442,566 research outputs found

    PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN (DITINJAU DARI PEMEROLEHAN SEMANTIK DAN FONETIK) DENGAN MENGGUNAKAN KEGIATAN BERCERITA JURNAL PAGI DAN CERITA SEHARI-HARI DI TK MUSLIMAT NU MASYITOH !9 ā€œANNISAā€ JENGGOT

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan perkembangan aspek bahasa pada anak usia 4-5 tahun, di TK Muslimat NU Masyitoh 19 ā€œANNISAā€ Jenggot Kota Pekalongan Melalui kegiatan bercerita dengan jurnal pagi dan bercerita sehari-hari. Penelitian ini merupakan penelitian deskirptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripskan dan mengalanisa perkembangan bahasa melalui bercerita dengan jurnal pagi dan bercerita sehari-hari pada anak usia 4-5 tahun. hasil dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa strategi untuk meningkatkan perkembangan bahasa anak harus dilakukan secara berkesinambungan dan melalui pembiasaaan yang terus dilakukan. Selain dari pembiasaan perkembangan bahasa ini juga terkait dalam perkembangan kemampuan aspek perkembangan anak usia dini khususnya perkembangan bahasa. Dalam penelitain ini juga dibahas tentang aspek perkembangan bahasa semantik dan aspek perkembangan fonetik, dimana dari kegiatan jurnal pagi juga terlihat bahwa anak juga mampu kita ketahui perkembangan bahasa semantik dan perkembangan bahasa fonetiknya.Kata kunci: perkembangan bahasa, metode bercerita, fonetik dan semantik

    LITERASI PEMEROLEHAN BAHASA KEDUA DALAM PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN (Studi Kasus di TK ABA 45 Lamongan)

    Get PDF
    Aspek perkembangan bahasa anak dimulai sejak lahir dan penggunaan bahasa menjadi efektif ketika seorang anak perlu berinteraksi dengan orang lain. Pertambahan kosa kata seorang anak berperan penting dalam perkembangan bahasa individu selanjutnya. Salah satu TK di kota Lamongan terdapat seorang anak yang perkembangan bahasanya belum berkembang sesuai dengan capaian perkembangan, Anak tersebut cenderung pendiam dan kurang mengerti dengan materi yang diajarkan oleh guru saat pembelajaran di kelas. Pembelajaran di TK tersebut menggunakan bahasa Indonesai sebagai bahasa formal. Tujuan dari penelitian kualitatif literasi pemerolehan bahasa kedua dalam perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun adalah untuk menggambarkan bagaimana literasi pemerolehan bahasa kedua dalam perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun di TK Lamongan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi terus terang dan tersamar, wawancara terstruktur, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan Miles dan Huberman yang memilik tiga langkah yaitu, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1.) Literasi pemerolehan bahasa kedua sangat mempengaruhi perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun. Dengan kuantititas respon yang sesuai dan konsistenitas respon yang diberikan membantu berkembangnya literasi pemerolehan bahasa kedua. Literasi pemerolehan bahasa kedua yang berkembang dapat membantu dan merangsang perkembangan bahasa anak dengan aktif. Kemampuan bahasa (bahasa reseptif dan bahasa ekspresif) anak usia 5-6 tahun berkembang seiring dengan literasi pemerolehan bahasa kedua dalam kondisi kegiatan pembelajaran di kelas aktif menggunakan bahasa kedua. 2.) Faktor eksternal yang mempengaruhi literasi pemerolehan bahasa kedua adalah proses sosial, interaksi dinamis dan reponsi. Ketiga faktor di atas saling berkaitan dengan baik dalam literasi pemerolehan bahasa kedua. Kata Kunci : literasi, pemerolehan bahasa kedua, perkembangan bahas

    GAMBARAN PERKEMBANGAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD ROUDLOTUS SAADAH JANTI WARU SIDOARJO

    Get PDF
    Anak dengan kesulitan belajar pada umumnya memiliki riwayat perkembangan bahasa dan bicara yang lebih lambat. Data awal yang diperoleh di PAUD Roudlotus Saā€™adah dari 10 ada 6 anak yang perkembangan bahasanya belum sesuai, anak belum mengerti apa yang diperintahkan oleh Gurunya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Gambaran perkembangan bahasa pada balita di PAUD Roudlotus Saā€™adah Janti-Waru Sidoarjo. Desain penelitian menggunakan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak usia 3-4 tahun di PAUD Roudlotus Saā€™adah Janti-Waru Sidoarjo. Sampel sebesar 28 responden diambil secara total sampling. Variabel adalah perkembangan bahasa pada balita. Pengambilan data secara primer menggunakan KPS-P. Pengolahan data dengan editing, scoring, coding, dan tabulating. Analisa data menggunakan statistik deskriptif dengan persentase. Hasil penelitian menunjukan dari 28 responden, setengah (50%) perkembangan bahasa sesuai, hampir setengahnya (42,86%) perkembangan bahasa meragukan, dan sebagian kecil (7,14%) perkembangan bahasa menyimpang. Kesimpulan penelitian adalah setengah responden memiliki perkembangan bahasa sesuai. Guru dan orang tua untuk selalu memberikan stimulasi agar perkembangan bahasa anak menjadi optimal dengan cara sering mengajak bicara dengan baik dan benar

