121 research outputs found
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merill) PADA BEBERAPA DOSIS FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA DI ULTISOL
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI
(Glycine max (L.) Merill) PADA BEBERAPA DOSIS
FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA DI ULTISOL
Abstrak
Kedelai merupakan komoditi pangan utama setelah padi dan jagung yag memiliki daya minat tinggi di masyarakat. Upaya mengatasi permasalahan budidaya kedelai pada Ultisol yang memiliki tingkat kesuburan tanah yang rendah adalah pemberian fungi mikoriza arbuskula (FMA) yang dapat membantu penyerapan unsur hara. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis FMA yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai di Ultisol. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kawat dan Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Andalas. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap dengan lima dosis perlakuan FMA, yaitu 0, 10, 20, 30, dan 40 g/tanaman dengan empat kali ulangan. Data dianalisis secara statistik dengan uji F dan dilanjutkan dengan Duncan New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis FMA terbaik adalah dosis 30 g/tanaman mampu meningkatkan pertumbuhan kedelai, tapi tidak untuk hasil dari kedelai.
Kata kunci : FMA, Kedelai, Ultiso
Pertumbuhan dan Karakter Fisiologis Tiga Jenis Padi yang Mendapatkan Penyiraman Terbatas pada Masa Pertumbuhan Vegetatif.
Pertumbuhan dan Karakter Fisiologis Tiga Jenis Padi yang Mendapatkan Penyiraman Terbatas pada Masa Pertumbuhan Vegetatif.
O objetivo deste trabalho foi avaliar o efeito da adubação nitrogenada em cobertura, sobre o desempenho agronômico do feijoeiro, nos sistemas convencional e plantio direto. O trabalho foi desenvolvido durante dois anos agrícolas, em um Nitossolo Vermelho, utilizando-se a sucessão aveia-preta/milheto/feijão cv. Pérola (outono-inverno, primavera e verão, respectivamente), em condição de sequeiro. Foi empregado o delineamento experimental de blocos ao acaso, em esquema de parcelas subdivididas, com quatro repetições. As parcelas foram representadas por sistemas de manejo de solo de preparo convencional e plantio direto, e as subparcelas por doses de adubação nitrogenada em cobertura (0, 40, 80, 120 e 160 kg ha-1 de N), utilizando-se uréia como fonte de N. A cultura do feijão responde às doses de N em cobertura, com maior produtividade de grãos, no segundo ano da sucessão aveia-preta/milheto/feijão, necessitando, porém, de doses mais elevadas no sistema de plantio direto.The objective of this work was to evaluate the effect of nitrogen topdressing in common bean agronomic performance in no tillage and conventional tillage system. The work was developed during two seasons, in different years, in a Rhodic Kandiudox soil, using the succession black oat/pear millet/common bean cv. Perola (fall-winter, spring and summer, respectively), in no irrigated conditions. The experimental design was the randomized blocks in split plot design, with four replications. The parcels were represented by different soil tillage (conventional and no tillage), and the subparcels by doses of nitrogen applied in topdressing (0, 40, 80, 120, and 160 kg ha-1 of N); urea was used as source of N. Common bean crop has distinct responses to the doses of nitrogen in topdressing through the years of cultivation, with higher grain yield in the second year of the succession black oat/pearl millet/bean, needing, however, higher doses in no tillage system
EFEKTIVITAS BEBERAPA JENIS PUPUK SUMBER N TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max. (L). Merril )
EFEKTIVITAS BEBERAPA JENIS PUPUK SUMBER N TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN
KEDELAI (Glycine max. (L). Merril )
Lupita Ratna Sari (1482204328)
Dibimbing oleh Tiara Septirosya dan Oksana
INTISARI
Kedelai (Glycine Max (L.) Merril) merupakan komoditas penting karena tingkat komsumsi masyarakat Indonesia cukup tinggi terhadap tanaman tersebut. Peningkatan produktivitas dan kualitas kedelai masih menjadi permasalahan yang perlu dikaji dalam budidaya tanaman kedelai. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sumber N yang paling efektif terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2018 di Lahan Percobaan dan Laboratarium Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian ini mengunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 perlakuan dengan 10 ulangan (Urea, Zwavelzure Amoniak, Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Kandang Ayam). Parameter yang diamati yaitu Tinggi Tanaman, Umur Bunga, Jumlah Polong Pertanaman, Jumlah Biji Perpolong, Bobot 100 Biji, Bobot Biji Kering, Jumlah Bintil Akar, Berat Basah Tanaman dan Berat Kering tanaman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian beberapa jenis pupuk sumber N pada kedelai memberikan pengaruh nyata pada parameter Tinggi Tanaman, Bobot 100 Biji, Bobot Biji Kering, dan Berat Kering Tanaman. Pupuk sumber N (Urea) dapat memberikan hasil respon lebih baik dan efektif terhadap tanaman kedelai.
Kata Kunci: Kedelai, pupuk organik, pupuk anorganik, produktifitas
Sensitivitas Benis Dan Penampilan Agronomi Kedelai Gema Terhadap Natrium Azida Pada Cekaman Naungan Dan Salin.
