13 research outputs found

    Buku Referensi dengan Judul "WAJAH POLISI PRESISI Melahirkan Banyak Inovasi dan Prestasi"

    Get PDF
    Kepolisian Negara Republik Indonesia atau disingkat Polri pada tanggal 1 Juli 2021 telah berusia 75 tahun. Pada usia ini banyak prestasi dan pencapaian yang sudah diraih Polri untuk Bangsa dan Negara, juga pengabdian yang diberikan kepada masyarakat. Walaupun sudah bertugas dengan baik, masih ada sebagian masyarakat yang menilai pelayanan Polri kurang optimal. Untuk itu, Polri masih dituntut untuk terus meningkatkan kinerja melalui terobosan dan inovasi-inovasi. Masyarakat menginginkan pasukan baju cokelat terus meningkatkan kinerja dan profesionalisme. Masyarakat ingin Polri dapat merespons cepat dan tepat jika dibutuhkan. Dapat dipahami bahwa keinginan masyarakat itu merupakan harapan ideal yang begitu tinggi terhadap Polri. Tentu saja keinginan masyarakat itu menjadi bahan renungan bagi seluruh jajaran Polri dalam melaksanakan tugas agar selalu hadir di tengah masyarakat. Secara filosofis, harapan masyarakat di seluruh dunia terhadap polisi di mana saja sama, yakni menginginkan polisi yang cepat dan tepat serta selalu benar. Polisi tidak boleh salah dan tindakannya harus sesuai aturan hukum. Bagi masyarakat, polisi harus seperti dewa dan tindakannya harus seperti malaikat. Polisi seakan tidak boleh lelah dan harus melayani dan melindungi masyarakat di mana saja dalam wilayah negara itu tanpa mengenal waktu. Tidak hanya waktu siang dan malam, baik saat hujan maupun panas, saat masyarakat senang, polisi hadir dan saat musibah, polisi muncul. Memang itu merupakan tugas yang berat. Walaupun begitu berat dan susah, tugas polisi begitu mulia karena membantu dan menolong manusia yang kesulitan. Dalam agama juga diminta demikian. Tugas polisi menuntut pengabdian tulus yang disertai ibadah dan penuh pahala, serta kebaikan. Kinerja Polri di mata masyarakat saat ini sudah semakin baik. Di tengah tugas berat, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Hasil survei Lembaga Kajian Strategis Kepolisian (Lemkapi) pada tahun 2016, menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri masih di kisaran 68%. Pada tahun 2017 tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri mengalami peningkatan di angka 78%, dan kembali naik pada tahun 2020 menjadi sebesar 82,9%. Kemudian, tahun 2021 saat menjelang Polri merayakan HUT ke-75, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri di bawah kepermimpinan Jenderal Pol. Drs. Listyo Sigit Prabowo berdasarkan hasil survei Lemkapi kini berada pada angka 86,3%. Sungguh angka tergolong tinggi setelah Polri lahir dan mengabdi di tengah masyarakat. Sementara itu, dari hasil survei Cyrus Network yang dilakukan pada 28 Mei sampai 1 Juni Juni 2021, hasilnya jauh lebih tinggi lagi, yakni berada pada angka 86,2%. Peningkatan kepercayaan masyarakat yang signifikan ini merupakan bukti implementasi dari Program Presisi Kapolri yang terus meningkatkan kinerja di tengah masyarakat. Perlu