14 research outputs found
INISIASI MENYUSU DINI LANGKAH AWAL KEBERHASILAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KASSI-KASSI KOTA MAKASSAR
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan suatu proses kontak kulit antara ibu dan bayinya segera setelah bayi lahir, yang banyak memberi manfaat pada ibu dan bayinya. Bayi yang senantiasa di dekap oleh ibunya akan merasakan kehangatan. Bayi yang diletakkan di antara kedua payudara ibu segera setelah lahir, akan merangkak mencari payudara ibunya. Proses tersebut berpengaruh terhadap pelepasan oksitosin yang dapat membuat rahim berkontraksi dengan baik sehingga mengurangi perdarahan setelah melahirkan. Inisiasi Menyusu Dini akan menjamin produksi Air Susu Ibu (ASI) yang memadai, sesuai dengan kebutuhan bayiTujuan dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan ibu hamil tentang Inisiasi Menyusu Dini sebagai Langkah awal keberhasilan ASI Eksklusif. Pelaksanaan kegiatan ini dengan cara memberikan penyuluhan pada ibu hamil dengan tetap memperhatikan protoKol Kesehatan di masa pandemic. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah target peserta telah tercapai sebanyak 45 orang ibu hamil dan meningkatnya pengetahuan ibu hamil yang diukur dengan menggunakan kuesioner. Kesimpulan yang didapatkan adalah adanya peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang Inisiasi Menyusu Dini, Ibu hamil termotivasi dan berkomitmen untuk melakukan Iisiasi Menyusu Dini. Saran yang dapat diberikan adalah lebih mengintensifkan penyuluhan tentang Inisiasi Menyusu Dini pada masa kehamilan sehingga ibu hamil mendapatkan pengetahuan sehingga bisa menerapkannya pada saat persalinan, perlu adanya motivasi dari ibu hamil dan dukungan dari keluarga dalam penerapan Inisiasi Menyusu Din
PENERAPAN PIJAT OKSITOSIN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CENDRAWASIH MAKASSAR
Setiap ibu menghasilkan Air Susu Ibu (ASI) yang merupakan pangan kompleks karena mengandung zat-zat gizi lengkap, yang merupakan nutrisi ideal untuk menunjang kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan bayi secara optimal. Survey yang dilakukan oleh Helen Keller International pada tahun 2002 menyebutkan bahwa rata-rata bayi di Indonesia hanya mendapatkan ASI eksklusif selama 1,7 bulan. tujuan dari kegiatan ini adalah menerapkan pijat oksitosin untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu post partum di Wilayah Kerja Puskesmas Cendrawasih Makassar. Kegiatan ini berbentuk intervensi fisik secara langsung pada ibu nifas/post partum, dimana pelaksanaannya dimulai dengan pemberian penyuluhan/health education tentang tujuan, manfaat dan cara melakukan pijat oksitosin. Penerapan pijat oksitosin diberikan pada ibu-ibu nifas dan dilakukan evaluasi pengaruh pijat oksitosin tersebut satu minggu kemudian. Hasil menunjukkan bahwa mayoritas responden melakukan penerapan ulang pijat oksitosin di rumah (86,40%), hal ini sejalan dengan jumlah ibu yang mengalami peningkatan produksi ASI (81,80%)
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SADARI UNTUK DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI MAN JENEPONTO TAHUN 2021
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah pemeriksaan payudara oleh diri sendiri untuk mendeteksi segala kelainan yang ada pada payudara. Dilakukannya SADARI dapat mendeteksi dini ketidaknormalan atau perubahan yang terjadi pada payudara, serta untuk mengetahui benjolan yang memungkinkan adanya kanker payudara karena penemuan secara dini adalah kunci menyelamatkan hidup. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan tentang SADARI untuk deteksi dini kanker payudara terhadap pengetahuan dan sikap remaja putri kelas XI MAN Jeneponto. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian Quasi Eksperimen dengan rancangan penelitian “One Group Pre-test Post-test” dan pengambilan sampel menggunakan teknik Quota Sampling sebanyak 58 orang. Penelitian dilakukan bulan Februari-Mei 2021 menggunakan format pengumpulan data. Dianalisis secara bivariat menggunakan uji Wilcoxon α = 0,05. Kesimpulan bahwa ada pengaruh pemberian penyuluhan kesehatan tentang SADARI terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap remaja putri kelas XI MAN Jeneponto tahun 2021
UPAYA PEMBERDAYAAN IBU HAMIL MELALUI PENINGKATAN PENGETAHUAN MENGENAI ASI EKSLUSIF DAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI PUSKESMAS MINASA UPA MAKASSAR
