632 research outputs found

    Peran Agroindustri Hulu dan Hilir dalam Perekonomian dan Distribusi Pendapatan di Indonesia

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan menganalisis perbandingan peran agroindustri hulu dan hilir terhadap perekonomian dan distribusi pendapatan masyarakat Indonesia. Indikator ekonomi yang dianalisis adalah output, ketenagakerjaan, PDB, ekspor dan impor. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Sistem Neraca Sosial Ekonomi tahun 2008 sebagai data SNSE terbaru yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik. Peran agroindustri hulu dan hilir ini akan dianalisis menggunakan analisis pengganda neraca. Dalam perekonomian nasional, agroindustri hilir lebih berperan dalam penciptaan output, nilai tambah dan impor. Sementara agroindustri hulu lebih berperan dalam penciptaan, PDB dan ekspor. Dari sisi distribusi pendapatan masyarakat, agroindustri hilir menciptakan distribusi pendapatan yang lebih merata baik bagi rumah tangga pertanian maupun non pertanian

    Keterkaitan Antar Desa melalui Aktivitas Agribisnis dan Industri Perdesaan di Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara

    Full text link
    Kecamatan Welahan yang termasuk dalam wilayah administratif Kabupaten Jepara yang memiliki kebijakan penataan ruang sebagai kawasan agroindustri dan kawasan Peruntukkan industri yang tercantum dalam Perda Nomor 2 Tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Jepara Tahun 2011-2031. Sektor pertanian dan industri di Kecamatan Welahan kurun waktu 2007-2012 menjadi penyumbang terbesar PDRB kecamatan. Kecamatan Welahan merupakan tipikal kawasan perdesaan di wilayah perbatasan yang memiliki peran strategis sebagai pusat pertumbuhan ekonomi. Keragaman potensi yang ada pada masing-masing desa, perlu dikaitkan untuk menunjang aktivitas ekonomi. Maka hubungan dua atau lebih desa dalam aktivitas ekonomi akan dijadikan sebuah keterkaitan, baik dalam agribisnis maupun industri sebagai pemenuhan kebutuhan dalam peningkatan ekonomi lokal untuk pertumbuhan dan perkembangan kawasan perdesaan.Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui keterkaitan antar desa melalui aktivitas agribisnis dan industri perdesaan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan obyek penelitian aktivitas agribisnis dan industri yang ada di seluruh desa Kecamatan Welahan. Proses analisis secara bertahap yaitu identifikasi potensi dan permasalahan yang diikuti dengan analisis peran desa sebagai penghasil komoditas/produk. Selanjutnya menganalisis peluang produk turunan serta mengkaji jalur dan lembaga pemasaran yang dilalui. Serta pada akhirnya dilakukan analisis hubungan keterkaitan desa dalam agribisnis dan industri.Hasil dari penelitian merupakan kondisi hubungan desa dalam lingkup kecamatan, terdapat keterkaitan ekonomi dalam aspek produksi, distribusi, dan konsumsi antar desa sebagai representasi peran dan hubungan masing-masing desa dalam kesatuan wilayah kecamatan sebagai sentra input, produksi, dan pasca produksi yang saling berkaitan satu dengan yang lain. Serta dapat menjaga kestabilan aktivitas produksi masing-masing desa. Aktivitas agribisnis merupakan aktivitas dominan di Kecamatan Welahan, sedangkan untuk sektor yang paling dominan adalah sektor proses dalam kedua aktivitas tersebut

    PENGARUH SEKTOR PERIKANAN DAN SEKTOR AGROINDUSTRI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 - 2021 DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM.