disadari bahwa tugas Polri ke depan semakin berat. Masalah pemberantasan terorisme, termasuk penindakan KKB Papua, kejahatan narkoba, konflik sosial, akan menjadi fokus utama Korps Bhayangkara. Beruntung kini ada Virtual Police yang digagas Kapolri. Kini tudingan kriminalisasi yang selama ini disampaikan masyarakat mulai menghilang. Kemudian, pelayanan polisi dalam penegakan hukum di jalan raya yang sejak lama disorot masyarakat kini telah diubah menggunakan tilang elektronik atau ETLE. Ini merupakan sebuah pelayanan yang transparan dan tanpa diskriminasi. Selain itu, ada pula Propam Presisi yang memudahkan masyarakat kini menyampaikan keluhan atas kinerja kepolisian. Kita sadari atau tidak, kehadiran media sosial tetap menonjol dan kini menjadi bagian dari kontrol sosial. Hampir setiap orang memiliki perangkat ponsel yang bisa menyampaikan segala informasi yang ada di sekitarnya dengan cepat dan diterima masyarakat lainnya dengan cepat di tempat lain. Artinya, semua kinerja polisi hari ini dan seterusnya transparan, serta diawasi dan dipantau langsung oleh masyarakat. Mau tidak mau, suka tidak suka, perkembangan teknologi sudah mengubah semua manusia dengan profesi apa pun untuk bekerja semakin baik. Berdasarkan catatan Lemkapi tahun 2021, tugas Polri akan semakin berat. Negara kini dihadapkan pada kondisi Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Sebuah tantangan berat yang dialami oleh semua negara di dunia. Dalam menghadapi masalah ini, Polri adalah garda terdepan agar dampak pandemi tidak menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat dan memicu persoalan sosial di yang pada akhirnya dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Polri dituntut kerja keras meningkatkan pelayanan, perlindungan, dan mengayomi seluruh lapisan masyarakat. Polri dibantu TNI sebagai ujung tombak pelaksana dan pengawasan dalam mendukung pemerintah melawan Covid-19. Polisi juga dituntut sebagai penolong untuk seluruh masyarakat. Dalam situasi negara seperti ini, peranan Polri harus menjadi “malaikat” bagi masyarakat. Polri bukan hanya pelayan, pelindung, pengayom, tetapi kerap harus menjalankan tugasnya sebagai penegak hukum agar masyarakat bisa terlindungi dari Covid 19. Polri juga harus bisa menjalankan tugas sebagai penolong masyarakat. Kemudian, pada tahun 2021, Polri dan TNI kembali disibukkan dengan pelaksanaan vaksinasi agar program pemerintah memberikan vaksinasi kepada seluruh masyarakat bisa segera selesai dan seluruh masyarakat bisa dilindungi dari Covid. Pada era keterbukaan informasi saat ini, tantangan Polri semakin berat. Kehadiran Polri harus betul-betul dirasakan masyarakat. Jika Polri hadir dan memberikan respons dengan cepat, masyarakat akan merasa nyaman. Kita bangga. Sejak enam bulan Kapolri Jenderal Pol. Drs. Listyo Sigit Prabowo dilantik Presiden Jokowi, program Presisi Kapolri sudah mulai dirasakan masyarakat. Kita harapankan Polri ke depan akan semakin Presisi, sehingga Polri akan semakin dicintai dan dipercaya masyarakat