Abstrak. Menyusui merupakan cara terbaik dalam memenuhi kebutuhan nutrisi bagi bayi dimana prosesnya berlangsung secara alamiah. Meskipun setiap ibu secara alamiah bisa memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada bayinya, tetapi tetap harus diajarkan tentang cara teknik menyusui yang baik dan benar. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang ASI eksklusif dan keterampilan teknik menyusui yang baik dan benar. Lokasi kegiatan di wilayah kerja Puskesmas Minasa Upa Makassar. Metode pelaksanaan dengan melakukan penyuluhan kepada ibu hamil, keluarga dan masyarakat. Penyuluhan dilakukan secara perorangan dengan mengikuti protokol kesehatan masa new normal. Hasil kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan ibu hamil tentang ASI eksklusif dan teknik menyusui yang baik dan benar. Kesimpulan yang didapatkan adalah adanya peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang ASI Eksklusif dan teknik menyusui yang benar, Ibu hamil dapat mempergakan ulang tentang teknik menyusui yang benar. Saran yaitu lebih mengintensifkan penyuluhan dalam bentuk konseling dan demonstrasi. Perlu dukungan dari keluarga dan masyarakat dalam pemberian ASI eksklusif dan Teknik Menyusui Yang Benar.Kata Kunci : Ibu Hamil, ASI Eksklusif, Teknik Menyusui Yang Bena
SCREENING PENYAKIT SISTEMIK DENGAN METODE IVA PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH PUSKESMAS DONGI KECAMATAN PITU RIAWA KABUPATEN SIDRAP
Setiap tahun ratusan ribu wanita terinfeksi Human Papilloma Virus dan di dunia ribuan wanita meninggal karena Ca serviks. Ca serviks merupakan jenis penyakit Ca yang terjadi pada leher serviks yang terletak pada bagian bawah, yang membuka ke arah liang vagina. Pencegahan Ca serviks yang paling efektif dengan melakukan deteksi dini dengan papsmear atau dengan IVA. Metode IVA merupakan salah satu metode yang efektif dan efisien untuk mendeteksi dini Ca serviks. Kegiatan ini bertujuan untuk deteksi dini kanker leher rahim pada wanita usia subur di wilayah Puskesmas Dongi Sidrap, melalui identifikasi gejala awal keganasan serviks pada wanita (telah aktif seksual), identifikasi kasus berdasarkan faktor risiko pada wanita usia subur, melakukan penyuluhan kesehatan, serta merujuk temuan kasus untuk tindakan kuratif pada wanita usia subur di Puskesmas Dongi Sidrap. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk intervensi yaitu dengan melakukan pemeriksaan langsung terhadap sasaran Berdasarkan hasil pemeriksaan IVA, dari 4 orang yang hasil yang ditemukan abnormal, 1 orang dirujuk ke bagian obgyn sedangkan 3 orang lainnya diarahkan untuk melakukan pemeriksaan ulang 1 bulan kemudian, sedangkan 120 orang lainnya dilakukan upaya promotif dan preventif berupa pendidikan kesehatan berkaitan dengan kesehatan reproduksi dan dibekali modul berisikan informasi tentang kanker serviks, pencegahan serta penanganannya melalui pemeriksaan IVA, dianjurkan untuk tetap melakukan kontrol ulang secara aktif dengan pemeriksaan setelah 5 tahun atau apabila mengalami keluhan agar berkonsutasi kepada petugas kesehatan
KEHAMILAN PADA USIA REMAJA DENGAN OUTPUT MATERNAL NEONATAL DI PUSKESMAS JONGAYA
ABSTRAK Proses kehamilan dan kelahiran pada usia remaja turut berkontribusi dalam meningkatkan angka kematian perinatal di Indonesia. Menurut Sarwono (2005) pada ibu hamil usia remaja sering mengalami komplikasi kehamilan yang buruk seperti persalinan prematur, berat bayi lahir rendah (BBLR) dan kematian perinatal. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan kehamilan pada usia remaja dengan output maternal dan neonatal di Puskesmas Jongaya Makassar. Penelitian ini menggunakan penelitian observational yang bersifat deskriptif dengan metode crosssectional. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2020 di Puskesmas Jongaya Makassar. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang melahirkan pada usia remaja tahun 2019 sampai Juni 2020, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total Sampling, artinya mengambil semua populasi sebagai sampel. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner untuk memperoleh keterangan sesuai dengan tujuan penelitian. Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mencatat semua persalinan usia remaja dan melihat out put maternal neonatal dari data medical record Puskesmas Jongayya dengan Teknik Analisis Data menggunakan uji dilakukan analisis statistik dengan menggunakan Uji Chi Square. Hasil penelitian; ada hubungan antara ibu hamil usia remaja dengan partus lama (p=0,003), ada hubungan antara ibu hamil usia remaja dengan BBLR (p=0,001), tidak ada hubungan hamil usia remaja dengan perdarahan (p=0,179), tidak ada hubungan hamil usia remaja dengan prematur(p=0,155). Kata kunci : Kehamilan remaja, maternal, neonata