    Get PDF
    ABSTRAK Pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan di suatu perekonomian. Kesejahteraan dan kemajuan suatu perekonomian ditentukan oleh besarnya pertumbuhan yang ditunjukkan oleh perubahan output nasional. Salah satu cara yang dapat dilakukan agar pertumbuhan ekonomi meningkat adalah dengan cara mengelola dan memberdayakan sektor- sektor andalan secara efektif dan berkelanjutan agar dapat meningkatkan PDRB yang nantinya dapat menunjang pembangunan nasional. Sektor utama dengan nilai tambah yang besar terhadap PDRB adalah sektor perikanan dan sektor agroindustri. Namun dengan demikian permasalahan yang dihadapi di Provinsi Lampung dengan kondisi peningkatan kontribusi PDRB dari sektor-sektor tersebut sangat besar terlihat pada rentan waktu 2015-2021 Dimana pada data yang di dapat, menunjukkan bahwasanya nilai dari sektor perikanan dan sektor agroindustri setiap tahunnya mengalami naik dan turun (fluktuatif). Serta tidak diikuti dengan laju pertumbuhan ekonomi yang tidak selalu mengalami kenaikan yang terkadang mengalami penurunan (fluktuatif). Hal ini biasa disebut dengan masalah gap. Dimana teori dan kenyataan berbeda. Adanya kesenjangan (gap) antara apa yang seharusnya terjadi dan apa yang benar-benar terjadi, atau ada kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sektor perikanan dan sektor agroindustri berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi lampung baik itu secara parsial maupun secara simultan dalam perspektif ekonomi Islam. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung ( BPS ) pada tahun 2015 – 2021. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif populasi dalam penelitian ini adalah sektor perikanan dan sektor agroindustri. Penelitian ini mengambil sampel data – data dari tahun 2015 – 2021. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik observasi dan studi kepustakaan. Berdasarkan hasilnya menunjukkan bahwasanya sektor perikanan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hanya saja kontribusi yang di berikan oleh sektor perikanan belum besar dan belum maxsimal, Sektor perikanan ini juga berkontribusi pada sumber penghidupan manusia, pengurangan adanya tingkat pengangguran serta kesejahteraan masyarakat dalam lingkup pendapatan individu maupun rumah tangga sehingga berpengauh pada penerimaan daerah yang akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi daerah. Sama halnya dengan Sektor agroindustri, dimana sektor ini juga memiliki kontribusi terhadap PDRB. sektor Agroindustri ini juga dapat dikatakan memiliki kontribusi dalam perekonomian yang mampu menciptakan cadangan devisa yang dihasilkan melalui ekspor hasil-hasil pertanian yang dilakukan secara terus-menerus. Bukan hanya itu saja sektor pertanian juga mampu menambah pendapatan desa dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar. Sektor perikanan dan sektor agroindustri merupakan salah satu sektor yang sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah. Dalam perspektif ekonomi Islam kedua sektor ini juga dapat memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) yang akan berimbas pada penerimaan daerah sehingga akan berdampak pada sarana dan prasarana yang tujuannya untuk pembangunan daerah dan sangat memiliki andil sehingga akan terciptanya pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Agar dapat meningkatkan kontribusinya di butuhkan sumber daya manusia dan sumber daya alam. Dimana, selain sebagai sumber daya, manusia juga memilki peran yang penting yaitu sebagai penggelola sumber daya alam itu sendiri dengan cara memanfaatkannya sumber daya alam secara maxsimal tanpa harus merusaknya sehingga dapat tercapainya kebahagiaan baik dunia maupun di akhrirat. Kata Kunci : Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Perikanan, Sektor Agroindustri, dan Ekonomi Isla

    Industrialisasi Berbasis Pertanian sebagai Grand Stratedy Pembangunan Ekonomi Nasional

