98 research outputs found
Resistensi Mycobacterium tuberculosis terhadap Rifampisin pada Pasien Tuberkulosis Paru di RSUP dr. M. Djamil Padang Tahun 2017
Tuberkulosis (TB) menjadi salah satu masalah kesehatan utama di dunia, termasuk Indonesia. Kasus tuberkulosis di Indonesia termasuk tertinggi kedua di dunia. Kasus kejadian tuberkulosis terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan kejadian tuberkulosis paru menimbulkan tantangan baru yaitu munculnya strain Mycobacterium tuberculosis yang resisten terhadap obat lini pertama tuberkulosis (Multi Drug Resistance Tuberculosis). Penggunaan obat antituberkulosis yang telah resisten mengakibatkan tujuan terapi tidak tercapai sehingga perlu dilakukan pemantauan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat resistensi Mycobacterium tuberculosis terhadap rifampisin yang merupakan surrogate marker terjadinya MDR-TB dan untuk mengetahui kesesuaian penggunaan obat antituberkulosis dengan hasil sensitifitas Mycobacterium tuberculosis serta berdasarkan pedoman nasional pengobatan tuberkulosis. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode retrospektif. Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr. M. Djamil Padang dengan sampel penelitian pasien tuberkulosis paru yang memiliki data uji sensitifitas Mycobacterium tuberculosis terhadap rifampisin dan menerima obat antituberkulosis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasus resistensi Mycobacterium tuberculosis terhadap rifampisin terjadi sebesar 13,9% dengan resistensi terbanyak terjadi pada pasien laki-laki yaitu sebesar 83,3 %, pasien rentang usia 55-64 tahun yaitu sebesar 33,2% serta pada pasien kambuh sebesar 83,3%. Berdasarkan hasil analisis kesesuaian penggunaan obat antituberkulosis menunjukan bahwa 100% obat anti tuberkulosis yang diberikan kepada pasien telah sesuai dengan hasil uji sensitifitas dan pedoman nasional pengobatan tuberkulosis.
Kata kunci: Mycobacterium tuberculosis, resistensi, rifampisin, tuberkulosi
PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGOLAH HIDANGAN DAGING
Demonstrasi merupakan tahap yang penting dalam metode pembelajaran langsung. SMK Negeri 6 Surabaya seringkali tidak mengikutsertakan kegiatan demonstrasi karena keterbatasan waktu dan biaya sehingga perlu adanya media. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran yang meliputi aktivitas guru dan aktivitas siswa, hasil belajar siswa serta respon siswa pada penggunaan multimedia interakatif yang diterapkan pada kompetensi dasar mengolah hidangan daging.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian Pre-Experimental design yang menggunakan desain penelitian One – Shot Case Study. Subjek Penelitian adalah Siswa kelas XI Jasa Boga 3 SMK Negeri 6 Surabaya dengan jumlah 32 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes hasil belajar, angket dan dokumentasi. Analisis hasil pengamatan aktivitas guru dan siswa menggunakan skala penilaian Thiagarajan dan Kemp, analisis hasil belajar siswa menggunakan persentase dan analisis hasil respon siswa menggunakan skala Guttman. Media yang digunakan telah divalidasi oleh tiga validator yang ahli dibidang pendidikan, media, serta materi mengolah hidangan daging dengan menggunakan lembar pengamatan.
Hasil pengamatan pengelolaan kelas dinilai sangat baik untuk aktivitas guru persentasenya mencapai 100 %, aktivitas siswa yang terdiri dari empat aspek mencapai 91,67 % yang dapat dikategorikan sangat baik. Ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 90,63 % yang dapat dikategorikan sangat baik. Hasil analisis respon siswa mencapai 95,92 % yang merespon positif terhadap multimedia interkatif. Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan multimedia interaktif dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI Jasa Boga 3 SMK Negeri 6 Surabaya.
Kata kunci : multimedia interaktif, hasil belajar, mengolah hidangan dagin
METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR
Abstract: This action research aims to increasing: (1) the students’ active in a speaking skill learnin, and (2) increasing the fourth grade students’ speaking skill of Karanganyar 1st State Elementary School in academic year 2011/2012. The result of the research shows that mind mapping method can increase the quality of speaking skill learning, both being active or the result, of fourth grade students of Karanganyar 1st State Elementary School. The increasing of being active is indicated by the acquisition of being active percentage that can be seen by four aspects. There are asking if there is something unknown, answering or giving feedback, caring of teacher’s explanation, and staying on their own chair. The average of their being active from 40 students in the first cycle increases in the second cycle from 54,4 % to 78,1 %. This research also shows that using mind mapping method can increases the result of speaking skill learning in the fourth grade students of Karanganyar 1st State Elementary School. It can be seen by the number of students who can reach the minimum completeness. In the first cycle, the number of students who get a school grade more than 68 are 25 students or 62,5 % from the total number of students (40 students). In the second cycle, the number of students who get a school grade more than 68 are 34 students or 85 % from the total number of students.
