10 research outputs found
Pengembangan Sistem Usaha Pertanian Berkelanjutan
Pertanian terlanjutkan masih merupakan konsep yang terus diperdebatkan selama belum ada kriteria yang baku sesuai dengan dinamika pembangunan pertanian. Telah banyak studi dilakukan tetapi masih terbatas pada evaluasi kegiatan pertanian yang sedang berjalan. Pertanyaan yang kemudian sering muncul, apakah pertanian yang padat modal dan sarana produksi sarat dengan bahan baku impor dapat terlanjutkan? Pendekatan sistem USAha pertanian, kemudian dipercaya dapat mendorong keberlanjutan pembangunan pertanian. Sehubungan dengan pendekatan tersebut, berbagai pengkajian tentang sistem USAha pertanian komoditas telah di lakukan sejak tahun 1995. Namun hasil dari pengkajian tersebut sangat beragam yang terkait dengan berbagai aspek seperti : (1) Skala ekonomi, (2) Teknologi yang tepat guna dan sesuai dengan sasaran pengkajian, (3) karakteristik suatu SUP, (4) Kriteria keberhasilan dan (5) manajemen pengembangan SUP. Tulisan ini mencoba mengajukan konsep tentang pendekatan SUP dalam pembangunan pertanian yang berkelanjutan
Penerapan Indeks Gini untuk Mengindentifikasi Tingkat Pemerataan Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga Pedesaan di Wilayah Jawa dan Bali
Gini Index application to identify rural income and expenditure distributions in Java and BaliAreas. Rural household welfare can be approached by evaluating income ad expenditure levelboth for total and capita level. In the mean time, income structure reflects activity distributionas sources of income gained by the households. Income distribution level can be identified byapplying Gini Index. This study was conducted in various agro-ecosystems in Java and Bali.This paper discusses about income and expenditure structures of those rural households at thementioned agro-ecosystems. This study results was expected to be useful for research andassessment (R&A) in those areas mainly in evaluating outcome and impact of the R&A inthose respective agro-ecosystems
Kebijakan Harga Output Dan Input Untuk Meningkatkan Produksi Jagung
Permintaan jagung terus meningkat untuk memenuhi berbagai kebutuhan, yaitu bahan baku industri pakan ternak, industri makanan dan konsumsi langsung. Seiring meningkatnya kebutuhan dan pentingnya peranan jagung, maka dukungan kebijakan terkait output dan input memiliki urgensi penting dalam rangka peningkatan produksi jagung nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Perubahan harga output dan input terhadap penawaran output dan permintaan input jagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) selama kurun waktu 1985-2009, harga jagung di Jawa Timur dan Jawa Barat cenderung meningkat, dan seiring dengan hal itu harga input USAhatani jagung : benih, pupuk dan tenaga kerja juga meningkat, (2) penawaran jagung di Provinsi Jawa Timur dan Jawa Barat elastis terhadap Perubahan harga sendiri, sedangkan terhadap Perubahan harga benih, harga urea, harga TSP dan upah tenaga kerja adalah inelastis, (3) peningkatan harga pupuk tidak berpengaruh terhadap penawaran jagung, sedangkan peningkatan harga benih berpengaruh negatif terhadap penawaran jagung, dan (4) jika terjadi kombinasi kebijakan peningkatan harga jagung, harga pupuk dan harga benih maka penawaran jagung meningkat di kedua provinsi. Implikasi kebijakan dari penelitian ini adalah bahwa upaya untuk meningkatkan penawaran jagung dapat dilakukan dengan meningkatkan harga jagung