6 research outputs found

    RELAYOUT RUANG PRODUKSI TAHU UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA PADA CV HASAN BASRI MAKASSAR

    Get PDF
    RELAYOUT RUANG PRODUKSI TAHU UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA PADA CV HASAN BASRI MAKASSA

    Final Laporan Penelitian dan Laporan Kemajuan Yang Berjudul : ANALISA GANGUAN OTOT RANGKA PADA PEMBUATAN BATU BATA KONVENSIONAL BERDASARKAN SNI 9011: 2021. TIM PENELITI : Ketua : Dr. Ir. Tri Budiyanto, M.T. Anggota : 1. Okka Adiyanto, S.T.P., M.Sc 2. Hari Haryadi, S.P., M.Sc. Mahasiswa Terlibat : 1. Dimas Yudhafianto Putra (1800019011) 2. Muhammad Mustofa (1900019097) 3. Fatwarullah Islanddewangga Saffaro Tolly (1900019089) 4. Doni Arya Prakosa (1900019124) 5. Amirul Hazji Hasibuan (1900019145)

    Get PDF
    Batu bata merupakan salah satu bahan krusial yang digunakan sebagai bahan bangunan. Pada pembuatan batu bata ini terdapat beberapa keluhan yang dirasakan oleh perajin batu bata. Saat ini industri batu bata dilakukan secara konvensional dengan dilakukan secara manual tanpa bantuan mesin. Pekerjaan yang dilakukan secara manual pada pembuatan batu bata terutama dalam proses pembuatan batu bata ini akan mengakibatkan pekerja merasa tidak nyaman sehingga mengalami keluhan sakit disekitar punggung. Selain itu pekerja juga mengalami kelelahan secara fisik sehingga akan mengakibatkan penurunan produktifitas. Tujuan akhir dari penelitian ini yaitu menganalisa postur tubuh pekerja batu bata sesuai dengan SNI 9011:2021. Penelitian ini juga sangat penting dilakukan karena akan memberikan saran terhadap pekerja batu bata sehingga dapat mencegah gangguan otot rangka. Pada penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap pekerja UMKM batu bata di UKM Padangan Kalurahan Sitimulyo Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul.. Selain itu pekerja mengisi kuisioner keluhan berdasarkan SNI 9011:2021. Setelah responden mengisi maka akan dilanjutkan dengan analisa hasil kuisioner tersebut. Selain itu penelitian ini juga sejalan dengan restra penelitian program studi Teknik Industri yaitu sustainable ergonomic and product design . Luaran yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu 1 artikel yang diterbitkan pada jurnal Sinta 4 yaitu jurnal Serambi Engineering. Tingkat Ketersiapan Teknologi (TKT) yang diharapkan pada penelitian ini yaitu TKT 2. TKT 2 ini akan terbentuk dengan memberikan saran untuk mencegah ganguan otot rangka. Kata Kunci : Batu bata; Gangguan Otot Rangka; SNI 9011:202

    FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS HIDRASI PEMECAH BATU YANG TERPAPAR PANAS MATAHARI DI ROWOSARI KOTA SEMARANG

    Get PDF
    Paparan panas langsung dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan penyakit, antara lain menurunnya daya tahan tubuh, gangguan kesehatan, dehidrasi, dan kelelahan. Dehidrasi pada pekerja dapat terjadi, karena saat terpapar panas tubuh mengeluarkan keringat untuk mendinginkan tubuh. Hasil Penelitian di Indonesia oleh THIRST menunjukkan separuh penduduk Indonesia dewasa dan remaja mengalami dehidrasi ringan kronik. Pemecah batu di Rowosari berada di lingkungan kerja yang terbuka menyebabkan pekerja terpapar langsung dengan sinar matahari .Terdapat gejala-gejala dehidrasi. Tujuan penelitian ini adalah mencari faktor yang berpengaruh terhadap status hidrasi pekerja. Jenis penelitian adalah penelitian survei dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja pemecah batu di Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang sebanyak 70 Sampel berjumlah 41 orang diperoleh secara simple random sampling. Alat ukur penelitian berupa kuesioner, stopwatch, bathroom scale dan microtoise. Analisis data menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan rrata status hidrasi pekerja 0,840,42 kg, umur pekerja 53,413,1 tahun, intake cairan saat kerja 942,22380,33 ml dan intake cairan di luar kerja 845,56460,09 ml. Variabel yang berhubungan dengan Status Hidrasi adalah Indeks Massa Tubuh dan Intake Cairan Saat Kerja. Faktor yang paling dominan mempengaruhi status hidrasi adalah Intake Cairan Saat Kerja. Di sarankan untuk mencegah dehidrasi, pekerja minum cairan yang cukup saat kerja Kata kunci : Paparan panas, status hidrasi, faktor berpengaruh, intake caira

    ESENSI GLOBAL WARMING TERHADAP KOGNISI MASYARAKAT INDONESIA (STUDI KASUS DI 8 KOTA DI INDONESIA)

    Get PDF
    Faktor kognisi merupakan suatu proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh individu, melalui kemampuan mengingat dan me-restore artikulasi verbal maupun visual dari sebuah objek ataupun benda yang diproses di dalam otak/mentally manusia. Oleh karena itu, setiap individu akan memberikan arti kepada stimulus secara berbeda meskipun objeknya sama. Cara individu melihat situasi seringkali lebih penting daripada situasi itu sendiri. Tragedi dari efek pemanasan global, seringkali disikapi oleh individu manusia (di Indonesia) dengan berbagai apresiasi dan sikap yang sangat beragam, dari yang cukup serius mensikapinya, yang biasa-biasa saja, sampai dengan sikap yang tak peduli (apriori) karena ketidak pahaman, ataupun karena faaktor lemahnya edukasi tentang aspek Pemanasan Global itu sendiri. Pemanasan global (global warming) adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca. Melalui kajian ini akan dilihat bagaimana sudut pandang ergonomik (ergonomics Perception) di dalam mensikapi faktor persepsi sebagian manusia Indonesia di dalam mengapresiasi terjadinya proses pemanasan Global. Kajian ini dilakukan di 8 (delapan) kota / propinsi di Indonesia,dalam satu kegiatan survey terkait dengan program kerja DNPI (dewan Nasional Perubahan Iklim), di delapan kota, antara lain; Denpasar, Bengkulu, Pangkal Pinang, Manado, Ternate, Mamuju, Palu, Ambon. Dapat disimpulkan bahwa faktor persepsi manusia Indonesia (tingkatan pelajar SMU sampai dengan pekerja) sangat beragam di dalam mengapresiasi pemahaman tentang „Global Warming‟ yang mau tidak mau, suka ataupun tidak suka pasti akan dihadapi oleh kita semua. Fenomena ini sudah dan sedang terjadi pada saat ini, dan berdasarkan survei ini, diketahui bahwa telh terjadi suatu kondisi yang sangat memprihatinkan. Kata Kunci: Human Ergonomic, Efek Rumah Kaca, Global Warmin

    Syarat Khusus Tambahan Ketua Hibah Kemenristekdikbud Tahun 2024

    Get PDF
    Syarat Khusus Tambahan Ketua Hibah Kemenristekdikbud Tahun 202
    corecore