Keywords:mind mapping method, the students’ active, speaking skil
EUFEMISME DALAM ANIME ‘AKAGAMI NO SHIRAYUKI HIME’ 「赤紙の白雪姫」というアニメにおける婉曲表現
ABSTRACT
Aini, Annisa Nur. 2020. “Euphemism in Anime ‘Akagami no Shirayuki Hime’”. Undergraduate Thesis, Japanese Language and Culture Department, Faculty of Humanitie, Diponegoro University. Thesis advisor S.I Trahutami, S.S, M.Hum.
This thesis aims to describe the form and use of euphemism and explain its function. The data used in this thesis is obtained from anime Akagami no Shirayuki Hime Season 1. The method of data collection in this thesis uses simak and catat technique. Method of data analysis uses deskriptif kualitatif methode.
Based on data analysis, it can be concluded that Japanese euphemism consists of 3 forms that is euphemism in the form of words, euphemism in the form of phrases, and euphemism in the form of clauses. The use of euphemism is usually pronounced by a younger person to the older person, a subordinate to the boss, and to someone who has a high social value. The function of euphemism found is as a means of courtesy and to avoid taboo form.
Keywords: euphemism, enkyoku, enkyoku hyougen, taboo wor
Pengaruh Frekuensi Pemberian Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Stroberi (Fragaria sp.) Var. Hibrida
Stroberi (Fragaria sp.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Khasiat yang diberikan buah stroberi membuat permintaan buah stroberi meningkat, sehingga bertambahnya kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan sehat. Tanaman stroberi membutuhkan unsur hara makro yang penting dibutuhkan oleh tanaman seperti nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K). Dalam pertumbuhan tanaman tidak terlepas dari pemberian nutrisi tanaman, salah satunya dengan pemupukan. Pemupukan yang tepat tidak hanya mempertimbangkan dosis, tetapi juga frekuensi pemberian pupuk. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mempelajari frekuensi pemberian pupuk NPK yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil stroberi varietas hibrida. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika yang terletak di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu pada Desember 2019 – Juni 2020 menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor frekuensi pemberian pupuk NPK yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu P0: Kontrol, P1: frekuensi 1 minggu sekali, P2: frekuensi 2 minggu sekali, P3: frekuensi 3 minggu sekali. Setiap perlakuan diulang sebanyak 6 kali sehingga terdapat 24 petak percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berbagai frekuensi pemupukan NPK memberikan pengaruh nyata terhadap panjang tanaman serta jumlah daun pada umur pengamatan 6, 8, 10 MST, luas daun, indeks klorofil, laju pertumbuhan relatif, jumlah buah per tanaman dan bobot buah per tanaman. Kemudian didapatkan hasil bahwa pertumbuhan dan hasil tanaman yang paling baik bagi tanaman stroberi terdapat pada perlakuan frekuensi 1 minggu sekali
Geographical Distribution of Pleural Effusion among Hospitalized Patients in Jember Pulmonary Hospital
Pleural effusion (PE) is a pathological condition that frequently develops in individuals with thoracic or systemic disorders, and if not recognized and treated promptly, it can have fatal consequences. This study aims to describe the epidemiology (distribution of person, time, and location) of pleural effusion among hospitalized patients. Medical records of all patients diagnosed with pleural effusion from July 2022 to June 2023 were reviewed and analyzed. The study included all hospitalized patients found to have pleural effusions, totalling 315 patients. This research used a quantitative descriptive survey, with data analyzed using spatial analysis with GIS across five districts. Patients were analyzed for socio-demographic characteristics and epidemiological distribution, including the level of diagnosis, health assurance type, frequency between months, and geographical distribution, which was analyzed spatially. The highest number of pleural effusion cases among hospitalized patients were in men (57.5%), aged between 46 and 65 years (49.2%), employed as entrepreneurs (20%), non-premium Assistance Beneficiaries for medical bill payment status (47.3%), and mostly with pleural effusion as a secondary diagnosis. The number of pleural effusion cases fluctuated, with distribution in several subdistricts from the five districts in the Jember Pulmonary Hospital. The highest cases were reported in two districts, Jember Regency and Banyuwangi Regency. Population density could be a factor that increases the risk of pleural effusion. A multidisciplinary approach is needed for optimal management
ANALYSIS OF STUDENT’S CRITICAL THINKING ABILITY IN SOLVING SOCIAL ARITHMETIC PROBLEMS IN VIEW OF GENDER
This study aims to develop students' ability to use critical thinking to solve social arithmetic problems. This study adopted qualitative and descriptive methods. The subjects of this study included 3 male students and 3 female students from VII E of SMP Negeri 1 Masaran. The data collection techniques used in this study are tests, interviews and documents. Data validity is based on a triangulation process. Analytical techniques reduce data, display it, and draw conclusions. The results revealed differences in critical thinking skills when solving social computing tasks associated with gender differences. In terms of high critical thinking skills, both male and female students mastered all the indicators of critical thinking, namely interpretation, analysis, evaluation and reasoning. In terms of critical thinking ability, boys in the middle category can master three indicators, namely interpretation, evaluation and conclusion. Female students, on the other hand, can only understand explanatory, analytical and evaluative indicators. In the low category, critical thinking ability has only two indicators of critical thinking, interpretation and analysis.Keywords: critical thinking, gender, social arithmeti
- …