38 research outputs found
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP KEMAMPUAN MENGARANG NARASI SISWA DI SMA NEGERI 1ANGKOLA BARAT
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengaruh metode pembelajaran role playing terhadap mengarang narasi siswa. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Angkola Barat, yang terdiri atas 5 kelas dengan total seluruhnya 160 siswa. Dalam penelitian ini penulis menggunakan sampel yakni sebanyak 48 siswa. Sesuai dengan pendapat Arikunto (2005) yang menyatakan,“ Jika peneliti mempunyai beberapa ratus subjek dalam populasi mereka dapat menentukan kurang lebih 25-30% dari jumlah subjek tersebut. Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh metode Role Playing terhadap Kemampuan mengarang narasi siswa. Hal ini dapat ditunjukkan dengan diperolehnya r hitunglebih besar dari nilai rtabelyaitu 0,786>0,284, pengaruh metode Role Playing tergolong baik, hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa yaitu 79. Kemampuan mengarang narasi siswa tergolong baik, hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa yaitu 75. Hipotesis dalam penelitian ini diterima
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KREATIF TERHADAP KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM BELAJAR WACANA BAHASA INDONESIA MAHASISWA SEMESTER V
The purpose of this study was to describe the results of the use of creative learning models on students' abilities in studying Indonesian language discourse for semester V students. This research used a qualitative descriptive method. With the number of research samples 25 students. The research was carried out for ± 4 months from November to February 2021. Based on the results of the research, it was found that 98% of 100% of learning outcomes using creative learning models increased students' abilities in learning Indonesian language discourse for fifth semester students. It can be seen from the average score of students who have reached 89 in the "good" category
ANALISIS TERHADAP PROSES BELAJAR DALAM MENGGUNAKAN KREATIF BERBAHASA PRODUKTIF
Terdapat dua keterampilan berbahasa di dalam Bahasa Indonesia yaitu keterampilan Bahasa resptif dan keterampilan berbahasa produktif. Fokus dari penelitian ini yaitu keterampilan berbahasa produktif yaitu berbicara. Materi yang dianalisis adalah Keterampilan berbicara ini mencakup berpidato atau berretorika, berbicara dengan teman sebaya dan guru atau dosen, berbicara tentang wawancara, berbicara sebagai pembawa acara, MC atau presenter. Tujuan dari penelitian ini adalah menjabarkan dan mendeskripsikan mengenai kegiatan mahasiswa dan hasil proses belajar mereka dikelas berbahasa produktif. Produk yang mereka hasilkan dari kelas ini adalah membuat teks pidato, berpidato didepan kelas, berbicara dengan teman sebaya, guru atau dosen, dan membuat teks wawancara, mewawancarai seseorang,dan yang terakhir menjadi seorang pembawa acara atau berita. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil analisis yang ditemukan didalam keterampilan berbahasa produktif adalah masih terdapat beberapa mahasiswa masih kurang mampu dalam berbicara dengan gaya Bahasa yang sesuai, pemilihan Bahasa yang tepat dan penggunaan kata yang bagus. Walaupun beberapa mahasiswa sudah mampu berbahasa produktif sesuai materi yang telah diajarkan, tetapi penggunaan Bahasa gaul masih menjadi problema utama bagi mereka. Performa yang menarik, Intonasi dan nada yang sesuai didalam pembawa berita juga menajadi kekurangan mereka didalam pembawa acara
ANALISIS KARAKTERISTIK ANAK TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA DAN KOSA KATA USIA 2-4 TAHUN
Setiap perkembangan Bahasa anak itu berbeda. Bahasa adalah sebuah komunikasi dari dalam hati seorang anak terhadap apa yang dia rasakan dan apa yang dia inginkan. Tujuan penelitian ini adalah menjabarkan hasil wawancara mahasiswa tentang produksi kata oleh anak- anak usia 2 sampai 5 tahun ditempat tinggal mereka atau tetangga disekitar temapt mereka. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan dan menjabarkan hasil praktek wawancara mahasiswa kepada orangtua anak yang berusia 2 tahun sampai usia 4 tahun. Berdasarkan hasil temuan dilapangan, Ada beberapa anak usianya sudah 2 tahun tetapi belum bisa berbicara banyak kosa kata, ada beberapa anak usia dua tahun sudah sangat lancar berbicara, dan diatas usia 3 tahun kebanyakan sudah banyak memproduksi kosa kata walaupun fonologi/ pengucapannya masih ada yang kurang jelas. Terdapat pula keluhan orang tua pengaruh gadget terhadap perkembangan Bahasa anak- anak