Analisis Faktor Sosial Ibu yang Berpengaruh Terhadap Keberhasilan Menyusui Pada Dua Bulan Pertama di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi Makassar
Menyusui merupakan cara yang paling baik dalam memberikan makanan yang ideal kepada bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Zat-zat gizi lengkap yang terkandung dalam Air Susu Ibu (ASI) akan membantu melindungi bayi dari berbagai macam penyakit infeksi dan membuat bayi menjadi lebih dekat dengan ibu secara psikologis. Melihat keunggulan ASI, maka sangat disayangkan apabila masih banyak ibu yang belum berhasil menyusui bayinya. Keberhasilan menyusui adalah kesuksesan ibu dalam memberikan hanya ASI saja kepada bayinya tanpa tambahan makanan/minuman apapun. Untuk mencapai keberhasilan menyusui, seorang ibu perlu mempersiapkan diri baik secara fisik maupun psikologis sejak hamil, melahirkan hingga menyusui. Disamping itu untuk berhasil menyusui diperlukan pengetahuan, keterampilan, kesabaran, serta dukungan dari berbagai pihak untuk melindungi, meningkatkan dan mendukung keberhasilan menyusui. Saat ini usaha untuk meningkatkan penggunaan ASI telah menjadi tujuan global. Berbagai cara telah dilakukan untuk meningkatkan cakupan ibu menyusui. Namun ternyata prevalensi ibu menyusui dan lamanya menyusui di Indonesia cenderung mengalami penurunan setiap tahunnya, sehingga belum dapat mencapai target nasional. Berbagai faktor dapat mempengaruhi keberhasilan menyusui antara lain perubahan sosial budaya di masyarakat, faktor fisik dan psikologis ibu, ketidaktahuan ibu tentang manfaat ASI, teknik menyusui yang kurang tepat, meningkatnya promosi susu pengganti ASI serta kurangnya dukungan dari petugas kesehatan dan dari keluarga ibu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor sosial ibu yang meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, Inisiasi Menyusu Dini (IMD), dukungan suami dan teknik menyusui terhadap keberhasilan menyusui pada dua bulan pertama di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat analitik. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode non probability sampling yakni purposive sampling, Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Pertiwi Makassar pada bulan Oktober 2013 - Januari 2014. Besar sampel 131 orang, yang diambil berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Setiap subjek penelitian akan mengisi kuesioner untuk mengetahui umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, IMD, serta dukungan suami. Sedangkan teknik menyusui dinilai oleh peneliti sendiri dengan menggunakan lembar observasi/check list. untuk menilai keberhasilan menyusui dilakukan pemantauan melalui kunjungan rumah setelah subjek pulang dari Rumah Sakit, dengan menggunakan kuesioner. Kunjungan ke rumah subjek dilakukan pada satu minggu, dua minggu dan delapan minggu setelah subjek melahirkan. Analisis hasil penelitian menggunakan uji chi square untuk menentukan pengaruh faktor sosial ibu yang meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, IMD, dukungan suami dan teknik menyusui terhadap keberhasilan menyusui pada dua bulan pertama. Berdasarkan data yang diperoleh dari 131 responden, terdapat 77 orang (58,8%) yang berhasil menyusui pada dua bulan pertama, dimana lebih banyak terdapat pada kelompok umur 21-35 tahun yaitu 64 orang (83,1%). Tingkat pendidikan mayoritas berpendidikan tinggi yaitu sebanyak 59 orang (76,6%). Dari status pekerjaan terlihat bahwa rata-rata ibu yang berhasil menyusui pada dua bulan pertama yaitu ibu yang tidak bekerja atau ibu rumah tangga (IRT) yaitu sebesar 47 orang (61%). Dari tingkat pengetahuan terlihat sebanyak 71 orang (92,2%) yang mempunyai tingkat pengetahuan yang baik tentang menyusui. Kemudian ditemukan sebanyak 65 orang (84,4%) yang melakukan Inisiasi Dini pada saat melahirkan. Ibu yang mendapat dukungan secara aktif dari suaminya sebanyak 71 orang (92,2%). Sedangkan untuk teknik menyusui terdapat 