Pengaruh Pemberian Bakteri Pelarut Fosfat terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) pada Ultisol
Pakcoy (Brassica rapa L.) merupakan salah satu sayuran daun yang banyak diminati oleh masyarakat, baik dikonsumsi dalam bentuk segar maupun diolah menjadi masakan. Permintaan kebutuhan konsumsi pakcoy yang terus meningkat tiap tahunnya belum didukung oleh meningkatnya produktivitas pakcoy. Salah satu usaha untuk peningkatan produksi tanaman pakcoy adalah melalui perluasan lahan dengan memanfaatkan lahan marginal seperti ultisol. Pengembangan tanaman pakcoy di lahan marginal seperti ultisol dapat dibantu dengan penambahan bakteri pelarut fosfat dalam upaya meningkatkan produktivitas tanah. Bakteri pelarut fosfat mampu meningkatkan ketersediaan unsur fosfat di dalam tanah guna mencukupi kebutuhan nutrisi dan menjaga keseimbangan hara yang tersedia selama siklus pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui jenis isolat bakteri pelarut fosfat yang memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil pakcoy di tanah Ultisol, 2) mengetahui waktu aplikasi bakteri pelarut fosfat yang memberikan pengaruh terbaik terhadap hasil dan pertumbuhan pakcoy di tanah Ultisol, 3) mengetahui pengaruh interaksi bakteri pelarut fosfat dan waktu aplikasi terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy di tanah Ultisol. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan januari sampai Mei 2024 di Screen House Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman. Variabel yang diamati yaitu panjang akar terpanjang, volume akar, tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, klorofil daun, kerapatan stomata, bobot akar segar, bobot tajuk segar, bobot tanaman segar, bobot akar kering, bobot tajuk kering, bobot tanaman kering, dan indeks panen. Data dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA) pada taraf kesalahan 5% dan apabila signifikan dilakukan uji lanjut DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) pada taraf kesalahan 5%. Penelitian yang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) ini terdiri dari 2 faktor perlakuan. Faktor pertama yaitu jenis isolat bakteri yang terdiri atas tanpa isolat bakteri pelarut fosfat, isolat S3, isolat N15, isolat N19, dan konsorsium atau gabungan isolat S3, N15, dan N19. Faktor kedua waktu aplikasi bakteri yaitu 1 minggu sekali dan 2 minggu sekali. Kombinasi antar faktor tersebut diperoleh 10 perlakuan dan setiap perlakuan dilakukan 3 kali pengulangan, sehingga terdapat 30 unit percobaan.
Hasil penelitian menunjukkan bakteri pelarut fosfat isolat N15 berpengaruh meningkatkan dan memberikan hasil tertinggi pada variabel jumlah daun, kandungan klorofil daun, bobot tajuk segar, bobot tanaman segar bobot akar kering, bobot tajuk kering, bobot tanaman kering, dan indeks panen. Waktu aplikasi bakteri 1 minggu sekali memberikan hasil tertinggi pada variabel panjang akar terpanjang, bobot akar segar, bobot tajuk segar, dan bobot tanaman segar. Kombinasi pemberian bakteri pelarut fosfat dan waktu aplikasi bakteri menunjukkan adanya interaksi pada variabel bobot akar segar dengan hasil terbaik pada perlakuan isolat N15 dengan waktu aplikasi 1 minggu sekali
Uji Aplikasi Pupuk Organik Kasgot dan NPK 16:16:16 Terhadap Pertumbuhan Serta Produksi Tanaman Okra (Abelmoschus esculentus L. Moenc)
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh interaksi serta pengaruh utama pupuk organik kasgot dan pupuk NPK 16:16:16 terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman okra (Abelmoschus esculentus L. Moenc). Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau, Jln. Kaharuddin Nasution KM 11, Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Riau. Dilaksanakan selama 4 bulan mulai dari bulan Juli sampai Oktober 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor yang pertama adalah dosis pupuk organik kasgot terdiri dari 4 taraf, yaitu 0, 0,75, 1,5, dan 2,25 kg per plot. Sedangkan faktor yang kedua adalah pupuk NPK 16:16:16 terdiri dari 4 taraf, yaitu 0, 3,75, 7,5, dan 11,75 g per tanaman. Setiap kombinasi perlakuan terdiri dari 3 ulangan, setiap satuan percobaan terdiri dari 4 tanaman dan 2 tanaman digunakan sebagai sampel pengamatan. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa interaksi pemberian pupuk organik kasgot dan NPK 16:16:16 berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, umur berbunga, umur panen, jumlah buah per tanaman, dan berat buah per tanaman. Perlakuan terbaik pupuk organik kasgot 1,5 kg/plot dan pupuk NPK 16:16:16 11,75 g/tanaman. Pengaruh utama pupuk organik kasgot nyata terhadap semua parameter pengamatan, perlakuan terbaik adalah pupuk organik kasgot 1,50 kg/plot. Pengaruh utama pupuk NPK 16:16:16 nyata terhadap semua parameter pengamatan, perlakuan terbaik pupuk NPK 16:16:16 11,75 g/tanaman. Serapan hara N, P dan K melalui pemberian pupuk organik kasgot 1,50 kg/plot dan NPK 16:16:16 11,75 g/tanaman lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya
- …