65 research outputs found

    Pencapaian Dan Tantangan Status Kesehatan Maternal Di Indonesia

    Full text link
    Maternal health is a key for the next generation. Maternal death is an indicator for maternal health status. Some maternal health services indicator such as Antenatal Care (ANC) and delivery assistant, while pregnancy/delivery complications and Maternal Mortality Ratio (MMRatio) are the key indicators that reflect maternal health condition. The objections of this article are discussing the achievement of maternal health status such as ANC, birth attendant, place delivery, pregnancy/delivery complications and cause of maternal death. Analyze of trend of coverage maternal health service programme and maternalmorbidity used the Indonesia Demography Health Survey (IDHS) 1991-2007 data. The analyzed of MMRatio used 2002-03 and 2007 IDHS data which are calculated with Proportion of Maternal of Death Female (PMDF) approach. The analysis of maternal cause of death used mortality data from Household Health Survey in 2001 and Baseline Health Survey data in 2007. The result in 16 years, showed that the antenatal care of pregnant women in first trimester has been increased twice. Delivery in home decreased from 79% to 53%. The most pregnancy complication is haemorrage and the most delivery complication is long labor. The MMRatio with PMDF calculation in 2003 is 413 per 100.000 live birth and in 2007 is 270 per 100.000 live birth. To come up the MMRatio that targeted 125 per 100.000 in 2010, the Basic Emergency Obstetric Neonatal Care (BEONC) and Comprehensive Emergency Obstetric Neonatal Care (CEONC) implementation must be done in good quality and there is no tie up to reach the closest health facility

    ANALISIS PELAKSANAAN DAN GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU SISWA TENTANG BUKU RAPOR KESEHATANKU DI SEKOLAH DASAR TERPILIH DI DKI JAKARTA

    Get PDF
      Latar belakang: Kementerian kesehatan meluncurkan program Buku Rapor Kesehatanku (Buku RK) pada tahun 2015 sebagai upaya untuk meningkatkan perilaku, gaya hidup anak sejak dini dan status kesehatan anak melalui perbaikan pengetahuan. Saat ini belum diketahui sejauh mana pelaksanaan program buku RK. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan, pengetahuan, sikap dan perilaku (PSP) siswa terhadap buku RK. Metode: Penelitian ini menggunakaan desain potong lintang secara kuantitatif. Sampel penelitian adalah 208 siswa dari 6 SD di Kota Jakarta Pusat dan Kabupaten Kepulauan Seribu yang menjadi uji coba. Sampel dipilih secara proportional stratified random sampling. Variabel penelitian adalah karakteristik siswa, kepemilikan buku, observasi buku, pengetahuan, sikap dan perilaku siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Analisis data secara deskriptif. Hasil: Lebih dari separuh buku informasi kesehatan (60%) dan 90 persen buku catatan kesehatan disimpan di sekolah. Pengisian buku RK masih rendah. Persentase pengetahuan siswa tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), pengertian pubertas, pengetahuan tentang penyakit dan pengetahuan tentang cara mencegah kecelakaan di jalan raya masih bervariasi. Antara 83-95 persen siswa menyatakan setuju terhadap keberadaan buku RK. Perilaku siswa terkait dengan penggunaan buku RK; 14 persen siswa selalu membaca buku RK dan 71 persen selalu membawa buku RK saat pemeriksaan berkala. Perilaku terkait kesehatan reproduksi, pencegahan penyakit dan pencegahan kecelakaan di jalan raya adalah 77-93 persen. Kesimpulan: Pelaksanaan buku RK masih belum optimal. Pengetahuan siswa dari 5 aspek materi dalam buku RK (PHBS, gizi, kesehatan reproduksi, pengetahuan tentang penyakit dan pencegahan kecelakaan), masih perlu ditingkatkan. Siswa mempunyai sikap yang positif terhadap keberadaan buku RK, dan perilaku siswa mengenai PHBS dan gizi perlu ditingkatkan

