732 research outputs found
PENGARUH ORGANISASI DALAM MENCIPTAKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG PRODUKTIF DI LINGKUNGAN SEKOLAH
Produktivitas pegawai juga ditentukan oleh keberhasilan budaya organisasi yang diterapkan dalam suatu organisasi. Budaya organisasi membantu mengarahkan sumber daya manusia pada pencapaian visi, misi, dan tujuan organisasi. Disamping itu akan meningkatkan kekompakan tim antar berbagai departemen, divisi atau unit dalam organisasi, sehingga mampu menjadi perekat yang mengikat orang dalam organisasi bersama-sama. Budaya organisasi dimaknai sebagai petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis. Budaya organisasi mendorong sumber daya manusia untuk selalu mencapai prestasi kerja atau produktivitas yang lebih baik.
Lawyer dan Porter dalam Munandar menyatakan bahwa mengharapkan produktivitas yang tinggi meyebabkan peningkatan dari kepuasan kerja. Manajemen sumber daya manusia yang berkualitas tidak hanya mengutamakan kepentingan organisasi, namun juga harus memberi kepuasan bagi seluruh pegawai yang ada pada organisasi tersebut. Kepuasan kerja merupakan masalah penting yang diperhatikan dalam hubungannya dengan produktivitas kerja pegawai dan ketidakpuasan sering dikaitkan dengan tingkat tuntutan dan keluhan pekerjaan yang tinggi. Dengan adanya kepuasan kerja bagi pegawai diharapkan akan semakin meningkatkan kinerja dan berimbas pada peningkatan produktivitas suatu organisasi secara menyeluruh.
Kata Kunci : Organisasi, SDM, Produkti
MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN
Ada hubungan antara proses dan pendidikan yang bermutu. Agar proses tersebut tidak salah arah, mutu atau dalam arti hasil output harus dirumuskan oleh sekolah terlebih dahulu, dan memiliki tujuan jelas yang ingin dicapai setiap tahun dalam jangka waktu tertentu. Berbagai input dan proses selalu mengacu pada mutu hasil output yang ingin dicapai. Sekolah harus mampu menerima nilai-nilai politik, budaya, moral, adat, ajaran agama, ataupun nilai-nilai lainnya yang dikehendaki. Proses perebutan pengaruh tersebut dapat dilakukakan melalui lembaga-lembaga sosial masyarakat, termasuk lembaga pendidikan melalui proses pendidikan dan pembelajaran sebagai inti bisnisnya. Pada proses pendidikan dan pembelajaran itulah terjadi aktivitas kemanusiaan dan pemanusiaan sejati. Sekolah hanyalah salah satu dari subsistem pendidikan lembaga pendidikan itu sesungguhnya identik dengan jaringan-jaringan kemasyarakatan.
Kata kunci: Manajemen, Mutu, Pendidika
ANALISIS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 55 TAHUN 2007 DALAM MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN
Ada dua makna esensial Pendidikan Agama Islam yaitu “Pendidikan” dan “Agama Islam”.Intelektual maupun moral berkembang dengan cara menemukan kebenaran sejati,moral, dan pendidik menempati posisi p enting dalam memotivasi dan menciptakan lingkunganya. Dalam etiknya Aristoteles, Pendidikan diartikan mendidik manusia untuk memiliki sikap yang pantas dalam segala perbuatan
Untuk melengkapkan wawasan kita, perlu kiranya menelisik pengertian PAI dalam regulasi di Indonesia. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan
Keagamaan Bab 1 Pasal 1 dan 2 ditegaskan, “ Pendidikan agama dan keagamaan itu merupakan Pendidikan dilaksanakan melalui mata pelajaran atau kuliah pada semua jenjang Pendidikan yang bertujuan untuk memberikan penegetahuan serta membentuk sikap, kepribadian manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, juga keterampilan dan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang dapat menjalankan dan mengamalkan ajaran agamanya
Kata kunci: Peraturan Pemerintah dan Pendidikan Agama Isla
ETOS KERJA, BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI
Budaya organisasi adalah seperangkat asumsi dasar dan keyakinan yang dianut oleh anggota-anggota organisasi, kemudian dikembangkan dan diwariskan guna mengatasi masalah-masalah adaptasi eksternal dan masalah integrasi internal. Budaya organisasi dimaknai sebagai petunjuk pelaksanaan dan petunjjuk teknis. Budaya organisasi dapat mendorong sumber daya manusia untk mencapai prestasi dan produktivitas kerja lebih baik. Budaya organisasi mendorong sumber daya manusia untuk selalu mencapai prestasi kerja atau Efektifitas yang lebih baik. Lawyer dan Porter dalam Munandar menyatakan bahwa mengharapkan Efektifitas yang tinggi meyebabkan peningkatan dari kepuasan kerja. Manajemen sumber daya manusia yang berkualitas tidak hanya mengutamakan kepentingan organisasi, namun juga harus memberi kepuasan bagi seluruh pegawai yang ada pada organisasi tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Etos Kerja, Budaya Organisasi dan Kepuasan Kerja Pegawai Jenis penelitian ini merupjkan penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesuoner kepada 84 pegawai. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel etos kerja dan budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap variabel produktivitas kerja , sedangkan variabel kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap variabel produktivitas kerja. Secara simultan variabel etos kerja, budaya organisasi dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap variabel produktivita
Developing Listening Materials for the Tenth Graders of Islamic Senior High School
