24 research outputs found

    Penafsiran Riba Studi Komparatif Antara Kaum Modernis dan Neo-Revivalis

    Get PDF
    Interpretation of interest as applied to modern banking today, there are still differing views. Modernists view the prohibition of usury as being understood by emphasizing the rational aspect. Through this understanding, the element of injustice becomes a central issue for its prohibition. They seem to tolerate if their savings are based on the mudharabah system, because they can be found on the basis of their legitimacy. In addition, it is permissible if really forced (dharuri) or really needs (hajat). Also allows productive loan interest while consumptive loan interest is not allowed. While the Neo Revivalists were of the view that the prohibition of usury was understood legally formally as conceptualized in Islamic law. This view emphasizes the legal form of usury as expressed in Islamic law. They assert that the statement set out in the Qur'an must take its literal meaning, regardless of what was practiced in the pre-Islamic period. Whatever the circumstances, the lender does not have the right to receive additions to and exceed the principa

    Bunga bank konvensional menurut pandangan Abdullah Saeed

    Get PDF
    Bunga adalah salah satu pendapatan yang dihasilkan oleh perbankan konvensinal. Dalam praktiknya, yang menggunakan sistem bunga ini bukan hanya di bank saja, tetapi di lembaga keuangan non bank pun juga ada yang menggunakan sistem bunga sebagai sumber pendapatan bisnisnya. Untuk menjelaskan mengenai bunga bank pada penelitian ini, penulis merujuk pada pemikiran Abdullah Saeed. Saeed berpandangan bahwa bunga bank konvensional tidaklah haram, karena tidak mengandung unsur-unsur yang merupakan tujuan utama pelarangan riba. Rumusan Masalah: Pertama, Bagaimana bunga bank menurut Abdullah Saeed? Kedua, Bgaimana relevansinya dalam dunia perbankan di Indonesia? Jenis penilitian yang digunakan adalah kepustakaan (library research) yaitu mengumpulkan data atau karya ilmiah yang bertujuan dengan objek penelitian atau pengumpulan data yang bersifat kepustakaan, baik berupa buku, catatan, maupun laporan hasil penelitian dari penelitian terdahulu. Hasil penelitian ini: pertama, Abdullah Saeed memandang bahwa pinjaman dengan sistem bunga tidak menyebabkan ketidakadilan, maka pinjaman tersebut dibolehkan. Saeed melihat bahwa riba di zaman jahiliyah berbeda dengan mekanisme sistem bunga dalam perbankan konvensional saat ini, apalagi sampai pada terjadinya penindasan dan penganiyaan yang dilakukan oleh kreditur kepada debitur. Kedua, Dilihat dari relevansi sosial ekonomi, budaya ekonomi dan ekonomi serta politik ekonomi mengenai bunga bank jika dihubungkan dengan pemikiran Abdullah Saeed di Indonesia saat ini yaitu sangatlah berkaitan. Karena bunga bank memiliki dampak positif bagi bank konvensional maupun para nasabah yang sudah menanamkan modalnya. Dari sistem bunga ini, tidak hanya salah satu pihak saja yang diuntungkan, tetapi kedua belah pihak. Selain itu, transaksi pinjam meminjam dalam sistem perbankan juga dilakukan secara jelas, terbuka dan dilindungi oleh undang-undang. Jadi, kegiatan perbankan di Indonesia sekarang ini sangatlah berkaitan sekali dengan pemikiran Abdullah Saeed tersebut, dan tidak ada pihak yang dirugikan dari sistem bunga bank ini. ABSTRACT Interest is one of the incomes that generated by conventional bank. In practice, those who use this interest system are not only banks, but also non-bank financial that use the interest system as a source of their business income. In this study, the author refers to the thoughts of Abdullah Saeed. Saeed thinks that conventional bank interest is not unlawful, because it does not contain elements which are the main purpose of prohibiting usury. The problem of this study: first, What is the bank's interest according to Abdullah Saeed? Second, What the relevant among the interest and Indonesian banking? The type of research used is library research which is collecting data or scientific work aimed at the object of research or collection of library-based data, both in the form of books, notes and research reports from previous research. The results of this study: first, Abdullah Saeed views that loans with an interest system do not cause inequity, it is permitted. Saeed sees that usury in the jahiliyah era was different from the current system of conventional banking's interest, moreover it leads to the persecution and abuse by creditors to the debtor. Second, Seeing from the relevance of socio-economic, cultural-economic and political-economic regarding to bank interest if it linked to Abdullah Saeed's thinking in Indonesia today, it is very relevant. Because bank interest has a positive impact on conventional banks its elf and the customers who have invested their capital. From this system, both parties get the benefits. In addition, lending and borrowing transactions in banking system are also carried out clearly, openly and protected by law. So, Indonesian banking activities are very closely related to Abdullah Saeed's thinking and no party is harmed from this bank's interest system

    Hukum bunga bank (pendekatan fikih wasthiyah iqtishadiyah)

    Get PDF
    Buku ini menguraikan secara tajam, dan argumentatif tentang dinamika hukum bunga bank yang masih menjadi perdebatan para bankir, nasabah, baik secara teoritis, maupun dalam tataran aplikatif. Pendekatan dalam gaya penulisan buku ini menggunakan pendekatan moderasi islam. Sangat minim sekali, persoalan mu‟amalah di lihat dalam perspektif moderasi islam (wasathiyah). Pendekatan wasathiyah menjadi karakter kuat dalam buku ini, dalam menyajikan analisis tipologi para bankir dalam memahami hukum bunga bank

