93 research outputs found
Analisis faktor yang memepengaruhi keputusan untuk migrasi ulang alik di balikpapan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh umur, jarak tempuh, jenis pekerjaan, status perkawinan dan tingkat pendapatan terhadap keputusan untuk migrasi ulang alik di Balikpapan. Menurut Everett S. Lee (1966) Migrasi adalah perubahan tempat tinggal yang permanent atau semi permanent dan tidak ada batasan mengenai jarak yang ditempuh, apakah perubahan tempat tinggal itu dilakukan secara sukarela atau terpaksa, dan apakah perubahan tempat tinggal itu antar Negara atau masih dalam suatu Negara. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh melalui kuisioner dan dianalisis dengan menggunakan Logistic Regression Model dan program Statistical Packege For The Social Sciences 20.0. Populasi penelitian ini adalah 18.746 penduduk migrasi masuk berdasarkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil di Balikpapan, sedangkan sampel penelitian menggunkan rumus Slovin dengan total sampel 100 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel umur, variabel jarak, variabel jenis pekerjaan dan variabel status perkawinan berpengaruh terhadap keputusan untuk melakukan migrasi ulang alik. Sedangkan variabel tingkat pendapatan tidak berpengaruh terhadap keputusan untuk melakukan migrasi ulang alik di Balikpapan
Hubungan antara Komunikasi Interpersonal dan Religiusitas terhadap Kepuasan Pernikahan pada Wanita yang Bekerja
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan pernikahandengan komunikasi interpersonal dan religiusitas. Penelitian ini menggunakanmetode kuantitatif korelasional. Populasi yang digunakan dalam penelitian iniadalah seluruh wanita yang bekerja di Desa Bumirejo, Kecamatan Mungkid,Kabupaten Magelang dengan sampel sebanyak 195 orang. Metode pengambilansampel menggunakan cluster random sampling. Skala pertama dalam penelitian iniadalah skala kepuasan pernikahan yang terdiri dari 40 aitem dengan reliabilitasskala sebesar 0,932. Skala komunikasi interpersonal terdiri dari 28 aitem denganreliabilitas skala sebesar 0,918. Skala terakhir adalah skala religiusitas yang terdiridari 25 aitem dengan reliabilitas skala adalah sebesar 0,942. Analisis datamenggunakan analisis regresi berganda dan korelasi parsial. Hasil penelitianmenunjukkan ada hubungan antara kepuasan pernikahan dengan komunikasiinterpersonal dan religiusitas dengan R= 0,649 dan Fhitung= 177,854 dan signifikansisebesar 0,000 (p<0,01). Hasil korelasi antara komunikasi interpersonal dengankepuasan pernikahan diperoleh r xy = 0,535 dengan signifikansi 0,000 (p< 0,01) yangartinya ada hubungan positif yang signifikan antara komunikasi interpersonaldengan kepuasan pernikahan. Hasil uji korelasi selanjutnya antara kepuasanpernikahan dengan religiusitas diperoleh r = 0,375 dengan signifikansi 0,000 (p<0,01) artinya ada hubungan positif yang signifikan antara kepuasan pernikahandengan religiusitas. Sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel komunikasiinterpersonal dan religiusitas terhadap kepuasan pernikahan adalah sebesar 64,9 %. Kata kunci: kepuasan pernikahan, komunikasi interpersonal, religiusita
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA ATAS LAYANAN AKADEMIK BERBASIS WEB (STUDI KASUS: STUDENTSTE UNIVERSITAS GUNADARMA)
Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) menganalisis kesesuaian antara kinerja dengan harapan atas
layanan akademik berbasis web (studentsite) , 2) rnenganalisis tingkat kepuasan mahasiswa atas
layanan akademik studentsite, 3) mengetahui faktor-faktor apa saja yang harus diperbaiki terhadap
layanan akademik studentsite. Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner yang dibagikan
kepada 150 mahasiswa Universitas Gunadarma dengan teknik sampel proporsional. Metode
analisis yang digunakan adalah I) Statistik deskriptif, 2) Service Quality, 3) Customer Satisfaction
Index (CPI), dan 3) Importance-Performance Analysis (IPA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tingkat kesesuaian antara kinerja dengan harapan atas layanan akademik studentsite sebesar
85,86%. Tingkat kepuasan mahasiswa pengguna layanan studentsite berada pada level 86,60%,
artinya mahasiswa merasa sangat puas atas layanan tersebut. Prioritas utama yang harus diperbaiki
pada layanan studentsite ini adalah: 1) ketepatan waktu penyajian data dan informasi, 2)
keakuratan penyajian data dan informasi, 3) penyajian data dan informasi terbaru, 4) kecepatan
menanggapi pertanyaan/keluhan pengguna, dan 5) kemampuan menanggapi pertanyaan dan
keluhan pelanggan
PENGARUH KNOWLEDGE SHARING TERHADAP KEMAMPUAN INOVASI PERUSAHAAN PERBANKAN DI INDONESIA
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menginvestigasi ada tidaknya pengaruh knowledge sharing terhadap