    Full text link
    EnglishAs a developing economy Indonesia, should have a comprehensive integrated long-term development plan which may be used as the guideline in implementing its national economic development as well as an instrument for evaluating government accountability and credibility. The New Order regime had prepared its first and second long-term development plan for 1969-1993 and 1993-2018 successively. The twin plans, however, has led Indonesia to the 1997-1999 multi dimensions crises and is considered in appropriate in the existing new era of total reformation. It must be totally reconstructed. For this, public discussions on the need for the government to formulated the new grand strategy of national development have emerged, but up and down, in the last two years. As an active contribution to the public debase, this paper reviews previous, Indonesia development plans, others' countries experiences as well as grand theories of economic development. Then it is suggested that the agricultural based industrialization may be the most suitable one for Indonesia. The new grand strategy should be decided based on a national concensus in order to avoid the practice of just for political rhetoric's as was during the New Order regime. IndonesianBagi negara berkembang seperti Indonesia, rencana pembangunan jangka panjang komprehensif-integratif sangat di perlukan sebagai acuan pelaksanaan pembangunan dan sebagai salah satu instrumen akuntabilitas dan kredibilitas pemerintah. Pemerintahaan Orde Baru telah menyusun rancangan pembangunan jangka panjang tahap I dan II masing-masing untuk peiode 1969-1993 dan 1993-2018. Rencana jangka panjang yang disusun rejim Orde Baru tersebut terbukti membawa Indonesia kedalam krisis tahun 1997-1999 dan sudah tidak sesuai dalam era Reformasi sehingga perlu dirancang ulang. Dalam dua tahun terakhir sesungguhnya telah muncul wacana publik yang menuntut agar pemerintah segera menyusun grand strategy ( strategi besar ) pembangunan nasional. Sebagai bagian dari wacana tersebut, tulisan ini mereview tentang konsepsi strategi pembangunan selama Orde Baru, pengalaman beberapa negara lain pemikiran teoritis tentang strategi pembangunan ekonomi. Berdasarkan hasil review tersebut, disarankan agar industrialisasi berbasis pertanian (agricultural based industrialization) dijadikan sebagai strategi besar (grand strategy) pembangunan nasional. Strategi tersebut haruslah dijadikan sebagai konsensus nasional, sehingga tidak sekedar retorika politik seperti pada masa Orde Baru

    Industrialisasi Berbasis Pertanian sebagai Grand Stratedy Pembangunan Ekonomi Nasional

    Full text link
    EnglishAs a developing economy Indonesia, should have a comprehensive integrated long-term development plan which may be used as the guideline in implementing its national economic development as well as an instrument for evaluating government accountability and credibility. The New Order regime had prepared its first and second long-term development plan for 1969-1993 and 1993-2018 successively. The twin plans, however, has led Indonesia to the 1997-1999 multi dimensions crises and is considered in appropriate in the existing new era of total reformation. It must be totally reconstructed. For this, public discussions on the need for the government to formulated the new grand strategy of national development have emerged, but up and down, in the last two years. As an active contribution to the public debase, this paper reviews previous, Indonesia development plans, others\u27 countries experiences as well as grand theories of economic development. Then it is suggested that the agricultural based industrialization may be the most suitable one for Indonesia. The new grand strategy should be decided based on a national concensus in order to avoid the practice of just for political rhetoric\u27s as was during the New Order regime. IndonesianBagi negara berkembang seperti Indonesia, rencana pembangunan jangka panjang komprehensif-integratif sangat di perlukan sebagai acuan pelaksanaan pembangunan dan sebagai salah satu instrumen akuntabilitas dan kredibilitas pemerintah. Pemerintahaan Orde Baru telah menyusun rancangan pembangunan jangka panjang tahap I dan II masing-masing untuk peiode 1969-1993 dan 1993-2018. Rencana jangka panjang yang disusun rejim Orde Baru tersebut terbukti membawa Indonesia kedalam krisis tahun 1997-1999 dan sudah tidak sesuai dalam era Reformasi sehingga perlu dirancang ulang. Dalam dua tahun terakhir sesungguhnya telah muncul wacana publik yang menuntut agar pemerintah segera menyusun grand strategy ( strategi besar ) pembangunan nasional. Sebagai bagian dari wacana tersebut, tulisan ini mereview tentang konsepsi strategi pembangunan selama Orde Baru, pengalaman beberapa negara lain pemikiran teoritis tentang strategi pembangunan ekonomi. Berdasarkan hasil review tersebut, disarankan agar industrialisasi berbasis pertanian (agricultural based industrialization) dijadikan sebagai strategi besar (grand strategy) pembangunan nasional. Strategi tersebut haruslah dijadikan sebagai konsensus nasional, sehingga tidak sekedar retorika politik seperti pada masa Orde Baru