    Buku Referensi dengan Judul "WAJAH POLISI PRESISI Melahirkan Banyak Inovasi dan Prestasi"

    Get PDF
    Kepolisian Negara Republik Indonesia atau disingkat Polri pada tanggal 1 Juli 2021 telah berusia 75 tahun. Pada usia ini banyak prestasi dan pencapaian yang sudah diraih Polri untuk Bangsa dan Negara, juga pengabdian yang diberikan kepada masyarakat. Walaupun sudah bertugas dengan baik, masih ada sebagian masyarakat yang menilai pelayanan Polri kurang optimal. Untuk itu, Polri masih dituntut untuk terus meningkatkan kinerja melalui terobosan dan inovasi-inovasi. Masyarakat menginginkan pasukan baju cokelat terus meningkatkan kinerja dan profesionalisme. Masyarakat ingin Polri dapat merespons cepat dan tepat jika dibutuhkan. Dapat dipahami bahwa keinginan masyarakat itu merupakan harapan ideal yang begitu tinggi terhadap Polri. Tentu saja keinginan masyarakat itu menjadi bahan renungan bagi seluruh jajaran Polri dalam melaksanakan tugas agar selalu hadir di tengah masyarakat. Secara filosofis, harapan masyarakat di seluruh dunia terhadap polisi di mana saja sama, yakni menginginkan polisi yang cepat dan tepat serta selalu benar. Polisi tidak boleh salah dan tindakannya harus sesuai aturan hukum. Bagi masyarakat, polisi harus seperti dewa dan tindakannya harus seperti malaikat. Polisi seakan tidak boleh lelah dan harus melayani dan melindungi masyarakat di mana saja dalam wilayah negara itu tanpa mengenal waktu. Tidak hanya waktu siang dan malam, baik saat hujan maupun panas, saat masyarakat senang, polisi hadir dan saat musibah, polisi muncul. Memang itu merupakan tugas yang berat. Walaupun begitu berat dan susah, tugas polisi begitu mulia karena membantu dan menolong manusia yang kesulitan. Dalam agama juga diminta demikian. Tugas polisi menuntut pengabdian tulus yang disertai ibadah dan penuh pahala, serta kebaikan. Kinerja Polri di mata masyarakat saat ini sudah semakin baik. Di tengah tugas berat, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Hasil survei Lembaga Kajian Strategis Kepolisian (Lemkapi) pada tahun 2016, menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri masih di kisaran 68%. Pada tahun 2017 tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri mengalami peningkatan di angka 78%, dan kembali naik pada tahun 2020 menjadi sebesar 82,9%. Kemudian, tahun 2021 saat menjelang Polri merayakan HUT ke-75, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri di bawah kepermimpinan Jenderal Pol. Drs. Listyo Sigit Prabowo berdasarkan hasil survei Lemkapi kini berada pada angka 86,3%. Sungguh angka tergolong tinggi setelah Polri lahir dan mengabdi di tengah masyarakat. Sementara itu, dari hasil survei Cyrus Network yang dilakukan pada 28 Mei sampai 1 Juni Juni 2021, hasilnya jauh lebih tinggi lagi, yakni berada pada angka 86,2%. Peningkatan kepercayaan masyarakat yang signifikan ini merupakan bukti implementasi dari Program Presisi Kapolri yang terus meningkatkan kinerja di tengah masyarakat. Perlu disadari bahwa tugas Polri ke depan semakin berat. Masalah pemberantasan terorisme, termasuk penindakan KKB Papua, kejahatan narkoba, konflik sosial, akan menjadi fokus utama Korps Bhayangkara. Beruntung kini ada Virtual Police yang digagas Kapolri. Kini tudingan kriminalisasi yang selama ini disampaikan masyarakat mulai menghilang. Kemudian, pelayanan polisi dalam penegakan hukum di jalan raya yang sejak lama disorot masyarakat kini telah diubah menggunakan tilang elektronik atau ETLE. Ini merupakan sebuah pelayanan yang transparan dan tanpa diskriminasi. Selain itu, ada pula Propam Presisi yang memudahkan masyarakat kini menyampaikan keluhan atas kinerja kepolisian. Kita sadari atau tidak, kehadiran media sosial tetap menonjol dan kini menjadi bagian dari kontrol sosial. Hampir setiap orang memiliki perangkat ponsel yang bisa menyampaikan segala informasi yang ada di sekitarnya dengan cepat dan diterima masyarakat lainnya dengan cepat di tempat lain. Artinya, semua kinerja polisi hari ini dan seterusnya transparan, serta diawasi dan dipantau langsung oleh masyarakat. Mau tidak mau, suka tidak suka, perkembangan teknologi sudah mengubah semua manusia dengan profesi apa pun untuk bekerja semakin baik. Berdasarkan catatan Lemkapi tahun 2021, tugas Polri akan semakin berat. Negara kini dihadapkan pada kondisi Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Sebuah tantangan berat yang dialami oleh semua negara di dunia. Dalam menghadapi masalah ini, Polri adalah garda terdepan agar dampak pandemi tidak menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat dan memicu persoalan sosial di yang pada akhirnya dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Polri dituntut kerja keras meningkatkan pelayanan, perlindungan, dan mengayomi seluruh lapisan masyarakat. Polri dibantu TNI sebagai ujung tombak pelaksana dan pengawasan dalam mendukung pemerintah melawan Covid-19. Polisi juga dituntut sebagai penolong untuk seluruh masyarakat. Dalam situasi negara seperti ini, peranan Polri harus menjadi “malaikat” bagi masyarakat. Polri bukan hanya pelayan, pelindung, pengayom, tetapi kerap harus menjalankan tugasnya sebagai penegak hukum agar masyarakat bisa terlindungi dari Covid 19. Polri juga harus bisa menjalankan tugas sebagai penolong masyarakat. Kemudian, pada tahun 2021, Polri dan TNI kembali disibukkan dengan pelaksanaan vaksinasi agar program pemerintah memberikan vaksinasi kepada seluruh masyarakat bisa segera selesai dan seluruh masyarakat bisa dilindungi dari Covid. Pada era keterbukaan informasi saat ini, tantangan Polri semakin berat. Kehadiran Polri harus betul-betul dirasakan masyarakat. Jika Polri hadir dan memberikan respons dengan cepat, masyarakat akan merasa nyaman. Kita bangga. Sejak enam bulan Kapolri Jenderal Pol. Drs. Listyo Sigit Prabowo dilantik Presiden Jokowi, program Presisi Kapolri sudah mulai dirasakan masyarakat. Kita harapankan Polri ke depan akan semakin Presisi, sehingga Polri akan semakin dicintai dan dipercaya masyarakat

