80 research outputs found
Hasil Evaluasi Pembelajaran Mengenai Mitigasi Pasca Bencana Gempabumi Tahun 2006 Kelas VII Di MTS Muhammmadiyah 10 Wedi Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten
Arti penting pendidikan mitigasi bencana dapat dilakukan secara formal melalui jalur pendidikan sesuai ketentuan pemerintah. Secara informal dapat melalui lembaga-lembaga kemasyarakatan, forum temu warga ataupun kelompok-kelompok komunitas yang difasilitasi instansi terkait sebagai pembina
ataupun komunikator masalah kebencanaan. Pengertian pendidikan mitigasi bencana adalah proses pembelajaran bersama yang bersifat interaktif di tengah masyarakat dan lembaga-lembaga yang ada. Tujuan penelitian 1) Mengetahui
pemahaman siswa di MTS Muhammadiyah 10 Wedi mengenai mitigasi bencana gempa bumi, dan 2) Mengetahui kesesuaian hasil evaluasi pembelajaran tentang kompetensi dasar yang memuat tentang materi gempabumi dengan pemahaman
siswa mengenai mitigasi bencana gempa bumi di MTS Muhammadiyah 10 Wedi. Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian, maka penelitian ini menggunakan bentuk penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode deskriptif.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi Mts Muhammadiyah 10 Wedi di Kecamatan Wedi dengan teknik pengambilan populasi keseluruhan kelas VII.Teknik pengumpulan data menggunakan teknik angket, teknik dokumentasi, dan teknik observasi. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif dan angket. Persyaratan uji analisa dengan menggunakan uji validitas dan uji reabilitas. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : (1) hasil pemahaman siswa dari 30 responden adalah 49,5% siswa memahami tentang pemahaman mengenai mitigasi bencana gempabumi berdasarkan tingkat
indeks pemahaman mendapatkan hasil yang kurang dalam pemahamannya. Dengan perincian lewat tabulasi data adalah 19 responden mendapatkan nilai kurang dari 40 dan 11 responden mendapatkan nilai lebih dari 40 sampai 60.
Sehingga lebih jelasnya pemahaman mengenai mitigasi bencana gempabumi memang kurang. (2) Kesesuaian hasil belajar siswa-siswi dengan pemahaman mengenai mitigasi bencana mendapatkan hasil yang berbeda, hasil pembelajaran
yang diukur dengan nilai ujian per kompetensi dasar mendapatkan nilai yang baik sedangkan dengan pengambilan angket mengenai pemahaman mendapatkan nilai kurang lewat hasil penelitian, sehingga guru memberikan materi mengenai
gempabumi tetapi pada pemahaman mengenai mitigasi tidak disampaikan kepada siswa kelas VII
Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Kesiapsiagaan Bencana Gempabumi Pada Siswa Kelas XI IPS SMAN 1 Cawas Kabupaten Klaten
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang di antara pertemuan 3 lempeng tektonik. Keadaan tersebut membuat Indonesia rentan terhadap ancaman bencana geologi seperti letusan gunung berapi, gempabumi, tsunami dan tanah
longsor. Salah satu wilayah yang rawan bencana gempabumi Klaten, karena kota Klaten berdekatan dengan gunung Merapi yang masih aktif, sehingga daerah di sektar gunung Merapi rawan bencana. Untuk mengurangi dampak bencana gempabumi perlu adanya pengetahuan dan kesiapsiagaan tidak hanya masyarakat, tetapi juga pada remaja di tingkat Sekolah Pendidikan Pertana (SMP) atau Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
: (1) untuk mengetahui kesiapsiagaan siswa Kelas II IPS SMAN 1 Cawas Kabupaten Klaten terhadap bencana gempabumi di Kabupaten Klaten, (2) untuk mengetahui pengetahuan siswa kelas II IPS SMAN 1 Cawas Kabupaten Klaten terhadap bencana gempabumi, dan (3) untuk mengetahui hubungan antara tingkat
pengetahuan dengan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana pada siswa di SMAN 1 Cawas Kabupaten Klaten. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa SMA N 1 Cawas seluruh kelas XI IPS berjumlah 132 siswa dari 4 kelas. Sampel penelitian kelas XI IPS dengan jumlah sampel 66 siswa atau siswa dua kelas. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu studi kepustakaan, wawancara, observasi, angket dan dokumentasi. Analisis data