    Telaah Perkembangan Bahasa dan Moral Pada Anak

    Get PDF
    Perkembangan merupakan sesuatu yang fleksibel keberadaannya, sehingga pengetahuannya juga membutuhkan pengamatan yang teliti untuk mengetahui percapaian perkembangan yang dialami. Dari sekian banyaknya aspek-aspek perkembangan, diantaranya yang menjadi pokok permasalahan adalah perkembangan bahasa dan moral pada anak. Sekalipun sepintas banyak orang yang telah menyatakan bahwa dalam kenyataannya bahasa dan moral akan mengalami perkembangan dengan sendirinya sesuai dengan banyaknya pengalaman yang ditemui seseorang dalam hidupnya. Namun juga perlu diperhatikan mengenai kuantitas dan kualitas perkembangan mengenai bahasa dan moral tersebut. Dengan telaah mendalam mengenai konsep dan metode perkembangan bahasa dan moral, diharapkan orang tua dan pendidik mampu melakukan hal yang terbaik untuk mengontrol arah perkembangan pada anak khususnya dalam hal bahasa dan moral

    Hubungan antara Perkembangan Kognitif Anak dan Pemerolehan Bahasa (Tinjauan Pembelajaran Bahasa)

    Full text link
    Berdasarkan kajian dalam pembelajaran bahasa ditemukan beberapa teori yang menyatakan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara perkembangan kognitif anak dan kompetensi pemerolehan bahasa. Karena Kenyataan menunjukkan bahwa apa yang dipikirkan hanya dapat dijelaskan melalui bahasa. Dalam pemerolehan bahasa anak-anak mempunyai starategi (siasat). Ada beberapa pendekatan teoretis tentang perkembangan pemerolehan bahasa di antaranya: pandangan nativisme (biologis), pandangan bahavioristis (lingkungan), dan pandangan kognitif (alamiah). Proses pemerolehan bahasa bagi anak-anak melalui tahapan-tahapan di antaranya: tahap proses kemampuan berbahasa, tahap sosialisasi dan komunikasi awal, tahap perkembangan fonologi, tahap perkembangan morfologi, dan tahap perkembangan semanti

    PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI INDONESIA

    Get PDF
    Eksistensi dan perkembangan bahasa Arab di Indonesia mengalami transformasi dari waktu ke waktu. Sejak Islam datang bersamaan dengan bahasa Arabsebagai bahasa kitab suci (al-Qurā€™an) dan bahasa ritual ibadah bagi umat Islam perkembangan bahasa Arab mengalami stagnasi, hal ini disebabkan banyakproblematika dalam proses pemahaman, perkembangan dan pembelajarannya. Problematika tersebut terbagi menjadi tiga aspek: Aspek politik, aspek sosiologis dan aspek metodologis. Problematika pembelajaran bahasa Arab bisa diselesaikan dengan cara merumuskan kebijakan yang berpihak terhadap perkembangan bahasa arab, mempelajari bahasa arab dengan pendekatan continuitas dan integratif serta meningkatkan sumberdaya manusia melalui pendidikan yang profesional sehingga dapat menemukan dan memilih metode yang tepat dalam mengajarkan bahasa Arab sesuai dengan kondisi dan kultur masyarakat Indonesia