    SK Peneliti Kelompok Ahmad Dakhoir

    Get PDF

    Pemikiran modern Islam Indonesia abad ke-20: gagasan neomodernisme Islam Abdurrahman Wahid dan Nurcholish Madjid

    Get PDF
    Skripsi dengan judul “Pemikiran Modern Islam Indonesia Abad ke-20: Gagasan Neomodernisme Islam Abdurrahman Wahid dan Nurcholish Madjid” ini, Termasuk dalam kategori Library Research (Studi Kepustakaan) dan Skopnya adalah tentang Pemikiran Islam. Adapun rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah 1). Bagaimana perkembangan gerakan pemikiran Islam di dunia era modern?. 2) Bagaimana perkembangan gerakan pemikiran Islam di Indonesia era modern abad ke-20?. 3) Bagaimana titik temu antara Abdurrahman Wahid dan Nurcholish Madjid perihal Islam Neomodernis Indonesia?.Mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Sejarah. Namun, beberapa pendekatan yang menjadi penunjang yakni hermeneutik dan komparatif. Oleh karena itulah penelitian ini termasuk dalam kategori Sejarah Intelektual (Pemikiran) Islam. Selain metode dan pendekatan diatas, penelitian ini juga menggunakan 2 teori yakni Modernisme (Intelektual dan Masyarakat) serta Neomodernisme itu sendiri, yang kesemua teori ini diambil dari seorang cendekiawan muslim yang bernama Fazlur Rahman.Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah 1). Gerakan pemikiran Islam di dunia pada era modern diawali dari kemunculan Gerakan Islam Revivalis yang terjadi di Arab oleh Wahabi, Afrika Utara oleh Tarekat Sanusi dan India oleh Syah Waliyullah. Kemudian dilanjutkan dengan Modernisme Islam Klasik yang terjadi di Mesir yang dipelopori oleh Jamaludin Al-Afghani, Muhammad Abduh dan Muhammad Rashid Ridha serta di India oleh Ahmad Khan, Amir Ali dan Muhammad Iqbal. 2). Gerakan pemikiran Islam di Indonesia pada awal abad ke-20 dipelopori oleh kemunculan organisasi-organisasi Islam seperi Jami’atul Khair, Al-Irsyad, Muhammadiyah dan Persis. Menginjak pertengahan abad ke-20 yakni pada tahun 1970an baru mulai muncul Islam Neomodernis yang di cetuskan oleh Fazlur Rahman. 3). Antara Abdurrahman Wahid dan Nurcholish Madjid yang dikategorikan sebagai Islam Neomodernis, memiliki titik temu baik Kultural, Wawasan, Kiprah dan Wacana yang dikembangkan

    Revitalisasi nilai-nilai Islam pada manajemen madrasah: sebuah upaya aktual dalam menghadapi ancaman resesi 2023

    Get PDF
    The threat of a recession in 2023 will not only hurt the economic aspect but also harm the educational dimension. Madrasas, as an educational institution, should be prepared to face the challenges and threats of the upcoming recession, even though this threat has not yet surfaced. One of the preventive measures that can be taken is to re-implement the urgency of Islamic values in madrasah management as an actualization in preventing the adverse effects of the 2023 recession. Considered when facing a period of disruption such as a recession. The articles in this study used the systematic literature review method with the principle of the general literature review procedure. The techniques used are coding, initial coding, and open coding by means of identification, selection, classification, evaluation, and synthesis of primary and secondary literature. As for the results of the systematic literature review that has been carried out, it shows that madrasahs, in the face of a recession, need to do the following: The first is to instill ascetic values in the madrasah system. Second, implementing sharia-based financial management. Third, reconstructing ukhuwah Islamiyah solidarity. Fourth, rejecting the usury system and transactions that are unlawful. Fourth, rebuild the transparency and accountability of madrasahs in the face of a recession. Fifth, re-implement the system of efficiency and savings in madrasas so that the danger of recession can be prevented

    Hermeneutika Kitab Suci

    Get PDF
    Buku yang ada di tangan anda sekarang ini adalah hasil eksplorasi mendalam penulis kepada salah satu tokoh penting sekaligus kontroversial dalam liberalisasi pemikiran Islam yaitu Muhammad Shahrur. Ia adalah salah seorang pemikir liberal dari Syria tetapi pengembaraan intelektualnya banyak dihabiskan di dunia Barat. Salah satu gagasan kontroversialnya adalah keinginannya untuk membaca kitab suci al-Qur’an secara hermeneutik. Gagasan ini kemudian dituangkan dalam buku kontroversialnya yang berjudul al-Kitab wal Qur’an: Qiraah muashirah. Buku ini oleh kalangan intelektual Islam dinilai sebagai karya paling kontroversial abad XX, bahkan ada yang mensejajarkannya dengan karya satanic verses nya Salman Rusydi. Selain buku tersebut, karya-karyanya yang menyorot masalah hukum, sosial dan kemasyarakatan juga mengundang kontroversi. Kemapanan pemikiran Islam dalam berbagai bidang menurut Shahrur, telah menempatkan diskursus pemikiran Islam menjadi inferior, tidak mampu bersaing dengan sains modern
    corecore