menggunakan korelasi product moment. Kesimpulan dalam peneliti ini yaitu : (1) Pengetahuan siswa kelas II IPS SMAN 1 Cawas Kabupaten Klaten terhadap bencana gempa bumi termasuk kategori sedang. Hal ini ditunjukkan perolehan
frekuensi antara 54 -58 sebanyak 30 subjek atau 46%. Tingkat mengetahui dan kurang mengetahui sama sebanyak 18 subjek atau 27,3%. Tingkat kurang mengetahui antara 49-53 dan tingkat mengetahui antara 5-62. (2) Tingkat kesiapsiagaan siswa Kelas II IPS SMAN 1 Cawas Kabupaten Klaten terhadap bencana gempa bumi di kabupaten klaten termasuk siap. Hal ini ditunjukkan untuk frekuensi dengan nilai antara 16 – 32 sebanyak 28 subjek atau 42,4%.
Tingkat hampir siap antara 33-54 sebanyak sebanyak 21 atau 31,8%, dan tingkat siap antara 55-64 sebanyak 17 orang atau 25,8%. (3) Ada hubungan positif yang signifikan antara tingkat pengetahuan siswa dengan kesiapsiagaan terhadap
bencana gempa bumi pada siswa kelas II IPS SMAN 1 Cawas Kabupaten Klaten. Hubungan tersebut ditunjukkan dengan hasil korelasi sebesar 0,612 denan sig. atau p = 0,022 (p = 0,022 < 0,05)
Pengetahuan Siswa SMA MTA Surakarta Kelas X dan Kelas XI Terhadap Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi
Kota Surakarta adalah salah satu kota di Jawa Tengah yang termasuk rawan terhadap bencana gempabumi. Gempabumi Yogyakarta tahun 2006 silam getaran gempanya sampai ke kota Surakarta. (1) Pengetahuan ssswa terhadap bencana gempabumi (2) Tingkat kesiapsiagaan siswa terhadap bencana
gempabumi. Populasi penelitian ini adalah siswa SMA MTA Surakarta kelas X dan kelas XI yang berjumlah 607 siswa dengan tingkat minimal kesalahan 10%, maka diperoleh jumlah sampel sebanya 191 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah simple Random Sampling. Teknik pengumpulan data
menggunakan teknik guttman dan litkert, observasi dan dokumentasi. Persyaratan uji analisis dilakukan dengan uji validitas dan uji reabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) (a) Pengetahuan siswa kelas X dalam menghaapi bencana gempabumi paling banyak menjawab sangat setuju pada poin 4 dengan presentase 76,5% (b) Pengetahuan siswa kelas XI dalam menghaapi bencana gempabumi paling banyak menjawab sagat setuju yang memiliki poin 4 dengan presentase
72,2%. (2) (a) Tingkat kesiapsiagaan siswa kelas X terhadap bencana gempabumi termasuk dalam ketegori belum siap dengan presentase 45,24638%. (b) Tingkat kesiapsiagaan siswa kelas XI terhadap bencana gempabumi termasuk dalam ketegori belum siap dengan presentase 54,22442%
Kesiapsiagaan Siswa SMP N 1 Prambanan Dalam Menghadapi Bencana Gempabumi
Penelitian ini dilakukan di SMP N 1 Prambanan dengan judul Kesiapsiagaan
Siswa SMP N 1 Prambanan dalam Menghadapi Bencana Gempabumi. Tujuan
dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapsiagaan siswa dalam
menghadapi bencana gempabumi dan untuk mengetahui kerusakan bangunan
sekolah setelah terjadi bencana gempabumi Yogyakarta pada 27 Mei Tahun 2006.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sempling dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung oleh pendekatan kualitatif
serta mengambil keseluruhan populasi siswa SMP N 1 Prambanan yang berjumlah
703 siswa yang kemudian diambil sampel sebanyak 233 siswa. Pengumpulan data
menggunakan studi litelatur, dokumentasi, wawancara, observasi dan quisioner
dengan melakukan pengujian instrumen penelitian (quisioner) melalui uji vaiditas
dan realibiitas. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan perhitungan
indek dan persentase. Hasil penelitian menyimpukan bahwa (1) kesiapsiagaan
guru SMP N 1 Prambanan dalam menghadapi bencana gempabumi dikategorikan
siap dengan nilai indeks 76,49 (2) Kerusakan bangunan sekolah pasca terkena
gempabumi 27 Mei Tahun 2006 rusak total, hal ini ditunjukkan dengan robohnya
dinding dan atap sekolah
Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Gempabumi Di Desa Muruh Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) tingkat ancaman bencana gempabumi yang terjadi di Desa Muruh Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten,(2) kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana gempabumi yang terjadi di Desa Muruh Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten..