    Perilaku Pencarian Pengobatan Diare pada Balita

    Full text link
    PERILAKU PENCARIAN PENGOBATAN DIARE PADA BALIT

    Model Intervensi Hipertensi di Kabupaten Lebak Provinsi Banten

    Full text link
    Background: Increasing blood pressure often has no symptoms, people are not aware the incidenee of hypertension. Various studies have shown the prevalence of hypertension continues to rise and tend at younger age groups, thus causing hypertension is public health problems. The purpose of this study is to determine risk factors related to hypertension and develop intervention model for hypertension. Methods: The study was conducted in Lebak district, Banten Province. It design was analyses of secondary data from the Baseline Health Research (Riskesdas) 2007 and qualitative study Results: The analysis shows, the intervention model for Lebak districts needs to focus on healthy behavior and environmental pollution. Health behavior is reflected in the emotional disorders, abdominal circumference at risk. Although the factors of age and marital status were contribute to increased blood pressure. Statistic model is -3.025 + 0.993* Age 35-60 year + 0.663* Marrital status + 0.881 * mental disorder + 0,679* obese central + 0.429* environmental exposure. Qualitative results showed a lack of knowledge about the causes, symptoms, prevention, and how to detect or treat of hypertension that require long and continuous. This is supported from the implementing recognition programs, the placement of non-communicable diseases program which is a huge umbrella of prevention of hypertension remains unclear. So in the implementation of prevention is still passive. Availability for drugs at health facilities for treatment of non-communicable diseases is not enough; this is a problem in the program to reduce the prevalence of hypertension diseases. So it needs the support of decree of the issue of hypertension by Ministry of Health on inter-sector coordination

    Status Gizi Wanita Usia Subur (Wus) dan Balita di Indonesia Menurut Data Skrt 2001

    Full text link
    STATUS GIZI WANITA USIA SUBUR (WUS) DAN BALITA DI INDONESIA MENURUT DATA SKRT 200

    Perilaku Pencarian Pelayanan Kesehatan Ibu, Pada Kasus Kematian Ibu Di Indonesia : Studi Tindak Lanjut Data Sensus Penduduk 2010 Untuk Mendapat Penyebab Kematian Ibu

    Full text link
    Pendahuluan: Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi jika dibandingkan dengan Negara ASEAN lainnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi angka kematian ibu adalah faktor perilaku pencarian pelayanan kesehatan ibu. Tujuan: Mendeskripsikan pelayanan kesehatan ibu yang diterima pada kasus kematian ibu. Metode: Populasi adalah kasus pregnancy related death (Kematian seorang wanita selama kehamilan atau 60 hari setelah terminasi kehamilan, tanpa mempedulikan penyebab kematiannya) dari hasil Sensus Penduduk 2010 (SP 2010). Sampel yang digunakan sebanyak 4167 dari 8484 kasus. Studi tindak lanjut ini menggunakan instrument verbal autopsi oleh petugas Badan Pusat Statistik (BPS). Hasil analisis lebih dari 60 persen kematian ibu yang dilaporkan mendapatkan K4. Terdapat 27 persen kematian ibu ditolong oleh tenaga non nakes dan 40 persen masih melahirkan di rumah. Hasil: Hasil pemeriksaan Postnatal care di Indonesia sebanyak 79,9 persen dan tertinggi terdapat di Daerah Jawa Bali sebanyak 85,2 persen . Kesimpulan: Pada kasus kematian maternal di Indonesia pada tiap region lebih banyak kasus yang mendapatkan pelayanan kesehatan ibu daripada yang tidak mendapat. Penelitian ini merekomendasikan bahwa untuk menurunkan angka kematian ibu diperlukan pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas disamping cakupan pelayanan yang tinggi

    Tren dan Disparitas Angka Kematian Bayi (Akb), Angka Kematian Anak Balita (Aka), Angka Kematian Balita (AKBA) Menurut Sosial Ekonomi di Indonesia, Susenas 1998, 2001 dan 2003

    Full text link
    TREN DAN DISPARITAS ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB), ANGKA KEMATIAN ANAK BALITA (AKA), ANGKA KEMATIAN BALITA (AKBA) MENURUT SOSIAL EKONOMI DI INDONESIA, SUSENAS 1998, 2001 dan 200
    • …
    corecore