    Perkembangan Makna sebagai Ajang Semantik

    Get PDF
    Bahasa berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat bahasa dalam kehidupan. Salah satu perubahan yang dirasakan dalam bahasa adalah perkembangan makna. Perkembangan makna dalam hal ini harus diberi jangkauan (cakupan) perubahan, perluasan dan penyempitan, serta pergeseran makna. Perubahan makna dapat terjadi sebagai akibat perkembangan makna oleh pemakai bahasa. Perkembangan makna sejalan pula dengan perkembangan pikiran manusia, karena manusia yang menggunakan bahasa. Oleh karena itu, apabila bahasa berkembang, makna turut berkembang pula. Jadi, pernyataan ā€œLanguage moves down time in a current of its own meaningā€ (Ullmann, 1972) merupakan hakikat perkembangan bahasa dalam kehidupan dapat dirasakan terutama melalui kosakata dan hal ini sama halnya dengan yang dikemukakan oleh Djajasudarma (1993). Perubahan makna ini menjadi jangkauan semantik historis, danĀ  perubahan makna dapat terjadi melalui hubungan sintagmatik, rumpang dalam kosa kata, peralihan dari pengacuan yang konkrit menjadi abstrak, timbulnya gejala sinestesia dan penerjemahan harfiah (Palmer, 1976). Di pihak lain perubahan makna sebagai akibat kebahasaan (linguistic causes), kesejarahan, sebab sosial, psikologis, pengaruh bahasa asing, dan karena keperluan kata-kata baru. Sebab linguistik berhubungan dengan faktor kebahasaan, baik yang berhubungan dengan tataran bahasa (fonologi, morfologi, sintaksis, dan wacana) maupun luar bahasa.Kata kunci: perkembangan makna, ajang semanti

    HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI PAUD HARAPAN BUNDA SURABAYA

    Get PDF
    Gangguan bahasa pada anak merupakan salah satu masalah yang sering terdapat pada anak-anak. Pada dasarnya orang tua yang tidak menstimulasi perkembangan bahasa anak dengan baik dapat menimbulkan kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan harapan sosial. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan bahasa anak usia 3-4 tahun di PAUD Harapan Bunda Surabaya. Desain penelitian ini bersifat analitik, dengan pendekatan cross sectional. Populasinya sebesar 50 ibu wali murid dan anak, sampel sebesar 44 diambil dengan teknik simple random sampling. Variabel Independennya adalah pola asuh ibu, sedangkan variabel dependennya adalah perkembangan bahasa anak usia 3-4 tahun. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner dan DDST yang dianalisis menggunakan uji Mann Whitney dengan nilai kemaknaan Ī±= 0,05. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (59,1%) responden menerapkan pola asuh baik dan sebagian besar (61,4%) perkembangan bahasa anak usia 3-4 tahun caution. Hasil uji statistik Mann Whitney diperoleh nilai (0,000)< Ī± (0,05) maka H0 ditolak artinya ada hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan bahasa anak. Kesimpulannya adalah semakin baik pola asuh yang diberikan orang tua maka perkembangan bahasa anak akan semakin baik. Diharapkan bagi responden untuk selalu mencari informasi mengenai perkembangan bahasa anak melalui media cetak, elektronik, tenaga kesehatan dan sebagainya. Selain itu bila menemui tanda keterlambatan perkembangan anak, segera konsultasikan dengan tenaga kesehatan. Kata kunci :Pola asuh, perkembangan bahasa, anak usia 3-4 tahu

    Hubungan Kualitas Hidup Ibu dan Perkembangan Bahasa Balita 12-59 Bulan di Posyandu Desa Bekonang Mojolaban Sukoharjo

    Get PDF
    Latar Belakang: Kualitas hidup ibu mempengaruhi perkembangan bahasa balita. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kualitas hidup di Indonesia masih buruk. Kualitas hidup yang buruk, khususnya pada ibu ada kemungkinan menyebabkan 5,4 kali anaknya memiliki risiko gizi buruk padahal gizi buruk sendiri merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa balita. Oleh karena itu, peningkatan kualitas hidup ibu yang baik hingga mencapai nilai tertinggi sangat penting untuk mengoptimalkan perkembangan bahasa balita. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di Desa Bekonang Mojolaban Sukoharjo pada bulan November 2012. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Besar sampel adalah 144 subyek yang terdiri dari 72 ibu dan 72 balita yang berusia 12-59 bulan. Data diambil dari kualitas hidup ibu dan perkembangan bahasa balita 12-59 bulan. Data kualitas hidup ibu diperoleh dengan kuisioner WHOQOL-BREF. Data perkembangan bahasa diperoleh dengan pengukuran tes Denver. Untuk mengetahui signifikansi hubungan antara kualitas hidup ibu dan perkembangan bahasa balita 12-59 bulan di posyandu desa Bekonang Mojolaban Sukoharjo digunakan uji Chi Square. Hasil: Balita dengan perkembangan bahasa normal lebih banyak didapatkan pada ibu dengan kualitas hidup baik (85,7%) dibandingkan dengan balita dari ibu yang mempunyai kualitas hidup buruk (14,3%). Analisis chi square menunjukkan nilai p=0,000 (p<0,05), yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas hidup ibu dan perkembangan bahasa balita 12-59 bulan. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas hidup ibu dan perkembangan bahasa balita 12-59 bulan di posyandu Desa Bekonang Mojolaban Sukoharj
    • ā€¦
    corecore