Metode penelitian yang digunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini kepala keluarga atau kk masyarakat Desa Muruh yang berjumlah 1037 kk, sampel yang diambil 92 responden dengan teknik sampling
proposional random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dan metode angket yang telah diujicobakan dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Teknik analisis menggunakan analisis indeks ancaman bencana
menggunakan peta rawan bencana gempabumi dan indeks penduduk terpapar, analisis kesiapsiagaan masyarakat menggunakan analisis indeks kesiapsiagaan. Berdasarkan analisis data diperoleh indeks ancaman gempabumi katagori
sedang, indeks penduduk terpapar tinggi karena kepadatan penduduk Desa Muruh sebesar 1860 per dan kelompok rentan 13,78% tingkat ancaman tinggi diperoleh dari memadukan dua aspek indeks tersebut. Kesiapsiagaan masyarakat mendapatkan
nilai indeks kesiapsiagaan sebesar 61,09 dan tergolong katagori hampir siap
Respon Masyarakat Terhadap Risiko Bencana Erupsi Gunungapi Merapi Di Desa Tegalmulyo Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui respon masyarakat terhadap risiko bencana erupsi Gunungapi Merapi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, dilakukan dengan menggunakan survey lapangan melalui observasi, wawancara masyarakat. Hasil data yang di dapatkan dari kesiapsiagaan masyarakat Desa Tegalmulyo, pengetahuan dan sikap setiap individu dan rumah tangga mereka sudah memahami tentang terhadap risiko bencana, kebijakan kesiapsiagaan berupa kesepakatan keluarga mengenai tempat evakuasi melakukan / berpartisipasi simulasi evakuasi, sudah menerapkan 7 komponen rencana tanggap darurat seperti rencana penyelamatan keluarga (siapa, melakukan apa), rencana evakuasi, pertolongan pertama untuk keluarga, pemenuhan kebutuhan dasar, perlengkapan dan peralatan yang sudah di siapkan, fasilitas yang sudah dimiliki untuk akses dengan bencana, tersedianya sumber informasi untuk peringatan bencana dari pihak kelurahan Desa Tegalmulyo adanya akses untuk mendapatkan informasi bencana, kepala keluarga dapat melakukan tindakan yang tepat, serta mengikuti penyuluhan yang sudah dilakukan. Warga Desa Tegalmulyo masih banyak yang belum mempersiapkan tabungan untuk perbaikan akibat bencana dan masih menggantungkan bantuan dari pemerintah
Tingkat Pengetahuan Guru dalam Kesiapsiagaan Bencana Gempabumi di SMK Tunas Bangsa Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo
Kecamatan Tawangsari merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Sukoharjo, yang merasakan dampak dari gempabumi Yogyakarta tahun 2006 lalu, gempabumi tersebut tidak menelan korban maupun kerusakan yang serius di Kecamatan Tawangsari, akan tetapi harus ada pemahaman akan kesiapsiagaan bencana gempabumi, hal ini dilakukan karena tidak menutup kemungkinan bencana gempabumi akan terasa dan melanda lagi. Penelitian ini dilakukan di sekolah SMK Tunas Bangsa Kecamatan Tawangsari bertujuaan untuk mengetahui, (1) pengetahuan guru tentang kesiapsiagaan bencana gempabumi, dan (2) tingkat kesiapsiagaan guru dalam bencana gempabumi. Populasi penelian ini adalah seluruh guru SMK Tunas Bangsa Kecamatan Tawangsari yang berjumlah 45 guru, dan sampling yang diambilsemua guru SMK Tunas Bangsa. Teknik sampling yang digunakan padapenelitian ini adalah sampling jenuh, dengan teknik pengumpulan data mengunakan angket, observasi dan dokumentasi yang berupa foto, persyaratan uji analisis dilakukan dengan uji faliditas dan uji reabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pengetahuan guru tentang kesiapsiagaan bencana gempabumi dikategorikan baik, hal tersebut didasarkan pada hasil analsis data yang menunjukkan pengetahuan guru memperoleh persentase 73,21%, dan (2) tingkat kesiapsiagaan guru dalam bencana gempabumi dikategorikan baik, hal tersebut didasarkan pada hasil analisis data yang menunjukkan tingkat kesiapsiagaan guru memperoleh persentase 61,5%
