83 research outputs found
John G. Finch Symposium ‘’Obat-obat Bius dan Pengalaman Keagamaan” (suatu Refleksi Qur’ani)
Penelitian tentang gejala-gejala keagamaan merupakan salah satu kepentingan psikologi Amerika sejak G. Stanley Hall. Penelitian tentang itu menarik perhatian banyak sarjana terkemuka, namun tidak banyak kemajuan yang dicapai. Di antara sebab-sebabnya ialah keraguan sarjana psikologi untuk memasuki daerah yang dianggap "keramat" itu dan juga karena kurangnya upaya-upaya eksperimental untuk meneliti agama. Keberanian Walter Houston Clark yang istimewa dalam bidang ini disamping gembira. Keterlibatannya yang lama dalam bidang ini membuahkan hasil dengan terbitnya The Psychology of Religion dalam tahun 1958. Terbitannya setelah itu ialah Chemical ecstacy: psychedelic Drugs arul Religion (l%9). Kemudian,pada tahun 60-an John G. Finch merasakan perlunya pembekalan bagi tenaga-tenaga psikoterapis yang berwawasan Kristiani.Tetapi Finch melihat tidak ada kurikulum yang mengarah ke wawasan itu di Amerika Serikat. Akhirnya, dalam suatu rangkain ceramah di Fuller Theological Seminary, dia mengusulkan pendirian suatu School of Psychology yang akan menghubungkan agama dan psikologi bagi pembekalan tenaga-tenaga psikologi klinis. Atas peranannya, 2 tahunkemudian dibukalah Graduate School of Psychology pada tahun 1965.
Code of Conducts: Leadership Wisdom in the Buginese Lontara Latoa as Indonesia’s Local Genius
The manuscript Lontara Latoa, a compilation of the sayings and records of Buginese kings, has provided a source of local wisdom through its linguistic codes of conduct. This article analyzes the relevance of this manuscript's linguistic codes, particularly those dealing with leadership, in modern Buginese life. It maps the leadership values contained within the old Buginese-language text Lontara Latoa, showing that these values remain relevant and can be actualized to promote the betterment of modern Buginese society. The values contained within Lontara Latoa can inform how leaders are selected amongst the Buginese. The linguistic codes contained within the text have provided the Buginese with an enduring local wisdom. As such, this article recommends a broader examination of the linguistic codes within the text, as this can provide a means of improving global ethics
PERBANDINGAN KELARUTAN KALSIUM DAN MAGNESIUM EMAIL GIGI TERHADAP MINUMAN BERKARBONASI DAN ISOTONIK
Email gigi terdiri dari 92-93% zat anorganik, 1-2% zat organik dan 3-4% air. Zat anorganik yang utama berupa hidroksiapatit [Ca10(PO4)6(OH)2] sekitar 90-92% dari volumenya yang tersusun atas komponen-komponen kalsium dan magnesium. Kehilangan ion kalsium dan magnesium karena demineralisasi sangat mempengaruhi kerusakan email gigi. Demineralisasi terjadi karena adanya paparan asam dari makanan atau minuman yang dalam waktu lama di dalam mulut menyebabkan pH rongga mulut menjadi asam. Minuman karbonasi dan minuman isotonik (sports drink) merupakan minuman yang banyak digemari dan terjadi peningkatan dari tahun ke tahun yang dapat menyebabkan kerusakan pada email gigi karena minuman karbonasi dan minuman isotonik yang bersifat asam akan diikuti kejadian erosi gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan minuman berkarbonasi dan minuman isotonik terhadap kelarutan kalsium dan magnesium setelah perendaman gigi secara AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer). Penelitian ini merupakan eksperimen laboratorium (spectrophotometer) dengan desain penelitian time series yang menggunakan 4 gigi permanen manusia post ekstraksi sebagai subyek penelitian. Keempat gigi tersebut dimasukkan ke dalam minuman karbonasi dan minuman isotonik lalu diukur kelarutan kalsium dan magnesium email gigi tersebut selama 30 menit sampai pada hari keenam dangan menggunakan spektrophotometer.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ion kalsium lebih banyak mengalami kelarutan daripada magnesium dari kedua minuman tersebut
Pemukiman sebagai kesatuan ekosistem daerah istimewa aceh
Buku ini berisi tentang pemukiman sebagai kesatuan ekosistem di daerah istimewa aceh yang meliputi gambaran umum pedesaan dan desa sebagai ekosistem
Pelatihan Guru Sebagai Upaya Peningkatan Perilaku Kebersihan Gigi Dan Mulut di SD Negeri Mamajang I Kota Makassar
Gigi merupakan bagian terpenting dalam mulut yang dapat berfungsi untuk makan dan berbicara. Kerusakan gigi merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh kurangnya kebersihan gigi dan mulut. Hal ini dapat dicegah dengan memelihara kesehatan gigi dan mulut, salah satunya dengan menggosok gigi. Usia sekolah merupakan saat yang ideal untuk melatih kemampuan motorik seorang anak, termasuk menggosok gigi. Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk mendapatkan data kebersihan gigi dan mulut pada SD Negeri Mamajang I Kota Makassar, tercapainya derajat kebersihan gigi dan mulut pada anak Sekolah Dasar, meningkatkan kebersihan gigi dan mulut siswa, dan meningkatkan pengetahuan tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar.Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat dilakukan pada SD Negeri Mamajang I dengan sasaran 100 orang siswa kelas IV dan V dengan melakukan pelatihan guru-guru dan penyuluhan kebersihan gigi dan mulu serta sikat gigi massal, pembersihan karang gigi dan melakukan evaluasi dengan pemeriksaan kembali setelah dilakukan penyuluhan.Kesimpulan dari kegiatan ini setelah dilakukan penyuluhan terjadi peningkatan kebersihan gigi dan mulut pada murid SD Negeri Mamajang I Kota Makassar. Dan didapatkan peningkatan pengetahuan pada guru-guru SD Negeri Mamajang I dalam hal mendemonstrasikan sikat gigi yang baik dan benar. Namun untuk hasil yang optimal disarankan bagi orang tua siswa lebih memperhatikan kesehatan gigi anaknya dan partisipasi guru meningkatkan pendidikan kesehatan gigi dan mulut dengan mengaktifkan sarana Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS). Kata kunci : Pelatihan Guru, Kebersihan Gigi dan Mulut,Sikat Gigi massa
CATATAN SINGKAT DIALOG ANTAR MUSLIM DAN KRISTEN DARI ASIA TENGGARA Dl HONGKONG, 4- 10 JANUARI 1975
Berisi tentang laporan mengikuti seminar DIALOG ANTAR MUSLIM DAN KRISTEN DARI ASIA TENGGARA Dl HONGKONG, 4- 10 JANUARI 197
- …