19 research outputs found
Criminal Actions Based on the Living Law in Draft-Criminal Code: Degradation of the Concept
This article intends to analyze the degradation concept of the additional penalty of 'fulfillment of local customary obligations' of 'prohibited acts' based on 'laws living in the community (living law)’ compared to the principal penalty in 'criminal acts' based on ‘statute criminal law’. The legal materials analyzed include Article 1; Article 2; Article 64 letter b; Article 65 paragraph (1) and (2); Article 66 paragraph (1) and (2); Article 97; and Article 597 paragraph (1) and (2) Draft-Criminal Code. The research used is legal research with the type of doctrinal research. The formulation of the problem will be discussed using a statutory approach and a conceptual approach. Analysis of legal materials uses prescriptive analysis to find arguments about the degradation of the concept. Discussion of the formulation of the problem can be concluded that there has been a degradation in the concept of an additional penalty of ‘the fulfillment of local customary obligations’ and ‘prohibited acts’ based on ‘living law’ compared to principal and additional penalty and ‘criminal acts’ based on ‘statute criminal law’. ‘Prohibited acts’ based on ‘living law’ as a concept equivalent to criminal acts based on statute criminal law are subject to concept degradation, due to ‘fulfillment of local customary obligations’ for prohibited acts is only positioned as an additional and complementary punishment from a necessity to the level of the principal penalty. Keywords: degradation; prohibited act; criminal act; living law; statute criminal law DOI: 10.7176/JLPG/112-02 Publication date:August 31st 202
Kajian Aspek Fisiologik Beauveria Bassiana Dan Virulensinya Terhadap Helicoverpa Armigera Study On Physiological Aspects Of Beauveria Bassiana And Their Virulence To Helicoverpa Armigera
Study on physiological aspects of six isolates of Beauveria bassiana and their virulence to Helicoverpa armigera was conducted in laboratory. Six isolates were obtained from different host and geografical locations. Stock cultures was freeze dried and when required they were reconstituted and placed onto fresh SDA and incubated for seven days. The result of research indicated that color of all colony are white. Colony growth rate was affected by kind of the media. The highest colony growth was found from rice bug Jember isolate (JeLa). The hyphal growth rate per day was significantly different between isolates. The highest hyhpal growth rate was found from coffe berry borer Jember isolate (JeHh). The number of spore per ml in SDA was relatively higher than PDA. The number of spore was significantly different between isolates both in SDA and PDA. The highest number of spore was found from JeLa and JeHh in SDA and PDA. respectively. The germination of spore 24 hours after inoculation was found from JeLa and significantly different than other isolates, although the rate of germination per hour was not significantly different. The number of spore germination was increased by temperature change from 27\u27C to 45°C. However, the increase of temperature up to 50°C, the number of spore germination become lower than 27°C. Spore germination was decreased by irradiation of UV light. Among six isolates, the highest virulence to H. armigera was found from JeLa isolate.
Key word : Beauveria bassiana, virulence, Helicoverpa armiger
Total Protein Content And Pathogenesis Related-Proteins In Leaf Intercellular Fluid Of Cigar Tobacco Cultivar H-877 Infected With Tobacco Mosaic Virus (Tmv)
The reaction of hypersensitive Nicotiana species or cultivar (N. glurinosa, N. tabacunz cv. Xanthi nc., N. tabacum cv. H-877) to three isolates of TMV from Jember showed variable symptoms. Pattern of total protein from leaf was hard to distinguish between cultivar or species, The intercellular fluids (IF) of leaf tissues which contained pathogenesis related (PR) proteins of cigar tobacco cultivar H-877 (it derives the N-gene from N. glutinosa) has lost several protein bands than that of N. glutinosa. The H-382 cultivar which systemic reaction to TMV has a band with very low molecular weight, which was not detected in other species or cultivar infected with three TMV isolates. It seems there was an effect of longterm storage of leaf before IF-extraction to the resolution of some PR-protein bands in SDS PAGE. Analysis of PR-proteins of H877 cultivar in 2D-SDS PAGE showed it consist of b-4, b-5, b-6a, b-6b, b-7a, and b-8a proteins of Parent and Asselin (1984).
