524 research outputs found
MENINGKATKAN DISIPLIN GURU DALAM KEHADIRAN MENGAJAR DI KELAS MELALUI REWARD AND PUNISHMENT : (Penerapan di SD Negeri Tenjolaya IV Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuuk mencari alternatif pemecahan masalah sebagai upaya meningkatkan disiplin guru dalam kehadiran mengajar dikelas melalui penerapan Reward and Punishment di SD Negeri Tenjolaya IV Kasomalang Subang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) sebagai suatu prosedur penelitian yang diadaptasi dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan sekolah merupakan penelitian partisipatoris yang menekankan pada tindakan dan refleksi , memperdalam pemahaman terhadap tindakan yang dilakukan, memperbaiki situasi dan kondisi sekolah. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan Reward dan Punishment efektif untuk meningkatkan disiplin kehadiran guru dikelas pada kegiatan belajar mengajar, hal itu dibuktikan bahwa setelah diadakan penerapan tindakan berupa Reward dan Punishment, guru yang terlambat pada kegiatan belajar mengajar di SDN Tenjolaya IV, berdasarkan indicator 75%, atau bila 75% guru tidak terlambat lebih dari 10 menit. Siklus pertama guru yang tidak terlambat lebih dari 10 menit baru 21,74%. Sekolah memberi penegasan lebih kuat diberikan, hasil observasi tingkat keterlambatan guru masuk kelas dalam proses belajar mengajar, pada kegiatan upacara bendera. Tingkat keterlambatan guru dikelas pada proses pembelajaran diperoleh data, sebanyak 18 orang guru terlambat masuk kelas kurang dari 10 menit, 5 orang guru terlambat masuk kelas 10 menit sampai dengan 15 menit, dan tidak ada satu orangpun guru yang terlambat masuk kelas lebih dari 15 menit. Hasil observasi pada siklus pertama dan siklus kedua dapat dilihat ada penurunan tingkat keterlambatan guru dikelas pada kegiatan belajar mengajar, atau terdapat peningkatan kehadiran guru dikelas, dan dari hasil refleksi mengenai kelemahan atau kekurangan dari pelaksanaan tindakan pada siklus kedua tersebut, dari hasil observasi dan data yang diperoleh, peneliti mengambil kesimpulan bahwa tindakan yang dilaksanakan pada siklus kedua dinyatakan berhasil, karena terdapat 78,26% guru yang terlambat kurang dari 10 menit, atau melebihi target yang telah ditentukan sebesar 75%
Penerapan Discovery Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Motivasi Belajar Matematika Siswa
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematis dan motivasi belajar peserta didik yang menggunakan pembelajaran Discovery Learning (DL) dan peserta didik yang menggunakan pembelajaran ekspositori, serta untuk mengetahui dan menganalisis hubungan antara kemampuan pemecahan masalah matematis dan motivasi belajar matematis peserta didik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan Metode Campuran (Mixed Method) dan tipe penyisipan (Embedded Design). Sampel terdiri dari 20 siswa kelas eksperimen dan 22 siswa kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukan bahwa Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siwa dengan discovery learning lebih baik daripada siswa dengan pembelajaran ekspositori. Motivasi belajar matematika siswa dengan discovery learning lebih baik daripada siswa dengan pembelajaran ekspositori. Terdapat hubungan antara motivasi belajar matematika dengan pencapaian kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang sangat kuat, dimana tingkat motivasi belajar siswa yang menggunakan discovery learning lebih baik daripada dengan siswa yang menggunakan ekspositori. Sehingga dengan demikian dapat mempercepat siswa untuk memahami kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
Penerapan Discovery Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Motivasi Belajar Matematika Siswa
