen. Sampel penelitian ini yaitu siswa kelas VIII A sebagai kelas kontrol dan siswa kelas VIII C sebagai kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan post-test dengan rancangan non equivalent post-test only control group design. Teknik analisis data menggunakan uji-t. Hasil analisis data diperoleh bahwa rata-rata hasil belajr siswa di kelas eksperimen yaitu 78,18 dan kelas kontrol 64,79. Hasil uji hipotesis diperoleh thitung=6,3459 dan ttabel=2,0137 dengan arti thitung> ttabel  sehingg H0 ditolak dan H1 diterima, jadi dapat disimpulkan metode demonstrasi disertai video animasi berpenagruh terhadap hasil belajar

    Analisis Kebutuhan Pengembangan Buku Ajar Etnobotani Berbasis Sains Keislaman

    Get PDF
    Ketersediaan buku ajar merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan pembelajaran. Penelitian ini bertujujan untuk mendeksripsikan kebutuhan mahasiswa Program Studi Tadris Biologi IAIN Kerinci terhadap buku ajar etnobotani. Metode peneltian menggunakan deskriptif eksploratif dengan subjek penelitian yaitu mahasiswa semester enam program studi tadris Biologi IAIN Kerinci sebanyak 30 orang. Mahasiswa yang menjadi subjek penelitian adalah mahasiswa yang telah atau sedang menempuh mata kuliah etnobotani. Sampel penelitian diambil secara acak.  Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan angket mahasiswa. Adapun teknik analisis data yaitu secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya kebutuhan terhadap pengembangan buku ajar etnobotani berbasis sains keislaman

    Pengembangan Modul Fisiologi Tumbuhan Berorientasi Konstruktivisme Dilengkapi Peta Pikiran

    Get PDF
    Mahasiswa membutuhkan suatu bahan perkuliahan yang dapat membantu dan memudahkan mereka dalam perkuliahan, serta dapat meningkatkan aktivitas dan motivasi belajar. Karena itu, perlu dikembangkan bahan perkuliahan dalam bentuk lain, yakni modul berorientasi konstruktivisme dilengkapi peta pikiran yang valid, praktis dan efektif untuk perkuliahan Fisiologi tumbuhan di IAIN Kerinci. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan model 4D. Tahapan yang dilakukan yaitu 1) pendefinisian (define), 2) perancangan (design), 3) pengembangan (develop), dan penyebaran (dissiminate). Pada tahap define dilakukan analisis silabus, wawancara dengan dosen, dan analisis mahasiswa. Pada tahap design  dilakukan perancangan modul. Tahap develop terdiri atas tahap validasi, dan praktikalitas. Setelah dirancang, modul divalidasi oleh 4 orang validator. Untuk praktikalitas, modul diuji cobakan kepada mahasiswa semester VI B Progam Studi Pendidikan Biologi IAIN Kerinci. Kegiatan perkuliahan diamati oleh 1 orang observer. Melalui analisis data diperoleh data validitas, praktikalitas, dan efektivitas. Data yang diperoleh dianilisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil validasi  menunjukkan bahwa modul berorientasi konstruktivisme dilengkapi peta pikiran sudah sangat valid dari segi isi dan konstruk. Berdasarkan analisis data praktikalitas diperoleh bahwa modul berorientasi konstrutivisme dilengkapi peta pikiran sudah sangat praktis digunakan dalam perkuliahan Fisiologi Tumbuhan, terlihat dari pelaksanaan perkuliahan yang sesuai rencana dan efisien waktu, petunjuk modul jelas, isi modul sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Kata kunci: Modul, Fisiologi Tumbuhan, Kontruktivisme, Peta Pikira

    PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

    Get PDF
    Abstract: The purpose of this research paper is to increase understanding of natural features concept in social studies through NHT type of cooperative learning model.The form of the research paper is classroom action research in amount of 2 cycles. Every cycle consists of 4 stages, they are: planning, observation action, implementation, and reflection. The technique of collecting the data uses observation, test, interview, and documentation. The technique of analysing the data uses interactif analysing. Based on the result of the research, it can be concluded that : using NHT type cooperative learning can increase the understanding concept of nature features in social studies. Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep kenampakan alam dalam pelajaran IPS melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas sebanyak 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data digunakan teknik observasi, tes wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan pemahaman konsep kenampakan alam dalam pelajaran IPS. Kata Kunci : Pemahaman konsep, pembelajaran kooperatif tipe NH

    Studi Etnobotani Pada Prosesi Pernikahan Masyarakat Desa Tanjung Pauh Kabupaten Kerinci

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk melakukan klasifikasi dan mengetahui macam ragam dan jenis etnobotani yang ada dalam prosesi pernikahan masyarakat Kerinci yaitu di desa Tanjugn Pauh. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Informan penelitian merupakan tokoh adat, tokoh Agama dan masyarakat Kerinci. Sampel dari berbagai tokoh adat, tokoh agama dan masyarakat ini dengan menggunakan purposif sampling. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan 5 jenis tumbuhan dalam prosesi pernikahan masyarakat Kerinci yang kesemuanya mempunya fungsi uniknya masing-masing

    Improving Student Learning Outcomes by Using the PJBL Model Assisted by the EDU Assemblr Application Media