Tingkat Kesiapsiagaan Guru Terhadap Bencana Gempabumi Di SMK Muhammadiyah 1 Prambanan Tahun 2014
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tingkat kesiapsiagaan guru terhadap bencana gempabumi berdasarkan tingkat pengetahuan dan tingkat kesiapsiagaan guru terhadap bencana gempabumi. Variabel yang digunakan adalah pengetahuan dan kesiapsiagaan guru terhadap bencana gempabumi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru yang mengajar di SMK Muhammadiyah 1 Prambanan yang berjumlah 24 responden. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian tingkat pengetahuan guru SMK Muhammadiyah 1 Prambanan terhadap bencana gempabumi masuk ke dalam kategori “Tinggi” dengan berdasarkan total skor total skor = 178, nilai ratarata = 35,6 dan indek tingkat pengetahuan = 74,17. Tingkat kesiapsiagaan guru SMK Muhammadiyah 1 Prambanan terhadap bencana gempabumi masuk ke dalam kategori “Sangat siap” dengan berdasarkan total skor = 939, skor indeks
guru = 83,99 dan indek tingkat kesiapsiagaan = 83,99
Dampak Kegiatan Pariwisata Di Kalisuci Cave Tubing Desa Pacarejo Kecamatan Semanu Kabupaten Gunungkidul Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar
Tourism Indonesia is now rapidly growing and providing impacts in various fields including social and economic fields.Tourism activities in Kalisuci Cave tubing Pacarejo Village, Semanu Subdistrict, which began to be built in 2009 and began to grow faster in 2014 and the direct management by the community have an impact on the economic activities and social life of the community. The purpose of this research is to know and analyze the economic and social impacts of tourism activities in Kalisuci Cave Tubing. This research used survey research method and census sampling method. Data collection using observation, questionnaires and in-depth interviews and the type of analysis used is a
descriptive analysis that is to provide an everview social and economic phenomena in research areas. The results showed that the existence of Kalisuci Cave Tubing tourism object in Pacarejo Village, Semanu Sub-district has a significant economic impact that stands out from the impact in the social field, although the impact of the economy is still not maximized by the community.In the field of economic tourism activities in Kalisuci impact on livelihoods change
is increasing the population who work in the field of service and the reduced number of farm workers, in addition more and more people who have side jobs.The income of the community also increased by an average of Rp500,000 -
Rp1500,000 per month.Tourism activities in Kalisuci Cave Tubing also have an impact on the social life of the community, among others, the people of Pacarejo village have increased in skill and knowledge especially in the management of homestay and the field of caving activities, in terms of cooperation and institutional relations do not experience significant changes that are still like
cooperation and the type of village institutions that prioritize the principle of kinship and consensus
- …