4 research outputs found
Pengusangan Cepat Fisik serta Penyimpanan Benih Koro Pedang (Canavalia ensiformis (L.) DC.) Menggunakan Ruang Simpan dan Kemasan Berbeda
Kondisi lingkungan simpan (suhu dan RH) dan jenis kemasan merupakan faktor penting yang mempengaruhi daya simpan benih. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengusangan cepat secara fisik terhadap viabilitas dan vigor benih koro pedang serta mendapatkan ruang simpan dan jenis kemasan yang tepat untuk mempertahankan viabilitas dan vigor benih koro pedang selama penyimpanan. Penelitian terdiri atas 2 percobaan. Percobaan I menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak dengan lama penderaan fisik sebagai faktornya, yang terdiri atas 0, 30, 60, 90, 120, 150, dan 180 menit. Percobaan II menggunakan rancangan percobaan tersarang dengan 2 faktor. Faktor pertama berupa ruang simpan yang terdiri atas ruang suhu kamar dan ruang ber-AC. Faktor kedua jenis kemasan yang terdiri atas 3 taraf yaitu karung plastik, jerigen plastik, dan plastik polypropylene. Hasil percobaan I menunjukkan bahwa penderaan fisik dengan suhu dan RH tinggi efektif menurunkan viabilitas dan vigor benih serta meningkatkan kadar air benih koro pedang. Hasil Percobaan II menunjukkan bahwa penyimpanan benih koro pedang pada ruang suhu kamar menghasilkan kadar air, viabilitas, dan vigor benih lebih tinggi dibandingkan penyimpanan pada ruang ber-AC. Penyimpanan benih koro pedang dengan karung plastik menghasilkan kadar air, viabilitas, dan vigo
STUDI PENGARUH MEDIA PENYIMPANAN BENIH TERHADAP VIABILITAS DAN VIGORITAS TANAMAN KORO PEDANG (Canavalia ensiformis)
Penyediaan benih dalam jumlah besar membutuhkan stok benih di gudang penyimpanan. Penyimpanan benih legum termasuk biji kacang pendek di wilayah tropis lembab seperti Indonesia dihadapkan pada masalah daya simpan rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menentukan jenis media penyimpanan kacang pedang menengah yang baik dalam jangka panjang. (2) Menentukan pengaruh jenis media penyimpanan benih terhadap viabilitas dan vigority benih swordbean. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan lima perlakuan, yaitu perlakuan kontrol (benih baru), perlakuan benih disimpan dalam plastik, timah, kertas dan masih dalam polong. Setiap perawatan diulang lima kali. Benih yang digunakan adalah biji pedang yang disimpan selama dua tahun (2017-2019). Pengujian yang dilakukan adalah viabilitas benih dan vigor benih. Analisis data menggunakan analisis varian dengan tingkat 5 persen , jika ada perbedaan yang signifikan digunakan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT) dengan tingkat 5 persen . Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengemasan dalam bentuk polong dan paperbag dapat menjaga viabilitas dan vigority biji biji kacang pedang
Pemanfaatan Alat Pengusangan Cepat Menggunakan Etanol untuk Pendugaan Vigor Daya Simpan Benih Jagung (Zea mays L.)
Pengusangan cepat adalah pengujian vigor daya simpan benih setelah mendapatkan pengusangan fisik maupun kimia yang dapat memberikan simulasi lingkungan suboptimum yang dapat menyebabkan kemunduran benih mirip seperti kondisi sebenarnya. Penelitian ini menggunakan metode pengusangan cepat kimia pada benih jagung dengan memanfaatkan alat pengusangan cepat tipe IPB 77-1 MM. Alat pengusangan cepat (APC IPB 77-1 MM) diharapkan merupakan mesin yang akan dapat mempercepat kemunduran benih dengan memanfaat uap etanol 96%. Fungsi dari alat pengusangan cepat IPB 77-1 MM dimaksudkan agar dapat melihat kemunduran benih secara cepat yang bisa menggambarkan kemunduran mutu yang terjadi pada penyimpanan alami yang dalam penelitian ini ditunjukkan dengan menggunakan metode penyimpanan terkontrol. Penelitian ini menggunakan lima lot benih jagung dengan tingkat vigor yang berbeda hasil dari deteriorasi terkontrol pada suhu 40 °C dan RH 98%. Hasil dari pembuatan lot benih dari vigor tinggi hingga rendah: P1 (94.5% berkecambah normal), P2 (92.5% berkecambah normal), P3 (70% berkecambah normal), P4 (38% berkecambah normal), dan P5 (17% berkecambah normal). Penelitian ini terdiri dari dua percobaan, percobaan pertama adalah pengusangan cepat kimia yang terdiri atas 5 taraf waktu pengusangan yaitu 0, 25 (1x25’), 50 (2x25’), 75 (3x25’), dan 100 (4x25’) menit. Percobaan kedua adalah penyimpanan terkontrol pada kondisi suhu kamar (30-34 °C) dan RH tinggi (85-99%) yang didapatkan dari larutan garam jenuh Na2SO4 dan terdiri dari 5 taraf waktu penyimpanan yaitu 0, 10, 20, 25, dan 30 hari.. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pemanfaatan APC IPB 77-1 MM untuk pendugaan vigor daya simpan benih jagung dengan menggunakan pengusangan kimia. Hasil percobaan menunjukkan alat pengusangan cepat IPB 77-1 MM dapat digunakan untuk menduga penurunan vigor pada benih jagung. Hasil percobaan juga menunjukkan alat pengusangan cepat IPB 77-1 MM dapat menduga nilai vigor daya simpan yang sama dengan percobaan penyimpanan pada tolok ukur daya berkecambah dan potensi tumbuh maksimum sedangkan untuk tolok ukur indeks vigor dan kecepatan tumbuh belum menunjukkan konsistensi penurunan vigor