7 research outputs found

    Manajemen Strategis Program Sekolah Penggerak dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Anak Usia Dini

    Get PDF
    Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis penerapan manajemen strategik Program Sekolah Penggerak Pendidikan Anak Usia Dini (PSP PAUD) mulai dari perencanaan strategik, pelaksanaan program sekolah penggerak, sampai evaluasi dalam peningkatan mutu pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus dan mengumpulkan data dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program sekolah penggerak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) PSP PAUD  berhasil meningkatkan kualitas pendidikan dan perkembangan anak melalui keterlibatan aktif guru dan orang tua, serta kolaborasi antar sekolah, (2) Tantangan yang dihadapi termasuk keterbatasan sumber daya, teknologi, dan pemahaman program, (3) Evaluasi menyeluruh diperlukan untuk mengukur efektivitas program dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, termasuk hasil belajar (4) Langkah strategis, seperti pelatihan guru, peningkatan infrastruktur, dan sosialisasi kepada orang tua, penting untuk memperkuat pelaksanaan program, (5) Pengembangan kurikulum dan rencana keberlanjutan juga diperlukan untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan program dalam jangka panjang. Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan program sekolah penggerak dalam kualitas pendidikan anak usia dini dan perkembangan anak

    Pembelajaran IPA Selama Pandemi Menggunakan Metode Pembelajaran Jarak Jauh (Studi Kasus pada Anak Kelas 4 SD Tunas Muda Jakarta Barat)

    Get PDF
    The Covid19 pandemic is a test for distance learning in Indonesia which has the potential to bring dramatic changes in all areas of life, especially the world of education. This research was conducted with the aim of finding out the obstacles faced by teachers in learning science using distance learning methods and to find out teachers' efforts to optimize science learning using distance learning. This research was carried out at Tunas Muda Elementary School, West Jakarta, with a research duration of one month starting from the second week of December 2022 to the second week of January 2023. The research method applied in this research was descriptive qualitative. The research subjects were the science teachers at Tunas Muda Elementary School in West Jakarta and the research informants in this study were the principal, class teacher and science subject teacher at Tunas Muda Elementary School, West Jakarta. The three data collection techniques in this research include observation, interviews and observations. The application of triangulation techniques is used as a data validity technique in this research. The findings in this research show that the obstacles experienced by teachers as educators are divided into several indicators including 1) the process of delivering learning material 2) interacting with students during the learning process 3) quality of empowering facilities and elements in learning 4) managing teaching materials so that they are easier to understand students 5) prepare the curriculum according to the conditions that occur. Then it has been proven that the teachers or SD Tunas Muda West Jakarta have made various efforts and adjustments aimed at optimizing science learning which is carried out using distance learning methods