40 orang (51,9%) yang mempunyai teknik menyusui yang baik. Hasil analisis dengan chi square menunjukkan (1) Tidak ada pengaruh umur terhadap keberhasilan menyusui pada dua bulan pertama (p=0.572), (2) Ada pengaruh positif pendidikan ibu terhadap keberhasilan menyusui pada dua bulan pertama (p=0,006; OR=2.826), (3) Ada pengaruh positif pekerjaan ibu terhadap keberhasilan menyusui pada dua bulan pertama (p=0,001; OR=0.293), (4) Ada pengaruh positif pengetahuan ibu terhadap keberhasilan menyusui pada dua bulan pertama (p=0,000; 14.792), (5) Ada pengaruh positif Inisiasi Menyusu Dini (IMD) terhadap keberhasilan menyusui pada dua bulan pertama (p=0,000; OR=6.771), (6) Ada pengaruh positif dukungan suami terhadap keberhasilan menyusui pada dua bulan pertama (p=0,000; OR=10.988), (7) Ada pengaruh positif teknik menyusui terhadap keberhasilan menyusui pada dua bulan pertama (p=0,001; OR=3.784). Hasil penelitian ini menyimpukan bahwa terdapat pengaruh positif antara faktor sosial ibu yang meliputi pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, Inisiasi Menyusu Dini (IMD), dukungan suami dan teknik menyusui terhadap keberhasilan menyusui pada dua bulan pertama di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi Makassar. Sedangkan umur tidak berpengaruh terhadap keberhasilan menyusui pada dua bulan pertama
PEMBERIAN INFORMASI TENTANG PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PATINGALLOANG KOTA MAKASSAR
Usia reproduksi yang sehat bagi seorang remaja untuk dapat hamil dan melahirkan adalah ≥ 20 tahun. Pemberian informasi tentang pendewasaan usia perkawinan diharapkan dapat mengurangi terjadinya pernikahan dini di kalangan remaja yang akan berakibat terjadinya kehamilan di usia dini. Tahapan kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan ini terbagi menjadi : tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Untuk melihat bagaimana proses pada tiap-tiap tahap, maka akan di uraikan selanjunya. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah Adanya peningkatan pengetahuan remaja putri tentang pendewasaan usia perkawinan, Adanya komitmen remaja putri untuk menikah di usia yang sesuai, yakni di atas 20 tahun, Remaja mendapat dukungan dari keluarga dalam hal pendewasaan usia perkawinan, Pelaksanaan kegiatan berlangsung dengan sukses, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan
Pengetahuan dan Sikap Ibu Menyusui dengan Pemberian Asi secara On Demand di Rsb. Restu Makassar
Salah satu upaya untuk menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) adalah dengan memberikan ASI sesuai dengan keinginan bayi, pemberian ASI on demand yaitu dimana ibu memberikan ASI nya setiap bayi meminta dan tidak berdasarkan jam. Sangat penting karena pada mulanya, bayi menyusu secara tidak teratur, tetapi setelah satu atau dua minggu pola menyusuinya sudah teratur. Jenjang waktu menyusui pada bayi biasanya dua-tiga jam sekali. Dan pola ini tidak akan menimbulkan masalah seperti terjadinya bendungan dan sebagainya. Kendala dalam pemberian ASI on demand yaitu adanya masalah pada ibu dan bayi. Masalah pada ibu misalnya ibu merasakan nyeri pada puting saat menyusui bayi yg disebabkan posisi menyusui yang salah dan kurangnya pengetahuan ibu tentang posisi menyusui yang benar. Pada ibu bekerja dapat dijadikan alasan sehingga ibu mengurangi jadwal menyusui bayinya atau bahkan menghentikan pemberian ASI sehingga bayi tidak memperoleh asupan ASI sesuai dengan kebutuhannya. Penelitian akan dilaksanakan di RSB. Restu Makassar dalam kurun waktu bulan Mei sampai Oktober 2017. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu menyusui dengan pemberian ASI secara On Demand. Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan pendekatan “cross sectional study”. Fokus dalam penelitian ini yaitu pengetahuan dan sikap ibu dalam pemberian ASI secara on demand. Analisis data yang digunakan adalah Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap responden memiliki persentase yang lebih tinggi pada kategori baik (65,3%) dan (72,2%). Dari hasil uji Chi-Square diperoleh variabel pengetahuan dan sikap memiliki pengaruh yang bermakna terhadap pemberian ASI secara on demand dengan nilai p masing-masing p=0,001 dan p=0,000. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pengetahuan dan sikap yang baik, berpengaruh terhadap pemberian ASI secara on demand di RSB. Restu Makassar