    Peranan Industri Gula Terhadap Perekonomian Jawa Timur (Analisis Input-Output)

    Get PDF
    Pertanian sekarang ini ini berperan dalam pembentukan 3 F contribution in the economy yaitu food, feed, dan fuel. Berdasarkan fungsi tersebut dapat kita ketahui bahwa sektor pertanian tidak hanya berkaitan dengan sektor hulu saja tetapi juga dengan sektor hilirnya. Hal tersebut memperlihatkan bahwa sektor pertanian berperan strategis dalam mewujudkan pembangunan ekonomi secara komprehensif sehingga dapat mengurangi tingkat kemiskinan, sekaligus menciptakan pertumbuhan ekonomi dan lapangan pekerjaan (Daryanto, 2009). Agroindustri memiliki peranan strategis dalam upaya pemenuhan bahan kebutuhan pokok, perluasan kesempatan kerja dan berusaha, pemberdayaan produksi dalam negeri, perolehan devisa, pengembangan sektor ekonomi lainnya, serta perbaikan perekonomian masyarakat di pedesaan. Hal ini disebabkan oleh karakteristik dari industri ini yang memiliki keunggulan komparatif berupa penggunaan bahan baku yang berasal dari sumberdaya alam yang tersedia di dalam negeri (Direktorat Jenderal IKAH, 2004). Industri gula berbasis tebu memiliki peran penting dalam perekonomian yaitu sebagai penyedia lapangan pekerjaan dan sumber pendapatan selain itu peran penting lainnya juga dapat dilihat dari sisi ketahanan dan keamanan pangan, penyerapan investasi, serta luasnya keterkaitan dalam industri hilir, seperti industri makanan, industri minuman, industri gula rafinasi, industri farmasi, kertas, MSG, particle board, dan bio energy. Sebagai komoditas yang kegiatannya banyak melibatkan masyarakat, industri gula telah memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Berdasarkan uraian sebelumnya, dalam rangka mewujudkan tercapainya pembangunan ekonomi Provinsi Jawa Timur yang diharapkan mampu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya maka perlu dilakukan analisis dan identifikasi terhadap sektor-sektor yang dianggap memberikan sumbangan besar terhadap PDRB Jawa Timur khususnya industri gula. Analisis dan identifikasi ini diperlukan untuk mengetahui bagaimana peranan sektor industri gula ini dalam perekonomian Provinsi Jawa Timur mengingat gula tebu ini merupakan salah satu komoditas unggulan pertanian dari sub sektor perkebunan. Tujuan dari penelitian ini adalah :1). Menganalisis peranan industri gula dalam perekonomian Jawa Timur dalam struktur permintaan, nilai tambah, ekspor-impor dan output sektoral; 2). Menganalisis seberapa besar keterkaitan ke depan dan ke belakang sektor industri gula terhadap perekonomian lainnya di Provinsi Jawa Timur; 3). Menganalisis seberapa besar dampak penyebaran sektor industri gula terhadap perekonomian lainnya di Provinsi Jawa Timur; 4). Menganalisis seberapa besar dampak permintaan akhir yang ditimbulkan sektor industri gula di Jawa Timur apabila dilihat berdasarkan analisis angka pengganda di Provinsi Jawa Timur Jenis data yang digunakan di sini adalah data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masayarakat pengguna data. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dataii mengenai PDRB Provinsi Jawa Timur Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2015, data Tenaga Kerja Menurut Lapangan Usaha Provinsi jawa Timur Tahun 2017, Data Impor Gula Provinsi Jawa Timur Tahun 2017, Dan juga data Tabel I-O Atas Dasar Harga Produsen Provinsi Jawa Timur Tahun 2015. Untuk mengetahui peranan industri gula dalam perekonomian Provinsi Jawa Timur digunakan metode analisis Input-Output. Hasil dari penelitian ini adalah berdasarkan analisis struktur perekonomian, sektor industri gula memberikan kontribusi sebesar 1.27% terhadap struktur permintaan, 0.82% terhadap nilai tambah bruto, kontribusi ekspor luar negeri sebesar 0.26%, kontribusi terhadap ekspor antar provinsi sebesar 2.01%, kontribusi impor sebesar 2.88%, kontribusi pendapatan sebesar 0.78%, dan kontribusi output sebesar 1.27% terhadap perekonomian di Jawa Timur. Analisis keterkaitan menunjukkan bahwa sektor industri gula memiliki nilai keterkaitan langsung ke depan sebesar 0.40 dan keterkaitan langsung dan tidak langsung ke depan sebesar 1.61, sedangkan nilai keterkaitan secara langsung ke belakang industri gula adalah 0.47 dan nilai keterkaitan secara langsung dan tidak langsung ke belakang sebesar 1.65. Nilai kepekaan penyebaran industri gula adalah sebesar 0.95 dan nilai koefisien penyebaran sebesar 0.97. Nilai hasil analisis multiplier output sektor industri gula adalah sebesar 1.65 dan menempati ururtan ke-23, angka pengganda pendapatan sebesar 0.15 dan menempati urutan ke-22 sedangkan nilai pengganda tenaga kerja sektor industri gula adalah sebesar 0.005 Hasil analisis keterkaitan menunjukkan bahwa industri gula memiliki keterkaitan yang tinggi ke belakang terutama dengan sektor perkebunan terlebih pada sektor industri pupuk dan pestisida sehingga diperlukan kebijakan yang mendukung sektor tersebut dengan cara menjalin kerjasama semua pihak yang terlibat, yaitu pemerintah dan pihak distributor. Untuk distribusi sendiri bisa melalui koperasi, utamanya KUD (Koperasi Unit Desa), karena selama ini KUD ini dinilai cukup efektif dalam mendistribusikan sarana dan prasarana pertanian seperti pendistribusian pupuk kepada petani. Upaya lain yang bisa ditempuh adalah dengan mengadakan sosialisasi kepada petani mengenai subsidi pupu