Key words : TMV symptoms, Nicotiana sp., resistance mechanism , PR-protein
Murwakala dalam ruwatan Sukerta
Penelitian ini bertujuan pertama, untuk mengetahui kedudukan wayang dalam kehidupan masyarakat Jawa. Kedua, untuk mengetahui latar belakang penyelenggaraan upacara ruwatan sukerta oleh masyarakat pendukungnya. Ketiga, untuk memahami konvensi dan makna-makna simbolik, religi, filosofi dan sosial dari wayang kulit. Keempat, untuk mengetahui lebih detail cerita murwakala dan menganalisa dengan konvesni teater tradisional (wayang). Kelima, untuk mengetahui lebih detail ruwatan sukerta dan menganalisnya menggunakan pendekatan sosiologi teater
Tokoh-tokoh wanita pejuang dalam dua drama karya Bambang Soelarto
Tujuan penelitian untuk mengetahui bentuk penokohan drama DDR dan Gempa, mengetahui nilai-nilai feminisme yang terimplisisr dalam tokoh-tokoh wanita pejuang dalam drama DDR dan Gempa serta untuk mengetahui pandangan pengarang tentang masalah feminisme.Dalam drama DDS yang menjadi tokoh pentagonis adalah perempuan, sedangkan tokoh bawahan terdiri dari penyihir, petualang, pedagang dan politikus. Dalam drama Gempa tokoh pentagonisnya adalah tokoh wanita yang bernama Letnan, sedangkan tokoh bawahannya adalah mayor dan kapten, tokoh letnan dan kapten memiliki jenis perwatakan datar, sedangkan tokoh mayor memiliki karakter janis bulat
Pengawasan Terhadap Makanan Yang Mengandung Formalin Oleh Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan (BPOM) Dalam Rangka Perlindungan Hukum Bagi Konsumen
Tidak ada Abstrak : sesuai dengan Aslinya [di CD
Murwakala dalam ruwatan sukerto : Sebuah kajian sosiologi teater
Upacara ruwatan sukerto merupakan upacara pembebasan bagi anak-anak sukerto agar hidup tenang bahagia dan aman kondisi sosial ekonomi yang kurang kondusif menjadikan masyarakat mencari perlindungan dengan mengadakan rtual agar hidupnya lebih tenang bahagia dan sukses
Patriotisme Perjuangan Tokoh Wanita Dalam Lakon Nyi Ajeng Serang Karya Handung Kus Sudyarsana
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penokohan lakon Nyi Ageng Serang, mengetahui semangat feminisme dan mengetahui faktor-faktor sosial historis yang menyebabkan lahirnya lakon ini
Struktur dan Estetika Humor sebagai Modal Dasar Pelestarian dan Pengembangan Ludruk di Jawa Timur
Ludruk merupakan bentuk kesenian rakyat Jawa Timur yang masih eksis dan berakar kuat di masyarakat. Namun, sejumlah grup ludruk di Jawa Timur mengalami kemunduran setelah ditinggal wafat oleh pelawaknya. Para penggemar pelawak pada grup ludruk tertentu akan setia mengapresiasi saat pelawak yang disukainya melakukan pementasan. Penonton pelawak (penyaji dagelan) ludruk yang menyukai lawakan ludruk tertentu biasanya enggan berpindah ke pelawak lain, sehingga bila para pelawaknya wafat atau berpindah ke grup lain menjadi kurang tertarik pada pertunjukan lawak yang disukainya. Grup ludruk Karya Budaya, Mojokerto mengalami penurunan jumlah pementasan setelah kedua pelawaknya wafat. Demikian pula pada grup ludruk lainnya, ketika para pelawaknya meninggal dunia maka surutlah permintaan masyarakat mementaskan ludruk tersebut. Sementara itu para pelawak ludruk pada umumnya berusia lanjut, sehingga perlu regenerasi dan memiliki bahan pembelajaran lawakan ludruk. Kajian struktur dan tekstur ludruk diharapkan dapat menemukan formula lawakan ludruk untuk bahan pembelajaran lawakan ludruk di kalangan generasi muda, baik berupa buku ajar Struktur dan Tekstur Lawakan Ludruk dan Kiat Sukses Menjadi Lawak Ludruk. Selanjutnya, perlu diadakan workshop untuk pelawak ludruk generasi muda setidaknya untuk 20 pemuda-pemudi pada angkatan pertama sebagai uji aplikasi hasil penelitian terapan tersebut. Pengembangan selanjutnya, akan disampaikan bahan dan buku ajar ke sekolah khususnya SMK Jurusan Seni Teater, atau ektrakulikuler seni teater tradisi bersama pihak sekolah, pihak pemerintah daerah terkait, atau Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur untuk dapat melanjutkan program penyemaian pelawak ludruk dari pemuda-pemudi di masa mendatang baik berupa lokakarya pelawak luduruk maupun lomba lawak ludruk
Estetika Struktur Drama Bertema Kritik Sosial Karya Empat Dramawan
Penelitian ini bertujuan memperoleh model (konsep teoritik) tentang karya drama bertema kritik sosial atau bermuatan kritik sosial cukup intensif, namun tetap mempertimbangkan bentuk estetika dalam penulisan (tahun pertama dan kedua). Penelitian ini akan menghasilkan konsep-konsep teoritik bidang ilmu damaturgi, khususnya yang terkait dengan teori penulisan karya drama bertema kritik sosial, sehingga dapat memperkaya teori-teori penulisan karya drama di lingkungan bidang ilmu dramaturgi. Hasil penelitian ini akan memiliki kontribusi bagi pengembangan ipteks secara fundamental, khususnya yang terkait dengan ilmu dramaturgi.Temuan orisinal dari penelitian ini akan dapat memperkaya teori proses penciptaan karya drama. Selama ini terdapat asumsi bahwa karya drama yang bertema kritik sosial atau sarat dengan masalah kritik sosial cenderung mengabaikan bentuk estetika dalam proses penulisan. Hasil penelitian ini akan dapat menyanggah secara ilmiah asumsi tersebut.Penelitian menggunakan metode content analysis dari Krippendrof. Metode content analysis merupakan metode yang dikembangkan secara khusus untuk meneliti fenomena-fenomena simbolik dengan tujuan untuk menggali dan mengungkapkan fenomena lain yang teramati yang merupakan isi, makna, dan unsur esensial karya seni, pendekatan estetika, semiotika, dan sosiologi seni.Sementara itu. Penelitian ini menggunakan pendekatan estetika , semotika dan sosiologi seni. Pendekatan estetika dipergunakan untuk menganalisis estetika struktur intrinsik (penokohan dan latar) karya drama Gempa, Rol, Panembahan Reso, dan Nyi Ageng Serang. Pendekatan semiotika dipergunakan untuk menganalisa berbagai sistem tanda dalam penokohan dan latar dan makna kritik sosial drama-drama yang diteliti. Pendekatan sosiologi seni dipakai masalah kritik sosial dan fakto-faktor sosiologis yang menyebabkan para pengarang drama Gempa, Rol, Panembahan Reso dan Nyi Ageng Serang mengangkat permasalahan kritik sosial dalam karya-karya mereka