    Review Penilaian Kinerja Individu PT. S

    Get PDF
    Masalah dalam penelitian ini terjadi pada saat Kementrian BUMNmembuatcore valuesAKHLAKyang diinternalisasikankeseluruh perusahaan BUMN, termasuk di lingkungan Group ABC yangtelah dimulai sejak 31 Juli 2020. Namun demikian, SK diterima PT Ssekitar bulan September, dan sampai saat ini masih ada SK yang belum diterima. Sebelum September 2020, penilaian kinerja yang dilakukan belum spesifik berdasarkan tugas pekerjaan yang dilakukan. Penilaian yang dilakukan secara umum dari kinerja karyawannya, aspek pengetahuan, aspek keterampilan, aspek sikap dan aspek kepemimpinan. Sedangkan setiap biro atau unit memiliki target revenue yang telah ditetapkan oleh manajemen. Merujuk pada informasi ini, peneliti memilih meninjau kembali proses pelaksanaan penilaian kinerja PT. S yang diharapkan dapat membantu biro SDM merancang proses penilaian kinerja dan memanfaatkannya untuk menemukan talenta dengan kinerja yang terbaik.Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitiankualitatif dengan jenis studi kasus, dimana peneliti melakukanasesmen dengancarawawancara, meninjau dokumen dan kebijakan kepegawaianPT. S serta melakukan analisis SWOT secara sederhana.Hasil penelitian ini menghasilkan sebuah sistempenilaian kinerja karyawan yang didasarkan pada hasil analisis jabatan, perilaku pekerjaan yang dapat diamati (obyektif), sertapenilaian kinerja berdasarkanpenetapan target kinerjayang telah diberikan. The problem in this study occurred when the Ministry of SOEs made the core values of AKHLAK which were internalized to all state-owned companies, including in the ABC Group environment which had been started since July 31, 2020. However, the decree was received by PT S around September, and until now there are still SK that has not been received. Prior to September 2020, the performance assessment carried out was not specific based on the work assignments carried out. The general assessment is based on employee performance, knowledge aspect, skill aspect, attitude aspect and leadership aspect. Meanwhile, each bureau or unit hasa revenue target that has been set by management. Referring to this information, the researcher chose to review the process of implementing the performance appraisal of PT. S is expected to help the HR bureau design a performance appraisal process and useit to find talent with the best performance. The research method used is a qualitative research method with the type of case study, where the researcher conducts an assessment by means of interviews, reviewing documents and personnel policies of PT. S andperform a simple SWOT analysis. The results of this study resulted in an employee performance appraisal system based on the results of job analysis, work behavior that can be observed (objectively), and performance appraisal based on the determination of performance targets that have been given

    Bunga Rampai JEJAK PENGABDIAN UNTUK BANGSA: Sebuah Kerja Nyata dari UIN Sunan Kalijaga untuk Indonesia

    Get PDF
    Bunga Rampai ini disusun sebagai salah satu bentuk dokumentasi dan diseminasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan oleh mahasiswa dan mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Besar harapan penulis agar Bunga Rampai ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya dan juga dapat menambah wawasan bagi para pembaca

    Pengumuman Penelitian dan Pengabdian

    Get PDF

    Aktualisasi peran fatwa majelis ulama indonesia dalam mengawal terwujudnya new normal

    Get PDF

    Implementasi soal literasi membaca model AKM dengan budaya Mentawai untuk kelas V Sekolah Dasar

    Get PDF

    Digital marketing halal food home product: Bacinkie

    Get PDF
    The COVID-19 pandemic has left quite a few problems for human life. One of the problems is the economic downturn that hit almost every circle. This unexpected condition encourages people to get up and stay alive. Various products have emerged, one of which is a halal food product with the “bacinkie” brand. This product is managed at home (home industry) by the family of Novia Rohmawati. Through interviews and observations as data collection techniques in this study, it is known that three important things are done by producers in managing the business, namely in product processing using the packing concept, while in product marketing the endorser and online shop concepts are used. The packaging concept has succeeded in making bancinkie a home product, in appearance equivalent to food products produced by large and modern industries, and this is effective in attracting consumers to try it. Meanwhile, the concept of endorsements succeeded in increasing sales, to increase family income. Online shops, by moving closer to online service providers, can increase sales during the pandemic. The three things mentioned above are part of the digital marketing concept that can be done in any condition and is very promising
    corecore