ANALISIS PENTINGNYA MATA KULIAH UMUM BAHASA INDONESIA DISETIAP JURUSAN PERKULIAHAN
Terdapat begitu banyak ragam Bahasa di negara kita ini, akan tetapi Bahasa Indonesia lah yang menjadi pemersatu semua Bahasa. Memahami kaidah Bahasa Indonesia yang baik akan memberikan dampak positif bagi pengguna bahasa tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjabarkan pentingnya Bahasa Indonesia diajarkan kepada semua mahasiswa disetiap jurusan dibangku perkuliahan dan menjabarkan materi pembelajaran yang diajarkan diruang perkuliahan. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk membahas betapa pentingnya matakuliah Bahasa Indonesia diajarkan pada setiap jurusan- jurusan yang ada difakultas- fakultas perguruan tinggi terkhususnya Universitas Graha Nusantara kota Padangsidimpuan. Kaidah- kaidah Bahasa Indonesia adalah hal yang sangat dianjurkan untuk diajarkan diperkuliahan. Berikut ini adalah Sebagian materi penting untuk MKU Bahasa Indonesia adalah perkembangan Bahasa Indonesia di era modern, menggunakan ragam Bahasa sesuai konteks, menggunakan EYD dengan tepat, menemukan kalimat yang tidak tepat dalam media tulis, menggunakan penalaran sesuai topik, membuat paragraph sesuai topik, menentukan topik dan merangkum karya ilmiah, membuat karya ilmiah sesuai topik dan judul
Faktor-faktor yang Memengaruhi Child Maltreatment Selama Wabah Covid-19
Program social distancing dan lockdown menjadi upaya pencegahan penyebaran wabah yang dinilai efektif dan sangat penting selama masa pandemik. Namun, program ini tanpa disadari menempatkan vulnerable group khususnya kelompok usia anak mengalami kekerasan (child maltreatment). Child maltreatment dapat berdampak terhadap terhadap masalah psikologis anak (depresi, risiko bunuh diri) dan masalah fisik (cedera spinal, cedera kepala bahkan kematian). Oleh sebab itu, peneliti menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya child maltreatment yang terjadi selama pandemik covid 19 terutama di Negara Indonesia. Peneliti menggunakan metoda literatur review dalam melakukan penelitian ini. Dengan kriteria kekerasan pada usia anak di bawah 18 tahun. Hasil penelurusan literatur menemukan empat faktor utama yang berhubungan dengan perkembangan pada anak dengan child maltreatment, yaitu (1) faktor orang tua, (2) status keluarga, (3) norma budaya dan komunitas serta (4) program pencegahan child maltreatment yang terhambat selama pandemik. Rekomendasi peneliti selanjutnya adalah perlu dikaji lebih lanjut mengenai status emosi orang tua selama pandemik dan persepsi orang tua melakukan kekerasan anak.Program social distancing dan lockdown menjadi upaya pencegahan penyebaran wabah yang dinilai efektif dan sangat penting selama masa pandemik. Namun, program ini tanpa disadari menempatkan vulnerable group khususnya kelompok usia anak mengalami kekerasan (child maltreatment). Child maltreatment dapat berdampak terhadap terhadap masalah psikologis anak (depresi, risiko bunuh diri) dan masalah fisik (cedera spinal, cedera kepala bahkan kematian). Oleh sebab itu, peneliti menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya child maltreatment yang terjadi selama pandemik covid 19 terutama di Negara Indonesia. Peneliti menggunakan metoda literatur review dalam melakukan penelitian ini. Dengan kriteria kekerasan pada usia anak di bawah 18 tahun. Hasil penelurusan literatur menemukan empat faktor utama yang berhubungan dengan perkembangan pada anak dengan child maltreatment, yaitu (1) faktor orang tua, (2) status keluarga, (3) norma budaya dan komunitas serta (4) program pencegahan child maltreatment yang terhambat selama pandemik. Rekomendasi peneliti selanjutnya adalah perlu dikaji lebih lanjut mengenai status emosi orang tua selama pandemik dan persepsi orang tua melakukan kekerasan anak.
Kata Kunci : child maltreatment, faktor-faktor, Covid-1
LARANGAN PERNIKAHAN SATU MARGA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DI DESA PANYABUNGAN JAE KECAMATAN PANYABUNGAN KABUPATEN MANDAILING NATAL SUMATRA UTARA
ABSTRAK
Robiyatul Adawiyah, (2023): Larangan Pernikahan Satu Marga Perspektif Hukum Islam di Desa Panyabungan Jae Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal Sumatra Utara.