    Get PDF
    This study aims to improve student learning outcomes in the water cycle material with the Project Based Learning learning model assisted by the Assemblr EDU application media, describing the increase in student learning outcomes in the water cycle material after creating an Augmented Realty project assisted by the Assemblr EDU application media. The research conducted was a class action research that had been carried out in 2 cycles. The research subjects were fifth grade students at SDN 2 Mungkung Rejoso, a total of 15 students in the even semester of the 2022/2023 academic year. The research results obtained showed that there was an increase in student learning outcomes after applying the Project Based Learning learning model with the help of the Assemblr EDU application media.   Keywords: improvement, PJBL learning, Assemblr EDU, Augmented Realty

    Analisis Tingkat Kejenuhan Siswa Sebelum, Selama, dan Setelah Pembelajaran Sains

    Get PDF
    This research aimed to reveal and compare students' levels of boredom before, during, and after science learning, utilizing a quantitative approach with descriptive and comparative methods. The study included a sample of 188 students from MTsN 1 Sungai Penuh City, selected through purposive sampling. Data on student boredom during science learning were collected using the Academic Emotions Questionnaire: Class Related. This questionnaire comprises 80 statements, with 23 for before, 43 for during, and 14 for after participating in science learning. Each statement offers five alternative responses, ranging from strongly agree to strongly disagree. Subsequently, the collected data were analyzed using descriptive statistics and analysis of variance (ANOVA). The research findings indicate that students' overall boredom in science learning falls within the medium category—before (2.14), during learning (2.55), and after science learning (2.40). ANOVA testing revealed a significant difference in boredom levels before, during, and after science learning. Notably, the highest saturation occurred during learning, followed by after and before learning. These results emphasize the need for teachers to consider discussions for each learning condition and factors contributing to student boredom when designing learning experiences. The ultimate goal is to minimize the level of boredom in science learning.Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan dan membandingkan tingkat kejenuhan siswa sebelum, selama, setelah pembelajaran sains. Penelitian ini menggunakan pendekatan kauntitatif dengaan metode deskriptif dan komparatif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 188 siswa MTs N 1 Kota Sungai Penuh yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data mengenai kejenuhan siswa dalam pembelajaran sains dikumpulkan menggunakan Academic Emotions Questionnaire: Class Related. Kuesioner ini terdiri dari 80 pernyataan yang terbagi menjadi 23 pernyataan untuk sebelum, 43 pernyataan untuk selama, dan 14 pernyataan untuk setelah mengikuti pembelajaran sains. Terdapat lima alternatif jawaban atau respon untuk setiap pernayataan, yaitu sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju. Selanjutnya data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan analysis of variance (ANOVA). Hasil penelitian bahwa kejenuhan siswa dalam pembelajaran sains secara keseluruhan berada pada kategori sedang, baik sebelum (2.14), selama pembelajaran (2.55), dan setelah pembelajaran sains (2.40). Selanjutnya berdasarkan uji kompartif melalui ANOVA ditemukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan untuk tingkat kejenuhan sebelum, selama, dan setelah pembelajaran sains, yaitu dengan nilai . Tngkat kejenuhan ditemukan paling tinggi selama pembelajaran. Kemudian diikuti setelah dan sebelum pembelajaran. Masing-masing diskusi untuk setiap kondisi pembelajaran dan faktor yang berkontribusi terhadap kejenuhan siswa dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pengajar untuk mendesain pembelajaran yang fokus pada kondisi siswa. Dengan tujuan untuk meminimalisir tingkat kejenuhan dalam pembelajaran sains

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PJBL BERBANTUAN MEDIA APLIKASI COMICA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PENGAMALAN NILAI-NILAI PANCASILA PADA SISWA KELAS V

    Get PDF
    Basic education is the right time to instill moral values ​​in students. However, most students are still unable to implement Pancasila values ​​in everyday life. So we need a form of learning that can improve character life in accordance with Pancasila values. This classroom action research aims to improve student learning outcomes through the application of the Project Based Learning (PjBL) model using comic media. This research was conducted in two cycles consisting of four stages, namely planning, action, observation, and reflection. The research participants were fifth grade students in Nganjuk Regency consisting of 15 students who were selected as a purposive sampling. Data was collected through post test and class observation. The treatment in this study is the application of the PjBL model in learning. The results showed that the application of the PjBL model using comics in the second cycle was able to significantly improve student learning outcomes. In addition, the results of class observations show that students are more involved, motivated and active in the learning process. Overall, this study shows that the PjBL model is effective in improving student learning outcomes. This study emphasizes the importance of integrating Pancasila education as character building and collaborative learning in the classroom to improve student learning outcomes

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PJBL BERBANTUAN MEDIA APLIKASI COMICA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PENGAMALAN NILAI-NILAI PANCASILA PADA SISWA KELAS V

    Get PDF
    Basic education is the right time to instill moral values ​​in students. However, most students are still unable to implement Pancasila values ​​in everyday life. So we need a form of learning that can improve character life in accordance with Pancasila values. This classroom action research aims to improve student learning outcomes through the application of the Project Based Learning (PjBL) model using comic media. This research was conducted in two cycles consisting of four stages, namely planning, action, observation, and reflection. The research participants were fifth grade students in Nganjuk Regency consisting of 15 students who were selected as a purposive sampling. Data was collected through post test and class observation. The treatment in this study is the application of the PjBL model in learning. The results showed that the application of the PjBL model using comics in the second cycle was able to significantly improve student learning outcomes. In addition, the results of class observations show that students are more involved, motivated and active in the learning process. Overall, this study shows that the PjBL model is effective in improving student learning outcomes. This study emphasizes the importance of integrating Pancasila education as character building and collaborative learning in the classroom to improve student learning outcomes
    corecore