This study is intended to develop listening materials. The research problem was “What is the appropriate listening material for the tenth graders of Islamic Senior High School of MA Ma’arif 7 Banjarwati. The study was designed in the form of Research and Development (R & D). The steps were need analysis, developing listening materials, expert and teachers’ validation, revision, try out, and final product. In collecting the data, several instruments were used. They are try-out, questionnaire, observation, and field notes. After the materials have been developed and validated by the expert and teacher, then it is tried out. Ten students were involved the try out. After the try out, the students stated their opinion. For the attractiveness, clarity of the recording, speed of delivery, vocabulary usage, and difficulty. Most the students stated that the materials were very good. For the result of the try out, the students made the most mistakes on ticking true or false activities. The steps of the research are need analysis, developing materials, expert and teachers’ validation, revision, try out and the final product. The product of this study is teacher’s book, student’s worksheet, and the listening materials. The materials are compiled in the form of CD. They are the language, length, content, style, and speed of delivery, the style of delivery and the quality of the recording. The materials are suitable with the students’ need, interest, and level of students’ ability in English. Listening activities can motivate students’ interest in learning English. Listening materials can give teachers a lot of input to be better in preparing listening activitie
English Diphthong Pronunciation Problems Encountered by the Fourth Semester Students of English Language Education Program at Qomaruddin University
Pronunciation is the production of speech sounds for communication. Many Indonesian students found difficulties in pronouncing English words correctly. This study aims at investigating the students’ pronunciation of English diphthong of the fourth semester students of English Language Education Program at Qomaruddin University. A descriptive qualitative design is applied in this study. 31 respondents are the main source in collecting the data. To collect the data, two instruments used. They are test and interview. The respondents are asked to read a certain text and read some vocabulary while the writer is examining them once. As the result, the writer found 512 errors in reading text. The most source of errors was in pronouncing English diphthong /əʊ/ 207 errors or 40,43%. There were 221 errors in reading vocabularies. The most source of errors was in pronouncing English diphthong /eɪ/90 errors or 40,72%. This study also found the substitution, insertion and omission as the error types of pronunciation. In reading text was found 329 errors or 64,76% of substitution, and 160 errors or 31.50% of omission. Meanwhile, in reading vocabularies there were 111 errors or 51,39% of substitution and 104 errors or 48,15% of omission. However, the result of the interview had found difficulties in pronouncing English diphthong such as difficulties to memorize diphthong sounds and influenced of their mother tongue. Meanwhile, as the students, the most important thing is to know about knowledge and practice. It means that they have to know the phonetic transcription and practice more and more to have good pronunciation
KOMITMEN DALAM BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Komitmen organisasi adalah kekuatan terhadap pengidentifikasian individu secara relatif dengan keterlibatan dalam sebuah organisasi tertentu yang diterapkan oleh Koprasi. Pentingnya faktor komitmen dalam organisasi telah mendapat banyak perhatian para ahli SDI memfokuskan secara spesik.tampaknya tingkat rendah komitmen adalah disfungsional yang lebih besar bagi individu dan organisasi ; pegembangan karir individu bisa terlambat lebih lama , sementara organisasi bisa menderita ketidaksatabilan Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut : 1) Bagaimana Komitmen dalam budaya Organisasi? 2) Konsekuensi Komitmen yang tinggi bagi individu dan organisasi?, 3). Apa saja elemen dalam Organisasi
PENGARUH POWER LENGAN, PANJANG LENGAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA SMK NEGERI 10 MAKASSARPENGARUH POWER LENGAN, PANJANG LENGAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA SMK NEGERI 10 MAKASSAR
vii
ABSTRAK
ALIMIN 2019. Pengaruh Power Lengan, Panjang Lengan, dan Koordinasi Mata-Tangan Terhadap Keterampilan Passing Bawah Dalam Permainan Bola Voli pada Siawa SMK Negeri 10 Makassar. (Dibimbing Oleh Suwardi Dan Hikmad Hakim).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh power lengan dan panjang lengan secara langsung terhadap keterampilan passing bawah. Serta untuk mengetahui pengaruh tidak langsung power lengan dan panjang lengan terhadap keterampilan passing bawah jika ditinjau dari koordinasi mata-tangan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain analisis jalur dengan pengelolahan secara statistik menggunakan aplikasi SPSS versi 21.00 dan taraf signifikansi 0.05 atau 95 %. Populasi dalam penelitian ini adalah seluru siswa SMK Negeri 10 Makassar yang ikut dalam kegiatan ekstrakulikuler bola voli sebanyak 30 orang. Dan sampel dalam penelitian ini adalah peneliti mengambil seluruh populasi sebanyak 30, teknik pengambilan sampel yaitu dengan teknik purposive sampling.