Penulisan skripsi ini dilatar belakangi oleh larangan pernikahan satu marga yang dilakukan oleh masyarakat Desa Panyabungan Jae, yang mana pernikahan satu marga di adat Mandailing adalah pernikahan yang dilarang, sedangkan dalam hukum Islam tidak ada larangan seseorang menikah dengan marga yang sama.
Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah apa penyebab terjadinya larangan pernikahan satu marga di Desa Panyabungan Jae dan bagaimana pandangan tokoh adat, tokoh agama dan masyarakat yang melakukan pernikahan satu marga. Adapun Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pandangan Perspektif Hukum Islam terhadap pernikahan satu marga.
Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang berlokasi di Desa Panyabungan Jae. Populasi pada penelitian ini sebanyak 8 orang yang terdiri dari 1 orang tokoh adat, 1 orang tokoh agama dan 3 pasangan yang melakukan pernikahan satu marga, dengan mengunakan teknik “total sampling”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan sumber data primer berasal dari wawancara, observasi, dokumentasi, dan dilengkapi dengan data sekunder.
Hasil penelitian penulis yaitu Penyebab larangan pernikahan semarga karena akan merusak tata cara tutur dan tata cara adat. Pandangan tokoh adat mengenai pernikahan satu marga adalah perkawinan yang tidak dibenarkan dalam adat Mandailing. Pandangan tokoh agama mengatakan larangan pernikahan semarga adat Mandailing tidak sesuai dengan ajaran Islam karena larangan tersebut tidak terdapat dalam unsur nasab yang dilarang oleh hukum Islam. Pandangan para pengantin yang melakukan pernikahan satu marga mengatakan alasan dari menikah semarga ini mereka melihat dalam segi agama itu tidak ada masalah jika dikaitkan dengan nasab keturunannya. Perspektif Hukum Islam tentang larangan pernikahan satu marga yaitu di dalam al-Qur'an sendiri tidak terdapatkan ayat yang mengharamkan pernikahan satu marga, dengan demikian seseorang boleh dan sah menikahi dengan sesama satu marga.
Kata Kunci : Marga, Adat, ‘ur
Eksistensi SD Islam Terpadu Nurul ‘Ilmi Padangsidimpuan dalam pelaksanaan program tahfiẓ Al-Qur’an
Penelitian ini dilatar belakangi oleh eksistensi Sekolah Islam Terpadu yang dalam konsepnya berupaya mengembalikan paradigma dan aplikasi pendidikan yang selama ini cenderung dikotomi – terpisahnya satu dimensi dengan dimensi yang lain. Perannya tidak hanya sebatas mentransfer knowledge, membina akhlak siswa, skill dan leadership-nya, tapi juga berupaya ‘melahirkan’ intelektual yang cinta dan hafal al-Qur’an. Banyak lembaga pendidikan yang terjebak dalam arus modernisasi yang lebih mementingkan pencapaian adaptasi terhadap perubahan zaman. Secara tidak tersadari menjauhkan siswa-siswinya dari al-Qur’an. SD Islam Terpadu Nurul ‘Ilmi Padangsidimpuan menetapkan tahfiẓ al-Qur’an sebagai program dari kurikulum pendidikan Islam yang mesti dilaksanakan. Akan tetapi, SD ini masih menargetkan satu juz, berbeda dari konsep kurikulum SD Islam Terpadu secara umum yang menargetkan dua juz. Sehingga ditetapkanlah fokus kajian dalam penelitian ini; bagaimana eksistensi SD Islam Terpadu Nurul ’Ilmi Padangsidimpuan dalam pelaksanaan program tahfiẓ al-Qur’an, bagaimana metode yang diterapkan, kendala yang dihadapi dan upayanya dalam pelaksanaan program tahfiẓ al-Qur’an di SD Islam Terpadu Nurul ’Ilmi Padangsidimpuan.