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematis dan motivasi belajar peserta didik yang menggunakan pembelajaran Discovery Learning (DL) dan peserta didik yang menggunakan pembelajaran ekspositori, serta untuk mengetahui dan menganalisis hubungan antara kemampuan pemecahan masalah matematis dan motivasi belajar matematis peserta didik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan Metode Campuran (Mixed Method) dan tipe penyisipan (Embedded Design). Sampel terdiri dari 20 siswa kelas eksperimen dan 22 siswa kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukan bahwa Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siwa dengan discovery learning lebih baik daripada siswa dengan pembelajaran ekspositori. Motivasi belajar matematika siswa dengan discovery learning lebih baik daripada siswa dengan pembelajaran ekspositori. Terdapat hubungan antara motivasi belajar matematika dengan pencapaian kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang sangat kuat, dimana tingkat motivasi belajar siswa yang menggunakan discovery learning lebih baik daripada dengan siswa yang menggunakan ekspositori. Sehingga dengan demikian dapat mempercepat siswa untuk memahami kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
Peningkatan Kemampuan Self-regulated Learning (Srl) Siswa Sekolah Dasar melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (Tps)
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya self-regulated learning siswa sekolah dasar. Peneliti memberikan solusi model pembelajaran kooperatif tipe think pair share untuk meningkatkan kemampuan tersebut. Penelitian ini berbentuk kuasi eksperimen mengambil populasi siswa sekolah dasar kelas IV dibawah UPTD Pendidikan kecamatan Cingambul kabupaten Majalengka dengan sampel 2 kelas yaitu pada Sekolah Dasar Negeri Cingambul 4 dan Cingambul 5. Dari dua kelas yang dipilih dalam penelitian ini, salah satunya digunakan sebagai kelas eksperimen yang memperoleh pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif tipe think pair share, sedangkan kelas lainnnya sebagai kelas kontrol yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional. Kedua kelompok diberikan pretes skala dan postes skala kemampuan self-regulated learning. Data pretes skala dan postes skala self-regulated learning yang diperoleh diuji secara kuantitatif dengan uji perbedaan rerata parametrik uji-t dan nonparametrik Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan self-regulated learning siswa yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe think pair share lebih baik daripada siswa yang menggunakan pembelajarannya konvensional. Kata kunci : pembelajaran kooperatif tipe think pair share, self-regulated learnin
ANALISIS STRUKTURAL PUISI MANTRA DI DÉSA MEKARMUKTI KACAMATAN TALÉGONG KABUPATÉN GARUT PIKEUN BAHAN AJAR APRÉSIASI PUISI DI SMA
Kasang tukang ieu panalungtikan ku sabab nyirorotna kahanan puisi mantra di masarakat sarta jalma nu nyaho jeung miboga puisi mantra geus jarang. Salian ti éta, dina kurikulum 2013 mah puisi mantra aya dina matéri ajar SMA kelas XI. Ieu panalungtikan miboga tujuan pikeun ngadéskripsikeun: 1) papasingan puisi mantra nu kakumpul di Désa Mekarmukti, Kacamatan Talégong, Kabupatén Garut; 2) struktur puisi mantra di Désa Mekarmukti, Kacamatan Talégong, Kabupatén Garut; jeung 3) larapna hasil panalungtikan kana bahan ajar aprésiasi puisi di SMA. Métode nu digunakeun dina ieu panalungtikan téh métode déskriptif, kalayan ngagunakeun téknik talaah pustaka, wawancara jeung dokuméntasi. Dumasar kana hasil panalungtikan, data puisi mantra nu kakumpulkeun aya 80 puisi mantra ti 10 narasumber, nu ngawengku 23 ajian, 