2 research outputs found

    Penerapan Metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) Dalam Pemilihan Tempat Pendirian Pabrik Kelapa Sawit

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan merancang suatu sistem pendukung keputusan sehingga dapat dijadikan sebagai solusi dalam penentuan lokasi tempat pendirian pabrik kelapa sawit dengan menerapkan model Fuzzy Multiple Atribut Decision Making (MADM) dengan metode Technique For Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Data penelitian diperoleh melalui penelitian pustaka, penelitian lapangan dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan fuzzy MADM metode TOPSIS untuk pemilihan lokasi pendirian pabrik kelapa sawit dilakukan dengan pengujian white-box dan hasilnya dinyatakan valid sehingga sistem dianggap layak untuk melakukan analisis kelayakan pemilihan lokasi pendirian pabrik kelapa sawit. Sedangkan lokasi pendirian pabrik kelapa sawit yang menjadi pilihan utama/prioritas berdasarkan hasil analisis sistem menggunakan metode TOPSIS adalah Maiwa dengan nilai preferensi total terbesar 0,8336 (Disetujui) sedangkan Cendana dengan nilai preferensi 0,5994 dan Enrekang dengan nilai preferensi 0,5745 menjadi alternatif yang dapat dipertimbangkan

    PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN HOTSPOT OUTDOOR MENGGUNAKAN NANOSTATION M2 FREKUENSI 2.4 GHZ DENGAN SISTEM VOUCHER PADA MIKROTIK DI JARINGAN RT/RW-NET

    No full text
    Pada penelitian ini, sistem RT/RW-NET diintegrasikan dengan jaringan GPON sebagai backbone utama agar sistem ini mempunyai bandwidth yang besar dan menambahkan konfigurasi management bandwidth dengan sistem voucher serta menambahkan sistem IP-Cloud agar dapat dilakukan pengontrolan. Penelitian menggunakan model pendekatan research and development. Sistem kerja metode pengembangan yang akan dilakukan adalah menggunakan langkah-langkah yang terdapat pada metode pengembangan, yaitu mengidentifikasi kebutuhan pengguna, membuat sebuah prototipe, melakukan uji coba produk dan menentukan apakah prototipe dapat digunakan atau belum melalui uji validasi terhadap pengguna, kemudian tahap selanjutnya adalah menggunakan prototipe apabila dapat diterima oleh pengguna, apabila belum bisa diterima, kembali ke tahap mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Dari hasil uji coba sistem RT/RW-NET dapat diketahui bahwa frekuensi 2.4 GHz penguatan 28 dB cocok diimplementasikan sebagai frekuensi wifi outdoor dan dengan menambahkan manajemen voucher membuat penggunaan bandwidth lebih optimal selain itu dengan menanamkan sistem IP-Cloud pada router RT/RW-NET maka kita sudah dapat melakukan pengontrolan sehingga sistem sudah dapat diakses kapan saja dan dimana saja
    corecore