Hasil penelitian dari hasil pengujian analisis regresi struktur 1 dan struktur 2 menunjukkan bahwa pengaruh langsung power lengan terhadap koordinasi mata-tangan sebesar 0,844. Pengaruh langsung panjang lengan-terhadap koordinasi mata-tangan sebesar 0.266. Pengaruh langsung power lengan terhadap keterampilan passing bawah sebesar 0.845. Pengaruh langsung panjang lengan terhadap keterampilan passing bawah sebesar 0.429. Pengaruh langsung koordinasi mata-tangan terhadap keterampilan passing bawah sebesar 0,765. Dilihat dari nilai α 0,05 maka pengaruh langsung power lengan, panjang lengan terhadap koordinasi mata-tangan dan power lengan, panjang lengan, koordinasi mata-tangan terhadap keterampilan passing bawah diterima karena nilai signifikansi dibawah α 0,05.
Hasil penelitian dari nilai standardized coefficients beta. Pengaruh tidak langsung power lengan melalui koordinasi mata-tangan terhadap keterampilan passing bawah sebesar 0,645 lebih kecil dari pengaruh langsung power lengan terhadap keterampilan passing bawah sebesar 0,845. Pengaruh tidak langsung panjang lengan melalui koordinasi mata-tangan terhadap keterampilan passing bawah sebesar 0.203 lebi kecil dari pengaruh langsung panjang lengan terhadap keterampilan passing bawah sebesar 0,429. Sehingga dapat disimpulkan bahawa pengaruh langsung power lengan terhadap keterampilan passing bawah dan pengaruh panjang lengan terhadap keterampilan passing bawah cenderung lebih baik dibanding pengaruh tidak langsung power lengan melalui koordinasi mata-tangan terhadap keterampilan passing bawah dan pengaruh tidak langsung panjang lengan melalui koordinasi mata-tangan terhadap keterampilan passing bawa
Study komparasi kompetensi guru antara yang berlatar belakang pendidikan formal dan non formal di MTs Al Ibrahimy Galis Bangkalan
Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara kaffah membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalime. Ada tiga rumusan masalah dalam penelitian ini: 1). Bagaimana kompetensi guru yang berlatar pendidikan formal di MTs Al-Ibrahimy Galis Bangkalan. 2). Bagaimana kompetensi guru yang berlatar pendidikan non formal di MTs Al Ibrahimy Galis Bangkalan. 3). Apakah ada komparasi kompetensi guru antara yang berlatar pendidikan formal dan non formal di MTs Al-Ibrahimi Galis-Bangkalan. Metode yang digunakan pada penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif, teknik pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, interview, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kompetensi guru yang berlatar pendidikan formal di MTs Al-Ibrohimy Galis Bangkalan dirasa sudah kompeten, hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator yang peneliti jadikan ukuran karakteristik guru yang dinilai kompeten yaitu mampu mengembangkan tanggung jawab dengan baik, mampu melaksanakan peran dan fungsinya dengan tepat, mampu bekerja untuk mev.'lljudkan tujuan pendidikan disekolah dan mampu melaksanakan peran dan fungsinya dalam pembelajaran dikelas. Kompetensi guru yang berlatar pendidikan non formal di MTs Al-Ibrohimy Galis Bangkalan dinilai sudah cukup kompeten, terbukti dengan beberapa kompetensi yang dimilikinya yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Namun dalam kompetensi paedegogis dirasa masih kurang karena rata-rata guru yang berlatar pendidikan non formal di MTs Al-lbrohimy Galis Bangkalan belum begitu paham sesuatu yang terkait dengan perangkat pembelajaran. Komparasi kompetensi antara guru yang berlatar pendidikan formal dan non formal di MTs Al-lbrohimy Galis Bangkalan adalah terletak pada kompetensi paedegogis yang dimilikinya yakni guru yang berlatar pendidikan formal lebih paham mengenai perangkat pembelajaran sedangkan guru yang berlatar pendidikan non formal kurang memahami tentang perangkat pembelajaran mulai dari pembuatan RPP, silabus clan sebagainya. Untuk itu bagi guru non formal perlu mengikuti beberapa pelatihan mengenai perangkat pembelajaran yang banyak di adakan dalam rangka meningkatkan kompetesi guru secara profesional
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI MATERI DINAMIKA KEPENDUDUKAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) SISWA KELAS XI IPS 2 DI SMA NEGERI 1 SUNGAYANG
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi dan  membahas tentang upaya meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran geografi materi dinamika kependudukan melalui model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) siswa kelas XI IPS 2 di SMA Negeri 1 Sungayang. Jenis peneltian adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan di pada siswa kelas XI IPS 2 SMA N 1 Sungayang dengan jumlah siswa sebanayak 30 orang. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2017/2018. Prosedur penelitian meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini terdiri dari dua siklus dimana masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, tes, catatan lapangan dan wawancara. Data dianalisis melalui persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran STAD memiliki dapat meningkatkan hasil belajar geografi siswa kelas XI IPS 2 SMA N 1 Sungayang
- …