    Revitalisasi Pertanian Penggerak Utama Pembangunan Kawasan Perdesaan Di Indonesia

    Full text link
    At the implementation of the national development in reformation era, agriculture sectors becomes dominantsector that contributes national income and they are still the major occupation of Indonesian. These sectorsare mainly done in rural areas, therefore, the study of agriculture sectors is dealt with the study of thedevelopment rural areas. The development rural areas is in many aspects, until now, it is relatively less thanit is in the development in urban areas. In developing these sectors, it needs the strategies of therevitalization of agriculture sectors though the application of agro-industry systems, agribusiness, and theintegrated agropolitan concept with the supporting infrastructur

    Buku_MANAJEMEN RISIKO DENGAN PENDEKATAN SISTEM

    Get PDF

    Strategi Pengembangan Agroindustri Nata De Coco Di Kabupaten Indragiri Hilir

    Full text link
    The potential of coconut as one of economical agriculture commodities that can be processedinto products such as nata de coco and others. This survey study was conducted in Tembilahan,Indragiri Hilir District as an area which has the nata de coco agroindustry. This research wasconducted from May to August 2008. The results concluded that development strategies for natade coco indsutry are as follow: improve production planning capability, increase productioncapacity, improve the standard of product quality, enhance marketing campaigns through widerdistribution, diversify market segments and use institutions such as Aspari
    corecore