    PERSPEKTIF GURU PAUD TENTANG PROFIL PELAJAR PANCASILA

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perlunya perspektif Guru PAUD mengenai karakter Profil Pelajar Pancasila. Karakter tersebut dianggap sangat diperlukan untuk memecahkan masalah, sosial, proses, dan sistem sebagai keterampilan inti pada masa mendatang. Selain itu dampak perkembangan teknologi yang mempengaruhi transformasi sosial. Transformasi sosial tersebut berdampak juga pada pembiasaan yang kurang sepadan dengan kultur Indonesia. Anak malas bersosialisasi dan bergaul, bullying, menurunnya sikap sopan dan santun, dan sikap intoleran. Perubahan terjadi dalam lingkup Nasional maupun global, pendidik PAUD khususnya harus bisa menyiapkan peserta didik yang mempunyai karakter bernilai pancasila sebagai pondasi. Dari permasalahan ini menjadi perhatian peneliti untuk mengetahui lebih dalam persfektif Guru PAUD dengan kriteria guru yang sudah mengikuti Sekolah Penggerak, Guru Penggerak dan belum sama sekali. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif melalui metode fenomenologi. Data yang dihasilkan melalui proses epoche, yaitu mengosongkan tendensi untuk tidak asal dalam memperoleh data sebanyak-banyaknya tetapi harus sesuai dengan fenomena yang dibidik. Data yang tidak penting akan masuk ke bracketing, data yang penting diproses lebih lanjut. Peneliti sudah memiliki data yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi yang dilakukan baik dalam jaringan maupun luar jaringan. Selanjutnya peneliti meminta pendapat kolega baik kepada dosen, pemuka agama dan secara mandiri peneliti mengikuti diklat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pembiasaan sederhana yang dilakukan anak sehari-hari dapat menumbuhkan dimensi beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Esa dan berakhlak mulia, berpikir kritis, kreatif, gotong royong, berkebinekaan global, serta mandiri. Pembiasaan tersebut ditunjukkan anak dalam akhlak terhadap agama, pribadi, manusia dan negara. Contoh akhlak tersebut ditunjukkan dengan membiasakan mengucapkan salam, membacakan doa sebelum dan sesudah kegiatan, berkata dengan bahasa yang baik, tidak membuang sampah sembarangan, merawat kesehatan diri, maupun merawat tumbuhan sebagai rasa syukur. Kata Kunci : Guru PAUD, Perspektif, Profil Pelajar Pancasila This research is motivated by the need for an PAUD teacher's perspective regarding the character of the Pancasila Student Profile. These characters are considered indispensable for solving social, process, and system problems as core skills in the future. In addition, the impact of technological developments that affect social transformation. This social transformation also has an impact on habituation that is not commensurate with Indonesian culture. Children are lazy to socialize and mingle, bullying, decreased politeness and courtesy, and intolerance. Changes occur both nationally and globally, PAUD educators in particular must be able to prepare students who have Pancasila-valued characters as a foundation. From this problem it is the concern of researchers to find out more in the perspective of PAUD teachers with the criteria of teachers who have attended Mobilization Schools, Mobilizing Teachers and not at all. The method used is a qualitative approach through phenomenological methods. The data is generated through the epoch process, which is to clear the tendency not to be random in obtaining as much data as possible but must be in accordance with the phenomenon being targeted. Unimportant data will go into bracketing, important data is further processed. Researchers already have data collected through interviews, observation and documentation conducted both in the network and outside the network. Furthermore, the researchers asked for the opinions of colleagues both from lecturers, religious leaders and independently the researchers attended the training. The results of the study show that through simple daily habits children can develop dimensions of faith and piety to the One God and have noble character, think critically, be creative, work together, have global diversity, and be independent. This habit is shown by children in morals towards religion, personal, human and state. Examples of these morals are shown by getting used to saying greetings, reading prayers before and after activities, speaking in good language, not littering, taking care of one's own health, and caring for plants as gratitude. Keywords: PAUD Teachers, Perspective, Pancasila Student Profile

    Penanaman Nilai Moral pada Anak Usia Dini : Studi Komparasi Pemikiran Ki Hajar Dewantara dan Thomas Lickona

    Get PDF
    Dengan adanya arus globalisasi yang sekarang ini sedang terjadi dapat membawa dampak yang bisa berakibat pada lemahnya karakter dari berbagai jenjang salah satunya yaitu terhadap anak usia dini. Maka dari itu perlu untuk dikritisi bahwa pada dasarnya pembentukan harus dimulai dari akar pondasinya sehingga dapat terbentuk karakter sejak dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sejumlah karya keduanya baik pemikiran dari tokoh Thomas Lickona maupun Ki Hadjar Dewantara. Metode yang digunakan yaitu studi kepustakaan. Hasilnya yaitu pandangan Thomas Lichona tentang nilai karakter yang diawali dengan knowing, filling dan action hal ini akan mengajarkan pada pendewasaan dan memanusiakan individu. sedangkan pandangan dari Ki Hadjar Dewantara yaitu dengan perbuatan budi pekerti yang diwujudkan dalam tindakan maupun perilaku. Penanaman nilai karakter yang dapat ditanamkan yaitu sudut pandang pendidikan harus humanis (tanpa paksaan dan perintah), dari sudut pandang orientasi pendidikan (pikiran, karakter, dan jasmani) dan dari sudut pandang pengembangan atau sistem among