kemampuan inovasi perusahaan, dan 2) mengetahui besarnya sumbangan pengaruh knowledge sharing terhadap
kemampuan inovasi perusahaan. Obyek penelitian yang ditetapkan adalah 10 bank dengan asset terbesar
berdasarkan rilis Bank Indonesia (BI) bulan April 2011. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan
membagikan kuesioner kepada 158 responden, yang selanjutnya ditabulasi dan diolah menggunakan teknik
regresi linier sederhana menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat
pengaruh antara knowledge sharing terhadap kemampuan inovasi perusahaan, sedangkan besarnya sumbangan
pengaruh knowledge sharing terhadap kemampuan inovasi perusahaan adalah 30,8 %, sisanya dipengaruhi oleh
faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian
How To Improve Service Performance of Commuterline in Jabodetabek: A Case Study of Depok to Jakarta Kota Route
DKI Jakarta as the capital of Indonesia is the region with the highest population density in Indonesia caused the spread of population to neighboring areas such as Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi. Highly movement in the Greater Jakarta area resulting congestion problems, and one of the transportations that can carry large capacity with highly speed is Commuterline Jabodetabek. As the highly demand of people who use Commuterline Jabodetabek, KCJ Company needs to be accompanied by improved quality of service. The purpose of the study is to determine the service performance of Commuterline and its infrastructure and determine the direction of services performance improvement for Commuterline. Service performance is divided into two kinds:Â Commuterline as a moda and Station such as security, safety, regularity, comfort, convenience and equality aspects used Importance Performance Analysis (IPA). The results of service then becomes an input in the determination of alternative repair used Analytical Hierarchy Process (AHP). The results showed that there are eight aspects that must be corrected for commuterline such as information and health facilities, information and safety facilities, security guards, security facility, punctuality of travel, seating and space for standing passengers, information of travel disruption and facilities for passengers with disabilities. The highest priority to improve service performance is the use of sensors on the door of commuterline
Trip Attraction Model of Land Use for Industrial Area
Malang was a great city that has a diverse industry characteristics and there are spreadly in every district. The goals of industrial vehicles movement is shipping and distribution. There are some problems related to the road’s level of service, especially several points of delay and congestion due to the industrial vehicles movement and the limited capacity of the roads. The main purpose of the research is to create the trip attraction model of land use for industrial area as a basis to determine the effect of industrial vehicles movement on the road’s level of service in industrial area. The research used industrial distribution mapping, the road’s level of service analysis to determine the traffic condition, correlation analysis to determine the influence variables used and multiple linear regression analysis to identify the trip attraction model of land use. The Results showed that the most affected variables of the industrial vehicles movement are the number of employees (X3) and the delivery frequency (X6). The trip attraction model is Yindustry = 5.104 + 0.736 (X3) + 1.832 (X6) with 94.1 per cent of R square. The road’s level of service in Sunandar Priyo Sudarmo Road is C
Oxidative Stress Levels of Fine Particulate Matter (PM2.5) and Urinary Glutathione of Microbus Drivers
Urinary glutathione levels are known to be an early indicator of oxidative stress in travelers. This study analyzed the association between particulate matter (PM2.5) exposure on the road and urine glutathione levels in Jakarta’s microbus drivers. This cross-sectional study involved 96 microbuses (one of Jakarta’s public transportations) drivers of nine routes in Kampung Melayu Bus Station, Jakarta, Indonesia. An anthropometric assessment and a structured questionnaire were employed. Along with the participants driving on the road, real-time personal equipment measuring PM2.5 exposure concentrations was used. Total glutathione levels were measured using a colorimetric method. A correlation test and linear regression analysis were used to examine the effect of PM2.5 exposure on total glutathione levels. The average PM2.5 exposure concentration was 90.9±1.8 μg/m3, with a maximum concentration of 114.7 μg/m3. The average urinary glutathione level was 1.3±0.5 μM. The regression analysis showed that PM2.5 was associated with urinary glutathione levels after controlling for body mass index and smoking status. To conclude, the drivers experience exposure to an extremely high level of PM2.5 that could influence the glutathione levels