24 asihan, 15 jampé, 7 jangjawokan, 1 rajah, jeung 10 singlar. Satuluyna, tina 80 puisi mantra dicokot 33 puisi mantra nu ngawengku 10 asihan, 9 ajian, 6 jampé, 3 jangjawokan, 1 rajah, jeung 4 singlar pikeun dianalisis strukturna. Hasil analisis struktur tina 33 mantra nya éta: wangun jeung wirahma henteu matok, purwakanti nu mindeng kapanggih nya éta aduraras wiwit, babalikan anu mindeng kapanggih mah babalikan rantay, jeung citraan anu mindeng kapanggih mah citraan rasa. Tina 33 mantra nu geus dianalisis strukturna, 23 puisi mantra bisa dijadikeun bahan ajar aprésiasi puisi di SMA, lantaran nyumponan sababaraha kritéria dina milih bahan ajar nu hadé. Cindekna, puisi mantra nu kakumpulkeun ti masarakat Désa Mekarmukti, Kacamatan Talégong, Kabupatén Garut, leuwih ti satengahna tina puisi mantra nu geus dianalisis strukturna bisa dilarapkeun kana bahan ajar aprésiasi puisi di SMA. ; Penelitian ini dilatarbelakangi oleh berkurangnya keberadaan puisi mantra di masyarakat serta orang yang tahu dan mempunyai puisi mantra sudah jarang. Selain itu, dalam kurikulum 2013 puisi mantra termasuk salah satu materi pembelajaran SMA kelas XI. Tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan: 1) klasifikasi puisi mantra di Desa Mekarmukti, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut; 2) struktur puisi mantra di Desa Mekarmukti, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut; dan (3) implementasi hasil dari penelitian sebagai bahan ajar apresiasi puisi di SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dengan tekhnik studi pustaka, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil dari penelitian ini, data puisi mantra yang terkumpul adalah sejumlah 80 puisi mantra dari 10 narasumber, yang terdiri atas 23 ajian, 24 asihan, 15 jampé, 7 jangjawokan, 1 rajah, dan 11 singlar. Selanjutnya, dari 80 puisi mantra dipilih 33 puisi mantra yang mencakup 10 asihan, 9 ajian, 6 jampé, 3 jangjawokan, 1 rajah, dan 4 singlar untuk dianalisis strukturnya. Hasil dari analisis struktur 33 puisi mantra yaitu: wangun dan wirahmanya tidak teratur, purwakanti yang sering muncul adalah purwakanti aduraras wiwit, babalikan yang banyak ditemukan adalah babalikan rantay, dan pencitraan yang sering muncul adalah pencitraan perasaan. Dari 33 puisi mantra yang telah dianalisis, ada 23 Mantra yang bisa dijadikan bahan ajar apresiasi puisi di SMA, karena memenuhi beberapa kriteria memilih bahan ajar yang baik. Kesimpulannya, puisi mantra yang telah dikumpulkan dari masyarakat Desa Mekarmukti, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, lebih dari setengahnya yang telah dianalisis strukturnya dapat dijadikan bahan ajar apresiasi puisi di SMA
LETTER OF CREDIT (L/C) SYARIAH MENURUT HUKUM EKONOMI ISLAM
JUJU SYAHRIYAH. 14122210993.LETTER OF CREDIT (L/C) SYARIAH
MENURUT HUKUM EKONOMI ISLAM,2017.
Letter of Credit adalah salah satu jasa yang diberikan oleh bank sebagai
penjamin kepada para nasabah yang melakukan transaksi ekspor-impor. Seiring
perkembangan zaman, Bank Syariah mulai menerapkan Letter of Credit dalam
produk jasanya guna memfasilitasi para nasabah yang ingin tetap menggunakan
kaidah-kaidah Islam pada setiap kegiatan. Namun, masih ada kekhawatiran pada
penerapan Letter of Credit Syariah mengenai sifat keuntungan yang diperoleh Bank
Syariah, apakah sudah jauh dari unsur riba melihat pada jenis produk jasa L/C
Syariah adalah adaptasi dari produk jasa bank konvensional. Serta sudah sesuaikah
menggunakan Wakalah bil-Ujrah sebagai akad pelengkap dalam L/C Syariah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Letter of Credit Syariah
di tinjau dari Hukum Ekonomi Islam, serta mekanismenya yang dilandasi dengan
akad Wakalah bil-Ujrah.
