2 research outputs found
Pencegahan Penularan Covid-19 dengan 3M di Kelurahan Rappokalling Makassar
Covid-19 can affect everyone including infants, children, adults, and the elderly. However, people with the highest risk factors are the elderly. The purpose of this service activity is to provide health education about Covid-19 and ways to prevent its spread to the elderly and their families. The methods used are lectures, discussions, and demonstrations. Counseling material about the definition of covid-19, the causes and methods of transmission of the corona virus, symptoms of covid-19, and how to prevent covid-19 with 3M. The counseling begins with a pretest and ends with a posttest. After being given counseling, the level of knowledge of residents about preventing the transmission of Covid-19 with 3M increased from where previously there were only 5 people (33%) who had good knowledge, after being given counseling increased to 12 people (80%)
Studi Literatur (Systematic, Narrative, Scoping, Argumentative, Theoritical)
Dalam Buku the World Report on Knowledge for Better Health telah diungkapkan bahwa salah satu permasalahan dalam penelitian kesehatan adalah terkait dengan kurangnya pemanfaatan hasil penelitian oleh pengguna (the utilization of research results). Bahkan, permasalahan ini tidak saja terjadi di negara berkembang namun juga terjadi di negara maju. Pemanfaatan hasil penelitian oleh penentu kebijakan mencakup penyediaan fakta pada keseluruhan sekuensi proses kebijakan (policy process). Dalam sekuensi proses kebijakan, hasil penelitian mempunyai peran atau fungsi sebagai berikut, membantu identifikasi masalah menjadi agenda kebijakan, membantu solusi masalah, membantu policy maker untuk berpikir alternative.
Word Health Organization (2004) menganjurkan bahwa terdapat hirarki metode penyajian fakta kepada pengguna sebagai berikut: (i) inovasi dalam ranah teori, metodologi dan penelitian dasar, (ii) laporan penelitian tunggal dan artikel, (iii) sintesis hasil penelitian: (systematic review: meta-analisis, meta-sintesis), (iv) masukan untuk penentu kebijakan (actionable message: policy brief dan policy paper). Dari hirarki penyajian fakta demi tercapainya penggunaan hasil penelitian, khususnya oleh penentu kebijakan, tampaknya selama ini berbagai lembaga penelitian di Indonesia termasuk Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, belum mengembangkan dan membudayakan metodologi sintesis hasil penelitian (meta-analisis, meta-sintesis) dan juga pengembangan format pesan yang mudah dipahami oleh penentu kebijakan (policy brief dan policy paper). Tulisan ini mencoba menyampaikan “sebuah pengantar” tentang systematic review sebagai metode kajian (metode penelitian) dalam menyajikan fakta kepada pengguna hasil penelitian (penentu kebijakan)