Pandangan Masyarakat Etnis Tionghoa Di Tanjung Selor Terhadap Pernikahan Sesama Marga
Di kota Tanjung Selor penulis mendapatkan data bahwa masyarakat Tionghoa Tanjung Selor tidak ada yang menikah sesama marga. Dalam hal pernikahan sesama marga, hal yang paling mempengaruhi adalah keluarga. Pernikahan sesama marga sejak dinasti Zhou sudah dianggap sebagai tabu. Hal ini dikarenakan marga merupakan simbol identitas dalam keluarga dan dianggapakan membawa hal yang buruk bagi generasi mendatang. Dengan adanya perkembangan zaman, tabu pernikahan sesama marga ini juga berubah. Tradisi yang mengganggap tabu pernikahan sesama marga berangsur-angsur mulai memudar. Pandangan masyarakat mengenai pernikahan sesama marga juga mulai mengalami Perubahan
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA SD NEGERI DI KOTA BEKASI
Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah program pemerintah untuk penyediaan pendanaan biaya nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksanaan program wajib belajar. Program BOS bertujuan untuk membebaskan biaya pendidikan bagi siswa tidak mampu dan meringankan bagi siswa lain, agar mereka memperoleh layanan pendidikan dasar yang lebih bermutu sampai tamat dalam rangka penuntasan Wajib Belajar Sembilan Tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat kepuasan orang tua siswa atas pemberian Program BOS pada SDN di Kota Bekasi. Penelitian ini menggunakan Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja (Importance-Performance Analysis) yang membandingkan antara tingkat pelaksanaan dengan tingkat kepentingan/harapannya dan digambarkan dalam diagram Kartesius. Peneliti menggunakan instrumen kuesioner yang telah melalui tahap uji validitas dan reliabilitas. Kuesioner disebar kepada 150 responden menggunakan teknik pengambilan sampel acak dengan cara random sampling. Peneliti membagi kuesioner secara proporsional berdasarkan jumlah siswa SD Negeri di 12 Kecamatan yang ada di Kota Bekasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa orang tua siswa SD Negeri di Kota Bekasi sangat puas yang ditunjukkan dengan rata-rata tingkat kesesuaian antara tingkat pelaksanaan dan kepentingan/harapan berada di atas 100 %
MODEL EKONOMI KELEMBAGAAN PERTANIAN ORGANIK BERBASIS MODAL SOSIAL (STUDI KASUS DI DESA KETAPANG, KABUPATEN SEMARANG)
Ketapang Village, precisely in Susukan subdistrict, has been a village which has high potential to develop organic farming. The development points to the likelihood that welfare might be imporoved. However, a couple of problems might be faced by the farmers. It comprises of: agricultural land, nature, society, and science technology.
Aims of this study were: (i) to analyze the conditions of geographical, economic, and social cultural; (ii) to explain the agricultural land, nature, society, and science technology in organic rice farming; (iii) to explain the role of social capital in overcoming the problems of organic rice farming; and (iv) to construct an economic model based on organic agricultural institutional of social capital. Qualitative approach is employed to explore the study The data is used in this research was primary and secondary data. The primary data was obtained through interviews, documentation, and observation of organic rice farming and social capital in Ketapang Village. The secondary data was obtained through documents related to the organic rice farming, institutional economics, and social capital, such as the literature study from scientific publications and data from the BPS.
The results of this research showed: (i) an inquiry to the conditions of geographical, economic, social cultural in Ketapang village which supports the development of organic agriculture; (ii) that agricultural land, nature, society, and science and technology are major problems in the development of organic farming; (iii) that social capital comes in the form of values, norms, beliefs, and social networks which play important role in overcoming problems of agricultural land, nature, society, and science and technology in the development of organic agriculture; and (iv) that institutional economies of organic farming based on social capital in Ketapang Village is based on four important points, which are the stakeholders, institutional aspects in developing Organic Agriculture (formal and informal rules), development of social capital based organic agriculture, and the goals to be achieved (economic, social, and environmental)
- …