9 research outputs found
Pengaruh ekstrak air herba putri malu terhadap ld50, aktivitas, indeks organ tikus betina galur wistar sebagai penunjang uji toksisitas akut
Tanaman putri malu (Mimosa pudica L.) merupakan tanaman yang digunakan sebagai obat penurun panas, antiradang, anti batuk dan insomnia, namun dengan dosis tinggi dapat menyebabkan toksik sehingga perlu dilakukan uji toksisitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek toksisitas akut ekstrak air herba putri malu dengan parameter LD50, aktivitas dan indeks organ pada tikus betina galur Wistar. Penentuan dosis pada penelitian ini menggunakan metode OECD 425 (Acute Toxicity: up-and-down-procedure). Hewan uji dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan. Kelompok pertama merupakan kelompok kontrol yang diberikan akuades, kelompok kedua diberikan perlakuan ekstrak air Herba putri malu dengan dosis 5000 mg/kg BB. Efek toksik diamati dengan menghitung jumlah hewan uji yang mati, perubahan aktivitas serta menghitung indeks organ hewan coba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak air herba putri malu dosis 5000 mg/kg BB tidak menyebabkan kematian hewan coba serta tidak ada perbedaan yang signifikan pada pengamatan aktivitas (platform), tetapi terdapat perbedaan yang signifikan pada uji retablismen yaitu pada waktu 4 jam, 24 jam dan 1 minggu. Hasil analisis statistik dengan Independent Samples T-test terhadap indeks organ menunjukkan bahwa pemberian ekstrak air putri malu dengan dosis 5000 mg/kg BB tidak ditemukan perbedaan bermakna pada organ kelompok kontrol terhadap kelompok uji. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ektrak air herba putri malu relatif tidak toksik dan nilai LD50 lebih besar dari 5000 mg/kg BB
Pengaruh ekstrak air herba putri malu terhadap ld50, aktivitas, indeks organ tikus betina galur wistar sebagai penunjang uji toksisitas akut
Tanaman putri malu (Mimosa pudica L.) merupakan tanaman yang digunakan sebagai obat penurun panas, antiradang, anti batuk dan insomnia, namun dengan dosis tinggi dapat menyebabkan toksik sehingga perlu dilakukan uji toksisitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek toksisitas akut ekstrak air herba putri malu dengan parameter LD50, aktivitas dan indeks organ pada tikus betina galur Wistar. Penentuan dosis pada penelitian ini menggunakan metode OECD 425 (Acute Toxicity: up-and-down-procedure). Hewan uji dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan. Kelompok pertama merupakan kelompok kontrol yang diberikan akuades, kelompok kedua diberikan perlakuan ekstrak air Herba putri malu dengan dosis 5000 mg/kg BB. Efek toksik diamati dengan menghitung jumlah hewan uji yang mati, perubahan aktivitas serta menghitung indeks organ hewan coba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak air herba putri malu dosis 5000 mg/kg BB tidak menyebabkan kematian hewan coba serta tidak ada perbedaan yang signifikan pada pengamatan aktivitas (platform), tetapi terdapat perbedaan yang signifikan pada uji retablismen yaitu pada waktu 4 jam, 24 jam dan 1 minggu. Hasil analisis statistik dengan Independent Samples T-test terhadap indeks organ menunjukkan bahwa pemberian ekstrak air putri malu dengan dosis 5000 mg/kg BB tidak ditemukan perbedaan bermakna pada organ kelompok kontrol terhadap kelompok uji. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ektrak air herba putri malu relatif tidak toksik dan nilai LD50 lebih besar dari 5000 mg/kg BB