Berdasarkan fokus kajian penelitian di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui eksistensi SD Islam Terpadu Nurul ’Ilmi Padangsidimpuan dalam pelaksanaan program tahfiẓ al-Qur’an, metode yang diterapkan dalam tahfiẓ al-Qur’an, kendala yang dihadapi dan upayanya dalam pelaksanaan program tahfiẓ al-Qur’an di SD Islam Terpadu Nurul ’Ilmi Padangsidimpuan. Adapun metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif yaitu menggambarkan keadaan yang sebenarnya di lapangan sesuai dengan fakta secara sistematis. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan studi dokumen. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, selection, dan menginterpretasi data atau mengambil kesimpulan. Dengan meneliti eksistensi SD Islam Terpadu Nurul ‘Ilmi Padngsidimpuan dalam pelaksanaan program tahfiẓ al-Qur’an, metode yang digunakan, kendala yang dihadapi dalam pelaksanaannya dan upaya mengatasinya, dapat disimpulkan bahwa SD Islam Terpadu Nurul ‘Ilmi Padangsidimpuan dalam pelaksanaan program tahfiẓ al-Qur’an cukup eksis. Hal ini dapat dilihat dari urgensitas program tahfiẓ al-Qur’an di SD Islam Terpadu Nurul ‘Ilmi yang cukup baik, keadaan tahfiẓ al-Qur’an siswa SD Islam Terpadu Nurul ‘Ilmi yang cukup baik, dan tanggapan orangtua dengan pelaksanaan program tahfiẓ al-Qur’an yang positif dan mendukung. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program tahfiẓ al-Qur’an diklasifikasikan sesuai dengan tingkat usia dan kemampuan. Adapun kendala yang ditemui dalam pelaksanaannya di antaranya, sukarnya siswa mempertahankan hafalan, in-put atau latar belakang siswa yang berbeda, kurangnya efektivitas pelajaran iqra’, dan kurangnya guru tahfiẓ dan alokasi waktu pelaksanaan tahfiẓ al-Qur’an. Kemudian, upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala yang ditemui berupa, mengupayakan penyajian pembelajaran tahfiẓ al-Qur’an lebih menarik, melibatkan guru bidang studi lainnya dalam men-takrir hafalan al-Qur’an siswa, melibatkan peran orangtua secara aktif, meningkatkan efektivitas pelajaran iqra’ dengan penambahan guru iqra’, dan mengoptimalkan tahfiẓ al-Qur’an satu juz
Hubungan Jumlah Leukosit pada Cairan Semen dengan Hasil Analisis Sperma pada Pasien Infertilitas di Purwokerto
Leukosit dalam jumlah sedikit selalu ditemukan dalam setiap ejakulat. Peningkatan jumlah leukosit dalam cairan semen lebih dari 1 juta leukosit permililiter disebut leukositospermia. Pengaruh jumlah leukosit pada cairan semen dengan infertilitas pria terkait dengan kualitas sperma masih menjadi kontroversi, meskipun insidensinya tinggi pada kasus-kasus infertilitas. Penelitian hubungan jumlah leukosit dengan hasil analisis sperma pada pasien infertilitas di Purwokerto belum pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jumlah leukosit pada cairan semen dengan hasil analisis sperma pada pasien infertilitas di Purwokerto. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional yang dilakukan di RSIA Bunda Arif Purwokerto. Subjek penelitian merupakan data sekunder yang berjumlah 84 orang dengan teknik total sampling. Data dieroleh dari periode bulan Januari 2020 – Agustus 2020. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan signifikan dengan korelasi positif antara hubungan jumlah leukosit pada cairan semen dengan hasil analisis sperma, yaitu konsentrasi, motilitas, dan morfologi spermatozoa (p<0,05). Analisis kekuatan korelasi menghasilkan korelasi kuat untuk konsentrasi spermatozoa (r=0,628) dan morfologi spermatozoa (r=0,580) serta korelasi cukup kuat untuk motilitas spermatozoa (r=0,401). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan signifikan antara jumlah leukosit pada cairan semen dengan hasil analisis sperma pada pasien infertilitas di Purwokerto
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELAUI STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (SPPKB) KELAS X DI SMA NEGERI 1 ANGKOLA BARAT TAHUN PELAJARAN 2023-2024
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Angkola Barat dengan judul peningkatan hasil belajar melalui strategi pembelajaran kemampuan berpikir (SPPKB) kelas X. Jenis penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode penelitian penelitian tindakan kelas (PTK) dalam melihat peningkatan hasil pembelajaran Bahasa Indonesia siswa melalui Strategi Pembelajaran Kemampuan Berpikir (SPPKB). Dalam penelitian yang dilakukan terdapat jumlah populasi penelitian yaitu 120 siswa dengan jumlah sampel penelitian berjumlah 30 siswa. Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan metode PTK terdapat hasil penelitian dengan peningkatan yang sangat siginifikan dengan dua siklus. Siklus I siswa memperoleh hasil nilai rata-rata 75,30 sedangkan pada siklus II siswa memperoleh peningkatan nilai rata-rata yaitu 91,31 hal ini menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan sebelum dilakukan tindakan dengan nilai rata-rata 61,23