Penelitian ini dengan menggunakan penelitian kualitatif mengambil wilayah
kajian Hukum Ekonomi Syariah melalui pendekatan deskriptif (normatif) yang
bersifat deskriptif analitik, yaitu penelitian yang menggambarkan, menelaah,
menjelaskan dan menganalisis suatu peraturan hukum, dengan tekhnik Library
Research yaitu menelaah data dari beberapa literatur yang berkaitan, baik dari bukubuku,
jurnal, dan bahan tertulis lainnya yang berkaitan dengan Letter of Credit
Syariah.
Hasil Penelitian menunjukan bahwa Letter of Credit Syariah menurut Hukum
Ekonomi Islam adalah sesuatu yang di hukumi boleh atau mubah, karena tidak ada
dalil yang melarangnya. Dan mekanisme penerapan akad Wakalah bil-Ujrah pada
transaksi Letter of Credit (L/C) Syariah sangan sederhana sehingga memudahkan
para nasabah yang ingin menggunakan fasilitas jasa ini.
Kata Kunci : L/C Syariah,Wakalah bil Ujrah, Hukum Ekonomi Isla
A CASE STUDY OF THE MULTICULTURAL PRACTICES OF TWO UNITED STATES DANCE EDUCATION : Implications For Indonesian K-9 Dance Education
The purpose of this study is to identify the theories, definitions, goals, curricula, pedagogy, and practices of multicultural education, and its implications for dance education in Indonesia. Firstly, I review the literature of multicultural education theory and dance education in the United States. Secondly, I examine two dance educators and their application of multicultural education through structured and unstructured interviews, participant observations, reflective journals, and document analyses. Lastly, I consider the context of education in Indonesia and how it might be served by adapting multicultural approaches used in the United States. The findings indicate that for elementary and middle school students, the curriculum of dance education taught through a multicultural pedagogy considers students’ lived experiences and dance forms from various cultures. This study concludes with a call for a multicultural dance education course to be taught in dance teacher education programs in Indonesia; a course grounded in an autobiographical method that promotes teachers’ self-awareness and self-critique as they become multicultural educators and agents for change
"Viesti Venuksesta / Message from Venus" – Creating new kind of game concept with emphasis on experience design
The games offer, or actually ultimately, they are experiences. These experiences can be directly, as well as indirectly, crafted by the game designer. How can the various design principles, especially the experience design principles, be used to create exceptional game experiences? I look into the ways of telling meaningful stories and to the methods for creating emotional experiences. But before that, the attributes for, and the affects to an experience needed to be thought out. As part of this Thesis, I present my unique game concept Message from Venus and explain the basis for its design and describe the design journey. I discuss my use of the previously studied tools, methods and principles. I ended up developing my own experience design principles, that combines and enhances the existing ones. I map the experience goals for my game, and think of ways to reach these goals. Also, after comparing three existing analysing frameworks, I created my own analysing framework to break my game down into pieces, so that I could perform a thorough analysis of it
Senior Capstone Project final research report : quick referral guide
The Quick Referral Guide is a compilation of agencies used by the Case Managers at Aging and Adult Services - Monterey County Department of Social and Employment Services. First, it aids the social worker to refer the client to the appropriate agency. Second, it empowers the client to self-refer
A CASE STUDY OF THE MULTICULTURAL PRACTICES OF TWO UNITED STATES DANCE EDUCATION : Implications For Indonesian K-9 Dance Education
The purpose of this study is to identify the theories, definitions, goals, curricula, pedagogy, and practices of multicultural education, and its implications for dance education in Indonesia. Firstly, I review the literature of multicultural education theory and dance education in the United States. Secondly, I examine two dance educators and their application of multicultural education through structured and unstructured interviews, participant observations, reflective journals, and document analyses. Lastly, I consider the context of education in Indonesia and how it might be served by adapting multicultural approaches used in the United States. The findings indicate that for elementary and middle school students, the curriculum of dance education taught through a multicultural pedagogy considers students’ lived experiences and dance forms from various cultures. This study concludes with a call for a multicultural dance education course to be taught in dance teacher education programs in Indonesia; a course grounded in an autobiographical method that promotes teachers’ self-awareness and self-critique as they become multicultural educators and agents for change
- …