    Model Pembelajaran Materi Matematika secara daring di SMA

    Get PDF
    PkM bertujuan untuk pemodelan matematika. Saat online banyak yang tidak sesuai antara perencanaan dan pelaksanaan. Surve kementerian pendidikan dan lembanga UNICEF 2020 diperoleh 58% kurang efektif saat online. Surve juga dilakukan di SMA dan mendapati, 38% kurang motivasi, 35% alat komunikasi buruk, dan 62% membutuhkan internet gratis, 92% kesulitan konsep matematika secara online. Metode pelaksanaan PkM berbentuk studi kasus, dengan mengembangkan materi matematik. PkM dilaksanakan siswa IPA 1, 2 dan 3 kelas XI SMA Yadikan 11 Jatirangga Bekasi, tanggal 25-28 Mei 2021. Hasil PkM: 1) Bentuk materi yang dapat diiplementasikan secara daring 2) Strategi mengajar dalam pelaksanaan pembelajaran secara daring, dengan respon sangat baik yaitu 90.50%, 3) Bentuk penilaian hasil belajar peserta didik menunjukan 87% sangat baik, 10% baik dan 3% cukup baik. Ada peningkatan peserta didik pasca PkM dilakukan, hal ini terlihat dari hasil belajar dan surve kepuasan peserta didik 89% menyatakan puas. Tindak lanjud dari PkM adalah memonitoring hasil belajar peserta didik dan mengadakan monev dengan guru matematika, membahas masalah, kesulitan peserta dan solusi yang harus dilakukan. Kesimpulan dari hasil PkM adalah adanya peningkatan minat peserta untuk belajar matematika berbantuan materi yang disusun pelaksana PkM. Materi yang disusun meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam mengatasi kesulitan. Kata kunci: Model Matematika; Strategi Matematika / PkM for mathematical modeling. When online of mismatch between planning and execution. The survey ministry of education and UNICEF agencies 2020 58% less effective online. The survey was also conducted in high school and found, 38% lack of motivation, 35% poor communication tools, and 62% need free internet, 92% have difficulty with online math. The method implementing PkM form of case studies, by developing mathematical material. PkM at SMA Yadikan 11 Jatirangga Bekasi, May 25-28 2021. PkM results: 1) There forms material can be implemented online 2) There are teaching strategies implementation of online learning, with a very good response, namely 90.50%, 3) The assessment student learning outcomes shows 87% very good, 10% good and 3% quite good. There increase in students after the PkM carried out, this can seen from the learning outcomes and student satisfaction surveys, and 89% said they were satisfied. Follow-up from PkM monitoring student learning outcomes and holding monev mathematics teachers, discussing problems, participant difficulties and solutions be done. The conclusion from the PkM results is there is increase participants' interest in learning mathematics with the help of materials prepared by PkM implementers. The prepared material improves student learning outcomes in overcoming difficulties Keywords: Mathematical Model; Mathematical Strateg

    Strategi Taman Kanak-Kanak dalam Mengoptimalkan Pembelajaran Masa Pandemi di Kecamatan Nanga Pinoh

    No full text
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan strategi yang dapat  digunakan Taman Kanak-Kanak (TK) dalam masa pandemic agar kegiatan dapat berjalan dengan maksimal. Pada penelitian ini dipaparkan hal-hal yang dapat dilakukan Taman Kanak-Kanak seperti, kegiatan belajar, kerjasama dengan orangtua,  metode dan strategi pembelajaran yang diterapkan, serta media yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di masa pandemic. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan melakukan survei kepada 35 orang guru dan kepala Taman Kanak-kanak di Kecamatan Nanga Pinoh. Survei dilakukan dengan menyebarkan angket melalui aplikasi perpesanan online WhatsApp selama kurang lebih dua bulan. Berdasarkan hasil temuan penelitian strategi yang diterapkan sekolah yaitu:  (1) Kepala Taman Kanak-Kanak menjalankan perannya sebagai pemimpin, manajer, administrator, supervisor, educator, innovator, dan motivator. (2) guru mengemas pembelajaran secara bervariasi mulai dari bentuk pembelajaran yang sesuai, memperhatikan kebutuhan anak, kegiatan yang melatih kemandirian anak, menggunakan media yang sesuai, menggunakan metode yang beragam, dan menjalin kerja sama dengan orang tua.</jats:p

    Strategi Taman Kanak-Kanak dalam Mengoptimalkan Pembelajaran Masa Pandemi di Kecamatan Nanga Pinoh

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan strategi yang dapat digunakan Taman Kanak-Kanak (TK) dalam masa pandemic agar kegiatan dapat berjalan dengan maksimal. Pada penelitian ini dipaparkan hal-hal yang dapat dilakukan Taman Kanak-Kanak seperti, kegiatan belajar, kerjasama dengan orangtua, metode dan strategi pembelajaran yang diterapkan, serta media yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di masa pandemic. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan melakukan survei kepada 35 orang guru dan kepala Taman Kanak-kanak di Kecamatan Nanga Pinoh. Survei dilakukan dengan menyebarkan angket melalui aplikasi perpesanan online WhatsApp selama kurang lebih dua bulan. Berdasarkan hasil temuan penelitian strategi yang diterapkan sekolah yaitu: (1) Kepala Taman Kanak-Kanak menjalankan perannya sebagai pemimpin, manajer, administrator, supervisor, educator, innovator, dan motivator. (2) guru mengemas pembelajaran secara bervariasi mulai dari bentuk pembelajaran yang sesuai, memperhatikan kebutuhan anak, kegiatan yang melatih kemandirian anak, menggunakan media yang sesuai, menggunakan metode yang beragam, dan menjalin kerja sama dengan orang tua
    corecore